Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH METODE KARYA WISATA KE SITUS BATU BEDIL TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA


NEGERI 1 SUMBEREJO

Proposal Skripsi

Oleh:

Vincensius Rendy Kurniawan

NPM 2140009

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan karyai lmiah ini dengan baik.Walaupun masih banyak kekurangan
dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.Karya Ilmiah ini membahas tentang peninggalan
bersejarah di museum lampung. Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi inspirasi, motivasi
atau pengetahuan bagi para pembaca. Namun demikian mudah-mudahan dengan adanya
karya ilmiah ini akan menambah motivasi mahasiswa dalam belajar untuk mencapai prestasi
yang lebih baik.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan dengan kerendahan hati,saya persembahkan karya
ilmiah ini semoga bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Museum
2.2 Jenis Museum
2.3 Pengunjung Museum
2.4 Pengertian Museum Lampung
2.5 Sejarah Museum lampung
2.6 Keunikan Benda-Benda di Museum Lampung

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
3.6 Teknik Sampling
3.7 Validasi
3.8 Analisis Data
3.9 Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Megalitik Batu Bedil secara administratif berada di Jalan Air Bakoman, Dusun Batu
Bedil, Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung. Pada situs ini terdapat sebuah menhir berukuran besar dan tinggi yang oleh
masyarakat setempat dinamakan dengan “Batu Bedil”, dinamakan demikian dikarenakan
dahulunya sering terdengar adanya bunyi letusan. Menhir Batu Bedil ini memiliki ukuran
lebar ± 109 cm dan tinggi ± 220 cm, selain “Batu bedil” pada lokasi tersebut juga banyak
ditemukan batu-batu tegak, lumpang batu, altar batu/dolmen, dan batu bergores.

Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman
Megalitik biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah
dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Bangunan-
bangunan megalitik ini selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara
yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari yang telah
mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Bangunan ini kemudian
menjadi medium penghormatan, tempat singgah sekaligus menjadi lambang si mati (nenek
moyang).

F.A. Wagner dalam “Indonesia: The Art of an Island Group” menyatakan bahwa
bangunan megalitik tidak hanya batu besar, akan tetapi batu kecil dan bahkan tanpa
monumen pun dapat dikatakan berciri megalitik, apabila benda tersebut dimaksud untuk
pemujaan arwah nenek moyang. Pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi tinggalan
arkeologis di situs Batu Bedil. Tinggalan arkeologis di situs ini tidak semuanya berukuran
besar, beberapa tinggalan tradisi megalitik tersebut berukuran kecil. Tampak adanya konsep
penempatan batu-batu di situs ini, yang kemungkinan di masa lalu mempunyai makna khusus
bagi masyarakat pendukung budaya tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah ada pengaruh situs Batu Bedi sebagai sumber belajar terhadap hasi belajar
siswa kelas X mata pelajaran sejarah ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Untuk mengetahui ada pengaruh situs Batu Bedi sebagai sumber belajar terhadap hasi
belajar siswa kelas X mata pelajaran sejarah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi universitas, penulis, masyarakat,
dan museum dengan uraian sebagai berikut :
1.Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang manfaat situs
Batu Bedil sebagai sumber belajar.

2.Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi penambah wawasan bagi penulis tentang pentingnya
situs Batu Bedil sebagai sumber belajar.

3.Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat masyarakat khususnya para
pelajar untuk berkunjung ke situs Batu Bedil untuk mengetahui peninggaan peninggalan
masa megaitikum yang ada di situs Batu Bedi.

4.Bagi Situs Batu Bedil


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak penglola agar kedepannya
pihak pengola dapat semakin mengembangkan situs Batu Bedil terutama dalam rangka
sebagai sumber pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengaruh

Istilah pengaruh memang sulit untuk didefinisakan dengan gambling karena


cakupannya yang sangat luas dan bentuknya yang abstrak. secara umum pengaruh
diartikan dalam KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebuah daya tarik yang
ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. Berbagai konsep dan hakikat pengaruh yang berbeda akan diutarakan
dalam pengertian pengaruh menurut para ahli berikut ini

a. Menurut Wirianto pengaruh adalah tokoh foramal dan informal dimasyarakat yang
memiliki cirri-ciri cosmopolitan, inovatif, kompeten dan aksesibel dibandingkan
dengan pihak yang dipengaruhi.

b. Menurut Albert R. Roberts & Gilbert Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang
diperoleh oleh orang saat tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.

c. Menurut Roberet Dahel Pengaruh diumpamakan sebagai berikut A. mempunyai


pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang
sebenarnya tidak akan B lakukkan.

d. Menurut Uebecker 14 Pengaruh merupakan kemampuan yang berkembang dan


berbeda dengan kekuasaan namun tidak terkait dengan memaksakan kepentingkan
atas tujuan tertuntu. Berdasarkan pengertian pengaruh menurut para ahli diatas dapat
dilihat bahwa istilah pengaruh bisa didefinisakn dalam berbagai bidang dan aspek
kehidupan ada yang mengartikannya dari segi kekuasaan, politik, social, ekonomi, dan
sebagainnya. Hal tersebut menandaan bahwa pengaruh tidak bisa diartikan secara
harfiah tetapi istilah pengaruh akan mudah dipahami saat tellah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan sebuah hal abstrak yang tidak bisa dilhat tetapi bisa dirasakan keberadaan
dan kegunaanya dalam kehidupan dan aktifitas manusia sebagai makhluk social.

2.2 Pengertian Karya Wisata


Metode karya wisata menurut Syamsidah adalah suatu cara mengajar dengan
jalan pendidik mengajar atau membawa peserta didik kesuatu tempat tertentu yang
ada hubungannya dengan pendidikan atau memiliki nilai sejarah, dan sebagainya.
Jadi, metode karya wisata ialah metode mengajar dengan mengajak siswa keluar
sekolah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman belajar dengan bimbingan
guru yang bertujuan untuk belajar.
2.3 Pengertian Situs
Pengertian Situs Sejarah Situs memiliki berbagai pengertian yang berbeda
karena selain dibidang computer dan internet, di dalam dunia sejarah juga terdapat
istilah situs. Bila dalam dunia computer dan internet situs merupakan sebuah website,
sebuah alamat yang bisa kita kunjungi dan berisi informasi tertentu tentang pemilik
website, maka kata situs dalam dunia sejarah berhubungan dengan tempat atau area
atau wilayah. Menurut William Haviland (dalam Warsito 2012 : 25) mengatakan
bahwa “tempat-tempat dimana ditemukan peninggalan-peninggalan arkeologi di
kediaman makhluk manusia pada Zaman dahulu dikenal dengan nama situs. Situs
biasanya ditentukan berdasarkan survey suatu daerah.” Lebih lanjut William Haviland
(dalam Warsito 2012 : 25) juga mengatakan bahwa “artefak adalah sisa-sisa alat bekas
suatu kebudayaan zaman prehistori yang di gali dari dalam lapisan bumi. Artefak
ialah objek yang dibentuk atau diubah oleh manusia.” Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa Situs diketahui karena adanya artefak. Ahli erkeologi
mempelajari peninggalan-peninggalan yang berupa benda untuk menggambarkan dan
menerangkan prilaku manusia. Jadi situs sejarah adalah tempat dimana terdapat
informasi tentang peninggalan-peninggalan bersejarah.

2.4 Pengertian Hasil Belajar


Menurut kamus umum bahasa Indonesia kata hasil belajar berarti (1) sesuatu
yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3)akibat kesudahan.
Sehingga hasil belajar ialah pandangan atau akibat dari perubahan tingkah laku akibat
interaksi seseorang atau atau dengan orang lain atau lingkungannya. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan prestasi belajar yang dicapai siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang.

2.5 Pengertian Siswa


Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral
dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang
membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna
melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai umat manusia,
sebagai warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu
pribadi atau individu. Menurut Ali menyatakan bahwa siswa adalah mereka yang
secara khusus diserahkan oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan disekolah dengan tujuan untuk menjadi manusia yang memiliki
pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak dan mandiri.

2. SMA Negeri 1 Sumberejo

Anda mungkin juga menyukai