Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ETIKA DALAM MANAJEMEN

KEUANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Pada Mata Kuliah


manajemen pembiayaan pendidikan, Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam Semester IV

Dosen Pengampu:

ST. Ibrah Mustafa Kamal, S.E.,M.Sc.

Disusun Oleh:

Alifka putri :20300122037

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang

telah memberikan karunia hidayah dan inayahnya, tak luput juga sholawat

serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar MUHAMMAD SAW

yang kita nantikan syafaatnya dihari kiamat nanti, serta berkat restu kedua

orang tua tercinta sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dengan tepat waktu sesuai dengan yang diberikan oleh dosen pengampu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu ST. Ibrah Mustafa

Kamal M.SC. selaku dosen mata kuliah manajemen pembiayaan pendidikan.

Berkat tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan penulis terkait

dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dala proses

penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih

melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas

kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah

ini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca apabila

menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Gowa, 26 maret 2024

penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan....................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
A. pegertian pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen keuangan............8
B. Ruang lingkup pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen keuangan...12
C. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen keuangan...13
D. Fungsi pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen keuangan...............16
PENUTUP..........................................................................................................................18
A. Kesimpulan...........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengelolaan keuangan adalah salah satu hal yang harus dilakukan

dengan baik dan benar oleh setiap organisasi. Laporan keuangan yang

dihasilkan dapat digunakan untuk membuat perencanaan, penyusunan

program, penganggaran, dan pelaksanaan serta evaluasi bagi setiap

organisasi. Informasi keuangan inisangat penting karena atas aktivitas

yang dilakukan selama satu periode akan terekam dan terinformasikan

dalam laporan keuangan.

Manajemen keuangan adalah proses perencanaan, analisa dan

pengendalian dari kegiatan keuangan. Salah satu dari bentuk manajemen

keuangan yaitu manajemen pribadi, manajemen pribadi adalah proses

perencanaan dan pengendalian keuangan dari individu atau keluarga.

Manajemen keuangan pribadi terdiri dari money management, spending

and credit, dan saving and investasi (Giman, 2010). Fungsi dari

manajemen keuangan dapat di bagi menjadi tiga yaitu keputusan atau

penggunaan dana dalam berinvestasi, keputusan dalam pendanaan atau

memperoleh dana, dan keputusan dalam mengelola aktiva yang

termasuk didalamnya mengatur pembagian keuntungan yang

didapatkan. Pendanaan yaitu sebuah pinjaman yang berasal dari

berbagai sumber atau dapat didapatkan dari calon kreditor (Moeljadi,

2006). Pendapatan yang diperoleh seseorang lebih rendah dari

1
pengeluarannya dapat menimbulkan utang, dan seharusnya utang harus

dikontrol dengan baik.

Dalam merencanakan keuangan seseorang harus memahami

terlebih dahulu tentang Maqashid Syariah, dalam bahasa Maqashid

Syariah diartikan sebagai maksud atau tujuan dasar dari syariah atau

dapat diartikan sebagai hukum Islam atau agama Islam.

Menurut Ibnul Qayyim Maqashid Syariah merupakan kebutuhan

yang mendasar dan dalam Maqashid Syariah memiliki lima dimensi yaitu

pertama, pemeliharaan agama (hifdhul-din), kedua pemeliharaan jiwa

atau kehidupan (hifdhul- 2 hayah), ketiga pemeliharaan ilmu

pengetahuan (hifdhul-„aql), keempat pemeliharaan keturunan (hifdhul-

nasl), dan kelima pemeliharaan harta (hifdhul-maal).

Mengelola keuangan keluarga harus memperhatikan pengeluaran

dan pendapatan yang dimiliki agar tidak terjadi utang, seseorang harus

berhati-hati dalam mengelola keuangan agar terhindar dari utang.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1988), utang yaitu uang yang

dipinjamkan kepada orang lain dan adanya kewajiban untuk

mengembalikannya. Menurut Fitch (2007), utang adalah tindakan

individu atau rumah tangga pada proses peminjaman uang dan dengan

harapan akan dibayar dikemudian hari. Oleh karena itu jika seseorang

memiliki utang maka harus membayar sesuai dengan ketentuan.

2
Seseorang yang akan berutang harus hati-hati dalam perilaku dalam

pengelolaan utang, menurut Ajzen (1991), perilaku pengelolaan utang

dapat dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan

control perilaku yang dipersepsikan dari seseorang.

Menurut Brown, Taylor & Price (2005), keputusan seseorang

dalam berhutang sangat ditentukan oleh niat, dan sikap merupakan salah

satu alasan yang penting dalam keputusan berniat untuk melakukan

suatu hal. Dalam Islam perilaku pengelolaan utang juga diatur, seseorang

harus memiliki etika dan adab yang baik dalam berhutang, dan di dalam

Al-Quran telah dijelaskan bahwasannya dalam utang piutang harus

adanya pencatatan, sebagaimana yang ada dalam Al-Baqarah 282 yang

artinya : 3 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu‟amalah

tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya dan hendaklah seorang penulis diantara kamu

menuliskannya dengan benar”. (Al-Baqarah 282) Seseorang yang

melakukan utang piutang harus melakukan pencatatan agar tidak terjadi

kesalah fahaman dan kecurigaan pada proses utang piutang dan juga

harus segera mengembalikannya jika telah memiliki uang untuk

membayarnya, karena Allah sangat melarang hambanya untuk menunda-

nunda dalam membayar utang padahal orang tersebut telah mampu

dalam membayar utang yang dimiliki. Sebelum seseorang mengelola

keuangannya seseorang harus memahami tentang literasi keuangan,

3
karena literasi keuangan sangat penting dalam pengelolaan keuangan

keluarga.

Menurut Lusardi dan Mitchell (2010), literasi keuangan adalah

pengetahuan tentang keuangan dan kemampuan untuk

mengimplementasikan keuangan. Menurut Volpe (1998), literasi

keuangan adalah sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan.

Semakin tinggi tingkat literasi yang dimiliki oleh seseorang maka

semakin bijak seseorang dalam mengelola keuangan dan semakin efektif

dalam pengelolaannya (Huston, 2007). Besar kecilnya pendapatan

keluarga sering menjadi masalah bagi rumah tangga karena jika dalam

keluarga memiliki kekurangan pendapatan akan mencari sumber

pendapatan lain. Seorang pengelola keuangan rumah tangga harus

berhati-hati dalam mengelola keuangan, karena dalam pengelolaan

keuangan seseorang dapat mengelola keuangannya dengan baik jika

telah memahami literasi keuangan.

Dalam pengelolaan keuangan seseorang juga harus perlu

memperhatikan sikap terhadap uang yang 4 dimiliki agar dapat

mengontrol keuangan rumah tangga dengan bijak dan dapat

mengelolaan uang dengan baik. Setiap orang memiliki cara menilai dan

sikap yang berbeda terhadap uang. Uang dapat mempengaruhi seseorang

agar mereka berpikir dan bertindak secara rasional, sikap terhadap uang

juga dapat memicu perilaku keserakahan, dendam, ketakutan serta anti

4
sosial (Templer, 2010). Sikap terhadap uang menunjukkan bahwa uang

memiliki banyak sekali arti dalam hidup dengan berbagai pemahaman

dan kepribadian yang dimiliki seseorang yaitu uang menjadi sangat

penting dalam kehidupannya, uang merupakan sumber dari rasa hormat

manusia, kualitas hidup dari seseorang, kebebasan serta kejahatan

(Duravasula & Lysonsnki, 2007).

Namun menurut Yamuchi dan Templer (1982), sikap terhadap

uang dibagi menjadi lima dimensi yaitu, power-prestige (kekuasaan-

gengsi), relation time (keamanan pengelolaan), distrust

(ketidapercayaan), quality (kualitas), dan anxity (kegelisahan). Dalam

agama sikap terhadap uang diatur bahwa sebagai manusia harus dapat

mengatur sikap dalam mengelola dan mengontrol perilaku terhadap

pengelolaan uang agar dapat sesuai dengan ketentuan serta syariat

dalam agama. Dalama Al-Quran juga telah dijelaskan dalam QS. Al-

Isra’:26-27. “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)

secara boros. Sesungguhnya pemborosan-pemborosan itu adalah

saudara-saudara syaitan dan syaitan sangat ingkat kepada Rabbnya.”

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwasannya Allah sagat murka kepada

orangorang yang menghabiskan uangnya dengan cara yang berlebih-

lebihan, Allah lebih menyukai orang-orang yang mempergunakan uang

atau hartanya dengan secara berkecukupan memanfaatkan hartanya

dengan sebaik mungkin. Dalam kajian Islam Religiusitas dianggap

bersifat formal dan informal karena merefrensikan komitmen, keyakinan

5
dan praktek sesuai tradisi (keagamaan) tertentu, sementara spiritual

disasosiasikan dengan pengalaman personal, bersifat fungsional, dan

merefleksikan upaya individu untuk memperoleh tujuan hidup

(Zinnbauer & Pargament, 2005). Namun menurut Malik (2001), Nabi

memperlihatkan atau menempatkan dirinya yaitu sebagai seseorang

yang praktis dan memberikan suatu bimbingan disegala situasi yang

berhubungan dengan kehidupan sosial manusia dan Nabi juga

memberikan suatu contoh dalam perilakunya yaitu keadilan, kejujuran,

serta ibadah yang diuraikan dalam tindakannya sumber dari

pengetahuan seorang muslim adalah Al-Qur’an

B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen

Keuangan?

2. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan keuangan dan etika dalam

manajemen keuangan?

3. Apa prinsip dari pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen

keuangan?

4. Apa fungsi dari pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen

keuangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pegertian pengelolaan keuangan dan etika dalam

manajemen keuangan!

6
2. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup pengelolaan keuangan

dan etika dalam manajemen keuangan!

3. Untuk mengetahui prinsip dari pengelolaan keuangan dan etika

dalam manajemen keuangan!

4. Untuk mengetahui fungsi dari pengelolaan keuangan dan etika dalam

manajemen keuangan!

7
BAB II
PEMBAHASAN
A. pegertian pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen

keuangan

Pengelolaan keuangan adalah salah satu hal yang harus dilakukan

dengan baik dan benar oleh setiap organisasi. Laporan keuangan yang

dihasilkan dapat digunakan untuk membuat perencanaan, penyusunan

program, penganggaran, dan pelaksanaan serta evaluasi bagi setiap

organisasi. Informasi keuangan inisangat penting karena atas aktivitas

yang dilakukan selama satu periode akan terekam dan terinformasikan

dalam laporan keuangan.

Menurut Purba et al., (2021:114) pengelolaan keuangan atau

manajemen keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan

pemanfaatan dana usaha. Sedangkan imenurut Anwar (2019:5)

manajemen keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

tentang pengelolaan keuangan perusahaan baik dari sisi pencarian

sumber dana, pengalokasian dana, maupun pembagian hasil keuntungan

perusahaan1.

Secara harfiah pengelolaan keuangan (manajemen keuangan)

berasal dari kata manajemen yang memiliki arti mengelola dan keuangan

1
Dea Amanda Sari, “Penerapan Etika Dalam Manajemen Keuangan,” Pusdansi.org, 2.4 (2022),
2022–23.

8
yang berarti hal-hal yang berhubungan dengan uang seperti pembiayaan,

investasi dan modal. Sehingga jika disimpulkan manajemen keuangan

dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas yang berhubungan dengan

bagaimana mengelola keuangan yang dimulai memperoleh sumber

pendanaan, menggunakan dana sebaik mungkin hingga mengalokasikan

dana pada sumber-sumber investasi untuk mencapai tujuan perusahaan

(Armereo et al.:2020:1). Manajemen keuangan menurut para ahli dalam

Irfani (2020:11) manajemen keuangan dapat didefinisikan sebagai

aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan yang berbubungan dengan

upaya mencari dan menggunakan dana secara efisien dan efektif untuk

mewujudkan tujuan perusahaan.

Jatmiko (2017:1) mengungkapkan ruang lingkup pengelolaan

keuangan (manajemen keuangan) berkaitan dengan perencanaan,

pengarahan, pemantauan, pengorganisasiaan dan pengendalian sumber

daya keuangan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Wijaya (2017:2)

ruang lingkup dari manajemen keuangan berkaitan dengan pengelolaan

keuangan seperti anggaran, perencanaan keuangan, kas, kredit, analisis

investasi, serta usaha memperoleh dana. Menurut Anwar (2019)

manajemen keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

tentang pengelolaan keuangan perusahaan baik dari sisi pencarian

sumber dana, pengalokasian dana, maupun pembagian hasil keuntungan

perusahaan.

9
Etika Islam adalah usaha yang mengatur dan mengarahkan manusia

kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia dibawah

pancaran sinar petunjuk Allah SWT. Etika (Etimologi) berasal dari Bahasa

Yunani adalah “ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

(Ameraldo et, al.,2019). Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan

perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

(Ameraldo dan Ghazali, 2021).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

ُ ‫إن َّ أثَقل َ ما ُوِض ع في ميزان ِ المؤِم ن ِ يوم َ القيامة ِ ُخ ُلق ٌ حَس ن ٌ وإن َّ هلال َ ُيبِغ ض‬

‫الفاحش َ البذي‬

Artinya: “Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal

bagi seorang mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak

menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.” (HR At-Tirmidzi).

Etika dalam keuangan berbicara tentang perilaku atau kegiatan

keuangan yang secara etis benar atau salah. Etika bisnis yang diikuti

oleh lembaga keuangan, jasa keuangan, atau pasar keuangan adalah

bagian integral dari etika dalam keuangan. Secara umum digunakan

untuk menggambarkan keuangan yang memperhitungkan penyaluran

etis dari pengembalian keuangan bersama dengan faktor ESG

(environmental, social, dan governance) atau lingkungan, sosial, dan

tata kelola. Etika dalam keuangan menggabungkan kebenaran,

integritas, kejujuran, keadilan, dan kewajaran dalam segala maca

10
aktivitas keuangan. Etika keuangan sendiri sebenarnya adalah bagian

dari etika umum. Etika ini sangat penting untuk menjaga

keharmonisan dan stabilitas dalam layanan keuangan, di mana orang

berinteraksi satu sama lain dan melakukan segala jenis transaksi

keuangan atau moneter.

Etika dalam manajemen keuangan merupakan suatu bidang

keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luar dan dinamis (Sri,

2014). Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap

orang dan organisasi yang terkait (Sari dan Sukmasari, 2018). Ada

banyak bidang yang dapat dipelajari, tetapisejumlah besar peluang

karir yang tersedia dibidang keuangan yang menrapkan prinsip-

prinsip keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk

menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan

keputusan dan manajemen sumber daya yang tepat menyatakan

bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaa,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan , pengendalian dan

penyimapanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan

(Fadly dan Alita, 2021)

Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau

usaha suatu bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap

kelompok atau individu dalam lingkungannya.Etika manajemen

keuangan adalah norma-norma atau nilai-nilai yang menjadi pedoman

11
perilaku dan tindak usahawan serta pengelolaan organisasi maupun

perusahaan.

B. Ruang lingkup pengelolaan keuangan dan etika dalam

manajemen keuangan

Adapun ruang lingkup pengelolaan keuangan dalam manajemen

ialah sebagai berikut:

1. Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam

pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan

sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang

perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal

perusahaan.

2. Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada

aktivitas tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan

atau mesin, maupun aktivitas finansial berupa surat-surat berharga

misalnyasaham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan

dana pada berbagai aktivitas.

3. Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang

dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Etika dalam manajemen keuangan adalah aspek yang sangat

penting, terutama dalam menghadapi situasi yang mengeluarkan

keputusan yang menggambarkan kelangsungan hidup sebuah

12
perusahaan. Etika dalam manajemen keuangan meliputi pengelolaan

risiko operasional, pengelolaan krisis, dan pengelolaan kas

Pengelolaan keuangan dan manajemen keuangan berbeda

dalam hal ini, mengingat pengelolaan keuangan adalah proses yang

lebih spesifik, sementara manajemen keuangan adalah proses yang

lebih umum. Pengelolaan keuangan mencakup aspek keuangan yang

lebih spesifik, seperti pengelolaan kas, investasi, dan biaya, sementara

manajemen keuangan mencakup aspek keuangan lebih umum, seperti

penganggaran, perencanaan keuangan, dan pengendalian keuangan.

C. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dan etika dalam

manajemen keuangan

Adapun beberapa prinsip pengelolaan keuangan ialah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas, Masyarakat dan lembaga pendidikan merasa

berkewajiban untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan

yang lebih baik bagi Institusi maupun masyarakatnya. Bagi

lembaga-lembaga pendidikan hal ini mulai disadari dan disikapi

dengan melakukan redesain sistem yang mampu menjawab

tuntutan masyarakat2. Caranya adalah mengembangkan model

manajemen pendidikan yang akuntabel. Menurut Slamet (2005:5.

Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat

dalam individu, kelompok, atau perusahaan untuk menyebutkan

2
Nor Mubin, “Integritas dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan Sekolah atau Madrasah,”
Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 14.2 SE-Articles (2018), 80–92
<https://doi.org/10.5281/zenodo.3366740>.

13
bagaimana dana, alat-alat, atau wewenang yang diberikan pihak

ketiga.

2. Konsistensi (Consistency)

Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten

dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan

tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan pada organisasi.

Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan

merupakan suatu pertanda bahwa terdapat manipulasi dalam

pengelolaan keuangan3

3. Kelangsungan Hidup (Viability)

Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat

strategi hingga operasional wajib sejalan atau disesuaikan dengan

dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan

suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan

organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana

keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat

melaksanakan strateginya dan memenuhi kebutuhan keuangan.

4. Transparansi (Transparency)

Perusahaan harus terbuka mengenai pekerjaannya, menyediakan

informasi yang berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para

orang yang berkepentingan. Termasuk didalamnya menyiapkan laporan


3
Dina Amalia, “7 Prinsip Manajemen Keuangan yang Perlu Anda Ketahui,” /www.jurnal.id, 2019
<https://www.jurnal.id/id/blog/2018-7-prinsip-manajemen-keuangan-yang-perlu-anda-ketahui/>
[diakses 25 Maret 2024].

14
akuntansi keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu, serta dapat

diakses dengan mudah oleh para manajemen yang berkepentingan dan

penerima manfaatPola administrasi keuangan yang tidak transparan

berarti menandakan ada sesuatu hal yang disembunyikan. Transparansi

artinya; dalam pengelolaan program dan keuangan dengan prinsip

menjamin akses atau kebebasan bagi setiaporang untuk memperoleh

informasi tentang penyelenggaraanlayanan pendidikan, yakni informasi

tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-

hasil yang dicapai (BAPPENAS, 2010: 18)

5. Standar Akuntansi (Accounting Standards)

Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan perusahaan

harus sesuaidengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di

indonesia. Hal ini berarti setiap akuntan di seluruh dunia dapat

sepaham dan mengerti sistem yang digunakan.

6. Integritas (Integrity)

Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, individu yang

terlibat wajib memiliki integritas yang baik. Selain itu, laporan dan

catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui

kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

7. Pengelolaan (Stewardship)

15
Perusahaan harus dapat mengelola dan menggunakan dana yang

telah diperoleh dengan baik dan menjamin bahwa dana tersebut

digunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh

perusahaan.

D. Fungsi pengelolaan keuangan dan etika dalam manajemen


keuangan

Nurdiansyah dan Rahman (2019:74) menyatakan fungsi-fungsi

pengelolaan keuangan (manajemen keuangan) tersebut, adalah :

1. Perencanaan Keuangan dan Anggaran (Budgeting) Segala kegiatan

perusahaan yang berkaitan dengan penggunaananggaran dana

perusahaan yang digunakan unttuk segala aktivitas dan

kepentingan perusahaan. Dengan perencanaan dan pertimbangan

yang matang menaksimalkan keuntungan dan meminimalisasi

anggaran yang sia-sia tanpa hasil.

2. Pengendalian (Controling) Berhubungan dengan tindak

pengavwasan dalam segala aktivitas dalam manajemen keuangan,

baik dalam penyalurannya maupun pada pembukuannya yang

untuk selanjornya dilakukan evaluasi keuangan yang bisa

dijadikan acuan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan

selanjutnya.

3. Pemeriksaan (Auditing) Segala pemeriksaan internal yang

dilakukan demi segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan

16
manajemen keuangan memang telah sesuai engan kaidah standar

akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.

4. Pelaporan (Reporting) Dengan adanya manajemen keuangan,

maka setiap tahunnya akan ada pelaporan keuangan yang berguna

untuk menganalisis rasio laporan laba dan rugi perusahaan.

Sedangkan menurut Aisyah et al., (2020:21) fungsi-fungsi manajemen

secara umum adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan mulai dari arus kas sampai dengan laba rugi

perusahaan.

2. Penganggaran mulai dari perencanaan sampai dengan

pengalokasian supaya efesiensi dan efektivitas anggaran biaya

tercapai.

3. Pengawasan ditujukan untuk mengevaluasi dan melakukan

perbaikan.

4. Pengauditan perusahaan bentuknya adalah audit internal yang

harus dilakukan untuk menguji kesesuaian objek dengan

standar akuntansi/ketentuan yang berlaku dan memastikan

tidak terjadinya penyimpangan.

5. Pelaporan adalah melaporkan keadaan keuangan perusahaan

dan analisis rasionya.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan keuangan adalah salah satu hal yang harus dilakukan

dengan baik dan benar oleh setiap organisasi. Laporan keuangan yang

dihasilkan dapat digunakan untuk membuat perencanaan, penyusunan

program, penganggaran, dan pelaksanaan serta evaluasi bagi setiap

organisasi. Informasi keuangan inisangat penting karena atas aktivitas

yang dilakukan selama satu periode akan terekam dan terinformasikan

dalam laporan keuangan.

Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau

usaha suatu bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap

kelompok atau individu dalam lingkungannya. Etika manajemen

keuangan adalah norma-norma atau nilai-nilai yang menjadi pedoman

perilaku dan tindak usahawan serta pengelolaan organisasi maupun

perusahaan.

Pengelolaan keuangan dan manajemen keuangan berbeda dalam

hal ini, mengingat pengelolaan keuangan adalah proses yang lebih

spesifik, sementara manajemen keuangan adalah proses yang lebih

umum. Pengelolaan keuangan mencakup aspek keuangan yang lebih

18
spesifik, seperti pengelolaan kas, investasi, dan biaya, sementara

manajemen keuangan mencakup aspek keuangan lebih umum, seperti

penganggaran, perencanaan keuangan, dan pengendalian keuangan.

B. Saran
Dengan demikian, penyelesaian makalah ini dapat dilakukan dengan

sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa terdapat banyak permasalahan

teknis dan referensi dalam makalah ini, sehingga makalah ini masih

belum lengkap. Oleh karena itu, demi menambah wawasan, penulis selalu

mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari para pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA
Dina Amalia, “7 Prinsip Manajemen Keuangan yang Perlu Anda Ketahui,”
/www.jurnal.id, 2019 <https://www.jurnal.id/id/blog/2018-7-prinsip-
manajemen-keuangan-yang-perlu-anda-ketahui/> [diakses 25 Maret
2024]

Mubin, Nor, “Integritas dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan


Sekolah atau Madrasah,” Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 14.2 SE-
Articles (2018), 80–92 <https://doi.org/10.5281/zenodo.3366740>

Sari, Dea Amanda, “Penerapan Etika Dalam Manajemen Keuangan,”


Pusdansi.org, 2.4 (2022), 2022–23

20

Anda mungkin juga menyukai