Makalah Model Konsep Askep Komunitas Iwan Setiawan Fikri
Makalah Model Konsep Askep Komunitas Iwan Setiawan Fikri
KEPERAWATAN KOMUNITAS II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Model Konsep Asuhan Keperawatan
Komunitas.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan nilai individu sesuai dengan
perjanjian yang tertulis dalam selabus dan memenuhi nilai standar SKS yang diambil oleh setiap mahasiwa dan
Penulis mengaku masih terbatasnya kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki. Penyelesaian
makalah ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, masukan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1. 3.Tujuan ....................................................................................................... 1
2. BAB 2 TINJAUAN TEORI ........................................................................ 3
3. 1.Proses Asuhan Keperawatan Komunita .................................................... 3
2.2.Pengkajian ................................................................................................. 3
2.3.Diagnosa Keperawatan...........................................................................’’ 14
2.4.Perencanaan............................................................................................ 17
2.5.Pelaksanaan ............................................................................................ 23
2.6.Evaluasi .................................................................................................. 25
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
(7) Ventilasi : kurang atau lebih dari 15020% dari luas lantai
(8) Pencahayaan : kurang/baik
(9) Penerangan : kurang/baik
(10)Kebersihan : kurang/baik
(11)Pengaturan ruangan dan perabotan : kurang/baik
(12)Kelengkapan alat rumah tangga : kurang/baik
b) Sanitasi
(1) Penyediaan air bersih (MCK)
(2) Penyediaan air minum
(3) Pengelolaan jamban : bagaiman jenisnya, berapa jumlahnya
dan bagaimana jaraknya dengan sumber air bersih
(4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
(5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana untuk tempat
pembuangan sampah, bagaimana pengelolaannya: dibakar,
ditimbun, atau cara lainnya sebutkan.
(6) Polusi udara, air, tanah, atau suara/kebisingan
(7) Sumber polusi: pabrik, rumah tangga, industry lainnya sebutkan
c) Fasilitas
d) Batas – batas wilayah
e) Kondisi geografis
3) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a) Pelayanan kesehatan
(1) Lokasi sarana kesehatan
(2) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
(3) Jumlah kunjungan
(4) System rujukan
b) Fasilitas sosial (pasar, took, swalayan)
(1) Lokasi
(2) Kepemilikan
(3) Kecukupan
7
4) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
5) Keamanan dan Transportasi
a) Keamanan
(1) Sistem keamanan lingkungan
(2) Penanggulangan kebakaran
(3) Penanggulangan bencana
(4) Penanggulangan polusi, udara, air, dan tanah
b) Transportasi
(1) Kondisi jalan
(2) Jenis transportasi yang dimiliki
(3) Sarana transportasi yang ada
6) Politik dan Keamanan
a) System pengprganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7) System Komunikasi
a) Sarana untuk komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)
(1) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
(2) Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c) Jenis Bahasa yang digunakan
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
8
2 Lingkungan fisik
3 pendidikan
4 komunikasi
5 Layanan kesehatan
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
pemerintahan
9 Rekreasi
Sumber Data
1) Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh penglaji dalam hal ini mahasiswa atau
tenaga kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengakajian (Deden,
2012).
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record
(Deden, 2012).
Cara Pengumpulan Data
9
2) Pengamatan
Dilakukan meliputi aspek fisik, psikologi, perilaku dan sikap dalam
rangka menegakkan diagnosis keperawatan (Deden, 2012).
3) Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan
keperawatan yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga,
maka pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu
menegakkan diagnose keperawatan dengan cara :
I (Inspeksi) : Melakukan pengamatan pada bagian tubuh pasien atau
keluarga yang sakit
P (Palpasi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara meraba
pada bagian tubuh yang mengalami gangguan A (Auskultasi) :
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi
pada bagian tubuh tertentu
10
rendah.
c. (S) Sign atau Siymptom (tanda atau gejala) : informasi yang diperlukan untuk
merumuskan diagnose, serangkaian petunjuk timbulnya masalah (Deden, 2012).
Menurut Komang (2011) Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan
jenis diagnosis sebagai berikut :
1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera atau wellness digunakan bila komunitas mempunyai
potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptive. Perumusan
diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari komponen
problem(P) saja, tanpa kom[ponen etiologi (E).
Contoh diagnosis sejahtera atau wellness :
Kurangnya 3 2 2 7
kebiasaan
hygiene
personal
K.2=Kriteria)
Diagnosis keperawatan
komunitas TUM TUK
21
21
2.5. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi perencanaan asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan kesehatan
masyarakat harus bekerja sama dengan anggota kesehatan lainya. dalam hal ini
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat. Menurut Deden
(2012) rinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah : a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan yang luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dean berdasarkan iman dan taqwa (IMTAQ)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan profesi, tim
kesehatan lain, individu, kelompok, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan asa kemitraan.
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapaianya rencana program
yang telah disusun.
d. Mampu dan Mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melakukan asuhan keperawatan secara kompeten.
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin atas kemampuan atau keyakinan
dan kemandirian serta bertindak secara optimis bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan akan tercapai.
Perawat komunitas harus memiliki pengetahuan yang memadai agar dapat
memfasilitasi perubahan dengan baik, termasuk pengetahuan tentang teori dan
model berubah. Perubahan yang terjadi dimasyarakat sebaiknya dimulai dari
tingkat individu, keluarga, masyarakat dan system di masyarakat. Ada beberapa
model berubah (Ervin, 2002 dalam Komang 2011), yaitu :
1. Model berubah kurt lewin
Proses berubah terjadi pada saat individu, keluarga, dan komunitas tidak lagi
nyaman dengan kondisi yang ada. Model ini terdiri dari:
23
(first order) seperti membentuk dan melatih kader kesehatan remaja (KKR) di
sekolah dan di masyarakat, melakukan promosi kesehatan kepada siswa, guru,
orangtua dan masyarakat, melakukan dukungan lintas-sektor dan lintas progam
kepada apparat terkait progam melalui jaringan kemitraan, dsb. Selain itu,
diperlukan juga perubahan pada system (second order) termasuk fasilitas yang
ada, seperti penyediaan klinik remaja, revitalisasi UKS disekolah, kebijakan
pemerintah terkait remaja, dsb.
Pada tingkat masyarakat, perubahan lebih difokuskan pada kelompok
dan organisasi, termasuk adanya perubahan kebijakan yang berhubungan
dengan masalah yang terjadi di masyarakat, adanya dukungan dan partisipasi
dalam kegiatan masyarakat serta aktifitas lain yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah. Perubahan di masyarakat dapat dievaluasi melalui
perkembangan koalisi, partisipasi masyarakat dalam dukungan untuk mencapai
tujuan, dan perubahan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaanan :
BAB 3
26
3.1. Simpulan
Dalam keperawatan komunitas juga diperlukan pendekatan proses keperawatan
pada umumnya yang terdiri dari pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi. Perbedaan dari asuhan keperawatan umum dengan
komunitas yakni pada pengkajian. Dimana pada pengkajian komunitas juga perlu
dikaji status demografi, geografi, ekonomi, pendidikan pada komunitas tersebut.
Pada bagian analisa data, masalah dikumpulkan dan di kelompokkan ke dalam
prioritas masalah, sehingga masalah yang paling tinggi nilainya maka akan dijadikan
prioritas masalah. Di lanjutkan dengan intervensi yang disertai dengan Planning of
Action (POA), implementasi, dan evaluasi.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
27
Achjar, Komang Ayu. 2011. Asuahan Keperawatan Komunitas : teori dan praktik. Jakarta:
EGC.
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: ANDI.
LEMBAR KONSULTASI
Hari/Tanggal Keterangan Tanda Tangan