Anda di halaman 1dari 2

BOOK SUMMARY >> A Foreign Policy Perspective On The Sustainable

Development Goals> Carius, Alexander; Daria Ivleva, Benjamin Pohl,


Lukas Rüttinger, Stella Schaller, Dennis Tänzler and Janani Vivekananda,
2018

Nama : Micha Angelia Loing

NIM : 2070750103
_________________
SDGs ternyata memiliki interdepedensi dengan setiap kebijakan dan keputusan politik luar
negeri. Kedua hal tersebut sama sama memiliki tujuan untuk menjadikan dunia ini lebih kondusif
dan stabil. Hal ini juga dibuktikan dengan berpengaruhnya SDGs pada geopolitik. Pada era
peningkatan nasionalisme dan populisme ini, SDGS merupakan simbol penting dalam nilai
kapabilitas transformasional dari multiralisme. Ini adalah agenda transformatif, di luar perubahan
bertahap, dan merupakan sebuah agenda global, yang mana ini di luar kebijakan pembangunan.
Mencapai stabilitas di negara-negara yang terkena dampak konflik dan ekstremisme
membutuhkan keamanan mata pencaharian dan memperkuat pemerintahan - yang merupakan
dimensi inti dari pembangunan berkelanjutan- merupakan salah satu peran esensial mencapai
tujuan kebijakan luar negeri, yakni stabilitas dan perdamaian. Namun, konflik yang terdapat di
negara-negara tersebut justru memiliki nilai implementasi SDGs yang lemah. Tantangan
beroperasi dalam konteks yang rapuh, sifat pendanaan pembangunan yang menghindari risiko
dan berorientasi pada hasil dan kekhawatiran tentang pengembalian investasi pembangunan yang
buruk hanyalah beberapa. Kerangka kebijakan luar negeri yang siap untuk merangkul risiko
politik demi kepentingan stabilitas regional dapat membantu menghindari insentif negatif ini
bagi para aktor pembangunan. Berbagai alat diplomatik yang dimiliki para pembuat kebijakan
luar negeri dapat membantu menghindari beberapa tantangan yang dihadapi implementasi SDG,
terutama di negara-negara yang rapuh.

Kebijakan luar negeri dapat dan juga harus berkontribusi pada pelaksanaan agenda dalam
konteks yang rapuh, di mana diplomasi dapat membantu meningkatkan kerja sama lintas batas
bila diperlukan dan memberikan jenis framing kebijakan luar negeri yang diperlukan untuk
menghindari hambatan geopolitik untuk menerapkan SDGs. "Kebijakan Luar Negeri
Berkelanjutan" mendukung implementasi SDG holistik dan tindakan eksternal, untuk
menghindari efek samping seperti destabilisasi, radikalisasi atau pemindahan paksa, dan untuk
mempromosikan perkembangan positif seperti kemakmuran, basis sumber daya yang diperkuat,
atau perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan.

Enam bidang prioritas kebijakan luar negeri adalah :. Mencegah migrasi (paksa) dan pemindahan
;Pencegahan konflik dan stabilisasi ; Mengurangi kebutuhan kemanusiaan ;Melawan terorisme
dan ekstremisme kekerasan ; Mempromosikan perdagangan luar negeri dan investasi ; Menjaga
stabilitas geopolitik. Untuk dapat mewujudkan output kebijakan luar negeri (stabilisasi) yang
mana dapat juga menerapkan dengan merata semua tujuan dan indikator SDGs, ada tiga hal
yang dapat dijadikan sebuah pergerakan untuk kedepannya.

1. Menganalisis konsekuensi dari implementasi SDG dan mengintegrasikan SDGs ke dalam


strategi kebijakan luar negeri.
2. Gunakan kotak peralatan diplomatik untuk pengembanganan berkelanjutan, di mana
semua kotak peralatan diplomatik relevan dan harus tersedia: Diplomasi,Kemitraan,
Mediasi,Dialog Politik, Pembiayaan,Pemerintahan global.
3. Berinvestasi dalam melawan kerapuhan yang ada di masing-masing negara.

Anda mungkin juga menyukai