V2 (Final Bahan Menteri PPN) Sosialisasi Bersama KPU 081023 - EditPAKK - V01-c 10.00 RPJP
V2 (Final Bahan Menteri PPN) Sosialisasi Bersama KPU 081023 - EditPAKK - V01-c 10.00 RPJP
RPJPN 2025-2045
Penutup
A B
UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum: Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang
Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan
• Persyaratan calon Presiden dan Calon Wakil
Wakil Presiden:
Presiden (Pasal 169)
1. Pendaftaran bakal Pasangan Calon Presiden dan
• Pendaftaran bakal Pasangan Calon Presiden
Calon Wakil Presiden ke KPU oleh Partai Politik
dan Calon Wakil Presiden ke KPU oleh Partai
atau Gabungan Partai Politik: (Pasal 9 ayat (1)
Politik atau Gabungan Partai Politik (Pasal 229)
huruf e dan Pasal 10 ayat (1) huruf b dan ayat (3))
• Materi kampanye Pasangan Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden (Pasal 274) dan 2. Syarat untuk menjadi calon Presiden dan calon
Pasal 22 ayat (2) Peraturan KPU Nomor 15 Wakil Presiden. (Pasal 13 ayat (1) huruf t, ayat (4),
Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu. dan ayat(5))
4
Pembangunan Indonesia Telah Menunjukkan
Perkembangan Positif dan Perlu Berkesinambungan ke Depan
Transformasi Indonesia
1. Transformasi Sosial
2. Transformasi Ekonomi
3. Transformasi Tata Kelola
Landasan Transformasi
4. Supremasi Hukum, Stabilitas, dan
Transformasi Kepemimpinan Indonesia
5. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Menyeluruh untuk
Menuju Indonesia
Emas 2045
Kerangka Implementasi Transformasi
6. Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan
7. Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah
Lingkungan
8. Kesinambungan Pembangunan
From To
Re-Form Trans-Form
Pendekatan RPJPN 2025-2045 tidak lagi bersifat business as usual, namun bersifat
transformatif, konkrit, dan imperatif.
USD 23.000 –
30.300
Kisaran Pertumbuhan: 5,6–6,1 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,9–7,8 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,4–7,6 persen Kisaran Pertumbuhan: 5,4–6,7 persen
Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap
PDB: 21,9% PDB: 26,6% PDB: 30,0% PDB: 28,0%
Middle Class Income: 38% Populasi Middle Class Income: 50% Populasi Middle Class Income: 61% Populasi Middle Class Income: 80% Populasi
Indeks Demokrasi Asia Power Index Indeks Demokrasi Asia Power Index
Indonesia (Military Capability) Indonesia (Military Capability)
Sedang 14,6 Tinggi 45,0
Proporsi Penduduk yang Proporsi Penduduk yang
Indeks
Merasa Aman Berjalan Indeks Pembangunan Merasa Aman Berjalan
Pembangunan
Sendirian di Area Tempat Hukum Sendirian di Area Tempat
Tinggalnya Tinggalnya Hukum
0,60 0,84
62,8% 80,0%
Rasio Pajak terhadap Tingkat Inflasi Rasio Pajak Tingkat Inflasi
PDB terhadap PDB
10,0-12,0% 2,5±1 18,0-20,0% 2,0±1
1 2 Transformasi Ekonomi
Transformasi Sosial
Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra Peningkatan anggaran IPTEKIN nasional
sekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menuju komersialisasi oleh Industri.
menengah).
Industrialisasi: hilirisasi industri berbasis SDA
Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan unggulan, industri padat karya terampil, padat
lulusan STEAM berkualitas termasuk pemanfaatan teknologi dan inovasi, serta berorientasi ekspor.
dana abadi pendidikan.
Percepatan transisi energi berkeadilan menuju
Restrukturisasi kewenangan pengelolaan tenaga pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara
pendidikan dan kesehatan seperti guru, tenaga berkelanjutan didukung jaringan listrik
medis, dan tenaga kesehatan. terintegrasi serta transportasi hijau.
Ketahanan energi dan air serta kemandirian Reformasi subsidi terutama energi terbarukan dan
pangan dengan pendekatan terpadu FEW nexus pupuk tepat sasaran.
(food, energy, water).
Kesinambungan pembangunan untuk mengawal pencapaian Indonesia Emas penting dilakukan untuk
menjaga konsistensi dalam satu masa dan antar pemerintahan utamanya melalui penerapan manajemen risiko
Pengendalian Tahunan
22
RPJMN Teknokratik 2025-2029 adalah
Rancangan Teknokratik Tahap Pertama dari RPJPN 2025-2045
Tantangan Transisi
Risiko kegagalan cybersecurity Energi, namun Ada Penerapan Standar
Peluang Untuk Sustainability yang
Pemerataan Tinggi di Level Global
Biodiversity loss
Asset bubble burst • Perlu national grid yang mampu • Produk Indonesia harus berorientasi
mendistribusikan pasokan listrik ke luar pulau. ramah lingkungan agar tetap
bersaing di pasar global
• Perlunya Pembangunan PLT EBT di luar P. Jawa
Sumber:
World Economic Forum Global Risks Report, 2022 dan Oxford Economics untuk mendorong pemerataan
Pertumbuhan ekonomi akan mendorong GNI per kapita: Peran manufaktur terhadap PDB meningkat:
dari USD 5.500 (2025) menjadi USD 7.400–7.670 (2029)
dari 20,8% (2025) menjadi 21,9% (2029)
9,2 - 11,0%
Pemerintah Rp3.633 – Rp4.453 T
28
Tema dan Sasaran Pembangunan Wilayah
Pembangunan wilayah dilaksanakan sesuai dengan tematik wilayah agar pembangunan lebih merata.
Peranan Kawasan Timur Indonesia meningkat dari 21,5% PDB (2022) menjadi 23,3% PDB (2029)
Tema Sulawesi
Penunjang Superhub Ekonomi
Tema Sumatra Nusantara dan Industri Berbasis SDA
Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Target Pembangunan
Berdaya Saing dan Berkelanjutan Kontribusi 7,6% terhadap PDB nasional Tema Maluku
dengan pertumbuhan ekonomi pada
Target Pembangunan Tema Kalimantan kisaran 7,6 – 8,4% pada periode 2025-
Hub Kemaritiman Wilayah Timur
Indonesia
Kontribusi 22,2% terhadap PDB nasional dengan Superhub Ekonomi Nusantara 2029
pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,0 – 5,4% pada Target Pembangunan
periode 2025-2029 Target Pembangunan
Kontribusi 1,0% terhadap PDB nasional
Kontribusi 9,6% terhadap PDB nasional
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
11,6 – 12,4% pada periode 2025-2029
5,6 – 6,3% pada periode 2025-2029
Tema Pembangunan:
SUMATRA Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Berdaya Saing dan Berkelanjutan
Tema Pembangunan:
JAWA Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi, dan
Berkelanjutan
Tema Pembangunan:
BALI –NUSA TENGGARA Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf
Internasional
Tema Pembangunan:
KALIMANTAN Superhub Ekonomi Nusantara
Tema Pembangunan:
SULAWESI Penunjang Superhub Ekonomi Nusantara dan Industri Berbasis SDA
Tema Pembangunan:
MALUKU Hub Kemaritiman Wilayah Timur Indonesia
Tema Pembangunan:
Percepatan Pembangunan Wilayah Papua menuju Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif
PAPUA
Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi
37
Penutup
42
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Sosial (1/2)
Kesehatan untuk Semua
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
1. Usia Harapan Hidup (tahun) 74,4 75,4 1. Produksi dan pendayagunaan SDM kesehatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak 2. Investasi pelayanan kesehatan primer di Puskesmas,
a. Angka Kematian Ibu (per 100.000 Pustu, dan UKBM
a. 115 a. 77
kelahiran hidup)
b. Prevalensi Stunting (pendek dan
b. 13,5 b. 11 3. Penurunan kematian ibu melalui penguatan pelayanan
sangat pendek) pada balita (%) kesehatan maternal dan penurunan stunting melalui
intervensi spesifik dan sensitif
3. Insidensi Tuberkulosis (per 100.000
penduduk)
274 190 4. Pengendalian penyakit menular terutama TB dan
eliminasi penyakit tropis terabaikan terutama kusta dan
4. Cakupan Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional (%)
98,0 98 Schistosomiasis
5. Penguatan pembiayaan kesehatan dan JKN
Pendidikan Berkualitas yang merata (1/2)
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
5. Hasil Pembelajaran
a. Rata-rata nilai PISA: 1. Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun pra sekolah
1. Membaca 1. Membaca: 396 1. Membaca: 409 dan 12 tahun pendidikan dasar dan pendidikan menengah)
2. Matematika 2. Matematika: 404 2. Matematika: 416 2. Restrukturisasi kewenangan pengangkatan dan
3. Sains 3. Sains: 416 3. Sains: 426 distribusi guru untuk mendorong pemerataan dan kualitas
b. Rata-rata lama sekolah pendidikan
penduduk usia di atas 15 tahun 9,46 9,97
(tahun)
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
c. Harapan lama sekolah (tahun) 13,37 13,66
43
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Sosial (2/2)
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
6. Angka Partisipasi Kasar (APK)
33,94 38,04 1. Peningkatan partisipasi pendidikan tinggi
Pendidikan Tinggi (%) yang berkualitas
7. Persentase pekerja lulusan 2. Peningkatan lulusan pendidikan menengah dan tinggi
pendidikan menengah dan (STEAM) yang produktif dan berdaya saing
61,87 67,66
tinggi yang bekerja di bidang
keahlian menengah tinggi (%)
Indikator Pembangunan Baseline 2025 Target 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
8. Tingkat Kemiskinan (%) 6,0 - 7,0 4,5 - 5,0
1. Pemanfaatan data sosial ekonomi penduduk Indonesia
9. Cakupan kepesertaan jaminan
44,1 62,48 melalui satu sistem Regsosek
sosial ketenagakerjaan (%)
2. Penguatan integrasi perlindungan sosial, bantuan sosial,
10. Persentase penyandang dan jaminan sosial serta pemberdayaan masyarakat
disabilitas bekerja di sektor 20 28
formal (%) 3. Pengembangan ekonomi perawatan (care economy)
khususnya untuk kelompok rentan dan perempuan
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
4. Inklusi sosial untuk kesejahteraan penyandang disabilitas,
lanjut usia, dan kelompok rentan
44
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (1/3)
Iptek Inovasi dan Produktivitas Ekonomi
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Penguatan hilirisasi industri berbasis SDA (a.l nikel, tembaga, bauksit,
11. Rasio PDB Industri Pengolahan (%) 20,8 21, 9 sawit, karet, kelapa, kakao, dan rumput laut)
2. Peningkatan industri padat teknologi dan inovasi (logam dasar; kimia
12. Pengembangan Pariwisata
dasar; elektronik dan digital; kimia hilir dan farmasi; alat angkut; serta
a. Rasio PDB Pariwisata (%) 4,5 5,0 kedirgantaraan)
b. Devisa Pariwisata (miliar USD) 18 32 3. Pengembangan ekonomi biru indonesia sebagai sumber pertumbuhan
baru
13. Proporsi PDB Ekonomi Kreatif (%) 7,9 8,4 4. Pengembangan bioekonomi dan bioteknologi
14. Produktivitas UMKM, Koperasi, BUMN 5. Pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, regeneratif bali dan
a. Proporsi jumlah usaha kecil dan menengah (%) klaster pariwisata IKN (a.l Danau Toba, Borobudur, Lombok Gili
1,3 (2019) 2,2
b. Rasio Kewirausahaan (%) Tramena, Manado-likupang, Bangka Belitung, Wakatobi, BTS, Raja
2,9 (2022) 3,9
c. Rasio volume usaha koperasi terhadap PDB Ampat, Morotai , Bali, dan IKN)
1,1 (2021) 2,3
(%)
3,4 3,9 6. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya dan
d. Return on Asset BUMN (%) intelektual (seni, budaya, dan kerajinan; film, animasi, dan visual arts;
kuliner; serta aplikasi dan gim)
15. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,0 4,0-5,0
7. Pengembangan industrialisasi perikanan dan kelautan
16. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (%) 55,4 60,9 8. Pengembangan koperasi sektor produksi
9. Peningkatan peran UMKM dalam rantai nilai industri
17. Tingkat Penguasaan IPTEK 10. Pengembangan wirausaha berorientasi tumbuh
0,28 (2020)
a. Pengeluaran Iptek dan Inovasi (persen PDB) 0,45 11. Penguatan vokasi sesuai dunia usaha
b. Peringkat Indeks Inovasi Global (peringkat) 75 (2022) 50 besar
12. Peningkatan kesempatan kerja bagi perempuan
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 13. Penciptaan ekosistem dan peningkatan anggaran iptek serta inovasi
45
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (2/3)
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Transformasi Digital
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029
1. Pengembangan superplatform digital indonesia
19. Indeks Daya Saing Digital di Tingkat
51 44 2. Peningkatan kualitas infrastruktur TIK
Global (Peringkat)
3. Penciptaan enabler transformasi digital
4. Penguatan SDM digital
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik 5. Peningkatan adopsi teknologi digital pada
berbagai sektor
46
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Ekonomi (3/3)
Integrasi Ekonomi Domestik dan Global Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Penguatan integrasi konektivitas dengan intra dan antar kawasan
pertumbuhan ekonomi
20. Biaya Logistik (% PDB) 16,9 (2019) 13,5 2. Penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru
3. Penguatan logistik nasional
21. Pembentukan Modal Tetap Bruto (% 4. Penguatan kuantitas dan kualitas infrastruktur konektivitas darat, laut,
29,8 32,3 dan udara
PDB)
5. Peningkatan keterkaitan ekonomi dan rantai pasok antardaerah dan
dengan global
22. Ekspor Barang dan Jasa (% PDB) 26,0 26,7 6. Peningkatan pangsa ekspor barang dan jasa bernilai tambah tinggi
7. Peningkatan partisipasi indonesia dalam rantai pasok global
8. Peningkatan investasi untuk integrasi ekonomi domestik dan
konektivitas global
Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029
1. Peningkatan kualitas 10 Wilayah Metropolitan (Medan, Palembang,
23. Kota maju, inklusif, dan berkelanjutan
a. 44,58 a. 45,39 Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin,
a. Proporsi kontribusi PDRB wilayah
Makassar, dan Manado)
metropolitan terhadap nasional (%)
2. Pembangunan Ibu Kota Nusantara
b. Rumah tangga dengan akses 3. Pengentasan rumah tidak layak huni
b. 64 b. 73
hunian layak, terjangkau 4. Pembiayaan perumahan untuk semua
berkelanjutan (%) 5. Pengentasan permukiman kumuh
6. Penyediaan perumahan publik terjangkau
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
47
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Transformasi Tata Kelola
Regulasi dan Tata Kelola yang Berintegritas dan Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Adaptif
Baseline Target 1. Pembentukan lembaga tunggal pengelola regulasi
Indikator Pembangunan
2025 2029 nasional dan penyederhanaan tata kelola regulasi;
24. Indeks Materi Hukum 0,25 (2021) 0,33 2. Transformasi digital pelayanan publik yang berbasis
transformasi digital layanan pemerintah dan
kompetensi digital ASN;
25. Indeks SPBE 2,34 (2022) 2,83
3. Penataan proses bisnis dan kelembagaan KL
berdasarkan Prioritas Nasional/ shared outcome
26. Indeks Pelayanan Publik 3,87 (2022) 4,13 (manajemen kinerja, manajemen anggaran,
Manajemen resiko, dan sistem insentif KL atas
27. Anti korupsi a. 71,94 pencapaian target);
a. 80,87
a. Indeks Integritas Nasional (2022) 4. Transformasi manajemen ASN (penataan
b. 44
b. Indeks Persepsi Korupsi b. 34 (2022) kelembagaan, manajemen talenta, pengembangan
kompetensi, dan penerapan sistem GRC/
Catatan: Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik
Governance, Risk and Compliance);
5. Penerapan single salary system dan reformasi
sistem pensiun;
6. Penguatan sistem anti korupsi dengan prioritas
pembudayaan anti korupsi, pencegahan korupsi dan
penerapan Sistem Integritas Partai Politik.
48
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Supremasi Hukum, Stabilitas Dan Kepemimpinan Indonesia (1/2)
Hukum Berkeadilan, Keamanan Nasional
Tangguh, dan Demokrasi Substansial Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Baseline
Baseline Target
Target
Indikator Pembangunan
2025
2025 2029
2029
1. Single prosecution system melalui penguatan kewenangan kejaksaan,
28. Indeks Pembangunan Hukum 0,60 (2021) 0,68
kapasitas jaksa, dan pemenuhan sarana prasarana penanganan perkara
29. Proporsi Penduduk yang Merasa 2. Penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat, keamanan dalam negeri,
Aman Berjalan Sendirian di Area 62,8 (2020) 67,5 keamanan insani, keamanan laut, dan keamanan siber
Tempat Tinggalnya (%) 3. Penguatan kebebasan sipil yang berwawasan Pancasila, penguatan
30. Indeks Demokrasi Indonesia Sedang (60-80) 85,33 kesetaraan kelompok rentan untuk akses informasi dan keterwakilan
politik, serta penguatan kapasitas, fungsi, dan integritas Lembaga
Stabilitas Ekonomi Makro demokrasi
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
31. Rasio Pajak terhadap PDB (%) 10,0-12,0 12,0-14,0
1. Reformasi perpajakan (penambahan kelembagaan administrasi
32. Tingkat Inflasi (%) 2,5 ± 1,0 2,5 ± 1,0 perpajakan)
33. Pendalaman/Intermediasi Sektor
2. Reformasi subsidi, terutama energi terbarukan dan pupuk tepat sasaran
Keuangan 3. Transformasi kelembagaan perencanaan dan fiskal
a. 66,9 a. 84,4
a. Aset Perbankan / PDB (%) b. 7,6 b. 11,2 4. Pengendalian inflasi dengan fokus penyelesaian masalah struktural
b. Aset Dana Pensiun / PDB (%) c. 9,1
c. Aset Asuransi / PDB (%)
c. 10,5 (pasokan dan distribusi), penguatan data, serta penguatan koordinasi
d. 57,8 d. 71,6
d. Kapitalisasi Pasar Modal / PDB (%) e. 37,8 e. 45,4 pengendalian inflasi pusat & daerah
e. Total Kredit / PDB (%)
5. Peningkatan kontribusi keuangan syariah dan inklusi keuangan
34. Inklusi Keuangan (%) 91 94 Catatan : Baseline dan target masih bersifat indikasi teknokratik
49
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Supremasi Hukum, Stabilitas Dan Kepemimpinan Indonesia (2/2)
50
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (1/3)
Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan
2025 2029 1. Perlindungan dan pelestarian warisan budaya
2. Pembinaan Ideologi Pancasila, serta penguatan karakter dan
37. Indeks Pembangunan Kebudayaan
55,57 59,23 jati diri bangsa
(IPK)
3. Menjamin hak berkebudayaan dan pemberdayaan Masyarakat
Hukum Adat
38. Indeks Kerukunan Umat Beragama 4. Penguatan moderasi beragama
75,19 78,00
(IKUB)
5. Transformasi penjaminan produk halal
6. Pengembangan dana sosial keagamaan produktif
51
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi (2/3)
Resiliensi terhadap Bencana dan Perubahan Iklim Beberapa Intervensi yang Menjadi Penekanan
Baseline Target
Indikator Pembangunan 1. Peningkatan ketahanan di pesisir dan laut
2025 2029
2. Pencegahaan penyakit menular akibat iklim
44. Proporsi Kerugian Ekonomi
Langsung akibat Bencana Relatif 0,14 0,14
3. Pertanian ramah iklim
terhadap PDB (%) 4. Pembangunan dan konservasi sumber daya air
5. Penurunan emisi di sektor energi, FOLU, IPPU, dan limbah domestik
45. Persentase Penurunan Emisi 6. Konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan
GRK (%) 7. Restorasi lahan gambut dan rehabilitasi ekosistem pesisir (mangrove,
a.28,12 a.31,49 lamun, dan terumbu karang)
a. Kumulatif
b.32,65 b.48,15
b. Tahunan 8. Peningkatan kesiapsiagaan, mitigasi, dan sistem peringatan dini terpadu
bencana
9. Penguatan manajemen tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi
Catatan : Baseline dan Target masih bersifat indikasi Teknokratik pascabencana
53
Prioritas Pembangunan RPJMN 2025-2029
untuk Kewilayahan dan Sarana Prasarana (1/2)
Pertanahan dan Tata Ruang
Target Beberapa Intervensi yang menjadi Penekanan
Indikator Pembangunan Baseline 2025
2029
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2.8 (3) 3.5 1. Intensifikasi PDRD dan peningkatan kualitas belanja
daerah
Kinerja Pelaksanaan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah 68 (5) 75
Pusat (GWPP) 2. Penguatan kebijakan SPM asimetris yang
memperhatikan kondisi geografis, kapasitas daerah
Rasio PDRD terhadap total pendapatan daerah 7,64%* (bersifat indikasi) (5)
dan tingkat kemahalan daerah.
Rasio realisasi belanja modal / realisasi total belanja APBD 16,75%* (bersifat indikasi) (5) 3. Penguatan penyelarasan program prioritas nasional
Rasio realisasi belanja pegawai / realisasi total belanja dan daerah melalui perbaikan instrumen dan forum
36,38%* (bersifat indikasi) (5)
APBD perencanaan-penganggaran daerah
WILAYAH PAPUA:
• Pembangunan sentra-sentra pertanian, perkebunan, dan perikanan
WILAYAH JAWA: yang terintegrasi
• Peningkatan kesesuaian kualitas pendidikan vokasi dan • Penyediaan layanan pendidikan dengan pendekatan culture based
pendidikan tinggi STEAM dengan kebutuhan DUDI WILAYAH BALI – NUSA TENGGARA: learning
• Pembangunan infrastruktur perkotaan yang cerdas dan • Pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak (mobile health services),
• Pemenuhan tenaga pendidik dan pengadaan prodi
berkelanjutan perguruan tinggi STEAM sesuai kebutuhan DUDI serta penanganan penyakit terutama penyakit endemic
• Penguatan ketahanan air, ketahanan pangan, serta • Perbaikan tata kelola dan kelembagaan Daerah Otonom Baru serta
• Peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui
adaptasi iklim dan mitigasi bencana di pesisir utara penguatan atraksi dan amenitas optimalisasi pemanfaatan dana otsus berbasis kinerja
• Transformasi ekonomi hijau dan biru serta optimalisasi • Pembangunan pertahanan dan keamanan wilayah dengan kerja sama
• Penguatan hankam dan pengelolaan perbatasan lintas
kawasan ekonomi existing negara dan wilayah (transboundary management) antar pemangku kepentingan
• Pembangunan PLT Energi Terbarukan dan interkoneksi • Perlindungan masyarakat hukum adat dan penataan tanah adat/ulayat.
• Pembangunan interkoneksi dalam dan antar pulau
Jawa-Sumatera dan Jawa-Kalimantan • Perluasan jangkauan jaringan serat optik, dan • Hilirisasi hasil tambang
• Perluasan jangkauan jaringan serat optik, pengembangan • Pembangunan smart micro grid
penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan
infrastruktur digital canggih dan peningkatan literasi digital literasi digital • Penuntasan akses mobile broadband dan peningkatan literasi digital
57
Highlight Kegiatan Lanjutan (Carry-over) Wilayah
WILAYAH JAWA:
• Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan
Patimban, Jalan Tol Trans Jawa dan Lintas
Penghubung, KA Cepat Antar Kota, dan WILAYAH BALI – NUSA TENGGARA:
Angkutan Umum Metropolitan Jakarta, Bandung, WILAYAH PAPUA:
• Pengembangan Pelabuhan Kupang dan Ro-Ro Angkutan Barang, Bandara
Surabaya, Semarang • Pengembangan Pelabuhan Hub Wilayah Timur dan
Ngurah Rai, Jalan Trans Pulau, dan Angkutan umum Metropolitan Denpasar
• Pembangunan Tanggul Pantai di Pantai Utara Ro-Ro Angkutan Barang, Pengembangan Bandara,
• Pengembangan kawasan pariwisata premium dan massal sepanjang koridor
• Pembangunan transmisi pipa gas Airstrip dan Jembatan Udara, dan Jalan Trans
wilayah
• Bendungan Bagong Papua
• Sistem Penyediaan Air Baku Bendungan Sidan
• SPAM Regional Jatigede • Pengembangan Kawasan Ekonomi berbasis
• Penuntasan blankspot dan peningkatan kualitas layanan telekomunikasi
• Pengembangan Kawasan Rebana industri dan pariwisata eksisting serta sentra
• Pengendalian banjir dan Penanganan Abrasi Kota Denpasar dan Kota Bima
• Penyelesaian Pembangunan Bendungan produksi pangan
Mataram
Bagong, Bener, Jragung, Cibeet, dan Cijurey • Penyelesaian Pembangunan Bendungan Meninting, Manikin, dan Mbay
58
Gambaran Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2025-2029
Pertumbuhan ekonomi jangka menengah 2025-2029 ditargetkan sebesar 5,6-6,1 persen dengan motor penggerak pertumbuhan
yaitu industri pengolahan serta investasi
Rata-Rata Rata-Rata
PDB SISI PRODUKSI 2025-2029
PDB SISI PENGELUARAN 2025-2029
59