Anda di halaman 1dari 1

AIR MATA YANG TUMBUH DARI KERODONGMU

Karya: Fina Ilmiyah Amaliyah

Air mata yang tumbuh dari kerodongmu


mencela sel somatikku, terlukis gerimis sore hari.
Seiring dengan gerimis sore hari, ingin kubenamkan
air matamu ke dalam jiwaku, agar gelombang fon
tak mewartakan lagi tangis lamamu

Sore hari, menyongsong gerimis disambut batu cadas


tak terbaca lagi pelopak alismu yang bergerak
di antara puluhan ribu pohon buraksa. Sebihku telah
berhenti berlagu di kamar arnes. Dan bayi-bayi
terkapar di lemari buku picisan. Aku ludahi mereka,
sambil menaburkan bibit angur di dadanya

Cakrawala menangisi gerimis sore hari, ketika air matamu


berjalan di atas ubun-ubunku. Memanggil-manggil
jiwaku yang lelap di lubang-lubang tanah. Tak ada lagi
bayi-bayi bernyanyi di jalan kota, menyambut gerimis sore hari

Di cakrawala, ketika seluruh tubuhku dibungkus oleh awan arkus


Kugerai kembali air matamu mengalir dari kerodongmu.

Mojokerto, 19 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai