Anda di halaman 1dari 44

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERDAHAP

KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN


BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 4 KERINCI

PROPOSAL

OLEH:
MADUREGIA
2010204065

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
1444H/2023M
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................6
C. Batasan Masalah......................................................................................6
D. Rumusan Masalah ...................................................................................6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................7
G. Definisi Operasional................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................................9
B. Penelitian Relevan ..................................................................................24
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................26
D. Hipotesis..................................................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .....................................................................28
B. Populasi dan Sampel ...............................................................................29
C. Variabel Penelitian ..................................................................................30
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................31
E. Instrumen Penelitian................................................................................32
F. Teknik Analisis Data ...............................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................39

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena

pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek

kebudayaan. Dampak globalisasi yang nampak adalah teknologi yang

semakin canggih, segala sesuatu yang dibutuhkan dengan mudah didapat.

Perkembangan pada era globalisasi ini sangatlah meroket tinggi dengan

banyaknya inovasi-inovasi teknologi terbaru. Dengan begitu banyak juga

media sosial yang bermunculan dengan versi-versi dan juga fungsi yang

berbeda-beda. Sehingganya membuat masyarakat sekarang penasaran dan

ingin mencoba menggunakan berbagai macam media sosial (internet)

tersebut. Internet tidak hanya digunakan sebagai media berinteraksi dan

komunikasi namun juga sebagai media promosi untuk menawarkan sebuah

produk dan menampilkan tren masa kini yang sedang berkembang. Salah

satu bagian dari internet adalah media sosial.

Macam-macam media sosial yang paling umum dan sering

digunakan dan yang paling populer dalam kategori media sosial di

antaranya adalah Fecebook, Twitter, Line, WhatsApp, Telegram, Instagram,

TikTok dan lain-lain. Namun pada penelitian ini peneliti akan fokus pada

satu media sosial yaitu aplikasi TikTok.

Menurut Bulele dan Wibowo (2020) Aplikasi TikTok adalah sebuah

jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada

September 2016. Aplikasi tersebut memperbolehkan penggunanya untuk

1
2

membuat video music dengan durasi singkat. Sepanjang kuartal pertama

(Q1) 2018, TikTok mengukuhkan diri sebagai aplikasi yang paling banyak

diunduh yakni sebanyak 45,8 juta kali. Jumlah tersebut berhasil

mengalahkan beberapa aplikasi populer lainnya seperti, YouTube,

Whatsapp, Facebook Messenger, dan Instagram.

Menurut Hartono dalam Hafiidh (2023) TikTok mengajak para

penggunanya untuk bisa menjadi konten kreator, dimana semua orang

memiliki kesempatan yang sama untuk menampilkan konten dengan gaya

masing-masing agar mendorong pengguna nya menjadi kreatif, yang di

dukung dengan berbagai macam fitur yang disediakan. Kemudahan aplikasi

TikTok memberikan ruang untuk penggunanya memamerkan hasil konten

yang dibuat kepada orang lain.

Dalam Penelitian Wijaya dan Mashud (2020) Pengguna aplikasi

TikTok di Indonesia kebanyakan adalah anak usia sekolah (peserta didik)

dan mileneial atau yang kita kenal dengan sebutan Generasi Z. Peserta didik

begitu senang menggunakan media sosial TikTok karena media sosial

TikTok ini bisa menghibur dikala merasa bosan. Dalam media sosial TikTok

peserta didik dapat melihat berbagai video dengan ekspresi musik yang

berbeda-beda, sehingga media sosial TikTok ini menjadi salah satu

pengalihan saat merasa jenuh. Penggunaan aplikasi TikTok juga

memberikan pengaruh terhadap perkembangan para remaja (peserta didik)

yaitu mengenai kreativitas.


3

Dalam Penelitian Pujiono, dkk (2022) mengatakan Pendidik yang

memanfaatkan TikTok dalam pembelajaran akan mampu mendorong peserta

didik lebih kreatif. Guru sebagai seorang pendidik dapat mencari dan

menemukan berbagai konten edukatif yang relevan dengan pembelajaran

yang dilakukan. Atau Si guru membuat sendiri konten tersebut di media

sosial TikTok. Selanjutnya guru juga dapat mendorong para peserta didik

memproduksi konten yang kreatif yang berhubungan dengan pembelajaran.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian tugas pribadi ataupun

kelompok. Selanjutnya, di aplikasi TikTok ada dua kegiatan atau aktivitas

utama yang dapat mendorong kreativitas peserta didik, dan pendidik itu

sendiri. Yaitu aktivitas menonton video dan membuat video. Kedua hal

tersebut jika dilakukan secara proposional dan selektif dapat mendorong

kreativitas. Dalam pembelajaran aplikasi TikTok ini bisa digunakan sebagai

tempat peserta didik menunjukkan ide-ide unik dan kreatif agar konten

video yang dibuat menjadi menarik dan banyak sukai.

Menurut Amabile (2005) kreativitas merupakan komponen

konseptual yang memiliki faktor ekstrinsik yang tidak hanya didorong oleh

faktor subsequent interest, tapi juga disokong oleh faktor performa yang

dapat mempengaruhi kreativitas. Komponen konseptual dalam kreativitas

ini terdisi dari tiga komponen utama, yakni kemampuan yang relevan

dengan kreativitas, pemikiran kreatif (creative thinking), dan motivasi.

Intinya kreativitas merupakan bentuk perwujudan dari kemampuan mental


4

individu, serta rasa ingin tahunya dalam upaya menghasilkan sesuatu yang

baru.

Menurut Oktavia (2014) kreativitas merupakan hasil karya terbaru.

Terbaru dapat diartiakan bagi dunia ilmiah maupun budaya serta baru juga

untuk individunya sendiri. Saat ini kreativitas semakin berkembang,

semakin banyak individu yang mulai mengasah kreativitasnya guna

mengembangakan kemampuan diri untuk bersaing dalam segala bidang.

Kreativitas merupakan hal yang saat ini cukup penting, semakin banyak

individu mengembangkan kreativitasnya tentu semakin banyak pula

penemuan baru yang dapat dijadiakan kompetitor.

Dalam penelitian ini, kreativitas belajar siswa sangat menunjang

dalam pencapaian target pembelajaran, kreativitas belajar adalah

kemampuan untuk menemukan pemikiran yang berbeda dari sebelumnya,

sehingga tumbuhnya imajinasi dalam proses pembelajaran. Kreativitas

belajar juga dapat diartikan sebagai mempelajari sesuatu yang baru untuk

memperoleh ilmu, pengetahuan serta penemuan yang baru. Dalam

kreativitas belajar dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif untuk

mengembangkan potensi diri dan memunculkan ide-ide kreatif serta

inovatif dalam proses pembelajaran.


5

Sebagaimana dijelaskan dalam al-qur’an Allah SWT menjelaskan

pada AL-Qur’an Surah An-Nahl ayat 125 berbunyi :

‫سنَ ِِۖة َو ٰ َجد ِۡل ُهم ِبٱلَّ ِتي‬


َ ‫ظ ِة ۡٱل َح‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِب َك ِب ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِع‬
َ ‫ۡٱدعُ ِإلَ ٰى‬
‫س ِبي ِل ِهۦ َو ُه َو أَ ۡعلَ ُم‬ َ ‫عن‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫س ُۚ ُن ِإ َّن َرب ََّك ُه َو أَ ۡعلَ ُم ِب َمن‬ َ ‫ي أَ ۡح‬َ ‫ِه‬
١٢٥ َ‫بِ ۡٱل ُمهۡ تَدِين‬
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.

Berdasarkan beberapa fenomena dalam latar belakang dan ayat di

atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Kerinci”. Alasan

peneliti mengambil judul ini karena aplikasi TikTok sekarang sedang trend

dan banyak digunakan terutama pada kalangan remaja (peserta didik)

sehinggan peneliti tertarik menggunakan tiktok sebagai strategi kreativitas

belajar siswa. Peneliti memilih SMA Negeri 4 Kerinci sebagai subjek

penelitian karena letak geografis sma tersebut terbilang dekat dengan rumah

peneliti sehingga menghemat waktu biaya peneliti dalam melakukan

peneliti.
6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat didefinisikan

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Adanya aplikasi media sosial TikTok mempengaruhi kreativitas belajar

peserta didik.

2. Adanya aplikasi media sosial TikTok mempengaruhi hasil hasil belajar

peserta didik.

3. Adanya aplikasi media sosial TikTok membuat peserta didik lupa akan

kegiatan-kegiatan di sekelilingnya.

C. Batasan masalah

Agar tidak terjadi salah pengertian dalam memahami judul

penelitian di atas maka terlebih dahulu akan peneliti batasi sebagai berikut:

1. Peneliti hanya meneliti siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Kerinci.

2. Dalam penelitian ini, media sosial yang digunakan yakni media sosial

TikTok.

3. Hasil yang ingin dilihat peneliti yakni hasil akhir peserta didik atau

disebut dengan kreativitas belajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap

penggunaan aplikasi TikTok dalam kreativitas belajar siswa pada

pembelajaran biologi kelas XI di SMA Negeri 4 Kerinci ?”


7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian didalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui

apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan aplikasi TikTok

dalam kreativitas belajar siswa pada pembelajaran biologi kelas XI di SMA

Negeri 4 Kerinci.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan

penelitian dilaksanakan :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari akan dilaksanakan peneliti, yaitu;

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan peserta didik dapat

mengetahui pengaruh media sosial TikTok terhadap kreativitas

belajar.

b. Dengan akan dilaksanakan penelitian ini dapat menambah wawasan

bagi peserta didik tentang penggunaan aplikasi TikTok.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari akan adanya penelitian ini, yaitu:

a. Dengan akan adanya penelitian ini maka peneliti dapat

mengembangkan pengetahuan tentang media sosial TikTok ini

sendiri agar dapat menyebarkanluaskan pengetahuan tentang

dampak positif dan negatif dalam menggunakan media sosial

TikTok.
8

b. Dengan akan adanya penelitian ini peneliti dapat memahami

seberapa besar pengaruh dari media sosial TikTok tersebut terhadap

kreativitas belajar siswa.

G. Definisi Operasional

1. Aplikasi TikTok

Syafri dan Kulsum (2021), mengemukakan bahwa aplikasi TikTok

menjadi media alternatif dan atraktif karena dapat mengaktifkan model

mental audio dan visual peserta didik. TikTok menjadi ponsel pengguna

sebagai studio berjalan. Berdurasi kurang lebih 15 detik, didalamnya

terdapat special effects. Hal tersebut menjadikan TikTok berbeda dengan

media sosial lainnya dan mendukung penggunaan untuk berekspresi

dalam menyalurkan bakatnya.

2. Kreativitas belajar

Menurut Beetlestone (2011), kreativitas belajar dapat membantu

seseorang dalam menjelaskan dan menggambarkan konsep-konsep

abstrak dengan melibatkan skil-skil seperti keingintahuan, kemampuan,

menemukan, eksplorasi, pencarian kepastian dan antusiasme, yang

semuanya kualitas-kualitas yang sangat besar terdapat pada peserta

didik. Berdasarkan pendapat tersebut, kreativitas merupakan komponen

penting dalam pembelajaran, tanpa kreativitas peserta didik hanya akan

belajar pada tingkat kognitifnya saja, dan hal ini akan mempersempit

pengetahuan siswa dalam belajar mengembangkan kreativitasnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial

Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di

internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan

pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media

sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah

pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama

(cooperation).

Kartajaya dalam Harahap (2020) menjelaskan bahwa media

sosial adalah perpaduan sosiologi dan teknologi yang yang

mengubah monolog (one to many) menjadi dialog (many to many)

dan demokrasi informasi yang mengubah orang-orang dari pembuka

konten menjadi penerbit konten. Media sosial telah menjadi sangat

populer karena memberi kesempatan orang-orang untuk terhubung

di dunia online dalam bentuk hubungan personal, bisnis dan

kegiatan belajar.

Menurut Ardiansyah dkk (2021) media sosial merupakan

sabuah sarana atau wadah digunakan untuk mempermudah interaksi

diantara sesama pengguna dan mempunyai sifat komunikasi dua

9
10

arah, media sosial juga sering digunakan untuk membangun citra

diri atau profil seseorang, dan juga dapat dimanfaatkan oleh

penggunanya sebagai media mengekspos diri, sehingga dengan

munculnya media sosial menjadikan komunikasi ataupun interaksi

dapat dilakukan seperti tanpa batas jarak dan waktu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan media sosial merupakan

sebagai alat untuk menyampai informasi kepada penerima dan

segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehinggan dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, agar terjadi komunikasi yang efektif dan

efisien.. Media sosial adalah alat komunikasi bagi setiap orang dekat

maupun jauh, media sosial juga merupakan alat untuk berbagai

segala informasi dan wawasan-wawasan yang luas.

b. Jenis-Jenis Media Sosial

Beberapa jenis media sosial yang banyak digunakan di

khalayak umum maupun peserta didik antara lain sebagai berikut.

1) Whatsapp

Aplikasi Whatsapp sudah sangat familiar bagi masyarakat.

Karena Whatsapp digunakan sebagai sarana komunikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Whatsapp juga dapat dijadikan sebagai

sarana dalam pendidikan karena di dalam whatsapp terdapat

fitur-fitur yang mendukung kegiatan tersebut salah satunya

yaitu whatsapp grup. Whatsapp, memudahkan para


11

penggunanya untuk membagikan gambar, tulisan, maupun

video. Karena selain dengan fitur Whatsapp group, dalam

whatsapp juga memiliki fitur story.

2) Instagram

Media sosial instagram dipergunakan untuk berbagi

informasi, komunikasi juga bisa untuk mengupload video

pendek, foto dan story di akun Instagram pengguna dan bisa

dilihat oleh akun instagram pengikut.

3) Telegram

Telegram merupakan media sosial untuk komunikasi sesama

pengguna akun telegram. Dalam telegram bisa mengirim video,

foto, tulisan ke pengguna lain.

4) YouTube

Dalam YouTube dapat melihat berbagai video tidak hanya

video singkat tetapi juga bisa melihat video yang berdurasi

Panjang sampai berjam-jam, bahkan banyak sekali konten

kreator yang mengupload videonya di youtube sehingga para

penonton menjadi tertarik untuk melihat video yang disajikan.

5) Facebook

Facebook merupakan media sosial yang sangat banyak

digunakan di masyarakat. Penggunaan facebook ini mulai dari

anak-anak hingga orang dewasa, dalam facebook mereka bisa

komunikasi, mengupload foto, video, membuat story, dan


12

membagikan postingan orang lain di dalam facebook tesebut.

Bahkan banyak yang menjadikan facebook sebagai tempat

jualan, promosi dan juga tempat mengekspos diri bagi para

pengguna.

6) TikTok

Media Sosial TikTok merupakan media sosial yang banyak

digunakan di kalangan remaja (pesrta didik). Pada aplikasi

TikTok ini bisa menggunakan berbagai macam filter dan juga

fitur yang menarik. Pengguna media sosial TikTok biasanya

menggunakan trend musik yang sedang viral untuk bisa dilihat

oleh banyak pengguna atau biasanya pengguna TikTok

menyebutnya dengan kata fyp untuk bisa dikenal oleh banyak

pengguna TikTok lainnya. Para konten kreator biasanya

membuat video TikTok dengan sekreatif mungkin agar video

yang dibuat menarik banyak pengguna. Namun pada penelitian

ini peneliti akan fokus pada satu media sosial yaitu aplikasi

TikTok.

c. Karakteristik Media Sosial

Karakteristik media sosial tidak jauh berbeda dengan media

siber (cyber) dikarenakan media sosial merupakan salah satu

platform dari media siber. Namun demikian, menurut Nasrullah

(2015) media sosial memiliki karakter khusus yaitu:


13

1) Jaringan (Network)

Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara

komputer dengan perangkat keras lainnya. Koneksi ini

diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika antar komputer

terhubung, termasuk di dalamnya perpindahan data.

2) Informasi (Informations)

Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena

pengguna media sosial mengkreasikan representasi

identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi

berdasarkan informasi.

3) Arsip (Archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter

yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias

diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun.

4) Interaksi (Interactivity)

Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak

sekedar memperluas hubungan pertemanan atau pengikut

(follower) semata, tetapi harus dibangun dengan interaksi antar

pengguna tersebut

5) Simulasi Sosial (simulation of society)

Media sosial memiliki karakter sebagai medium

berlangsungnya masyarakat (society) di dunia virtual Media


14

sosial memiliki keunikan dan pola yang dalam banyak kasus

berbeda dan tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang real.

6) Konten oleh pengguna (user-generated content)

Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan

kontribusi pengguna atau pemilik akun UGC merupakan relasi

simbiosis dalam budaya media baru yang memberikan

kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasiHal

ini berbeda dengan media lama (tradisional) dimana

khalayaknya sebatas menjadi objek atau sasaran yang pasif

dalam distribusi pesan.

d. Manfaat Media Sosial

Pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran dapat

dengan mengupload foto dan video ke akun media sosial seperti

TikTok kemudian dapat dilihat oleh akun pengguna yang mengikuti

maupun yang tidak mengikuti akun TikTok tersebut. Tidak hanya

bermanfaat sebagai sumber informasi, aplikasi ini juga bisa menjadi

media penghibur karena beberapa responden menganggap bahwa

konten yang ada di TikTok menghibur. Selain itu, salah satu

responden juga mengatakan menggunakan bahwa aplikasi selama ia

TikTok, responden tersebut semakin giat untuk melatih kemampuan

editingnya agar dapat menghasilkan konten yang menarik

(Haryanto, 2015).
15

2. Aplikasi TikTok

a. Pengertian Aplikasi TikTok

TikTok menurut Prosenjit dan Anwesan dalam Eliastuti dkk

(2023) adalah sebuah aplikasi turunan dari internet yang berbasis

media sosial dengan memberikan fitur untuk membuat dan

membagikan konten berupa video singkat. Pengguna aplikasi

tiktok bisa membuat video maupun mengupload poto dengan

menambahkan musik yang diinginkan untuk membuat konten

semenarik mungkin dan sekreatif mungkin.

TikTok adalah aplikasi yang memberikan special effects unik

dan menarik yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan

mudah sehingga dapat membuat video pendek dengan hasil yang

keren serta dapat dipamerkan kepada teman-teman atau pengguna

lainnya. Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik

yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya

dengan tarian, gaya bebas, dan masih banyak lagi sehingga

mendorong kreativitas penggunanya menjadi creator.

b. Sejarah Aplikasi TikTok

Aplikasi TikTok ini merupakan aplikasi yang memperbolehkan

para pemakainya untuk membuat vidio musik pendek mereka

sendiri. Aplikasi ini diluncurkan pada bulan september tahun 2016

yang dikembangkan oleh developer asal Tiongkok. ByteDance Inc,

mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia dengan


16

meluncurkan aplikasi video music dan jejaring sosial bernama Tik

Tok19. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, tik tok

mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni

45,8 juta kali (Marini, 2019)

Menurut kutipan Bohang (2018) jumlah tersebut mengalahkan

aplikasi populer lain semacam Youtobe, WhatsApp, Facebook,

Messenger, Telegram dan Instagram. Mayoritas dari pengguna

aplikasi TikTok di Indonesia sendiri adalah anak milenial, usia

sekolah, atau biasa dikenal dengan generasi Z. Aplikasi ini pun

pernah diblokir pada 3 Juli 2018. Kemenkominfo telah melakukan

pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan mendapati

banyak sekali masuknya laporan yang mengeluh tentang aplikasi

ini, terhitung sampai tanggal 3 Juli tersebut. Laporan yang masuk

mencapai 2.853 laporan.

c. Kelebihan dan Kelemahan Aplikasi TikTok

Menurut Nurmana (2023) Aplikasi TikTok juga memiliki

kelebihan dan kelemahan. Kelebihan aplikasi TikTok yaitu sebagai

berikut:

1) Mngandalkan konten lokal

2) Menyajikan video pendek yang menarik

3) Pembuatan video mudah

4) Banyak filter yang bermanfaat didalamnya

5) Bisa memakai background musik sesuai pilihan


17

Kelemahan aplikasi TikTok yaitu sebagai berikut:

1) Dikhawatirkan hanya sebagai trend sejenak

2) Menerapkan algoritma TikTok sendiri

3) Konten dewasa yang tidak disensor

4) Hanya dapat digunakan di android dan ios saja

3. Kreativitas Belajar

a. Pengertian Kreativitas Belajar

Menurut Munandar (2009) mendefinisikan kreativitas sebagai

kemampuan mencerminkan kelanaran, keluwesan dan orisinalitas

dalam berfikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu

gagasan.

Kreativitas belajar merupakan hal yang sangat penting untuk

dimiliki oleh setiap peserta didik di sekolah Islam karena

merupakan kunci sukses bagi peserta didik untuk berhasil

pembelajaran Bangunan dalam literatur menunjukkan bahwa

kreativitas itu penting dalam kehidupan karena merupakan

kemampuan peserta didik untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah (Ahmad,

2017).

Menurut Supriadi dalam Susanto (2011), kreativitas pada

intinya adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu

yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif

berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Kemampuan belajar


18

siswa akan lebih meningkat apabila kemampuan kreatifnya ikut

dilibatkan, baik secara formal maupun informal. Pada dasarnya,

semua siswa mempunyai potensi kreatif yang harus dikembangkan

baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Kemampuan

kreativitas siswa harus digali guna mencapai keberhasilan siswa di

masa depan sehingga mampu mewujudkan sumber daya manusia

yang berpotensi dan berkualitas. Setiap siswa memiliki

perkembangan yang berbeda-beda, untuk itu guru sebagai pendidik

yang berada di lingkungan formal harus memberikan rangsangan

dengan memfasilitasi siswa melalui kegiatan, sarana dan alat yang

dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Guru dalam hal ini memiliki

peran penting dalam menstimulasi siswa untuk mengembangkan

potensi kreativitas yang dimiliki.

b. Karakteristik Kreativitas Belajar

Torrance dalam Ali dan Asrori (2016) mengemukakan

karakteristik kreativitas belajar sebagai berikut:

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

2) Tekun dan tidak mudah bosan.

3) Percaya diri dan mandiri.

4) Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas.

5) Berani mengambil resiko

6) Berfikir divergen.
19

Utami Munandar (2016) mengemukakan ciri-ciri kreativitas

antara lain:

1) Senang mencari pengalaman baru.

2) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang

sulit.

3) Memiliki inisiatif.

4) Memiliki ketekunan yang tinggi.

5) Cenderung kritis terhadap orang lain.

6) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.

7) Selalu ingin tahu.

8) Peka atau perasa.

9) Enerjik dan ulet.

10) Menyukai tugas-tugas yang majemuk.

11) Percaya pada diri sendiri.

12) Mempunyai rasa humor.

13) Memiliki rasa keindahan.

14) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.

Sund dalam Sinaga (2013) mengemukakan individu dengan

potensi yang kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri

sebagai berikut:

1) Hasrat keingintahuan yang cukup besar

2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru


20

3) Panjang akal.

4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti.

5) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit.

6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.

7) Memiliki dedikasi yang bergairah serta aktiv dalam

melaksanakan tugas.

8) Berfikir fleksibel.

9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung

memberikan jawaban yang lebih banyak.

10) Kemampuan membuat analisis dan sintesis.

11) Memiliki semangat bertanya serta meneliti.

12) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik

c. Aspek-aspek yang mempengaruhi Kreativitas

Menurut Martini (2006) aspek-aspek yang mempengaruhi

kreativitas adalah sebagai berikut

1) Aspek Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif (kemampuan berpikir) merupakan

salah satu aspek yang berpengaruh terhadap munculnya

kreativitas seseorang. Kemampuan berpikir yang dapat

mengembangkan kreativitas adalah kemampuan berpikir

secara divergen, yaitu kemampuan untuk memikirkan berbagai

alternatif pemecahan suatu masalah.


21

2) Aspek Institusi dan Imajinasi

Kreativitas berkaitan dengan aktivitas belahan otak kanan.

Oleh sebab itu, intuitif dan imajinatif merupakan aspek lain

yang mempengaruhi munculnya kreativitas.

3) Aspek Pengindraan

Kreativitas dipengaruhi oleh aspek kemampuan melakukan

penginderan, yaitu kemampuan menggunakan panca indera

secara peka. Kepekaan dalam penginderaan ini menyebabkan

seseorang dapat menemukan sesuatu yang tidak dapat dilihat

atau dipikirkan oleh orang lain.

4) Aspek kecerdasan emosi

Kecerdasan emosi adalah aspek yang berkaitan dengan

keuletan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi

ketidakpastian dan berbagai masalah yang berkaitan dengan

kreativitas.

4. Pembelajaran Biologi

a. Hakikat Pembelajaran Biologi

Istilah biologi berasal dari bahasa yunani yaitu bios dan logos.

Bios memiliki arti kehidupan dan logos memiliki arti ilmu Biologi

merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dengan

lingkunganya. Sedangkan menurut Oktaria (2016) Biologi mengkaji

persoalan yang berkaitan dengan fenomena kehidupan makhluk

hidup pada organisasi kehidupan dengan faktor lingkungan. Selain


22

itu, Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam

sekitar secara sistematis sehingga biologi bukan hanya sekedar

mengumpulkan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, dan prinsip-prinsip, tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan.

Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan guna

mendukung proses pembelajaran dengan mempertimbangkan

kejadian eksternal yang berperan terhadap kejadian internal oleh

peserta didik menurut Daryanto, dkk (2012). Pembelajaran Biologi

merupakan pembelajaran yang menekankan siswa untuk

mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka

mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar.

b. Tujuan Pembelajaran Biologi

Tujuan pembelajaran biologi yaitu untuk merealisasikan ilmu-

ilmu alam yang bersifat teorik kedalam kehidupan nyata di

masyarakat. Oleh karenanya, secara substansi materi biologi perlu

disusun agar mampu mengorganisasi peserta didik dalam menjalani

kehidupan sosial dalam bermasyarakat. Pembelajaran biologi

dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

1) Peserta didik, sebagai penerima informasi

2) Guru sebagai fasilitator

3) Lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik.


23

Hubungan ketiga komponen ini sangat penting agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai, yaitu terjadinya perubahan perilaku

peserta didik kearah yang lebih baik dalam hubungan dengan sang

Pencipta Tuhan Yang Maha Esa, hubungan sosial dengan

masyarakat, kemampuan kognitif, psikomotorik, dan keterampilan

c. Karakteristik Pembelajaran Biologi

Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta

lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk

hidup dan makhluk tak hidup. Dalam Standar Isi Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (2006) bahwa mata pelajaran biologi bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa.

2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis,

dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

3) Mengembangkan pengalaman untuk dapat menguji hipotesis

melalui percobaan, serta mengkomunikasikan percobaan secara

lisan dan tertulis.

4) Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan

deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.


24

5) Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan

saling terkait dengan IPA lainnya. Serta mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri.

6) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan

karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan

manusia.

7) Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga

kelestarian lingkungan.

d. Komponen-komponen Pembelajaran Biologi

Adapun komponen yang mempengaruhi berjalannya suatu

proses pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar terdapat

beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya yaitu: 1) guru, 2) siswa, 3) materi

pembelajaran, 4) metode/strategi pembelajaran, 5) media

pembelajaran, 6) evaluasi pembelajaran (Djamarah & Zain, 2006).

B. Penelitian Yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian yang akan dilaksanakan:

1. Dalam Penelitian Fauziah Rizkiani dan H.H Daniel Tamburian (2021)

yang berjudul Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap

Kreativitas Murid SMA Yuppentek 1 Tanggerang di Masa Pandemi, hal

ini terbukti dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara penggunaan aplikasi TikTok terhadap


25

kreativitas siswa di SMA Yuppentek 1 Tangerang, dan hasil uji regresi

linier sederhana dengan nilai konstanta 7.135 dan koefisien regresi

sebesar 0,544, dengan hasil uji t menunjukkan nilai t hitung sebesar

6.028 > t tabel 1.987, dan hasil uji koefisien korelasi menunjukkan nilai

korelasi r sebesar 0,544.

2. Dalam Penelitian Amalia Ferniansyah, dkk (2020) yang berjudul

Pengaruh Media Sosial TikTok Terhadap Kreativitas Berpikir Generasi

Z, hal ini terbukti dari hasil dari penelitian ini menemukan bahwa

atensi dan penghayatan intensitas penggunaan media sosial TikTok

berpengaruh terhadap kreativitas berpikir pada generasi Z, Karena

bedasarkan hasil signifikan keduanya memiliki hasil dibawah 5% yaitu

sig = 0,013< 5% untuk atensidan untuk penghayatan 0,000< 5%

maka dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa H0ditolak dan H1

diterima,sedangkan durasi dan frekuensi intensitas penggunaan media

sosial TikTok tidak berpengaruh terhadap kreativitas berpikir pada

generasi Z, sebab berdasarkan hasil dari signifikannya keduanya

memiliki hasi diatas 5% yaitu 0,380> 5% untuk frekuensi dan untuk

durasi 0,115> 5% maka hasil hipotesisnya H0 diterima dan H1ditolak.

3. Dalam Penelitian Rizka Marini (2019) yang berjudul Pengaruh Media

Sosial TikTok Terhadap Prestasi Belajar Peser Didik di SMPN 1 Gunung

Sugih Kab. Lampung Tengah, hal ini terbukti dari hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif yang sangat signifikan

antara Media Sosial TikTok terhadap Prestasi Belajar. Hal ini sesuai
26

dengan perhitungan peneliti dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2010, yang menggunakan Uji-correlations diperoleh nilai

t(hitung)>t(table) yaitu 14,21978769>2,002272456. Maka terdapat

korelasi positif yang signifikan antara Media Sosial Tik Tok dengan

Prestasi Belajar di SMPN 1 Gunung Sugih.

C. Kerangka Berpikir

Aplikasi tiktok adalah salah satu aplikasi smartphone yang sedang

banyak digunakan. Dengan bermain aplikasi tiktok banyak sekali pengaruh

yang terjadi pada remaja (peserta didik). Aplikasi tiktok secara tidak

langsung akan berdampak besar bagi remaja (peserta didik) terlebih

terhadap kreativitas belajar siswa oleh aplikasi tersebut. Berdasarkan teori

diatas peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Aplikasi

Tiktok Terhadap Kreativitas Belajar Siswa”. Variabel penelitiannya adalah

penggunaan aplikasi tiktok (X) dan kreativitas belajar (Y). Berikut

dikemukakan kerangka berfikir penelitian dengan judul penelitian diatas:

Aplikasi TikTok Kreativitas Belajar Siswa


(Variabel X) (Variabel Y)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


27

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas yang akan menjadi hipotesis penelitian

adalah sebagai berikut.

H0 : Terdapat Pengaruh yang signifikan antara variable X (penggunaan


aplikasi TikTok) dan variable Y (kreativitas siswa).

H1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X


(penggunaan aplikasi TikTok) dan variable Y (kreativitas belajar).
BAB III

METODOLODGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2014).

Menurut Gay dalam Emzir (2007) Penelitian eksperimen merupakan satu-

satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis

menyangkut hubungan kausal (sebab akibat).

Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental

designs jenis One-Group Pretes-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan

dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (treatment). Adapun desain

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok Treatment Post-test


Eksperimen X1 T
Kontrol X2 T

Keterangan:

X1 : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan


menggunakan aplikasi TikTok.
X2 : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol dengan menerapkan
penugasan.

28
29

T: Tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni
tes kreativitas belajar biologi siswa pada ranah kognitif.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat. Adapun variabel tersebut yaitu:

1. Variabel bebas yaitu Penggunaan Aplikasi Tiktok

2. Variabel terikat yaitu Kreativitas Belajar Siswa

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi penelitian adalah

siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kerinci.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karatesristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Sedangkan menurut Arikunto

(2014), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster

sampling. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan kelompok individu

yang diamati dan dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian

sekaligus dapat meramalkan keadaan populasi.

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara cluster

sampling. Teknik cluster sampling adalah teknik pengambillan sampel

dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok atau kelas (Azwar,

2011). Dari hasil randomisasi ditentukan individu yang akan menjadi


30

sampel penelitian ini adalah siswa jurusan IPA kelas IPA 3, dan IPA 4 yang

belum di ketahui jumlahnya.

C. Variabel Penelitian

1. Aplikasi tiktok

TikTok merupakan sebuah aplikasi yang memberikan efek

spesial yang unik dan menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna

aplikasi ini dengan mudah untuk membuat video pendek yang keren

dan bisa menarik perhatian banyak orang yang melihatnya media sosial

TikTok adalah media yang berupa audio visual, media ini sebuah media

sosial yang dapat dilihat juga di dengar TikTok dapat menginspirasi

kreativitas karena dapat menggunakan berbagai fitur yang ada pada

aplikasi tersebut.

2. Kreativitas belajar siswa

Sudiarta dan Widana (2019) menyatakan bahwa timbulnya

kreativitas siswa ini karena guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa diberikan

kesempatan yang luas untuk menyampaikan kreativitasnya dan

menuangkan ide kreativitas mereka dalam bentuk kartun digital dengan

menggunakan aplikasi. Pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang

menjadikan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi melakukan

sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajaran.


31

3. Pembelajaran IPA Biologi

Proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA Biologi yang

bermakna dan berkualitas diharapkan yang mampu memberikan

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam rangka

memberikan pengalaman belajar yang bermakna tersebut, seorang guru

diharapkan dapat memanfaatkan TIK untuk memperjelas konsep IPA

Biologi yang abstrak menjadi lebih kongkrit dengan adanya multimedia

seperti komputer, internet, video dan lain-lain yang dikembangkan agar

siswa merasa belajar IPA Biologi menjadi lebih menyenangkan,

berkesan dan bermakna (Ahmadurifai, 2020).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang baik diharapkan dapat memberikan

hasil penelitian yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tes Pilihan Ganda.

Teknik ini dilakukan untuk melengkapi hal-hal yang dibutuhkan di

lapangan seperti:

1. Tahap persiapan

Peneliti melakukan persiapan dengan menyusun instrumen tes

hasil belajar, selanjutnya peneliti melakukan pengujian validitas,

reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya beda soal sebelum diterapkan

dalam penelitian.
32

2. Tahap pelaksanaan

Peneliti melakukan pelaksanaan dengan langkah memberikan

posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai pengujian

pembelajaran yang diteliti.

E. Intrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa soal tes, untuk

memperoleh data tentang kreativitas belajar siswa kedua kelas sampel. Tes

yang diberikan berbentuk pilihan ganda pada materi Biologi kelas XI.

Beberapa instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Test

Test adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data

mengenai kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran,

misalnya untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam

penguasaan materi tertentu maka akan digunakan tes tertulis (berupa

soal) tentang materi pelajaran tersebut.

2. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah derajat dimana sebuah tes evaluasi mengukur

cakupan substansi yang ingin diukur (Susanto, dkk. 2015). Rumus yang

digunakan korelasi pearson product moment (Sudijono, 2011) yaitu:


33

𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 = 2
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑋) } {𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

Nilai Rxy kemudian akan dibandingkan dengan koefisien rtabel. Jika

rhitung ≥ rtabel. Maka instrumen dikatakan valid.

3. Indeks Kesukaran

Dalam menganalisis setiap butir, peneliti akan menggunakan

indeks kesukaran pada setiap butir dengan rumus sebagai berikut :

𝐁
𝐏=
𝐉𝐒

Keterangan:

P : Kesulitan Item
B : Jumlah Siswa yang Menjawab Benar
JS : Jumlah Siwa yang Mengikuti Tes
Mengenai bagaimana memberikan interpretasi pada angka indeks

kesulitan, peneliti akan menggunakan skala berikut:

IK = 0,00 : Sangat Sulit

0,00 < IK ≤ 0,30 : Sulit

0,30 < IK ≤ 0,70 : Rata-rata

0,70 < IK ≤ 1,00 : Mudah

IK 1,00 : Sangat Mudah

4. Indeks Daya Diskriminasi

Setelah mendapatkan indeks kesukaran, berikutnya mencari daya

pembeda. Daya pembeda butir-butir tes adalah membedakan antara


34

siswa yang berprestasi kurang baik atau kelompok bawah. Rumus

berikut digunakan untuk mengidentifikasi daya pembeda :


𝐁𝐀 𝐁𝐁
D= – = 𝐏𝐀 − 𝐏𝐁
𝐉𝐀 𝐉𝐁

Keterangan :

D : item diskriminasi
BA : Jumlah kelompok yang menjawab benar
BB : Jumlah Kelompok yang menjawab salah
JA : nomor dari jumlah anggota kelompok yang benar
JB : nomor dari jumlah anggota kelompok yang salah

Untuk menafsirkan Kekuatan Diskriminatif, peneliti akan

menggunakan klasifikasi sebagai berikut :

Keterangan :

DP = 0,00 : Sangat Buruk


0,00 < DP ≤ 0,20 : Buruk
0,20 < DP ≤ 0,40 : Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 : Bagus
0,70 < DP ≤ 1,00 : Sangat Bagus

5. Uji Reliabilitas Instrumen Test

Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui taraf kepercayaan

hasil instrumen:

k ∑ σ2b
r11 = ( ) (1 − 2 )
k−1 σt

Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas yang dicari
∑𝜎𝑏2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
2
𝜎𝑡 = varians total
k = banyak butir pertanyaan

Nilai koefisien alpha (r) akan dibandingkan dengan koefisien korelasi

tabel jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen reliable.


35

Adapun interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi untuk

reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal


Nilai 𝒓𝟏𝟏 Interpretasi Validitas
0,80< 𝑟11 ≤1,00 Sangat tinggi
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat rendah

F. Teknik Analisi Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

setelah data terkumpul. Tujuan menganalisis data untuk untuk

mendapatkan bukti apakah terdapat pengaruh pembelajaran terhadap

kreativitas belajar siswa ditinjau dari kemampuan awal siswa. Oleh sebab

itu, untuk melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji

persyaratan analisis. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan aplikasi SPSS 22.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data akan dianalisis dengan

analisis prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.

1. Tes Normalitas

Uji normalitas distribusi berfungsi untuk menguji apakah data

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan

pada skor pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Peneliti akan melakukan uji normalitas membaca pemahaman awal teks

eksposisi analitis dan membaca pemahaman akhir teks eksposisi


36

analitis pada kelompok eksperimen dan kontrol. Peneliti akan

menggunakan teknik statistik Shapiro-Wilk untuk uji normalitas.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang

dikumpulkan dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Itu

akan dianalisis dengan Shapiro -Wilk Test.

1
T3 = D [∑𝑘i=1 i (xn-i+1-xi)]2

Keterangan :

D = Berdasarkan Rumus Dibawah ini


i = Koefisien uji Shapiro-Wilk
xn-i+1 = Jumlah n-i+1 pada data
xi = Jumlah i pada Data

D = ∑𝑘i=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2

Where :

𝑥𝑖 = Nomor i dari Data


𝑥̅ = Rata-rata data

2. Tes Homogenitas

Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk melihat apakah

data yang diambil dari populasi yang sama bersifat homogen atau tidak.

Uji homogenitas dianalisis dengan uji Variance (F-test), dengan rumus

sebagai berikut:
𝑆ᵢ₁²
F = 𝑆ᵢ₂²

Keterangan:

F : Varian yang Teramati (F Teramati)


Sᵢ₁² : Varian Tertinggi
Sᵢ₂² : Varian Terrendah
37

Untuk menentukan teknik analisis data yang digunakan, peneliti

akan menghitung sebaran seluruh data siswa atau nilai siswa. Hal ini

penting untuk mengetahui rumus apa yang dapat digunakan oleh

peneliti dalam menghitung pengaruh teknik teka-teki silang. Peneliti

akan menggunakan uji-t untuk menghitung pengaruh penggunaan

aplikasi tiktok terhadap kreatifitas belajar siswa. Berikut rumus :

𝑿²—𝑿²
ᵗ=𝒔
𝟏 𝟏
√ +
𝑵² 𝑵²

(𝑵¹—𝟏)𝑺₁²+ (𝑵²—𝟏)𝑺
S² =
(𝑵¹+𝑵²)—𝟐

Keterangan :

T : Nilai t-diperoleh
X1 : rata-rata skor eksperimen
X2 : rata-rata skor kelas kontrol
N1 : Jumlah subjek dari kelompok kelas eksperimen
N2 : Jumlah subjek dari kelompok kelas kontrol
S : standar deviasi

3. Effect Size (Cohen’s d)

Uji efek digunakan untuk mengukur pengaruh penggunaan

aplikasi tiktok terhadap kreatifitas belajar siswa, digunakan rumus

Cohen’s d sebagai berikut :

𝑥𝑡−𝑋𝑐
𝑑 =𝑠
𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑

Where :

d = Ukuran Efek Cohen’s d

x = Nilai Rata-rata
38

SPooled = Standar Deviasi

(𝑛1 − 1) 𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22


Spooled = 𝑛1 + 𝑛2 −2

Keterangan :

Spooled = Standar Deviasi


nt = Jumlah Siswa kelas Eksperimen
nc = Jumlah Siswa kelas Kontrol
St = Standar Deviasi Kelas Eksperimen
Sc = Standar Deviasi Kelas Kontrol
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. 2017. Hubungan Potensi Akal dengan Kreativitas Belajar Siswa Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam di SMK Kanada Sakura Indonesia
(KANSAI) Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah. Vol 2
No.1.
Ahmadurifai, A. 2020. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa
Melalui Penerapan Model Learning Cycle. Journal Of Educational
Development. Vol 1 No.2.
Ali, M & Asrori, M. 2016. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Amabile, T.M. 2005. Motivation and Creativity: Effects of Motivational orientation
on creative writers. Journal of personality and social psychology. Vol 48
No.1.
Ardiansyah, N.M, dkk. 2021. Media Sosial Sebagai Gerakan Sosial Digital: Studi
Kasus Akun Instagram @Aliskamugemesh dalam menyuarakan Kejahatan
Seksual LWD Terhadap Perempuan. International Journal Of Demos.
Vol.3, Issue 2. E-ISSN 2721-0642.
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, S. 2011. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beetlestone, F. 2011. Creative Learning. Alih Bahasa Narulita Yusron. Bandung:
Nusa Media.
Bohang, F.K. 2018. Membandingkan Kesetiaan Penggna Android dan IOS,
https://tekno.kompas.com/read/2018/03/11/11370017/membandingkan-
kesetiaan-pengguna-android-dan-ios (diakses pada 25 juni 2023, pukul
21.33).
Bulele, Y.N & Wibowo, T. 2020. Analisis Fenomena Sosial Media dan Kaum
Milenial: Studi Kasus TikTok. Jurnal Conference On Business, Social
Sciences and Inovation Technology. Vol.9 No.1
Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

39
40

Djarmarah, S.B & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Eliastuti, M, dkk. 2023. Analisis Penggunaan Campur Kode Pada Komentar Akun
Tiktok Happy Asmara. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Media Sosial
(JKOMDIS). Vol.3 No.1. ISSN 2807-6087.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ferniansyah, A, dkk. 2021. Pengaruh Media Sosial TikTok Terhadap Kreativitas
Berpikir Generasi Z. Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol.6 No.9. ISSN 2541-
0849.
Hafiidh, M dkk. 2023. Penggunaan Aplikasi TikTok Sebagai Wadah Aktualisasi
Diri Remaja Kota Balikpapan. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 11 No.1.
Harahap, M.A dan Adeni, S. 2020. Tren Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi
di Indonesia. Jurnal Professional Fis UNIVED. Vol. 7 No.2.
Haryanto. 2015. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Komunikasi Komunitas
Pustakawan Homogen dalam Rangka Pemanfaatan Bersama Koleksi antar
Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan.
EduLip, Vol.5 No.1. E-ISSN: 2528-2182.
Marini, R. 2019. Pengaruh Media Sosial Tik Tok Terhadap Prestasi Belajar Peserta
Didik di SMPN 1 Gunung Sugih Kab. Lampung Tengah. Skripsi
Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.
Martini, J. 2006. Proses Kreativitas Anak. Jakarta: Airlangga.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nasrullah, R. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Nasrullah, R. 2015. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosiologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurmana, A.H.B. 2023. Kelebihan dan Kekurang TikTok. https://desain-grafis-
s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Kelebihan-dan-Kekurangan-TikTok-yang-
Wajib-Anda-Pelajari/2b0462507056baacdbde5958e223a34b61d35a41
(diakses pada 22 juni 2023, pukul 16.23)
41

Oktaria, Y. 2006. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri


Terbimbing Pada Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Siswa Kelas X
SMA. Skripsi Institut Agama Islam Raden Intan Lampung.
Oktavia, Y. 2014. Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kreativitas Guru
dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol
2 No.1.
Pujiono, A.dkk. 2022. Memaksimalkan Pemanfaatan TikTok Sebagai Media
Pembelajaran dalam membangun Kreativitas Siswa. Jurnal Pendidikan
Agama Kristen. Vol 7 No.1.
Rizkiani, F. dkk. 2022. Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap
Kreativitas Belajar Murid SMA Yuppentek 1 Tanggerang di Masa Pandemi.
Jurnal Fakultas Ilmu Komunikasi, Vol.1 No.2, E-ISSN 2827-8763.
Sinaga, E. 2013. Hubungan Kreativitas Guru Dalam Mengajar dengan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bekerja Sama Dengan Kolega dan
Pelanggan Kelas XI AP SMK Negeri 3 Dolok Sanggul Kab. Humbang
Hasundutan T.P 2012/2013. Skripsi Universitas Negeri Medan.
Sudiarta, I.G.P dan Widana, I.W. 2019. Increasing Mathematical Proficiency and
Student character: lesson from the implementation of blended learning in
junior hight school in Bali. IOP Conf. Series: Journal of Physics: conf.
Series 1317.
Sudijono, A. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Kencana.
Susanto, dkk. 2015. Analisis Validitas Reabilitas Tingkat Kesukaran dan Daya
Beda Pada Butir Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas XII IPS di SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Matematika.Vol 6 No.2. E-ISSN
2540-7562.
42

Syafri, E.P.E & Kulsum, U. 2021. TikTok Media Pembelajaran Alternatif dan
Atraktif Pada Pembelajaran PPKn Selama Pandemi di SMP Negeri 2
Mertoyudan. Jurnal Nasional Dinamika Informatika. Vol.5 No.1.

Wijaya, M.H.D & Mashud, M. 2020. Konsumsi Media Sosial Bagi Kalangan
Pelajar (Studi pada Hyperrealistis TikTok). Jurnal Agama Sosial dan
Budaya. Vol.3 No.2.

Anda mungkin juga menyukai