Perencanaan Keuangan Dengan Self Reward
Perencanaan Keuangan Dengan Self Reward
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Dr. Yulis Sulistiana Dewi, M.Pd.I.
Oleh
Alifah Nurul Fauziah
NIM 1239230072
Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa
melaluinya sehingga makalah yang berjudul "Perencanaan Keuangan Dengan Self
Reward" ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Perencanaan keuangan, menurut Certified Financial Planner, Financial
Planning Standards Board Indonesia, adalah suatu proses untuk mencapai tujuan
hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Manfaat dari
perencanaan keuangan bisa dirasakan dengan adanya “arah dan arti” keputusan
finansial seseorang. Melalui pengelolaan keuangan, seseorang bisa mengerti
bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari
keseluruhan situasi keuangan dirinya. Penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen pengampu saya Ibu Dr. Yulis Sulistiana Dewi, M.Pd.I. yang tak
lelah membimbing dan memberikan ilmu demi kelancaran penulisan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai
penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya
jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru
dari makalah ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada
manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari
saya. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.5 Metode Penelitian......................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................5
2.1 Perencanaan Keuangan..............................................................................5
2.2 Self Reward................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
3.1 Deskripsi Data Penelitian..........................................................................8
3.2 Pembahasan Data Penelitian.....................................................................9
3.2.1 Hubungan Perencanaan Keuangan dengan Self Reward...................9
3.2.1.1 Literasi Keuangan............................................................................10
3.2.1.2 Motivasi...........................................................................................11
3.2.1.3 Manajemen Keuangan Pribadi.........................................................11
3.3 Implementasi Perencanaan Keuangan dengan Self Reward dalam
Kehidupan Sehari hari........................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................13
4.1 Simpulan..................................................................................................13
4.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
ABSTRAK
Gaya hidup masyarakat saat ini terkenal konsumtif, maka dari itu diperlukan
pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan sangat membutuhkan
perencanaan yang baik, memiliki motivasi tinggi, literasi keuangan, bertendensi
tetap bersemangat berusaha mewujudkan kebebasan keuangan. Penelitian tentang
perencanaan uang saku/manajemen keuangan pribadi /tata cara mengatur
keuangan dikalangan masyarakat sudah cukup banyak diteliti oleh akademisi,
peneliti, maupun masyarakat umum dengan tujuan memberikan ilmu dan juga
motivasi dalam mengatur perencanaan keuangan yang baik dimasa sekarang
maupun dimasa mendatang. Begitupun faktor faktor yang mempengaruhi suatu
individu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
perencanaan uang saku dari faktor Psikologis manusia seperti Self Reward.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
membangkitkan semangat dan motivasi, baik untuk kesehatan mental, membuat
pikiran selalu positif, melepas stres, serta mencintai diri sendiri’ (Unilever, 2021).
‘Cara memberi self-reward yang tepat yaitu relevansi (artinya,
penghargaan pada dirimu sendiri harus sejalan dengan tujuanmu dan tidak
bertolak belakang dari tujuan tersebut), batasi diri, lebih baik memberi hadiah
yang dapat memotivasi diri, dan mudah diperoleh’ (Rahmalia, 2021). Self-reward
dapat diukur melalui beberapa indikator turunan yang dikemukan oleh Madrigal
dan Boush (2008) dan disesuaikan dengan keadaan yang ada, yaitu sikap untuk
menghargai, kesiadaan untuk menghargai, dan motivasi untuk menghargai. Self-
reward dibutuhkan dalam pengelolaan uang saku untuk memotivasi diri agar
mampu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Seseorang dengan self-
reward yang baik akan mampu mengontrol keuangannya dengan baik dan terarah.
Seseorang dengan self-reward yang buruk akan mengalami kesulitan untuk
mengontrol keuangannya sehingga sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan penelitian dalam jurnalnya Rendika Vhalery pada tahun 2021
menyatakan bahwa "adanya pengaruh self-reward pada pengelolaan uang saku
dikarenakan self-reward mendorong rasa nyaman pada individu dikarenakan
adanya penghargaan yang diberikan oleh diri sendiri (seperti pujian, motivasi,
atau sejenisnya) karena mampu melaksanakan pengelolaan uang dengan baik
sehingga menciptakan rasa kepuasan terhadap diri sendiri".
3
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan antara lain:
1. Menggambarkan adakah kaitannya perencanaan keuangan dengan self
reward dan
2. Menggambarkan penerapan perencanaan keuangan dengan self reward
dalam kehidupan sehari hari.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
2. Membuat tujuan keuangan individu. Tujuan keuangan individu dapat
bersifat pendek, menengah atau jangka panjang. Tujuan keuangan setiap
individu bersifat unik dan tidak selalu sama. Dua orang yang berumur
sama pada masa yang sama belum tentu memiliki tujuan keuangan yang
sama. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan keuangan
dan gaya hidup seseorang.
3. Membuat beberapa pilihan untuk memenuhi tujuan keuangan individu.
Dalam membuat alternatif pilihan sangat krusial dalam membuat
keputusan”.
6
orang yang memiliki motivasi tinggi akan memicu perilaku untuk meningkatkan
literasi keuangan. Peningkatan pada literasi keuangan akan berpengaruh pada niat
membuat rencana yang teratur dan cermat dalam rangka membangun aset
keuangan demi mewujudnyatakan kebebasan keuangan.
Mandell dan Klein (2007) mempertegas melalui hasil penelitiannya bahwa
faktor motivasi merupakan prediktor bagi pengembangan diri yang ditujukan pada
keuangan. Spesifiknya yaitu ketika seseorang sudah diberikan pelatihan atau pun
pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan guna membuat keputusan
keuangan yang cerdas, namun seringkali kecerdasan keuangan tersebut hanya
bersifat kontemporer sehingga seiring berjalannya waktu orang tersebut akan
kembali pada perilaku keuangan yang keliru. Guna mencegah hal sebelumnya
terjadi, perlu diberikan motivasi sehingga daya dorong untuk tetap meningkatkan
literasi keuangan yang terindikasi dalam keputusan keuangan yang tepat dapat
dirubah menjadi relatif permanen.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
yang ada, yaitu sikap untuk menghargai, Kesiadaan untuk menghargai, dan
motivasi untuk menghargai. self reward sangat berperan penting dalam
tercapainya perencanaan keuangan yang efisien dan produktif.
9
5. Tidak bermasalah dengan utang. Berhati-hati membeli barang-barang
ataupun jasa menggunakan kartu kredit, sehingga tidak mengalami utang
yang berlebihan dan tidak mengalami kesulitan menabung serta investasi.
6. Tidak mengabaikan hubungan antara uang dan tubuh. Menggabungkan
kerja cerdas dan keras untuk membangun aset atau menghasilkan uang.
7. Berhasil memanfaatkan 4 teman yang hebat. Teman pertama, kekuatan
prioritas adalah memindahkan sesuatu yang ada di bagian bawah daftar
pekerjaan ke atas. Hal itu mengubah tindakan dari dipikir belakangan
(suatu hari nanti) menjadi hal yang paling penting (hari ini). Teman kedua,
kekuatan tabungan Teman ketiga, kekuatan berinvestasi di bidang ekuitas.
Teman keempat, yaitu kekuatan bunga-berbunga.
8. Tidak investasi ekstrim. Terhindar dari jebakan penipuan investasi, yang
menjanjikan return ilusi.
9. Tidak mengikuti asuransi ekstrim. Mengikuti asuransi dengan melihat
kredibilitas dari perusahaan tersebut, serta memperhatikan syarat-syarat
pemberlakuan suatu proteksi.
10. Tidak mengajarkan kesalahan yang sama pada generasi berikutnya.
Mengajari anak untuk meningkatkan literasi keuangan, sehingga tidak
mengulangi pola yang sama dengan orang tuanya.
11. Tidak terjadi kekacauan finansial. Pendapatan tidak hanya untuk konsumsi
saat ini, atau tidak merampok keuangan masa depan untuk dibelanjakan
saat ini.
12. Tidak bermain “suatu hari nanti” dengan masa pensiun anda. Relatif tidak
berpersepsi bahwa masa pensiun akan ada yang menanggung biaya, seperti
pemerintah, sanak saudara, atau mungkin anakanak. Hal ini akan berefek
pada mengurangi kemalasan atau bahkan mulai peduli untuk segera
membangun asset”.
10
keuangan sebagai bentuk pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang dapat
merubah sikap dan perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan yang tepat
atas pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan” (Lestari 2020).
Pengetahuan keuangan tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin
kompleks (Ulfah, Kuswanti, and Thoharudin 2021) serta tingkat pemahaman
dalam mengatur suatu keuangan. “Faktor yang mempengaruhi tingkat literasi
keuangan, berupa tingkat pendidikan, kelas sosial, kelompok umur, dan lainnya
sehingga akan membentuk pola pikir masyarakat akan perencanaan keuangan dari
keluarga” (Mulyati and Hati 2021).
3.2.1.2 Motivasi
Serupa Holgarth, Hazembuller dan Wilson (2006) melalui penelitian yang
dilakukan menemukan bahwa faktor motivasi turut mempengaruhi persepsi orang
untuk tidak berperilaku boros atau pun menggunakan utang yang tidak normal.
Efeknya yaitu akan meningkatkan peluang untuk memperbaiki kondisi keuangan
saat ini hingga masa depan melalui rencana keuangan yang tersusun dengan baik.
Mandell dan Klein (2007) mempertegas melalui hasil penelitiannya bahwa
faktor motivasi merupakan prediktor bagi pengembangan diri yang ditujukan pada
keuangan. Spesifiknya yaitu ketika seseorang sudah diberikan pelatihan atau pun
pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan guna membuat keputusan
keuangan yang cerdas, namun seringkali kecerdasan keuangan tersebut hanya
bersifat kontemporer sehingga seiring berjalannya waktu orang tersebut akan
kembali pada perilaku keuangan yang keliru dan tidak terarah. Guna mencegah
hal sebelumnya terjadi, perlu diberikan motivasi sehingga daya dorong untuk
tetap meningkatkan literasi keuangan yang terindikasi dalam keputusan keuangan
yang tepat dapat dirubah menjadi relatif permanen.
11
datang. Sementara itu, Kiyosaki (2009) menerangkan bahwa “supaya manajemen
keuangan pribadi (personal finance) tidak mengalami salah arah, perlu untuk
memahami apa yang dimaksud dengan aset dan apa yang dimaksud dengan
liabilitas”. Hal ini penting dilakukan karena seringkali rumah tangga terkecoh
antara kedua hal tersebut. Tepatnya adalah seringkali berkeyakinan bahwa semua
harta yang dimiliki adalah aset. Lebih spesifiknya yaitu ketika membeli atau
memiliki suatu harta, seringkali tidak mampu mengidentifikasikan bahwa harta
yang dimiliki tidak membawa arus kas masuk melainkan memuat arus kas keluar.
Apalagi ditambah dengan berbagai biaya biaya tersembunyi dari kepemilikan
harta tersebut. Dengan demikian, dalam hal penelitian ini tampak bahwa orang
yang memiliki motivasi tinggi akan bertendensi sungguh-sungguh berupaya
memahami makna dari aset dan mengaplikasikannya dengan tepat.
12
terhadap tindakan yang dilakukan berdampak pada pengelolaan suatu
keuangan yang terstruktur.
3. lakukan pencatatan keuangan setiap bulannya. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui pengeluaran keuangan yang telah digunakan secara jelas dan
terperinci, sehingga kita dapat mengevaluasi tindakan keuangan yang
salah.
4. mengalokasikan dana darurat atau dana yang penting. Tindakan ini sangat
berguna jika suatu hari nanti mengalami suatu masalah dibidang keuangan
salah satu caranya dengan menabung dalam jangka panjang ataupun
dengan cara investasi pada suatu lembaga yang terpercaya dan sudah
terverifikasi.
5. mengevaluasi perencanaan keuangan secara konsisten.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Perencanaan keuangan sebagai proses di mana satu atau lebih individual
berusaha mencapai tujuan keuangan mereka melalui pengembangan rencana
keuangan yang komprehensif, sehingga menghasilkan rencana keuangan yang
jelas dan memudahkan perencanaan keuangan, ibaratnya sebuah blue print yang
menunjukkan arah situasi keuangan individu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses mewujudkan perencanaan
keuangan diawali dari pembuatan rencana keuangan yang tepat, dan untuk itu
memerlukan daya dorong yang kuat. Terkait daya dorong itulah salah satunya
berdasarkan penelitian ini disebut sebagai self reward . Oleh karena itu, untuk
menjadi manusia yang ahli dalam mengatur keuangan perlu memiliki motivasi
yang kuat dan teguh pendirian sehingga dapat membuat perencanaan keuangan
yang baik dan mengaplikasikannya secara tepat.
4.2 Saran
Keberhasilan dalam perencanaan keuangan yang maksimal, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjerumus dalam kesalahan dengan
mempertimbangkan beberapa saran berikut. Pertama, tentukan tujuan keuangan
anda yang dapat diukur. Tentukan target spesifik dari apa yang ingin anda capai
dan kapan Anda ingin mencapai hasil tersebut. Kedua, pahami akibat dari setiap
keputusan keuangan anda. Setiap keputusan keuangan yang Anda buat dapat
berpengaruh pada beberapa bagian dalam hidup Anda. Ketiga, evaluasi kembali
kondisi keuangan Anda secara berkala. Perencanaan keuangan adalah sebuah
proses yang dinamis.
14
DAFTAR PUSTAKA
15