Anda di halaman 1dari 2

Analisis pelayanan publik di Indonesia dengan menggunakan teori pelayanan

publik good governance berdasarkan beberapa jurnal:

Pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan
di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah (Futum
Hubaib, 2021).

Pelayanan publik di Indonesia masih memiliki berbagai kelemahan antara lain:


kurang responsive, kurang informatif, kurang accessible, kurang koordinasi,
birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat, dan
inefisiensi (Mahsyar, 2011).

Good Governance: Good Governance adalah tata kelola pemerintah yang baik yang
telah didefinisikan oleh berbagai lembaga yang diakui dunia, salah satu lembaga
tersebut yaitu United Nations Development Program (UNDP). Menurut Duadji
(2012), Good Governance merupakan kerangka konsep filosofis, teoritis dan
analisis yang sangat berguna sebagai landasan untuk membenahi idiologi,
paradigma, kultur dan manajemen kepemerintahan (manajemen publik) (Riska
Chyntia Dewi & Suparno Suparno, 2022).

Penerapan Good Governance dalam Pelayanan Publik: Salah satu pilihan strategis
untuk menerapkan good governance di Indonesia adalah melalui penyelenggaraan
pelayanan publik. Pelayanan publik menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan
tugas dan pengukuran kinerja pemerintah melalui birokrasi (Riska Chyntia Dewi &
Suparno Suparno, 2022).

Studi Kasus Pelayanan Publik: Terdapat berbagai contoh masalah pelayanan publik
di Indonesia antara tahun 2017 hingga sekarang. Salah satu contoh adalah buruknya
fasilitas pelayanan publik di beberapa daerah (Selvi et al., 2019).
Penilaian Pelayanan Publik: Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik
dilakukan dengan cara wawancara, observasi ketampakan fisik (tangible) dan bukti
dokumen pendukung untuk standar pelayanan⁴. Enam aspek fokus utama evaluasi
pelayanan publik adalah kebijakan pelayanan publik, profesionalisme sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, mekanisme
konsultasi dan pengaduan, serta inovasi pelayanan publik (Abdussamad et al.,
2021).

Dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pelayanan publik,


diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Namun,
masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan perlu adanya komitmen yang kuat
dari semua pihak terkait untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.

Referensi :
Abdussamad, Z., Tahir, A., & Arsana, I. K. S. (2021). Analisis Tingkat Kepuasan
Masyarakat Dalam Pelayanan Publik (Studi Kasus: Di Gorontalo Utara).
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi, 18(1), 45–62.
https://doi.org/10.21831/efisiensi.v18i1.37275
Futum Hubaib, J. B. A. J. dan. (2021). KONSEP PELAYANAN PUBLIK DI
INDONESIA (Analisis Literasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik di
Indonesia). Dedikasi, 22(2), 105. https://doi.org/10.31293/ddk.v22i2.5860
Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan Publik di Indonesia Dalam Perspektif
Administrasi Publik. Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(2), 81–90.
https://doi.org/10.26618/ojip.v1i2.22
Riska Chyntia Dewi, & Suparno Suparno. (2022). Mewujudkan Good Governance
Melalui Pelayanan Publik. Jurnal Media Administrasi, 7(1), 78–90.
https://doi.org/10.56444/jma.v7i1.67
Selvi, R., Rusli, Z., & Yuliani, F. (2019). Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal Ilmu
Administrasi Negara, 15(3), 412–419. https://doi.org/10.36917/japabis.v1i1.7

Anda mungkin juga menyukai