Anda di halaman 1dari 59

Sosialisasi

RPJPN 2025-2045 &


RPJMN Teknokratik 2025-2029
PERAN JASA KONSULTASI DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL
Suharso Monoarfa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
SUHARSO MONOARFA
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

DISAMPAIKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL INKINDO KE XII


JAKARTA, 6 DESEMBER 2022
Jakarta, 9 Oktober 2023
Outline

RPJPN 2025-2045

RPJMN Teknokratik 2025-2029

RPJMN Teknokratik 2025-2029:


Gambaran Wilayah

Penutup

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 2


Visi, Misi, dan Program
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden

A B
UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum: Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang
Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan
• Persyaratan calon Presiden dan Calon Wakil
Wakil Presiden:
Presiden (Pasal 169)
1. Pendaftaran bakal Pasangan Calon Presiden dan
• Pendaftaran bakal Pasangan Calon Presiden
Calon Wakil Presiden ke KPU oleh Partai Politik
dan Calon Wakil Presiden ke KPU oleh Partai
atau Gabungan Partai Politik: (Pasal 9 ayat (1)
Politik atau Gabungan Partai Politik (Pasal 229)
huruf e dan Pasal 10 ayat (1) huruf b dan ayat (3))
• Materi kampanye Pasangan Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden (Pasal 274) dan 2. Syarat untuk menjadi calon Presiden dan calon
Pasal 22 ayat (2) Peraturan KPU Nomor 15 Wakil Presiden. (Pasal 13 ayat (1) huruf t, ayat (4),
Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu. dan ayat(5))

Harus dapat Menyusun visi, misi,


dijabarkan dalam dan program dalam Menyerahkan naskah visi, Menyerahkan surat
program kerja melaksanakan Mengacu misi, dan program bakal pernyataan visi, misi,
Pemerintah apabila pemerintahan pada RPJPN Pasangan Calon dan program merupakan
Pasangan Calon negara Republik penjabaran RPJPN
terpilih Indonesia

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 3


RPJPN 2025-2045

4
Pembangunan Indonesia Telah Menunjukkan
Perkembangan Positif dan Perlu Berkesinambungan ke Depan

Infrastruktur Non- Infrastruktur

Peningkatan Ekonomi Penurunan Kemiskinan Pemerataan Pembangunan


GNI per Kapita (US$) Tingkat Kemiskinan Rasio Gini

710 4.580 17,75 9,57 0,414 0,381


(2001) (2022) (2006) (2022) (2014) (2022)

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 5


Tantangan Global ke Depan akan Semakin Kompleks

Megatren global yang


penting dalam 20 tahun
ke depan akan merubah
paradigma
pembangunan global,
mendorong kebijakan
pro-lingkungan,
adaptasi teknologi,
pembangunan
infrastruktur
konektivitas kawasan
yang lebih hijau, serta
penggunaan sistem
keuangan digital.

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 6


… Indonesia Memiliki Modal Dasar Pembangunan
untuk Membangun Lebih Baik

Kependudukan Kekayaan Alam

125,57 juta Nikel dengan


hektar Kawasan cadangan bijih
Hutan 5,24 miliar ton
Modal dasar pembangunan
yang dimiliki oleh Indonesia Cadangan batu bara Potensi energi
akan menjadi kekuatan dan 36,30 miliar terbarukan

landasan penting untuk ton 3.716 GW


membangun bangsa, antara
lain:
▪ Jumlah penduduk yang
Kekayaan Maritim
besar dengan tenaga 16% terumbu 25.000 spesies
kerja produktif yang karang dunia tumbuhan berbunga
melimpah (10% dunia)
Potensi perikanan
▪ Keberagaman budaya dan tangkap Hutan mangrove
asas gotong royong 12 juta ton terluas
▪ Sumber daya alam dan 3,36 juta
▪ Keanekaragaman hayati, hektar
serta
▪ Kekuatan maritim. Modal letak geografis
(ALKI)

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 7


Visi Indonesia Emas 2045:
Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 8


Kerangka Besar untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

STRATEGI BESAR: 8/17/45 BERLANDASKAN PANCASILA

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 9


Sasaran Visi Indonesia Emas 2045

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 10


8 (Misi) Agenda Pembangunan:
Transformasi Menyeluruh

Transformasi Indonesia
1. Transformasi Sosial
2. Transformasi Ekonomi
3. Transformasi Tata Kelola

Landasan Transformasi
4. Supremasi Hukum, Stabilitas, dan
Transformasi Kepemimpinan Indonesia
5. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Menyeluruh untuk
Menuju Indonesia
Emas 2045
Kerangka Implementasi Transformasi
6. Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan
7. Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah
Lingkungan
8. Kesinambungan Pembangunan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 11


17 Arah (Tujuan) Pembangunan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 12


Pendekatan Pembangunan Perlu Diubah …

From To

Re-Form Trans-Form
Pendekatan RPJPN 2025-2045 tidak lagi bersifat business as usual, namun bersifat
transformatif, konkrit, dan imperatif.

Kebijakan Imperatif dengan


Lintas sektor, indikator capaian
bersifat
Lintas bidang yang terukur
transformatif

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 13


Transformasi Sosial akan Mewujudkan Manusia dan
Masyarakat Yang Sejahtera, Unggul, Dan Berdaya Saing

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 14


Transformasi Ekonomi akan Membawa Indonesia
Keluar dari Middle Income Trap

USD 23.000 –
30.300

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 (diolah)


Tahapan Transformasi Ekonomi
Indonesia
Emas
2045

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

2025 - 2029 2030 - 2034 2035 – 2039 2040 – 2045


Perkuatan Fondasi Akselerasi Transformasi Ekspansi Global Perwujudan Indonesia Emas
Hilirisasi SDATransformasi
serta penguatan riset inovasi Peningkatan produktivitas secara masif dan Economic Power House yang terintegrasi dengan jaringan
Negara Berpendapatan Tinggi
dan produktivitas tenaga kerja perluasan sumber pertumbuhan ekonomi rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh

Kisaran Pertumbuhan: 5,6–6,1 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,9–7,8 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,4–7,6 persen Kisaran Pertumbuhan: 5,4–6,7 persen

Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap
PDB: 21,9% PDB: 26,6% PDB: 30,0% PDB: 28,0%

Middle Class Income: 38% Populasi Middle Class Income: 50% Populasi Middle Class Income: 61% Populasi Middle Class Income: 80% Populasi

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 15


Transformasi Tata Kelola akan Mewujudkan Regulasi dan
Tata Kelola yang Berintegritas dan Adaptif

REGULASI BERKUALITAS DAN ADAPTIF


• Regulasi sederhana dan berkualitas
• Lembaga tunggal pengelola regulasi

KELEMBAGAAN DAN BIROKRASI YANG


BERINTEGRITAS DAN ADAPTIF
• Kelembagaan dan proses bisnis yang efektif
• ASN Professional berintegritas
• Sistem penggajian tunggal dan pensiun yang
menjamin kesejahteraan

PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS, MUDAH,


CEPAT, DAN TERJAMIN
• Pelayanan publik secara digital, terintegrasi, dan
inklusif
• Sistem pengawasan dan pelayanan publik berkualitas

MASYARAKAT SIPIL MANDIRI DAN PARTISIPATIF


• Partisipasi masyarakat sipil yang bermakna
terhadap pembangunan
• Partai politik yang berintegritas

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 16


Supremasi Hukum, Stabilitas, dan Kepemimpinan Indonesia akan
Menciptakan Lingkungan yang Kondusif dan Berdaya Saing Global

Indeks Demokrasi Asia Power Index Indeks Demokrasi Asia Power Index
Indonesia (Military Capability) Indonesia (Military Capability)
Sedang 14,6 Tinggi 45,0
Proporsi Penduduk yang Proporsi Penduduk yang
Indeks
Merasa Aman Berjalan Indeks Pembangunan Merasa Aman Berjalan
Pembangunan
Sendirian di Area Tempat Hukum Sendirian di Area Tempat
Tinggalnya Tinggalnya Hukum
0,60 0,84
62,8% 80,0%
Rasio Pajak terhadap Tingkat Inflasi Rasio Pajak Tingkat Inflasi
PDB terhadap PDB
10,0-12,0% 2,5±1 18,0-20,0% 2,0±1

Asia Power Index Asia Power Index


(Diplomatic Influence) (Diplomatic Influence)
60,4 75,0-80,0

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 17


Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi akan Menciptakan
Hubungan Timbal Balik yang Seimbang
antara Aspek Sosial Budaya dan Ekologi Sebagai Penguat Transformasi

Hubungan timbal balik antara aspek sosial budaya


dan ekologi perlu seimbang untuk membentuk
ketahanan sosial budaya dan ekologi

Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 18


Terdapat 20 Upaya Transformatif “Super Prioritas”
yang Harus Dikawal Bersama (1/2)

1 2 Transformasi Ekonomi
Transformasi Sosial

Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra Peningkatan anggaran IPTEKIN nasional
sekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menuju komersialisasi oleh Industri.
menengah).
Industrialisasi: hilirisasi industri berbasis SDA
Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan unggulan, industri padat karya terampil, padat
lulusan STEAM berkualitas termasuk pemanfaatan teknologi dan inovasi, serta berorientasi ekspor.
dana abadi pendidikan.
Percepatan transisi energi berkeadilan menuju
Restrukturisasi kewenangan pengelolaan tenaga pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara
pendidikan dan kesehatan seperti guru, tenaga berkelanjutan didukung jaringan listrik
medis, dan tenaga kesehatan. terintegrasi serta transportasi hijau.

Superplatform untuk percepatan transformasi


Investasi pelayanan kesehatan primer, penuntasan
digital dan produksi talenta digital.
stunting, serta eliminasi penyakit menular dan penyakit
tropis terabaikan (terutama: tuberkulosis dan kusta).
Integrasi infrastruktur konektivitas dengan
kawasan pertumbuhan ekonomi
Penuntasan kemiskinan dengan satu sistem
Regsosek dan perlindungan sosial adaptif Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
terintegrasi.

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 19


Terdapat 20 Upaya Transformatif “Super Prioritas”
yang harus Dikawal Bersama (2/2)

3 Transformasi Tata Kelola Supremasi Hukum, Stabilitas, dan


4
Kepemimpinan Indonesia
Pembentukan lembaga tunggal pengelola
Transformasi sistem penuntutan menuju single
regulasi, transformasi manajemen ASN (terutama
prosecution system dan transformasi lembaga
sistem penggajian tunggal dan pensiun), serta
kejaksaan sebagai advocaat generaal.
pemberantasan korupsi.
Transformasi industri pertahanan menuju
Penguatan integritas partai politik
kemandirian melalui skema inovatif untuk adopsi
teknologi dan penguatan value chain industri
nasional.
5 Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Transformasi perencanaan dan fiskal:
perencanaan dan pengendalian pembangunan
Penguatan karakter dan jati diri bangsa
berbasis risiko; penerapan aturan fiskal adaptif;
Reformasi pengelolaan sampah terintegrasi dari reformasi APBN; serta transformasi kelembagaan
hulu ke hilir. perencanaan dan fiskal.

Ketahanan energi dan air serta kemandirian Reformasi subsidi terutama energi terbarukan dan
pangan dengan pendekatan terpadu FEW nexus pupuk tepat sasaran.
(food, energy, water).

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 20


Perlunya Kesinambungan Pembangunan …

Kesinambungan pembangunan untuk mengawal pencapaian Indonesia Emas penting dilakukan untuk
menjaga konsistensi dalam satu masa dan antar pemerintahan utamanya melalui penerapan manajemen risiko

PENGENDALIAN RPJPN 2025-2045

Pengendalian Jangka Menengah

Pengendalian Perencanaan Pengendalian Pelaksanaan

Pengendalian Tahunan

Pengendalian Perencanaan Pengendalian Pelaksanaan

Penerapan Manajemen Risiko Prioritas Nasional


Pemanfaatan sistem elektronik terpadu dan tata kelola data pembangunan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 21


RPJMN Teknokratik
2025-2029

22
RPJMN Teknokratik 2025-2029 adalah
Rancangan Teknokratik Tahap Pertama dari RPJPN 2025-2045

Tahap Pertama Transformasi Indonesia dan Landasan Transformasi:


Tahap 1
1. Transformasi Sosial:
2025-2029 Pemenuhan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial
Perkuatan Fondasi 2. Transformasi Ekonomi:
Transformasi Hilirisasi SDA serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja
3. Transformasi Tata Kelola:
Kelembagaan tepat fungsi dan kolaboratif, peningkatan kualitas ASN, regulasi yang efektif, digitalisasi
Kisaran pertumbuhan ekonomi pelayanan publik, peningkatan integritas partai politik, dan pemberdayaan masyarakat sipil

5,6 – 6,1 persen 4. Supremasi Hukum, Stabilitas dan Kepemimpinan Indonesia:


Memperkuat supremasi hukum dan stabilitas, serta membangun kekuatan pertahanan berdaya gentar
kawasan dan ketangguhan diplomasi sebagai landasan transformasi pembangunan
Middle Class Income
5. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi:
38% populasi Memperkuat ketahanan sosial budaya dan ekologi sebagai landasan dan modal dasar pembangunan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 23


RPJMN 2025-2029 Harus Mempertimbangkan
Tantangan dan Peluang Jangka Menengah

Risiko Global Jangka • Hilirisasi perlu


Dampak Hilirisasi Mulai
Menengah Terlihat Positif Bagi
dilanjutkan untuk nilai
tambah yang lebih
• Usia produktif negara maju menurun Perekonomian Indonesia
besar
Risiko kegagalan climate action
• Potensi Indonesia untuk
mendorong penyediaan pariwisata
Cuaca ekstrem seiring
kesehatan untuk lansia.
perubahan iklim
Sinkronisasi Kebijakan
Deglobalisasi Makro dan Sektoral
Aging Population ISU
Krisis lapangan pekerjaan Negara Maju JANGKA • Sinkronisasi kebijakan perlu
Krisis utang MENENGAH didorong dengan
memperhatikan kepentingan
Konfrontasi geoekonomi nasional

Tantangan Transisi
Risiko kegagalan cybersecurity Energi, namun Ada Penerapan Standar
Peluang Untuk Sustainability yang
Pemerataan Tinggi di Level Global
Biodiversity loss

Asset bubble burst • Perlu national grid yang mampu • Produk Indonesia harus berorientasi
mendistribusikan pasokan listrik ke luar pulau. ramah lingkungan agar tetap
bersaing di pasar global
• Perlunya Pembangunan PLT EBT di luar P. Jawa
Sumber:
World Economic Forum Global Risks Report, 2022 dan Oxford Economics untuk mendorong pemerataan

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 24


Ekonomi Indonesia Jangka Menengah perlu Tumbuh
dengan Kisaran: 5,6 – 6,1%

Pertumbuhan ekonomi akan mendorong GNI per kapita: Peran manufaktur terhadap PDB meningkat:
dari USD 5.500 (2025) menjadi USD 7.400–7.670 (2029)
dari 20,8% (2025) menjadi 21,9% (2029)

Trajektori Pertumbuhan Ekonomi Jangka Menengah Share Manufaktur terhadap PDB


21,9
(persen) (persen PDB) 21,7
21,4
21,1
8,0 20,8
Skenario 6%
7,0 Skenario 7% 6,6
6,0 6,1 6,2
6,0 5,6
2025 2026 2027 2028 2029
5,7 5,8
5,0 5,4 5,5 5,6
4,0 ICOR menurun dari 5,8 – 6,0 di 2025 menjadi
3,0 sebesar 5,0-5,7 di 2029
2,0 (ekonomi lebih efisien)
1,0 Incremental Capital Output Ratio (ICOR)
9,0
0,0 8,6
8,0 Skenario 6% Skenario 7%
-1,0
7,0
6,0 5,7
-2,0 6,0
5,8
-3,0 5,0
5,0
4,0
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Sumber: Exercise Kementerian PPN/BAPPENAS

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 25


Kebijakan Fiskal perlu Lebih Solid yang Mendukung
Arah Kebijakan Ekonomi dalam RPJMN 2025-2029

• Pengelolaan APBN semakin prudent dengan belanja negara terus tumbuh.


• Defisit fiskal terus terjaga dan tax ratio diarahkan untuk meningkat.
• Stabilitas eksternal terus terjaga dan menguat di atas standar 3,0 bulan impor.

Postur Fiskal Tahun 2029 Ketahanan Eksternal Tahun 2029


(Persen PDB)

Tax Ratio 12,0 – 14,0% Cadangan Devisa 198,0 – 235,6


(USD Miliar)
Belanja Negara 17,1 – 19,3%
[bulan impor] 5,9 – 7,0
Defisit APBN (2,7) – (2,8)%

Sumber: Exercise Kementerian PPN/BAPPENAS per 6 Oktober 2023

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 26


Kebutuhan Investasi Jangka Menengah
pada Kisaran Rp 45.500 Triliun untuk 5 tahun
Kebutuhan investasi jangka menengah 2025-2029 diperkirakan sebesar Rp45.513 – Rp45.876 triliun. Peranan pemerintah
terbatas sebesar 9,2–11,0 persen sehingga diperlukan dukungan dari Swasta dengan kontribusi sebesar 82,5 – 80,2 persen.

Kebutuhan Investasi 2025-2029

9,2 - 11,0%
Pemerintah Rp3.633 – Rp4.453 T

8,3 – 8,9% BUMN Rp3.403 – Rp3,618 T


Swasta Rp38.478 – Rp37.804 T

82,5 – 80,2% Total Investasi Rp45.513 – Rp45.876 T

Sumber: Exercise Kementerian PPN/BAPPENAS per 6 Oktober 2023

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 27


RPJMN 2025-2029:
Mewujudkan Pembangunan Wilayah
yang Merata dan Berkeadilan

28
Tema dan Sasaran Pembangunan Wilayah

Pembangunan wilayah dilaksanakan sesuai dengan tematik wilayah agar pembangunan lebih merata.
Peranan Kawasan Timur Indonesia meningkat dari 21,5% PDB (2022) menjadi 23,3% PDB (2029)

Tema Sulawesi
Penunjang Superhub Ekonomi
Tema Sumatra Nusantara dan Industri Berbasis SDA
Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Target Pembangunan
Berdaya Saing dan Berkelanjutan Kontribusi 7,6% terhadap PDB nasional Tema Maluku
dengan pertumbuhan ekonomi pada
Target Pembangunan Tema Kalimantan kisaran 7,6 – 8,4% pada periode 2025-
Hub Kemaritiman Wilayah Timur
Indonesia
Kontribusi 22,2% terhadap PDB nasional dengan Superhub Ekonomi Nusantara 2029
pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,0 – 5,4% pada Target Pembangunan
periode 2025-2029 Target Pembangunan
Kontribusi 1,0% terhadap PDB nasional
Kontribusi 9,6% terhadap PDB nasional
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
11,6 – 12,4% pada periode 2025-2029
5,6 – 6,3% pada periode 2025-2029

Tema Jawa TEMA Papua


Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Percepatan Pembangunan Wilayah Papua
Terintegrasi, dan Berkelanjutan Tema Bali-Nusra menuju Papua Sehat, Cerdas dan Produktif

Target Pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Target Pembangunan


Kontribusi 54,5% terhadap PDB nasional Nusantara Bertaraf Internasional Kontribusi 2,1% terhadap PDB nasional dengan
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,8 – 7,2%
Target Pembangunan pada periode 2025-2029
5,6 – 5,9% pada periode 2025-2029
Kontribusi 3,0% terhadap PDB nasional
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
6,8 – 7,0% pada periode 2025-2029

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 29


Penekanan Intervensi Wilayah Sumatra

Tema Pembangunan:
SUMATRA Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Berdaya Saing dan Berkelanjutan

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Peningkatan akses pendidikan vokasi


2. Promosi pendidikan tinggi STEAM sesuai kebutuhan DUDI
Transformasi Ekonomi 1. Optimalisasi industri hijau dan biru melalui hilirisasi industri
berkelanjutan
2. Peningkatan ketahanan dan produktivitas pertanian dan
perikanan berkelanjutan melalui implementasi teknologi
3. Peningkatan daya saing pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
melalui penyediaan infrastruktur
4. Pembangunan interkoneksi (grid) Sumatera dan interkoneksi
Sumatera-Jawa
5. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, penuntasan akses
mobile broadband dan peningkatan literasi digital

Ketahanan Sosial Budaya 1. Mitigasi dan penguatan resiliensi terhadap bencana


dan Ekologi

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 30


Penekanan Intervensi Wilayah Jawa

Tema Pembangunan:
JAWA Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi, dan
Berkelanjutan

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Peningkatan kesesuaian kualitas pendidikan vokasi dan


pendidikan tinggi STEAM dengan kebutuhan DUDI
Transformasi Ekonomi 1. Pembangunan infrastruktur perkotaan yang cerdas dan
berkelanjutan
2. Penguatan ketahanan air, ketahanan pangan, serta adaptasi
iklim dan mitigasi bencana di pesisir utara
3. Transformasi ekonomi hijau dan biru serta optimalisasi
kawasan ekonomi existing
4. Pembangunan PLT Energi Terbarukan dan interkoneksi Jawa-
Sumatera dan Jawa-Kalimantan
5. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, pengembangan
infrastruktur digital canggih dan peningkatan literasi digita

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 31


Penekanan Intervensi Wilayah Bali-Nusa Tenggara

Tema Pembangunan:
BALI –NUSA TENGGARA Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf
Internasional

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Pemenuhan tenaga pendidik dan pengadaan prodi perguruan


tinggi STEAM sesuai kebutuhan DUDI
Transformasi Ekonomi 1. Peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui penguatan
atraksi dan amenitas
2. Pembangunan interkoneksi dalam dan antar pulau
3. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, dan penuntasan
akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital
Supremasi Hukum, 1. Penguatan hankam dan pengelolaan perbatasan lintas negara
Stabilitas, dan
dan wilayah (transboundary management)
Kepemimpinan Indonesia

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 32


Penekanan Intervensi Wilayah Kalimantan

Tema Pembangunan:
KALIMANTAN Superhub Ekonomi Nusantara

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Ekonomi 1. Peningkatan konektivitas dan simpul pergerakan untuk


mendorong pemerataan aktivitas ekonomi antara pusat-pusat
kegiatan (khususnya dengan IKN)
2. Pengembangan pusat-pusat industri melalui hilirisasi industri
strategis berbasis sektor ekonomi eksisting
3. Peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian
4. Pembangunan interkoneksi (grid) Kalimantan dan interkoneksi
Kalimantan-Jawa
5. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, penuntasan akses
mobile broadband dan peningkatan literasi digital
Supremasi Hukum, 1. Penyelesaian permasalahan batas negara
Stabilitas, dan
Kepemimpinan Indonesia
Ketahanan Sosial Budaya 1. Penguatan resiliensi terhadap bencana dan pengelolaan
dan Ekologi
ekosistem alami maupun kawasan konservasi

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 33


Penekanan Intervensi Wilayah Sulawesi

Tema Pembangunan:
SULAWESI Penunjang Superhub Ekonomi Nusantara dan Industri Berbasis SDA

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak (mobile health


services), serta penanganan penyakit menular di daerah
endemik termasuk schistosomiasis
Transformasi Ekonomi 1. Peningkatan nilai tambah dan kompleksitas industri
2. Peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian
dan perikanan
3. Peningkatan up-skilling dan re-skilling SDM
4. Penguatan resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim
5. Peningkatan pemanfaatan EBT
6. Pembangunan PLT Energi Terbarukan dan interkoneksi (grid)
Sulawesi
7. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, penuntasan akses
mobile broadband dan peningkatan literasi digital

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 34


Penekanan Intervensi Wilayah Maluku

Tema Pembangunan:
MALUKU Hub Kemaritiman Wilayah Timur Indonesia

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak (mobile health services),


serta penanganan penyakit terutama penyakit endemic
2. Penyiapan program-program studi pendidikan tinggi STEAM sesuai
kebutuhan DUDI
Transformasi Ekonomi 1. Penguatan sentra dan pembangunan kawasan potensial berbasis
komoditas unggulan
2. Penyiapan ekosistem industri kemaritiman yang didukung oleh
pengembangan pusat riset, inovasi dan teknologi
3. Hilirisasi hasil tambang
4. Pembangunan smart micro grid (pulau-pulau kecil)
5. Penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital
Supremasi Hukum, 1. Pengawasan pulau-pulau belum bernama dan pemberantasan IUU
Stabilitas, dan
Fishing
Kepemimpinan
Indonesia

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 35


Penekanan Intervensi Wilayah Papua

Tema Pembangunan:
Percepatan Pembangunan Wilayah Papua menuju Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif
PAPUA
Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi Sosial 1. Penyediaan layanan pendidikan dengan pendekatan culture based


learning
2. Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak (mobile health services),
serta penanganan penyakit terutama penyakit endemik
Transformasi Ekonomi 1. Pembangunan sentra-sentra pertanian, perkebunan, dan perikanan
yang terintegrasi
2. Hilirisasi hasil tambang
3. Pembangunan smart micro grid
4. Penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital
Transformasi Tata Kelola 1. Perbaikan tata kelola dan kelembagaan Daerah Otonom Baru serta
optimalisasi pemanfaatan dana otsus berbasis kinerja
Supremasi Hukum, Stabilitas, 1. Pembangunan pertahanan dan keamanan wilayah dengan kerja
dan Kepemimpinan Indonesia
sama antar pemangku kepentingan
Ketahanan Sosial Budaya dan 1. Perlindungan masyarakat hukum adat dan penataan tanah
Ekologi
adat/ulayat.

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 36


Penutup

37
Penutup

Setiap Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden perlu:

Memahami esensi transformasi untuk Indonesia Emas


2045 yang diterjemahkan ke dalam 8 Agenda
transformasi dan 17 arah pembangunan

Memahami dan mampu menerjemahkan tahapan pertama


RPJPN untuk memperkuat fondasi transformasi 2025-2029

Memahami dan mengawal sasaran pembangunan 5 tahun


pertama untuk menuju sasaran visi Indonesia Emas

Memastikan pemilihan prioritas program selaras dengan


koridor-koridor pembangunan, sehingga program bersifat
konkrit dan deliverables

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 38


Tindak Lanjut

1. Pemerintah menyusun Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029 untuk


selanjutnya diintegrasikan dengan Visi, Misi, dan Program Prioritas
Presiden Terpilih
2. Proses penyusunan RPJMN 2025-2029 dilakukan hingga Januari 2025
(Perpres RPJMN 2025-2029) dengan melibatkan K/L, Pemerintah Daerah,
BUMN, Swasta, Partisipasi Publik, Stakeholders lainnya.
3. RPJMN 2025-2029 akan digunakan sebagai :
a. Panduan pembangunan 2025-2029 termasuk pendanaan yang bersifat
indikatif-nya
b. Penugasan kinerja Kementerian/Lembaga/BUMN dan Pemerintah
Daerah
c. Dasar sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintah Pusat dan Daerah
4. Kesinambungan Pembangunan untuk mengawal sasaran Pembangunan
akan mengacu pada Perpres No 39 tahun 2023 tentang Manajemen
Risiko Pembangunan Nasional

Sosialisasi RPJPN 2025 – 2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029 39


TERIMA KASIH
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

PERAN JASA KONSULTASI DALAM


PEMBANGUNAN NASIONAL
SUHARSO MONOARFA
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

DISAMPAIKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL INKINDO KE XII


JAKARTA, 6 DESEMBER 2022
LAMPIRAN
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

PERAN JASA KONSULTASI DALAM


PEMBANGUNAN NASIONAL
SUHARSO MONOARFA
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

DISAMPAIKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL INKINDO KE XII


JAKARTA, 6 DESEMBER 2022
RPJMN 2025-2029:
Prioritas Pembangunan

42
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Sosial (1/2)
Kesehatan untuk Semua
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
1. Usia Harapan Hidup (tahun) 74,4 75,4 1. Produksi dan pendayagunaan SDM kesehatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak 2. Investasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas,
a. Angka Kematian Ibu (per 100.000 Pustu, dan UKBM
a. 115 a. 77
kelahiran hidup)
b. Prevalensi Stunting (pendek dan
b. 13,5 b. 11 3. Penurunan kematian ibu melalui penguatan pelayanan
sangat pendek) pada balita (%) kesehatan maternal dan penurunan stunting melalui
intervensi spesifik dan sensitif
3. Insidensi Tuberkulosis (per 100.000
penduduk)
274 190 4. Pengendalian penyakit menular terutama TB dan
eliminasi penyakit tropis terabaikan terutama kusta dan
4. Cakupan Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional (%)
98,0 98 Schistosomiasis
5. Penguatan pembiayaan kesehatan dan JKN
Pendidikan Berkualitas yang merata (1/2)
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
5. Hasil Pembelajaran
a. Rata-rata nilai PISA: 1. Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra sekolah
1. Membaca 1. Membaca: 396 1. Membaca: 409 dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah)
2. Matematika 2. Matematika: 404 2. Matematika: 416 2. Restrukturisasi kewenangan pengangkatan dan
3. Sains 3. Sains: 416 3. Sains: 426 distribusi guru untuk mendorong pemerataan dan kualitas
b. Rata-rata lama sekolah pendidikan
penduduk usia di atas 15 tahun 9,46 9,97
(tahun)
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
c. Harapan lama sekolah (tahun) 13,37 13,66

43
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Sosial (2/2)

Pendidikan Berkualitas yang merata (2/2)

Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
6. Angka Partisipasi Kasar (APK)
33,94 38,04 1. Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi
Pendidikan Tinggi (%) yang berkualitas
7. Persentase pekerja lulusan 2. Peningkatan lulusan pendidikan menengah dan tinggi
pendidikan menengah dan (STEAM) yang produktif dan berdaya saing
61,87 67,66
tinggi yang bekerja di bidang
keahlian menengah tinggi (%)

Perlindungan Sosial yang Adaptif

Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
8. Tingkat Kemiskinan (%) 6,0 - 7,0 4,5 - 5,0
1. Pemanfaatan data sosial ekonomi penduduk Indonesia
9. Cakupan kepesertaan jaminan
44,1 62,48 melalui satu sistem Regsosek
sosial ketenagakerjaan (%)
2. Penguatan integrasi perlindungan sosial, bantuan sosial,
10. Persentase penyandang dan jaminan sosial serta pemberdayaan masyarakat
disabilitas bekerja di sektor 20 28
formal (%) 3. Pengembangan ekonomi perawatan (care economy)
khususnya untuk kelompok rentan dan perempuan
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
4. Inklusi sosial untuk kesejahteraan penyandang disabilitas,
lanjut usia, dan kelompok rentan

44
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (1/3)
Iptek Inovasi dan Produktivitas Ekonomi
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Penguatan hilirisasi industri berbasis SDA (a.l nikel, tembaga, bauksit,
11. Rasio PDB Industri Pengolahan (%) 20,8 21, 9 sawit, karet, kelapa, kakao, dan rumput laut)
2. Peningkatan industri padat teknologi dan inovasi (logam dasar; kimia
12. Pengembangan Pariwisata
dasar; elektronik dan digital; kimia hilir dan farmasi; alat angkut; serta
a. Rasio PDB Pariwisata (%) 4,5 5,0 kedirgantaraan)
b. Devisa Pariwisata (miliar USD) 18 32 3. Pengembangan ekonomi biru indonesia sebagai sumber pertumbuhan
baru
13. Proporsi PDB Ekonomi Kreatif (%) 7,9 8,4 4. Pengembangan bioekonomi dan bioteknologi
14. Produktivitas UMKM, Koperasi, BUMN 5. Pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, regeneratif bali dan
a. Proporsi jumlah usaha kecil dan menengah (%) klaster pariwisata IKN (a.l Danau Toba, Borobudur, Lombok Gili
1,3 (2019) 2,2
b. Rasio Kewirausahaan (%) Tramena, Manado-likupang, Bangka Belitung, Wakatobi, BTS, Raja
2,9 (2022) 3,9
c. Rasio volume usaha koperasi terhadap PDB Ampat, Morotai , Bali, dan IKN)
1,1 (2021) 2,3
(%)
3,4 3,9 6. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya dan
d. Return on Asset BUMN (%) intelektual (seni, budaya, dan kerajinan; film, animasi, dan visual arts;
kuliner; serta aplikasi dan gim)
15. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,0 4,0-5,0
7. Pengembangan industrialisasi perikanan dan kelautan
16. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (%) 55,4 60,9 8. Pengembangan koperasi sektor produksi
9. Peningkatan peran UMKM dalam rantai nilai industri
17. Tingkat Penguasaan IPTEK 10. Pengembangan wirausaha berorientasi tumbuh
0,28 (2020)
a. Pengeluaran Iptek dan Inovasi (persen PDB) 0,45 11. Penguatan vokasi sesuai dunia usaha
b. Peringkat Indeks Inovasi Global (peringkat) 75 (2022) 50 besar
12. Peningkatan kesempatan kerja bagi perempuan
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 13. Penciptaan ekosistem dan peningkatan anggaran iptek serta inovasi

45
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (2/3)

Penerapan Ekonomi Hijau

Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan

18. Tingkat Penerapan Ekonomi Hijau


a. Indeks Ekonomi Hijau a. 70,8 a. 77,2
1. Penerapan ekonomi sirkular
b. Porsi EBT dalam Bauran Energi b. 20 b. 23 2. Percepatan transisi energi
Primer (%)
3. Penerapan transportasi hijau

Transformasi Digital
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029
1. Pengembangan superplatform digital indonesia
19. Indeks Daya Saing Digital di Tingkat
51 44 2. Peningkatan kualitas infrastruktur TIK
Global (Peringkat)
3. Penciptaan enabler transformasi digital
4. Penguatan SDM digital
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 5. Peningkatan adopsi teknologi digital pada
berbagai sektor

46
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (3/3)
Integrasi Ekonomi Domestik dan Global Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Penguatan integrasi konektivitas dengan intra dan antar kawasan
pertumbuhan ekonomi
20. Biaya Logistik (% PDB) 16,9 (2019) 13,5 2. Penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru
3. Penguatan logistik nasional
21. Pembentukan Modal Tetap Bruto (% 4. Penguatan kuantitas dan kualitas infrastruktur konektivitas darat, laut,
29,8 32,3 dan udara
PDB)
5. Peningkatan keterkaitan ekonomi dan rantai pasok antardaerah dan
dengan global
22. Ekspor Barang dan Jasa (% PDB) 26,0 26,7 6. Peningkatan pangsa ekspor barang dan jasa bernilai tambah tinggi
7. Peningkatan partisipasi indonesia dalam rantai pasok global
8. Peningkatan investasi untuk integrasi ekonomi domestik dan
konektivitas global
Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029
1. Peningkatan kualitas 10 Wilayah Metropolitan (Medan, Palembang,
23. Kota maju, inklusif, dan berkelanjutan
a. 44,58 a. 45,39 Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin,
a. Proporsi kontribusi PDRB wilayah
Makassar, dan Manado)
metropolitan terhadap nasional (%)
2. Pembangunan Ibu Kota Nusantara
b. Rumah tangga dengan akses 3. Pengentasan rumah tidak layak huni
b. 64 b. 73
hunian layak, terjangkau 4. Pembiayaan perumahan untuk semua
berkelanjutan (%) 5. Pengentasan permukiman kumuh
6. Penyediaan perumahan publik terjangkau
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik

47
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Tata Kelola
Regulasi dan Tata Kelola yang Berintegritas dan Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Adaptif
Baseline Target 1. Pembentukan lembaga tunggal pengelola regulasi
Indikator Pembangunan
2025 2029 nasional dan penyederhanaan tata kelola regulasi;
24. Indeks Materi Hukum 0,25 (2021) 0,33 2. Transformasi digital pelayanan publik yang berbasis
transformasi digital layanan pemerintah dan
kompetensi digital ASN;
25. Indeks SPBE 2,34 (2022) 2,83
3. Penataan proses bisnis dan kelembagaan KL
berdasarkan Prioritas Nasional/ shared outcome
26. Indeks Pelayanan Publik 3,87 (2022) 4,13 (manajemen kinerja, manajemen anggaran,
Manajemen resiko, dan sistem insentif KL atas
27. Anti korupsi a. 71,94 pencapaian target);
a. 80,87
a. Indeks Integritas Nasional (2022) 4. Transformasi manajemen ASN (penataan
b. 44
b. Indeks Persepsi Korupsi b. 34 (2022) kelembagaan, manajemen talenta, pengembangan
kompetensi, dan penerapan sistem GRC/
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
Governance, Risk and Compliance);
5. Penerapan single salary system dan reformasi
sistem pensiun;
6. Penguatan sistem anti korupsi dengan prioritas
pembudayaan anti korupsi, pencegahan korupsi dan
penerapan Sistem Integritas Partai Politik.

48
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Supremasi Hukum, Stabilitas Dan Kepemimpinan Indonesia (1/2)
Hukum Berkeadilan, Keamanan Nasional
Tangguh, dan Demokrasi Substansial Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline
Baseline Target
Target
Indikator Pembangunan
2025
2025 2029
2029
1. Single prosecution system melalui penguatan kewenangan kejaksaan,
28. Indeks Pembangunan Hukum 0,60 (2021) 0,68
kapasitas jaksa, dan pemenuhan sarana prasarana penanganan perkara
29. Proporsi Penduduk yang Merasa 2. Penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat, keamanan dalam negeri,
Aman Berjalan Sendirian di Area 62,8 (2020) 67,5 keamanan insani, keamanan laut, dan keamanan siber
Tempat Tinggalnya (%) 3. Penguatan kebebasan sipil yang berwawasan Pancasila, penguatan
30. Indeks Demokrasi Indonesia Sedang (60-80) 85,33 kesetaraan kelompok rentan untuk akses informasi dan keterwakilan
politik, serta penguatan kapasitas, fungsi, dan integritas Lembaga
Stabilitas Ekonomi Makro demokrasi
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
31. Rasio Pajak terhadap PDB (%) 10,0-12,0 12,0-14,0
1. Reformasi perpajakan (penambahan kelembagaan administrasi
32. Tingkat Inflasi (%) 2,5 ± 1,0 2,5 ± 1,0 perpajakan)
33. Pendalaman/Intermediasi Sektor
2. Reformasi subsidi, terutama energi terbarukan dan pupuk tepat sasaran
Keuangan 3. Transformasi kelembagaan perencanaan dan fiskal
a. 66,9 a. 84,4
a. Aset Perbankan / PDB (%) b. 7,6 b. 11,2 4. Pengendalian inflasi dengan fokus penyelesaian masalah struktural
b. Aset Dana Pensiun / PDB (%) c. 9,1
c. Aset Asuransi / PDB (%)
c. 10,5 (pasokan dan distribusi), penguatan data, serta penguatan koordinasi
d. 57,8 d. 71,6
d. Kapitalisasi Pasar Modal / PDB (%) e. 37,8 e. 45,4 pengendalian inflasi pusat & daerah
e. Total Kredit / PDB (%)
5. Peningkatan kontribusi keuangan syariah dan inklusi keuangan
34. Inklusi Keuangan (%) 91 94 Catatan : Baseline dan target masih bersifat indikasi teknokratik

49
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Supremasi Hukum, Stabilitas Dan Kepemimpinan Indonesia (2/2)

Ketangguhan Diplomasi dan Pertahanan Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan


Berdaya Gentar Kawasan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Peningkatan efektivitas kepemimpinan Indonesia di
35. Asia Power Index (Diplomatic
tingkat regional dan global
60,4 (2023) 62,0-68,0
Influence) 2. Penguatan kerja sama pembangunan internasional
dan diplomasi ekonomi
36. Asia Power Index (Military Capability) 14,6 (2023) 20
3. Pemenuhan infrastruktur penopang kebijakan luar
Catatan : Baseline dan target masih bersifat indikasi teknokratik negeri
4. Pembangunan dan pengembangan industri
pertahanan
5. Peningkatan kemampuan pertahanan

50
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (1/3)

Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Perlindungan dan pelestarian warisan budaya
2. Pembinaan Ideologi Pancasila, serta penguatan karakter dan
37. Indeks Pembangunan Kebudayaan
55,57​ 59,23​ jati diri bangsa
(IPK)​
3. Menjamin hak berkebudayaan dan pemberdayaan Masyarakat
Hukum Adat
38. Indeks Kerukunan Umat Beragama 4. Penguatan moderasi beragama
75,19​ 78,00​
(IKUB)​
5. Transformasi penjaminan produk halal
6. Pengembangan dana sosial keagamaan produktif

Keluarga Berkualitas, Kesetaraan Gender, dan


Masyarakat Inklusif
Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029
1. Perlindungan anak dari tindak kekerasan, eksploitasi, penelantaran,
39. Indeks Pembangunan Kualitas 58,49
64 perkawinan anak, dan perlakuan salah lainnya
Keluarga (2022)
2. Penguatan institusi keluarga dalam penanaman nilai, moral, etika,
integritas, karakter, dan pengembangan psikososial anak
0,458 3. Pemenuhan dan perlindungan hak perempuan bebas dari kekerasan
40. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 0,356
(2025)
4. Pengembangan masyarakat inklusif terhadap anak, perempuan,
penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok rentan lainnya
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik

51
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (2/3)

Lingkungan Hidup Berkualitas


Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Pencegahan kerusakan dan konservasi ekosistem dan spesies
41. Indeks Pengelolaan 0,35 2. Sistem Peringatan Dini Slow On Set LH dan peningkatan Kesehatan
0,75
Keanekaragaman Hayati (2020)
laut
42. Kualitas Lingkungan Hidup 3. Perbaikan kualitas ekosistem dan LH
a. Indeks Kualitas Lingkungan a. 72,42 (2022) a. 75,02 4. Penegakan Hukum Lingkungan
Hidup b. 12,5 b. 30,0
b. Rumah tangga dengan akses
5. Pembangunan Forest dan Sponge City di Ibu Kota Nusantara
sanitasi aman (%) c. 15 (13% c. 38 (20% 6. Percepatan Pemenuhan Sanitasi Aman dan Berkelanjutan
c. Timbulan sampah terolah di terdaur ulang) terdaur 7. Reformasi Pengelolaan Sampah Terintegrasi Hulu-Hilir menuju
fasilitas pengolahan sampah (%) ulang) Circular Economy
Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Berketahanan Energi, Air, dan Kemandirian
Pangan (1/2)
Baseline Target 1. Menjamin ketahanan energi nasional melalui peningkatan
Indikator Pembangunan
2025 2029 ketersediaan, kemudahan akses, keterjangkauan, dan tingkat
43. Ketahanan Energi, Air, dan Pangan penerimaan energi
a. Ketahanan Energi - Indeks a. 6,61 (2021) a.7,01 2. Meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional (Kawasan Sentra
Ketahanan Energi
b. Prevalensi ketidakcukupan b. 9,39 a.8,46
Produksi Pangan, pangan lokal, pangan akuatik/blue foods)
konsumsi pangan (Prevalence of 3. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan (diversifikasi, keamanan,
Undernourishment) (%) dan fortifikasi pangan)
4. Penguatan tata kelola pangan (susut dan limbah pangan, serta Satu
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik Data Pangan)
52
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (3/3)
Berketahanan Energi, Air, dan Kemandirian Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Pangan (2/2)
Baseline Target
Indikator Pembangunan 1. Pembangunan dan revitalisasi tampungan air alami dan buatan
2025 2029
2. Penuntasan pemanfaatan air baku, irigasi, dan listrik dari bendungan
c. Ketahanan Air
i. Kapasitas Tampungan Air terbangun
(m3/kapita) i. 63,45 i. 70 3. Penyediaan air baku DKI Jakarta dari wilayah sungai di Banten dan
ii. Akses Rumah Tangga Jawa Barat (Interbasin transfer)
Perkotaan terhadap Air Siap ii. 39 ii. 51,36 4. Rehabilitasi hutan dan lahan
Minum Perpipaan (%)
5. Pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan yang aman,
berkelanjutan, serta berketahanan iklim dan bencana

Resiliensi terhadap Bencana dan Perubahan Iklim Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan 1. Peningkatan ketahanan di pesisir dan laut
2025 2029
2. Pencegahaan penyakit menular akibat iklim
44. Proporsi Kerugian Ekonomi
Langsung akibat Bencana Relatif 0,14 0,14
3. Pertanian ramah iklim
terhadap PDB (%) 4. Pembangunan dan konservasi sumber daya air
5. Penurunan emisi di sektor energi, FOLU, IPPU, dan limbah domestik
45. Persentase Penurunan Emisi 6. Konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan
GRK (%) 7. Restorasi lahan gambut dan rehabilitasi ekosistem pesisir (mangrove,
a.28,12 a.31,49 lamun, dan terumbu karang)
a. Kumulatif
b.32,65 b.48,15
b. Tahunan 8. Peningkatan kesiapsiagaan, mitigasi, dan sistem peringatan dini terpadu
bencana
9. Penguatan manajemen tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik pascabencana
53
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Kewilayahan dan Sarana Prasarana (1/2)
Pertanahan dan Tata Ruang
Target Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Indikator Pembangunan Baseline 2025
2029

Bidang Tanah Tersertifikasi 65% 80% 1. Percepatan Penuntasan Sertifikasi Tanah


2. Penuntasan RDTR untuk iklim investasi dan
Kabupaten/kota memiliki RDTR kawasan 55% 90% penataan kota
perkotaan 3. Operasionalisasi Bank tanah untuk pembangunan
infrastruktur (land banking)
Tersedianya peta dasar skala besar (1:5000) 12% 100%
untuk seluruh wilayah darat Indonesia
4. Peningkatan Layanan pertanahan modern berbasis
digital
Desentralisasi dan Otonomi Daerah 5. Penyediaan peta dasar skala besar (1:5000) untuk
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 wilayah darat Indonesia
Pemenuhan SPM 82% (1) 100%
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Inovasi Daerah 78% (2) 88%

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2.8 (3) 3.5 1. Intensifikasi PDRD dan peningkatan kualitas belanja
daerah
Kinerja Pelaksanaan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah 68 (5) 75
Pusat (GWPP) 2. Penguatan kebijakan SPM asimetris yang
memperhatikan kondisi geografis, kapasitas daerah
Rasio PDRD terhadap total pendapatan daerah 7,64%* (bersifat indikasi) (5)
dan tingkat kemahalan daerah.
Rasio realisasi belanja modal / realisasi total belanja APBD 16,75%* (bersifat indikasi) (5) 3. Penguatan penyelarasan program prioritas nasional
Rasio realisasi belanja pegawai / realisasi total belanja dan daerah melalui perbaikan instrumen dan forum
36,38%* (bersifat indikasi) (5)
APBD perencanaan-penganggaran daerah

Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 54


Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Kewilayahan dan Sarana Prasarana (2/2)
Perkotaan
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target Dampak
Indikator Pembangunan
2025 (Tahun 2029)

Tersusunnya panduan dan rencana pengembangan


0
7 panduan dan rencana pengembangan kota dan 1. Peningkatan konektivitas dan simpul pergerakan untuk mendorong pemerataan
kota dan kawasan perkotaan di 7 Pulau kawasan perkotaan
aktivitas ekonomi antara pusat-pusat kegiatan (khususnya dengan IKN)
Terbentuknya bentuk koordinasi dan kerjasama 2. Pengentasan informalitas di perkotaan melalui penguatan sektor unggulan dan
Terbentuknya bentuk koordinasi dan kerjasama antar 2 WM antarwilayah untuk pengelolaan WM berdasarkan
wilayah untuk pengelolaan WM berdasarkan (Jakarta dan karakteristik dan kebutuhan daerah di seluruh WM potensi daerah secara multipihak.
karakteristik dan kebutuhan daerah di Bandung)
3. Pengelolaan urbanisasi melalui pembagian peran dan kewenangan penyediaan
Jumlah Kota dengan Sistem Angkutan Umum Massal 6 kota 20 kota layanan dasar serta pengaturan penataan desa berkarakteristik urban (delineasi
Perkotaan yang Dibangun dan Dikembangkan
wilayah, kepadatan penduduk, dan tata ruang desa)
4. Pengembangan keterkaitan perdesaan-perkotaan dalam menghubungkan rantai
Perdesaan dan Daerah Afirmasi nilai produksi (ekonomi), kerja sama antar desa (sosial), dan pengelolaan ruang
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 kawasan (lingkungan)

Rata-rata IPM di daerah lambat tumbuh tbc Tbc


Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Persentase penduduk miskin di daerah lambat tumbuh tbc tbc

Angka kemiskinan perdesaan 12,22** 9,9%*


1. Optimalisasi pemanfaatan lahan transmigrasi penataan desa dan persebaran
penduduk, peningkatan keahlian sumber daya manusia, pemenuhan
Jumlah Desa Mandiri (Indeks Desa) 2.906*** tbc pelayanan dasar, pemenuhan redistribusi tanah (penataan aset) transmigrasi,
dan penguatan tata kelola kelembagaan di kawasan transmigrasi
Jumlah kawasan transmigrasi yang dikembangkan menjadi pusat 2. Penyediaan akses layanan kesehatan dan pendidikan terutama di daerah
tbc tbc
pertumbuhan
afirmasi 3TP serta peningkatan keterampilan kerja sesuai kebutuhan kegiatan
Jumlah pusat pertumbuhan kawasan perbatasan yang dikembangkan tbc tbc ekonomi
3. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan
Persentase populasi yang dijangkau oleh jaringan bergerak pitalebar/4G 4. Penyelesaian permasalahan batas negara (penyelesaian status OBP) dan
96,97% ~100%
(kumulatif)
peningkatan keamanan untuk mengurangi kriminalitas lintas batas
Persentase kecamatan yang terjangkau jaringan serat optik (kumulatif) 61% tbc 5. Pembangunan dan penguatan infrastruktur digital

Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik


55
Highlight Pemerataan Layanan Dasar 2025 - 2029
Layanan Dasar untuk Seluruh Wilayah Indonesia

Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan


Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Penuntasan kemiskinan dan pemenuhan layanan
Jumlah Bendungan yang dibangun 11 54 dasar secara universal untuk perumahan serta akses
air minum, sanitasi (air limbah domestik),
Jumlah tambahan debit air persampahan, ketenagalistrikan, sumber daya air,
3,5 41,4
baku (m3/detik)
dan konektivitas.
Kondisi Mantap Jalan Nasional/Provinsi/ 2. Percepatan penuntasan manfaat bendungan (irigasi,
95%/74%/64% 100%/85%/75%
Kab.Kota air baku, listrik).
Rumah tangga dengan akses hunian layak, 3. Menjamin neraca air pada setiap wilayah
65% 73%
terjangkau dan berkelanjutan (%)
sungai tidak dalam kondisi defisit/kritis/tertekan
Proporsi rumah Tangga (RT) Dengan Layanan
41% (2022) 85% 4. Penyediaan pasokan air baku berkesinambungan
Penuh Pengumpulan Sampah (%)
Akses Rumah Tangga Perkotaan terhadap Air untuk berbagai kegiatan ekonomi produktif
39% 51,36%
Siap Minum Perpipaan
5. Peningkatan kualitas jalan daerah melalui
Rumah tangga dengan akses sanitasi aman (%) 10,16% (2022) 30%
Rumah Tangga yang Masih Mempraktikkan peningkatan tata kelola dan alokasi dana
Buang Air Besar Sembarangan di Tempat 5,86% (2022) 0% 6. Pengentasan kawasan permukiman kumuh terpadu
Terbuka (%) 7. Pemerataan dan peningkatan kualitas layanan
Sambungan Baru Listrik (SR) 2,6 juta 2,6 juta
ketenagalistrikan
Rata-rata Konsumsi Listrik Rumah Tangga
1.600 1.750 8. Perluasan pemanfaatan listrik​ (Program Konversi)
(kWh)​

Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 56


Highlight Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah 2025-2029
WILAYAH SUMATERA: WILAYAH KALIMANTAN: WILAYAH SULAWESI: WILAYAH MALUKU:
• Peningkatan akses pendidikan vokasi • Peningkatan konektivitas dan simpul • Pemenuhan pelayanan kesehatan • Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak
• promosi pendidikan tinggi STEAM sesuai pergerakan untuk mendorong pemerataan bergerak (mobile health services), serta (mobile health services), serta penanganan
kebutuhan DUDI aktivitas ekonomi antara pusat-pusat kegiatan penanganan penyakit menular di penyakit terutama penyakit endemic
• Optimalisasi industri hijau dan biru (khususnya dengan IKN) daerah endemik termasuk • Penyiapan program-program studi pendidikan
melalui hilirisasi industri berkelanjutan • Pengembangan pusat-pusat industri melalui schistosomiasis Peningkatan nilai tinggi STEAM sesuai kebutuhan DUDI
• Peningkatan ketahan dan produktivitas hilirisasi industri strategis berbasis sektor tambah dan kompleksitas industri • Penguatan sentra dan pembangunan kawasan
pertanian dan perikanan berkelanjutan ekonomi eksisting • Peningkatan produktivitas dan daya potensial berbasis komoditas unggulan
melalui implementasi teknologi • Peningkatan produktivitas dan daya saing saing sektor pertanian dan perikanan • Penyiapan ekosistem industri kemaritiman yang
• Peningkatan daya saing pusat-pusat sektor pertanian • Peningkatan up-skilling dan re-skilling didukung oleh pengembangan pusat riset, inovasi
pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan • Penguatan resiliensi terhadap bencana dan SDM dan teknologi
infrastruktur pengelolaan ekosistem alami maupun • Penguatan resiliensi terhadap bencana • Pengawasan pulau-pulau belum bernama dan
• Mitigasi dan penguatan resiliensi terhadap kawasan konservasi dan perubahan iklim pemberantasan IUU Fishing
bencana • Penyelesaian permasalahan batas negara • Peningkatan pemanfaatan EBT • Hilirisasi hasil tambang
• Pembangunan interkoneksi (grid) • Pembangunan interkoneksi (grid) Kalimantan • Pembangunan PLT Energi Terbarukan • Pembangunan smart micro grid (pulau-pulau
Sumatera dan interkoneksi Sumatera- dan interkoneksi Kalimantan-Jawa dan interkoneksi (grid) Sulawesi kecil)
Jawa • Perluasan jangkauan jaringan serat optik, • Perluasan jangkauan jaringan serat optik, • Penuntasan akses mobile broadband dan
• Perluasan jangkauan jaringan serat optik, penuntasan akses mobile broadband dan penuntasan akses mobile broadband peningkatan literasi digital
penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital dan peningkatan literasi digital
peningkatan literasi digital

WILAYAH PAPUA:
• Pembangunan sentra-sentra pertanian, perkebunan, dan perikanan
WILAYAH JAWA: yang terintegrasi
• Peningkatan kesesuaian kualitas pendidikan vokasi dan • Penyediaan layanan pendidikan dengan pendekatan culture based
pendidikan tinggi STEAM dengan kebutuhan DUDI WILAYAH BALI – NUSA TENGGARA: learning
• Pembangunan infrastruktur perkotaan yang cerdas dan • Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak (mobile health services),
• Pemenuhan tenaga pendidik dan pengadaan prodi
berkelanjutan perguruan tinggi STEAM sesuai kebutuhan DUDI serta penanganan penyakit terutama penyakit endemic
• Penguatan ketahanan air, ketahanan pangan, serta • Perbaikan tata kelola dan kelembagaan Daerah Otonom Baru serta
• Peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui
adaptasi iklim dan mitigasi bencana di pesisir utara penguatan atraksi dan amenitas optimalisasi pemanfaatan dana otsus berbasis kinerja
• Transformasi ekonomi hijau dan biru serta optimalisasi • Pembangunan pertahanan dan keamanan wilayah dengan kerja sama
• Penguatan hankam dan pengelolaan perbatasan lintas
kawasan ekonomi existing negara dan wilayah (transboundary management) antar pemangku kepentingan
• Pembangunan PLT Energi Terbarukan dan interkoneksi • Perlindungan masyarakat hukum adat dan penataan tanah adat/ulayat.
• Pembangunan interkoneksi dalam dan antar pulau
Jawa-Sumatera dan Jawa-Kalimantan • Perluasan jangkauan jaringan serat optik, dan • Hilirisasi hasil tambang
• Perluasan jangkauan jaringan serat optik, pengembangan • Pembangunan smart micro grid
penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan
infrastruktur digital canggih dan peningkatan literasi digital literasi digital • Penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital

57
Highlight Kegiatan Lanjutan (Carry-over) Wilayah

WILAYAH KALIMANTAN: WILAYAH MALUKU:


• Pengembangan Pelabuhan Kijing, Bandara VVIP IKN, • Pengembangan Pelabuhan Ambon dan
WILAYAH SULAWESI:
WILAYAH SUMATERA: Jalan Trans dan Perbatasan Kalimantan, serta Angkutan Ro-Ro Angkutan Barang, Bandara dan
• Pembangunan Pelabuhan
• Pengembangan Pelabuhan Belawan Umum Perkotaan IKN-Balikpapan-Samarinda Penerbangan Perintis, serta Jalan
Anggrek, Jalan Trans
dan Kuala Tanjung, Jalan Tol Trans • Pembangunan Ibu Kota Nusantara (termasuk Balikpapan Trans Maluku,
Sulawesi, KA Makassar-
Sumatera, dan Angkutan Umum dan Samarinda sebagai kota besar yang menjadi daerah • Percepatan pengembangan Wilayah
Parepare, dan Angkutan
Metropolitan Medan mitra) dan infrastruktur pendukungnya Maluku sebagai lumbung ikan nasional
Umum Metropolitan
• Kawasan Terintegrasi Bakauheni • Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan dan • Penyediaan pasokan air baku
Makassar dan Manado
• Penyelesaian Pembangunan Food Estate berkesinambungan di Bendungan Way
• Pengembangan Wilayah
Bendungan Tiga Dihaji • Penyelesaian Pembangunan Bendungan Marangkayu dan APU dan Bendungan Baru Wairoro
Metropolitan Makassar dan
Riam Kiwa • Pengembangan Kawasan Ekonomi
Manado
berbasis industri dan pariwisata
• Pembangunan perdesaan dan
eksisting
daerah afirmasi khususnya
• Percepatan pembangunan daerah
perbatasan
tertinggal/lambat tumbuh
• Penyelesaian Pembangunan
• Penyelesaian Pembangunan
Bendungan Bulango Ulu,
Bendungan Way Apu
Budong-budong, Jenelata,
dan Pelosika

WILAYAH JAWA:
• Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan
Patimban, Jalan Tol Trans Jawa dan Lintas
Penghubung, KA Cepat Antar Kota, dan WILAYAH BALI – NUSA TENGGARA:
Angkutan Umum Metropolitan Jakarta, Bandung, WILAYAH PAPUA:
• Pengembangan Pelabuhan Kupang dan Ro-Ro Angkutan Barang, Bandara
Surabaya, Semarang • Pengembangan Pelabuhan Hub Wilayah Timur dan
Ngurah Rai, Jalan Trans Pulau, dan Angkutan umum Metropolitan Denpasar
• Pembangunan Tanggul Pantai di Pantai Utara Ro-Ro Angkutan Barang, Pengembangan Bandara,
• Pengembangan kawasan pariwisata premium dan massal sepanjang koridor
• Pembangunan transmisi pipa gas Airstrip dan Jembatan Udara, dan Jalan Trans
wilayah
• Bendungan Bagong Papua
• Sistem Penyediaan Air Baku Bendungan Sidan
• SPAM Regional Jatigede • Pengembangan Kawasan Ekonomi berbasis
• Penuntasan blankspot dan peningkatan kualitas layanan telekomunikasi
• Pengembangan Kawasan Rebana industri dan pariwisata eksisting serta sentra
• Pengendalian banjir dan Penanganan Abrasi Kota Denpasar dan Kota Bima
• Penyelesaian Pembangunan Bendungan produksi pangan
Mataram
Bagong, Bener, Jragung, Cibeet, dan Cijurey • Penyelesaian Pembangunan Bendungan Meninting, Manikin, dan Mbay

58
Gambaran Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2025-2029

Pertumbuhan ekonomi jangka menengah 2025-2029 ditargetkan sebesar 5,6-6,1 persen dengan motor penggerak pertumbuhan
yaitu industri pengolahan serta investasi
Rata-Rata Rata-Rata
PDB SISI PRODUKSI 2025-2029
PDB SISI PENGELUARAN 2025-2029

Industri Manufaktur 5,8 – 7,0


RATA-RATA Konsumsi RT & LNPRT 5,7 – 5,8
TAHUN 2025-2029
Pertanian 4,1 – 4,6 (PERSEN/TAHUN)
Konsumsi Pemerintah 3,9 – 4,0
Perdagangan 4,7 – 4,9

Investasi/PMTB 6,4 – 6,7


Informasi & Komunikasi 9,4 – 10,4
PERTUMBUHAN
Jasa Keuangan 5,6 – 6,3 EKONOMI Ekspor Barang dan Jasa 7,2 – 8,4
INDONESIA
Konstruksi 7,6 – 7,8
5,6 - 6,1 Impor Barang dan Jasa 7,5 – 8,9
Pertambangan 3,5 – 2,5
Sumber: Exercise Kementerian
PPN/BAPPENAS per 6 Oktober 2023

59

Anda mungkin juga menyukai