Anda di halaman 1dari 6

MENGGAGAS GURU PROFESIONAL YANG BERKARAKTER

Oleh : Drs. Nur Kholiq,M.Pd *)

URGENSI DAN PERAN kemandirian dan semangat berkompetisi yang


GURU tidak terbangun. Kekayaan sumber daya alam
semakin dieksploitasi bangsa asing dengan
Pembahasan mengenai kompensasi yang sangat rendah. Kemiskinan,
guru selalu menarik, pengangguran, dan ketidakadilan terjadi dimana-
karena ia adalah kunci mana. Perlahan, bangsa ini akan semakin mundur
pendidikan. Artinya, jika dan terbelakang.
guru sukses, Oleh karena itu, munculnya guru-guru yang
kemungkinan besar berkualitas menjadi kebutuhan pokok yang tidak
murid-muridnya akan sukses. bisa ditunda-tunda lagi untuk mengubah masa
Guru adalah figur inspirator dan motivator murid depan bangsa kearah kemajuan pesat di segala
dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu aspek kehidupan. Gurulah yang diharapkan
menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak seluruh elemen bangsa ini untuk mengubah nasib
didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan bangsa besar ini menjadi bangsa yang disegani
anak didik dalam mengejar cita-citanya di masa bangsa-bangsa lain di dunia, karena prestasi
depan. besarnya. Lalu, siapa yang pantas disebut guru
Peran guru sangat vital bagi pembentukan yang berkualitas ini?. Bukan hanya berkualitas
kepribadian, cita-cita, dan visi misi yang menjadi tetapi juga berkarakter mulia. Sebab guru yang
impian hidup anak didiknya di masa depan. Di berkarakter mulia akan mampu menularkan
balik kesuksesan murid, selalu ada guru yang karakter yang baik kepada para peserta didiknya.
memberikan inspirasi dan motivasi besar pada Bila guru tak memiliki karakter yang baik, maka
dirinya, sebagai sumber stamina dan energi untuk akan jadi apa para peserta didiknya kelak. Bisa
selalu belajar dan bergerak mengejar jadi, gayus-gayus baru akan merajalela di negeri
ketertinggalan, menggapai kemajuan, menorehkan ini.
prestasi spektakuler dan prestisius dalam
panggung sejarah kehidupan manusia. KONDISI DI LAPANGAN
Di sinilah urgensi melahirkan guru-guru
berkualitas, guru-guru yang ideal dan inovatif, dan Belum sempurna rasanya kalau membahas
berkarakter mulia yang mampu membangkitkan pendidikan belum berbicara tentang guru, karena
semangat besar dalam diri anak didik untuk figur yang satu ini sangat menentukan maju
menjadi aktor perubahan peradaban dunia di era mundurnya pendidikan. Dalam kondisi yang
global ini. bagaimanapun guru tetap penting, karena peran
Kalau guru-guru yang berinteraksi langsung guru tidak seluruhnya dapat digantikan dengasn
dengan murid kurang professional, kreatif, dan teknologi. Bagaimanapun canggihnya komputer,
produktif, maka anak didik akan lahir sebagai tetap saja bodoh dibandingkan dengan guru,
kader penerus bangsa yang malas, suka mengeluh, karena komputer tidak dapat diteladani, bahkan
dan pesimis dalam menghadapi masa depan. Tidak bisa menyesatkan jika pengunaannya tanpa ada
ada etos dan spirit perjuangan yang membara kontrol. Fungsi kontrol ini pulalah yang
dalam dadanya. Ia lebih suka menikmati hidup memposisikan figur guru tetap penting.
yang hedonis dan konsumtif dari pada capek- Meskipun demikian, kita harus memiliki
capek belajar dan mengejar cita-cata mulia yang kriteria tentang guru, sebab dalam kenyataannya
melelahkan dan membutuhkan perjalanan panjang tidak semua guru penting, bahkan banyak guru
yang berliku. yang menyesatkan perkembangan dan masa depan
Jika demikian, masa depan bangsa ini akan anak bangsa. Misalnya guru yang memperkosa
semakin terancam. Bangsa ini akan menjadi kuli peserta didik, mempersulit perkembangan peserta
di negeri sendiri. Menjadi bangsa yang tidak didik, pilih kasih, tidak adil, dendam terhadap
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, peserta didik, dan masih banyak kasus lainnya.
memiliki skills entrepreneurship yang rendah, jiwa
Fakta yang ada menunjukkan, banyak guru di Kerusakan moral pelajar kita disebabkan tiga
negeri ini yang tidak sesuai dengan harapan. faktor. Ketiga faktor itu adalah ketiadaan figur
Mereka belum mencerminkan diri sebagai guru atau teladan, keseimbangan materi pelajaran, dan
yang ideal, inovtif dan berkarakter mulia yang pengaruh lingkungan. Dari ketiga ketiadaan itu,
siap mendidik siswa dengan profesionalisme dan faktor ketiadaan figur adalah faktor utama. Dunia
karakter mulia. Kapasitas intelektual yang rendah, pendidikan telah kehilangan teladan. Guru yang
kedisiplinan yang lemah, semangat belajar yang seharusnya digugu lan ditiru telah berubah
hampir hilang, integritas moral yang sering perilaku. Banyak kasus menunjukkan bahwa
menyeleweng, dan dedikasi sosial yang rendah moral mereka justru dapat dikategorikan tidak
adalah sebagai potret buram guru. Hal ini layak sebagai guru. Begitu banyak guru terlibat
membuat lembaga pendidikan berjalan stagnan, perselingkuhan, narkoba, dan plagiasi. Tentu
bahkan terkesan mundur. Buktinya, banyak masih segar di ingatan kita kasus-kasus pelecehan
mahasiswa negara yang dulu belajar di negeri ini, seksual yang dilakukan guru. Guru juga ada yang
seperti Malaysia, sekarang berbalik. mahasiswa terlibat dalam jaringan dan pengguna narkoba.
negara ini justru yang harus belajar dari bekas Terakhir, kasus plagiasasi karya ilmiah. Lebih dari
muridnya. Bukannya negatif, tapi ini 1300 guru di Riau, 38 guru di Klaten, Bantul,
menunjukkan bahwa pendidikan negeri ini Kulonprogo, dan Bandung. Itu yang ter-cover
mengalami kemunduran prestasi dan media. Tentu masih banyak lagi yang belum
keterbelakangan, kurang mampu mengantisipasi terendus.
masa depan secara akurat, efektif, dan miskin Kasus-kasus di atas tidak boleh dianggap
kreatifitas dan inovasi. lumrah atau sepele. Kasus di atas adalah kasus
Pemerintah sudah berupaya dengan maksimal besar dan berpengaruh kuat. Guru telah
meningkatkan kompetensi dan kapabilitas kehilangan karakternya sebagai pendidik. Guru
intelektual, emosional, dan sosial guru dengan justru telah mengajarkan cara mencuri. Perilaku
program sertifikasi dan stratafikasi S-1 dan D-4, untuk cepat sukses atau naik pangkat secara instan
namun hasilnya masih jauh dari harapan. Alih-alih begitu kuat tertanam dalam diri guru. Lalu,
bisa memajukan kualitas para guru, kebijaksanaan keinginan tak wajar itu pun menulari siswanya.
ini justru banyak disalahgunakan oleh guru Maka, wajarlah perilaku itu tumbuh subur dalam
sebagai ajang pembohongan massal yang diri peserta didik. Ketika ulangan atau UN/US
mencederai intregitas moralnya demi mengejar berlangsung, para siswa pun beramai-ramai
kompensasi materi yang dijanjikan pemerintah. mencuri jawaban. Mereka pun menempuh
Komersialisasi dan industrialisasi pendidikan beragam cara, seperti membeli, menyontek, dan
marak dimana-mana. Asalkan ada uang, ijazah bekerja sama.
dapat dengan mudah diperoleh. Tidak persoalan, Karena itu, kondisi di atas harus menjadi titik
apakah ia mengikuti proses pendidikan dan balik pemikiran kita selama ini. Gurulah yang
mempunyai kompetensi dalam bidangnya atau harus dididik terlebih dahulu agar berkarakter kuat
tidak. Yang penting gelar, gelar, dan gelar. dan cerdas serta mulia. Guru adalah subjek
Dengan adanya gelar nama menjadi mentereng, perubahan (agent of change). Manakala karakter
harga jual naik drastic dan kompensasi materinya guru sudah terbentuk, karakter siswa pun dapat
tinggi. dibentuk. Yang perlu direnungkan saat ini adalah
Materi telah membutakan mata hati banyak format karakter guru itu. Seperti apakah karakter
guru di negeri ini, sehingga mereka tega menodai guru ideal sebenarnya? Itulah PR (Pekerjaan
esensi pendidikan yang menitikberatkan pada Rumah) kita.
parameter moral yang agung. Mereka lupa bahwa
guru tidak hanya mengajar, tapi sekaligus GURU IDEAL YANG BERKARAKTER
mendidik. Mengajar hanya sebatas
mentransformasikan npengetahuan sekaligus nilai- Harapan besar masyarakat sangat bergantung
nilai moral anak didik. Proses ini merupakan kepada bapak/ibu guru yang mulia. Semangat
pekerjaan berat yang membutuhkan keteladanan mereka mengejar ketertinggalan dengan
prima dalam bertutur sapa, bersikap, bergaul, meningkatkan intelektualitas, mengasah
belajar, dan beraktualisasi di tengah pluralitas dan
kapabilitas, serta menajamkan kecerdasan
heterogenitas masyarakat.
emosional, spiritual, dan fungsi sosialnya sangat
dinanti oleh jutaan murid, orang tua, dan bangsa menyekolahkan anaknya di lembaga
ini secara keseluruhan. pendidikan tersebut maka dapat dipastikan
bahwa masa depan sekolah akan menjadi lebih
Walaupun guru bukanlah super hero, walaupun baik. Dengan demikian, tugas guru sebagai
guru bukanlah superstar, tetapi guru tetaplah pejuang akademik dapat tercapai dengan baik
seorang insan yang mempunyai banyak sekali pula.
kelebihan. Di tangan gurulah sebenarnya calon
pemimpin bangsa dididik dan dibimbing. Peran 4. Guru sebagai Duta Imu Pengetahuan
guru tersebut sangat berarti bagi kemajuan bangsa. Merupakan tugas mulia, manakala guru
(Mulyana, 2010:2) dikatakan sebagai duta ilmu pengetahuan. Hal
itu membuktikan betapa pentingnya peran guru
Secara umum tugas guru dibagai sebagai berikut: dalam mencerdaskan anak bangsa. Sebagai
1. Guru sebagai pengajar duta, tentunya guru dapat mengembang
tugasnya dengan baik.
Tugas guru sebagai pengajar adalah
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa 5. Guru sebagai Pencerdas Masyarakat
sampai tuntas sehingga siswa memahami. Satu Tugas guru memang tidak sesempit yang
hal yang penting adalah guru dianggap orang selama ini kita pahami, karena tugas guru
yang paling pintar oleh siswanya. Oleh karena sebenarnya tidak dibatasi oleh dinding tembok
itu, guru memerlukan persiapan yang matang kelas atau pagarsekolah tetapi mestinya guru
agar dapat menyampaikan materi sebaik- juga dapat mengenbangkan tugas untuk
baiknya. mencerdaskan masyarakat. Peran serta guru di
2. Guru Sebegai Pendidik masyarakat tidak kalah penting dibanding
ketika guru berperan di dalam kelas. Contoh
Tugas guru sebagai pendidik mempunyai guru berperan di masyarakat adalah guru
makna ganda, yaitu guru harus mampu menjadi Ketua RT, Ketua RW, Ketua
membuat siswanya pintar dalam hal pelajaran Kelompok Pengajian. (Mulyana, 2010:2-5)
sekaligus juga membimbing siswanya agar
berperilaku baik. Guru pendidik bertugas tidak Menjadi guru adalah sebuah seni, sehingga
sebatas sebagai guru di dalam kelas saja, tetapi menjadi guru yang baik itu melibatkan panggilan,
juga di luar kelas. Dengan demikian, predikat kemampuan intelektual dan penguasaan materi,
guru pendidik lebih baik disbanding dengan karakter, talenta dan kemampuan berkomunikasi.
guru pengajar. Dari semua itu yang terpenting dari semua adalah
karakter. Ini didukung dengan hasil penelitian di
3. Guru sebagai pejuang akademik atas tentang guru yang baik.

Guru mempunyai tugas untuk membesarkan GURU yang mampu melahirkan anak didik
sekolahnya. Misalnya mengajar dengan berkarakter. Tentu, bukan guru yang biasa-biasa
sungguh-sungguh sehingga niali ujian saja, tetapi seorang guru yang luar biasa atau guru
nasionalnya baik, membimbing siswanya super. Berdasarkan Undang-Undang Guru dan
mengikuti berbagai perlombaan sehingga dapat Dosen No. 14 Tahun 2005 disebutkan seorang
memenangkannya. Hal itu perlu dilakukan agar guru memiliki empat kompetensi, yaitu
siswa mempunyai kemampuan kognitif, kompetensi profesional, pedagogis, personal, dan
psikomotor, dan afektif secara seimbang. sosial.
Ketika kualitas sekolah terus menanjak naik
maka calon wali murid banuak tertarik kepada Dari keempat kompetensi, aspek yang paling
lembaga pendidikan itu. Kalo sudah tertarik mendasar untuk menjadi seorang guru yang super
adalah aspek kepribadian (personalitas) karena
aspek pribadi inilah yang menjadi cikal bakal • Seorang guru dituntut memiliki sikap adil
lahirnya komitmen diri, dedikasi, kepedulian, dan terhadap semua anak didiknya.
kemauan kuat untuk terus berkiprah di dunia
pendidikan. Peranan guru dalam membantu proses Itulah beberapa butir pemikiran berharga yang
internalisasi nilai-nilai positif ke dan di dalam diri pernah dikemukakan oleh para ulama Islam
siswa tidak bisa digantikan oleh media pendidikan mengenai pendidikan karakter, terutama yang
secanggih apapun. Hal ini karena pendidikan berkaitan dengan peranan guru sebagai unsur
karakter membutuhkan teladan hidup (living pendidikan paling dominan dalam membentuk
model) yang hanya bisa ditemukan dalam pribadi karakter pesertadidik.
para guru. Tanpa peranan guru, pendidikan Guru meningkatkan profesionalitas mereka
karakter tidak akan pernah berhasil dengan baik. dengan mengikuti kuliah program pasca sarjana
Pendidikan karakter mempunyai makna lebih S2.
tinggi dari pendidikan moral, karena bukan
sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL
yang salah. YANG BERKARAKTER
Pemerintah telah berusaha meningkatkan
Lebih dari itu, pendidikan karakter profesionalitas Guru dan Dosen melalui program
menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal sertifikasi, namun sayangnya program ini banyak
yang baik sehingga siswa didik menjadi faham disalahgunakan bahkan untuk mendapatkan
(domain kognitif) tentang mana yang baik dan sertifikat itu tidak jarang yang melakukan
salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai penyelewengan. Dana kompensasi hasil sertifikasi
yang baik dan mau melakukannya (domain banyak disalahgunakan, ada yang untuk membeli
psikomotor). Proses pembiasaan itu tidak akan sepeda motor/mobil, memperbaiki rumah,
mungkin berjalan dengan baik tanpa bantuan guru membayar hutang, bahkan ada gelar haji
dan juga orang tua. sertifikasi, dan masih banyak lagi. Jarang yang
Beberapa pendidikan karakter yang harus digunakan untuk memperbaiki kualitas dan
dimiliki guru sebagai berikut: profesionalisme mereka. Kebanyakan dari guru
yang telah bersertifikat enggan mengikuti seminar,
• Seorang guru harus memiliki keikhlasan diklat maupun maupun melanjutkan jenjang
yang tinggi dalam menjalankan tugas kuliah, dengan alasan buat apa menghabiskan
profesinya. uang kita kan sudah lulus sertifikasi. Padahal jika
• Seorang pendidik harus melaksanakan
dilihat kualitas mengajar mereka masih jauh dari
tugas kependidikannya dengan sabar.
• Seorang pendidik harus memiliki sikap professional bahkan karakter pun belum sesuai
kejujuran yang tinggi dengan menerapkan apa dengan standar.
yang diajarakan dalam kehidupan pribadinya. Untuk mengatasi hal tersebut seharusnya
• Seorang guru harus senantiasa pemerintah kususnya Dinas Pendidikan lebih
meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan selektif lagi dalam memberikan sertifikat bagi
keilmuannya. guru dan dosen. Pemerintah juga harus
• Seorang pendidik harus cerdik dan
memberikan tes ulang kemampuan mengajar dan
terampil dalam menciptakan metode
pendidikan yang variatif dan sesuai dengan mendidik para guru dan dosen yang telah
tuntutan materi pendidikan. bersertifikat. Seharusnya dinas pendidikan juga
• Seorang guru harus bersikap tegas dan banyak mengadakan seminar, diklat, workshop
meletakkan sesuatu secara proporsional. yang berkualitas untuk meningkatkan
• Seorang guru harus memahami psikologi profesionalitas dan karakter guru dan dosen.
anak. Para guru juga harus sadar akan esensi dari
• Seorang guru harus peka terhadap
keberadaan profesi mereka, terus berjuang
fenomena kehidupan di sekitarnya.
melakukan perubahan diri demi mewujudkan
profesionalitas yang berkarakter mulia. Guru tidak berani menghadapi tantangan dan
harus rela melakukan berbagai upaya misalnya mengambil peluang di depan, maka orang lain
dengan senantiasa menambah ilmunya, koreksi akan mengambilnya. Hidup adalah kompetisi, jadi
diri, banyak membaca, serta mengikuti berbagai barang siapa tidak berani berkompetisi maka
kegiatan seminar, diklat, workshop, rajin secara alamiah, maka secara alamiah ia akan
menuangkan karya ilmiah, membuat buku bahkan tersisih dan termarginalkan dalam arus perubahan
diharapkan guru juga harus melanjutkan dahsyat di era produktifitas ilmu pengetahuan dan
pendidikannya ke jenjeng yang lebih tinggi. teknologi modern.
Sekolah juga harus mendukung dan memfasilitasi Dalam konteks ini, pengembangan kompetensi
menurut kemampuannya bagi guru berrprestasi sesuai dengan bidang keahlian adalah sebuah
yang senantiasa meningkatkan profesionalitas dan keniscayaan. Satu tujuan banyak cara. Artinya,
karakter mulia mereka. untuk mengembangkan kompetensi dan potensi
Menjadi guru yang profesioal dan berkarakter caranya bermacam-macam. Kalau biaya menjadi
adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. kendala, sehinga tidak bisa kuliah, ada seribu cara
Masa depan bangsa ini ditentukan oleh kader- lain yang bias ditempuh untuk meningkatkan
kader muda bangsa, sedangkan penanggung jawab kompetensi, misalnya dengan banyak membaca,
utama masa depan kader-kader muda tersebut menulis, aktif dalam seminar, diskusi ,bedah buku,
berada di pundak guru, karena gurulah yang simposium, konferensi, organisasi, dan kegiatan
langsung berinteraksi dengan mereka, dalam ilmiah lainnya.
membentuk kepribadian, memberikan Peranan guru dalam membantu proses
pemahaman, menerbangkan imajinasi dan cita- internalisasi nilai-nilai positif ke dan di dalam diri
cita, membangkitkan semangat dan menggerakkan siswa tidak bisa digantikan oleh media pendidikan
kekuatan mereka. Guru meningkatkan secanggih apapun. Hal ini karena pendidikan
kemampuan mereka dengan mengikuti workshop karakter membutuhkan teladan hidup (living
di bidang pendidikan. model) yang hanya bisa ditemukan dalam pribadi
Menjadi guru ideal dan inovatif yang para guru. Tanpa peranan guru, pendidikan
mengedepankan profesionalisme dan karakter karakter tidak akan pernah berhasil dengan baik.
mulia adalah harapan semua guru di negeri Pendidikan karakter mempunyai makna lebih
tercinta ini. Guru yang mampu membimbing dan tinggi dari pendidikan moral, karena bukan
mendorong anak didiknya sehingga mampu sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana
mencapai kualitas bertaraf nasional dan yang salah.
internasional. Peningkatan kualitas dan Lebih dari itu, pendidikan karakter
kompetensi dalam penguasaan materi, metodologi menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal
pengajaran, dan penguasaan informasi adalah yang baik sehingga siswa didik menjadi faham
syarat mutlak menggapai cita-cita di atas. Tidak (domain kognitif) tentang mana yang baik dan
semua guru di negeri ini mampu melakukan hal salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai
ideal di atas. Ada banyak kendala, mulai dari yang baik dan mau melakukannya (domain
ketiadaan biaya, usia yang sudah lanjut, kesibukan psikomotor). Proses pembiasaan itu tidak akan
dan alasan lain yang membuat guru tidak mampu mungkin berjalan dengan baik tanpa bantuan guru
memenuhi cita-cita besarnya, apalagi harus dan juga orang tua.
memenuhi persyaratan yang diwajibkan negara, Semoga kita dimampukan mendidik siswa-
dalam hal ini, sertifikasi dan stratifikasi S-1. siswi menjadi kader masa depan bangsa dan
Namun, bagi guru-guru muda khususnya, tidak agama yang memiliki integritas kepribadian yang
ada alasan yang membuat mereka mundur, melihat kuat, kapasitas intelektual yang tinggi, untuk
dan menuju ke belakang. Sebab, masa depan, mencari Ridho Alloh SWT. Amin ya Robbal
tantangan dan peluang sudah ada di depan. Kalau Alamin.
Kepala SMA Negeri 1 Kembang

Anda mungkin juga menyukai