Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN

SKRIPSI

PENINGKATAN KUALITAS ABK DEMI KELANCARAN SISTEM


OPERASIONAL DI KAPAL
KM. UMSINI

DiajukanGunaMemenuhiPersyaratan
Penyelesaian Program Pendidikan Diploma IV

Oleh :

HERDIAN P
NRP: 11.6268/N

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV


JAKARTA
2015
i
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI


Nama : HERDIAN P
NRP : 11.6268/N
Program Pendidikan : NAUTIKA
Judul : PENINGKATAN KUALITAS ABK DEMI
KELANCARAN SISTEM OPERASIONAL DI
KAPAL KM. UMSINI

Jakarta,Agustus 2015

PembimbingMateri PembimbingPenulisan

Capt. H. Suwondho,MM Heruwidada, MM


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19730205 199903 1001

Mengetahui
KetuaJurusanNautika

Capt. Anisah, M.MTr


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19721214 200212 2001

ii
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : HERDIAN P
NRP : 11.6268/N
Program Pendidikan : NAUTIKA
Judul : PENINGKATAN KUALITAS ABK DEMI
KELANCARAN SISTEM OPERASIONAL DI
KAPAL KM. UMSINI

Penguji I Penguji II Penguji III

Capt. Irfan faozun,MM Capt. Dedy Kurniadi, MM Budi Purnomo, M.MTr


Penata(III/c) Penata (III/c) Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19730908 200812 1 001 NIP. 19760508 200812 1 001 NIP. 19720510 200502 1 002

Mengetahui
KetuaJurusanNautika

Capt. Anisah, M.MTr


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19721214 200212 2001

iii
KERANGKA PEMIKIRAN
PENINGKATAN KUALITAS ABK DEMI KELANCARAN SISTEM
OPERASIONAL

SUMBER DAYA MANUSIA PROSEDUR


1. SAFETY MEETING
2. BEKERJA SESUAI SOP
KRU KAPAL KM. UMSINI
3. DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB

MENGAPA TERJADI ?

1. KURANGNYA DISIPLIN DAN TANGGUNG 1. SAFETY MEETING JARANG DILAKUKAN


JAWAB ABK KAPAL DALAM PEKERJAAN 2. KURANGNYA PENGAWASAN PERWIRA
2. KURANGNYA MOTIVASI ABK 3. KURANG TERAMPILNYA ABK
3. KURANGNYA MASA PELATIHAN ABK

PANDUAN YANG BENAR

1. MEMBERIKAN PENGARAHAN SEBELUM


MEMULAI KERJA HARIAN
1. MENEGAKKAN DISIPLIN DENGAN 2. MENGIKUTI BUKU PANDUAN STANDAR
MEMBERIKAN SANGSI BAGI MEREKA YANG OPERASIONAL PROSEDUR
MELANGGAR 3. MENGIKUTI ATURAN YANG SUDAH ADA
2. MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA KRU DI KAPAL
KAPAL PENTINGNYA BEKERJA SECARA
DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB
3. MENINGKATKAN PENGAWASAN TERHADAP
ABK DALAM PEKERJAANNYA

20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di jaman globalisasi sekarang ini kualitas dan kuantitas seorang ABK sangat dituntut
untuk menunjang terwujudnya suatu profesionalisme yang tinggi ,akan tetapi semua
itu bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Menciptakan seorang ABK yang
memiliki Sumber Daya Manusia baik dan berkualitas, tidaklah cukup hanya diukur
dari sertifikat kompetensi dan pengalaman saja. Oleh karena itu pihak perusahaan
dan pihak kapal harus dapat memiliki suatu sistem yang baik dari pemilihan,
penerimaan, persiapan dan penempatan seorang ABK yang akan naik diatas kapal.
Tetapi kenyataan yang ditemukan dilapangan atas keempat hal tersebut tidaklah
diterapkan sebagaimana mestinya. Alhasil banyak masalah - masalah yang dijumpai
diatas kapal yang dapat menghambat kelancaran sistem operasional, sehingga dapat
merugikan perusahaan pelayaran miliaran rupiah.

Kita tahu bersama bahwa sistem operasional yang baik di atas kapal dapat
memberikan suatu benefit yang sangat besar kepada perusahaan pelayaran tersebut.
Tetapi dikarenakan manajemen perusahaan pelayaran yang kurang baik dalam hal
penerimaan sampai penempatan membuat kebanyakan para ABK menyimpulkan
hanya dengan pengalaman dan lamanya masa mereka berlayar saja mereka dapat
mengatakan bahwa mereka memiliki suatu kualitas dan kuantitas yang baik untuk
dipakai dalam hal kelancaran sistem operasional kapal. Tetapi pemahaman ini
adalah suatu pemahaman yang salah,yang dapat menjatuhkan mereka bahkan dapat
menjatuhkan harga mereka sendiri apabila mereka ingin bekerja diperusahaan luar
negeri. Dikarenakan hal ini bukanlah hal bohong bahwa ABK dari Indonesia
berharga murah dibandingkan ABK dari Philippine, Vietnam, Myanmar, dan negara
lainya oleh karena itu perusahaan pelayaran di Indonesia yang terus merugi hingga
mencapai puncaknya harus menutup perusahaannya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam rangka peningkatan kualitas Anak Buah Kapal diatas kapal KM. Umsini,
penulis mencari dan mengkaji beberapa sumber yang mana dapat memecahkan
dari masalah yang diangkat oleh penulis. Hal-hal yang mempengaruhi dari
terhambatnya sistem operasional itu sendiri adalah:
1. Sistem Operasional Kapal
a. Pengertian
Sistem operasional adalah salah satu elemen penting dari kemajuan suatu
organisasi. Yang dari pada praktisi dari anggotanya untuk memajukan dan
mengembangkan organisasi tersebut sistem operasional pada suatu
pelayaran meliputi perawatan dan perbaikan alat – alat kerja dan
keselamatan diatas kapal dan kapal itu sendiri.
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi system operasional kapal
Suatu sistem operasional dikatakan baik dan dapat berjalan dengan lancar
apabila didukung dari SDM yang baik dan motivasi dari para awak kapal
yang bekerja diatas kapal tersebut.

Menurut Moekijat Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian yaitu :


a. Usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi .
b. Manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja
tersebut
Dengan dari pada item b diatas bahwa dapat disimpulkan seorang Anak Buah
kapal yang baik adalah apabila Anak Buah Kapal tersebut memiliki kualitas dan
kredibilitas yang baik. Untuk membentuk sisi produktif yang dapat melancarkan
sistem operasional kapal.
2. Indikator - indikator seorang Anak buah Kapal yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang baik.
Menurut Marteen and Gaspersz merumuskan 14 karakteristik seorang Anak
Buah Kapal dapat dikatakan produktif atau memiliki kualitas yang dapat
dihandalkan, sebagai berikut :
a. Secara konsisiten selalu mencari gagasan yang lebih baik lagi
b. Selalu memberi saran – saran untuk perbaikan, secara sukarela
c. Menggunakan waktu secara efektif dan efisiensi
d. Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu
e. Bersikap positif terhadap pekerjaannya
f. Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik sebagaimana menjadi
pemimpin yang kuat
g. Memahami pekerjaan orang yang lebih baik
h. Mau mendengar ide – ide orang lain yang lebih baik
i. Hubungan antar pribadi dengan semua tingkatan dalam organisasi
berlangsung dengan baik
j. Sangat menyadari dan mermperhatikan masalahan pemborosan dan biaya
Mempunyai tingkat kehadiran yang baik ( tidak absent )
k. Sering kali melampaui standard yang telah ditetapkan
l. Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat, dan
m. Bukan merupakan tipe orang yang mengelak dalam bekerja.

Kualitas menurut pendapat penulis sendiri ialah :


Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
sesuai dengan standar masing-masing individu.

Dari teori diatas kita dapat melihat jelas bahwa seseorang apabila ia mempunyai
suatu nilai kualitas dan kuantitas yang cukup dan dapat melancarkan sistem
operasional. Berdasarkan teori – teori diatas dapat disimpulkan juga beberapa
hal - hal yang dapat mempengaruhi penurunan produktifitas seorang Anak Buah
Kapal.

6
3. Faktor–faktor yang mempengaruhi penurunan produktifitas seorang
Anak Buah Kapal :
a. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan,
lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga
kerja.
b. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak
dihubungkan dengan moral dan semangat kerja.
c. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan
dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim
kompensasi yang ada.
d. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha
meningkatkan produktivitas.
e. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan
pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.
f. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja
akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan
pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.
g. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban
karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.
h. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi
produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi
mempertahankan produktivitas.

Berdasarkan dari teori latar belakang penurunan produktivitas kerja, diketahui


bahwa hal yang menyebabkan penurunan produktivitas bukan hanya dari
dalam diri Anak Buah Kapal itu saja tapi faktor eksternal dan peranan
pimpinan (dalam hal ini Master dan Perwira diatas kapal) adalah termasuk
dalam hal – hal pendukung dari produktivitas dari Anak Buah Kapal demi
kelancaran suatu system operasinal kapal. Sedangkan kita ketahui bersama
produktivitas adalah yang paling utama dalam kemajuan atau kelancaran dari
system operasional kapal. Dijelaskan oleh (Salim 1988:22) Produktivitas
berasal dari bahasa Inggris “Productivity : Having ability to make create”.
Perkataan itu digunakan dalam bahasa Indonesia menjadi Produktivitas yang
berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Baik material

7
maupun non material baik yang dapat maupun yang tidak dapat dinilai
langsung. Istilah Produktivitas dalam pengertian umum adalah kekuatan
pendorong pembangunan nasional dan internasional, juga peningkatan
aktualitas dalam kehidupan. Lalu dijelaskan secara sederhana oleh R. Saint
Paul (Asian Productivity Congress, 1980) mengatakan definisi produktivitas
secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. ( dalam hal ini adalah
terwujudnya kelancaran system operasional kapal ).

Berdasarkan teori - teori diatas dapat disimpulkan bahwa hal – hal yang dapat
menunjang peningkatan kualitas seorang Anak Buah Kapal adalah :
Menurut Gary Dessler, seorang individu dapat meningkatan kualitas dirinya
sebagai penunjang kelancaran system operasional kapal, dengan adanya
a. Training sebelum bekerja.
b. Assessment of competence.
c. Fit and proper test.
d. Peranan dari seorang master.
e. Peranan dari para perwira yang bertanggung jawab.
Dalam hal ini, yang dapat diterapkan di atas kapal hanya pada item a,b,d,dan e.
karena pada item e hanya dapat dilakukan pada saat Anak Buah Kapal masih di
darat.

Hal ini juga dijelaskan didalam STCW A-I/8 untuk suatu standard kualitas
yang sebenarnya harus diterapkan diatas kapal dan diperusahaan pelayaran
untuk mendapatkan Anak Buah Kapal yang berkualitas adalah :
a. Setiap pihak harus menjamin bahwa sasaran pendidikan dan pelatihan dan
standard-standard kompetensi yang terkait yang harus dicapai telah
ditegaskan secara jelas, dan harus mengenali tingkat-tingkat pengetahuan,
pemahaman dan keahlian-keahlian yang sesuai dengan pemeriksaan dan
pengujian yang diharuskan dibawah konvensi. Sasaran – sasaran dan
standard kualitas yang terkait dapat ditetapkan secara terpisah sesuai
dengan program-program kursus dan pelatihan yang berbeda-beda, dan
harus meliputi penyelenggaraan system pemberian sertifikat yang ada.

8
b. Lingkup penerapan standard-standard kualitas harus mencakup
penyelenggaraan sistem pemberian sertifikat, semua program-program
kursus dan pelatihan, pengujian, dan penilaian yang dilaksanakan oleh,
atau dibawah wewenang suatu pihak, dan juga mencakup kualifikasi serta
pengalaman para instruktur dan penilai, dengan memperhatikan tijauan-
tinjauan yang telah dilakukan terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan,
sistem-sistem, pengawasan dan jaminan kualitas, guna menjamin
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
c. Setiap pihak harus menjamin bahwa suatu evaluasi terhadap pengetahuan,
pemahaman, keahlian dan kompetensi yang telah diperoleh dan terhadap
akivitas-aktivitas penilaian, dan juga pengevaluasian sistem administrasi
yang ada, telah dilakuakan.
Dari pada teori diatas maka dapat diketahui hal – hal yang harus dilakukan
di atas kapal dalam rangka peningkatan kualitas ABK sebagai penunjang
kelancaran sistem operasional kapal.

4. Training kepada seluruh Anak Buah Kapal


Dalam rangka kelancaran sistem operasional kapal sebagai salah satu upaya
peningkatan kualitas Anak Buah Kapal, maka diperlukan adanya suatu
peningkatan bagi para Anak Buah Kapal / pegawainya. Untuk itu perlu
dilakukan training kepada seluruh Anak Buah Kapal / pegawainya, mengenai
pentingnya training ini seperti yang dikemukakan oleh James W Walker dalam
uraian berikut ini :
Pelatihan dan pendidikan merupakan elemen sentral dalam Proses
pengembangan karyawan. Pelatihan keterampilan bentuk segudang dan
memperoleh pengetahuan itu akan membantu mereka meningkatkan kinerja
mereka dan lanjut tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu pengertian bahwa training


adalah merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki pegawai dalam rangka meningkatkan performa bagi
pencapaian tujuan organisasi.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu penelitian

Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan permasalahan


skripsi, penulis telah melakukan penelitian yang dilaksanakan pada waktu menjalani
praktek laut di atas kapal, yaitu dari tanggal 26 Agustus 2013 sampai dengan 30
Agustus 2014, selama menjalani praktek kerja nyata (prala) dengan posisi cadet deck,
penulis melakukan penelitian mengenai kejadian-kejadian yang berhubungan dengan
permasalahan yang penulis ingin sajikan.

2. Tempat Penelitian

Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta, maka setiap taruna diwajibkan untuk melaksanakan praktek kerja
laut di atas kapal-kapal niaga baik di perusahaan-perusahaan asing maupun domestik
yang telah bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta untuk
penempatan taruna-taruna diatas kapal-kapal. sehingga dalam hal ini penulis
melakukan penelitian di kapal KM. Umsini yang merupakan salah satu kapal milik
PT. Pelayaran Nasional Indonesia.
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Pada saat melaksanakan tugas praktek laut ( PRALA ) pada kapal Km. Umsini
selama dua belas bulan empat hari (periode 26 Agustus 2013 sampai dengan 30
Agustus 2014), penulis terus melakukan penelitian – penelitian dan pengumpulan
data yang berhubungan dengan masalah kedisplinan Anak Buah Kapal di atas kapal.
Dalam hal ini penulis memfokuskan pada faktor pengetahuan anak buah kapal
tentang prosedur kerja serta keterampilan dalam melaksanakan suatu pekerjaan di
atas kapal agar sistem operasional kapal berjalan lancar, Data penelitian tersebut,
penulis mendapat beberapa temuan penelitian yaitu :

1. Kurangnya kesadaran Anak Buah Kapal terhadap kedisiplinan dalam tugas


bekerja harian di atas kapal.

Pada tanggal 09 Juli 2014 pelayaran dari Surabaya ke Makassar dilakukan kerja
harian yang di mulai pada jam 07.30 dampai dengan jam 11.00 kerja harian ini
selalu di laksanakan setiap hari, kerja harian di fokuskan ke perawatan dan
kebersihan kapal, setelah di lakukan cek kelengkapan personel oleh Mualim 2
senior kerja harian pada hari ini terdapat Anak Buah Kapal yang belum hadir.
Oleh karena itu Mualim 2 senior meminta kepada Anak Buah Kapal yang sudah
hadir untuk memeriksa ke kamar Anak Buah Kapal yang belum datang tersebut
tersebut. Ternyata didapati bahwa Anak Buah Kapal tersebut sedang tertidur.
Setelah dibangunkan dia memberikan alasan bahwa dia ketiduran. Dengan
keadaan ini proses kerja harian sedikit tertunda, akan tetapi kerja harian tetap di
lanjutkan.

32
Pengarahan selanjutnya dilakukan oleh Mualim 2 senior, dia memberikan
pengarahan dan kemudian di ikuti dengan melemparkan pertanyaan kepada semua
anak buah kapal tentang tugasnya masing – masing. Pada saat ditanya inilah
ternyata ada seorang anak buah kapal yang belum mengetahui lokasi tempat tugas
nya, karena itu Mualim 2 senior memberikan teguran kepada anak buah kapal
tersebut. Saat kerja harian di mulai ada beberapa anak buah kapal yang kedapatan
curi-curi waktu untuk sekedar mengopi dan merokok padahal waktu untuk
istirahat belum di mulai, saat di berikan teguran anak buah kapal tersebut
beralasan bahwa tugas yang di berikan sudah di selesaikan saat di cek ternyata
pekerjaan tugas Anak Buah Kapal tersebut hasilnya berantakan terkesan di
kerjakan secara asal – asalan tidak sesuai dengan yang di perintahkan, di sini kita
dapat melihat bahwa disiplin anak buah kapal tersebut saat bekerja sangat kurang
begitu juga saat memasuki waktu coffee time pada jam 9.30 – 10.00 pada saat
anak buah kapal telah selesai melakukan coffee time ada beberapa anak buah
kapal yang memutuskan untuk langsung kembali ke kabin nya padahal seharusnya
mereka melanjutkan pekerjaan nya masing - masing dengan alasan nanti bisa di
lanjutkan sehabis makan siang dan hal ini selalu terjadi secara berulang, ini
mencerminkan tidak adanya kesadaran anak buah kapal terhadap kedisiplinan
dalam bekerja.

Pernah pada suatu saat penulis mendapatkan tugas untuk membantu anak buah
kapal memotong tali wire di buritan, setelah menyiapkan alat – alat yang di
butuhkan maka penulis dan anak buah kapal menuju ke lokasi kerja, saat
pekerjaan memotong tali wire di lakukan anak buah kapal selalu bekerja sambil
merokok sehingga mempengaruhi ketelitian dan hasil pekerjaannya, setelah
penulis ingat kan untuk tidak merokok saat sedang bekerja, anak buah kapal
tersebut menjawab sudah biasa dan tidak apa-apa, tidak ada yang mengawasi ini
katanya, pernah Mualim 1 mendapati anak buah kapal yang sedang beristirahat
kerja bukan pada jam nya, atas kejadian itu Mualim 1 sangat marah dan
memberikan teguran kepada anak buah kapal tersebut agar tidak mengulangi lagi
perbuatan tersebut dan menghimbau agar kejadian seperti tidak terjadi lagi, disini
sangat terlihat bahwa anak buah kapal ini kurang disiplin dan pola kerja nya buruk
sehingga hasil pekerjaan nya tidak seperti yang di inginkan sehingga
mempengaruhi sistem operasional di atas kapal Km.Umsini.

27
2. Latihan menggunakan alat – alat keselamatan untuk mengetahui sampai
dimana keterampilan Anak Buah Kapal dalam memahami lokasi dan tata
cara penggunaan alat – alat keselamatan dikapal.
Sesuai jadwal yang telah ditentukan maka pada tanggal 28 Juli 2014, dilakukan
latihan tentang tata cara menggunakan alat – alat keselamatan untuk mengetahui
sampai di mana keterampilan anak buah kapal tersebut dalam memahami lokasi
dan tata cara penggunaan alat – alat keselamatan diatas kapal Km. Umsini Setelah
semua alat – alat disiapkan dan ditaruh di saloon perwira, maka diumumkan
kepada seluruh anak buah kapal untuk berkumpul di saloon perwira kecuali yang
sedang berdinas jaga. Setelah menunggu beberapa waktu Mualim III senior
melaporkan kepada Mualim I bahwa sosialisai dan latihan telah siap untuk
dimulai dan latihan pun di laksanakan, Mualim III senior menjelaskan tentang
cara penggunaan EPIRB (Emergency position indicating radio beacon) Mualim
III senior menjelaskan fungsi, cara pemakaian dan juga menjelaskan dimana saja
letaknya. Kemudian Mualim III menjelaskan tentang alat – alat yang lainnya
seperti Breathing Apparatus, Line Throwing Apparatus, Setelah menjelaskan
Mualim III senior pun memberikan sesi tanya jawab, tetapi tidak ada seorang anak
buah kapal pun yang bertanya. Karena dianggap sudah mengerti, kemudian
Mualim I meminta kepada salah seorang anak buah kapal untuk menjelaskan
bagaimana cara menggunakan EPIRB dan seketika itu anak buah tersebut terlihat
gugup, dan akhirnya dia mengatakan dia tidak bisa menjelaskannya karena tidak
memperhatikan saat dijelaskan oleh Mualim III senior. Kemudian mualim I
bertanya kepada salah seorang anak buah kapal tentang penggunaan alat – alat
kebakaran dan alat tersebut, pada saat itu anak buah kapal tersebut menjelaskan
tentang alat pemadam jenis foam, dia mengatakan bahwa jenis foam juga bisa
digunakan untuk memadamkan kebakaran yang di akibatkan oleh listrik.
Mendengar penjelasan itu Mualim I langsung memberikan pengarahan yang
benar. Melihat dua contoh diatas Mualim I menyimpulkan bahwa masih ada kru
yang belum mengerti tentang kegunaan alat tersebut, bahwa anak buah kapal tidak
mendapatkan familirisasi yang baik sehingga keterampilan mereka itu terbatas
pada itu - itu saja.

28
3. Waktu pelayaran yang cukup pendek nakhoda menyempatkan melakukan
pertemuan dengan Anak Buah Kapal untuk melakukan forum diskusi dan
Tanya jawab tentang pekerjaan diatas kapal Km. Umsini.
Pelayaran yang hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 jam. dan keadaan cuaca
yang kurang baik, serta waktu bongkar muat relatif cukup pendek. Pada kondisi
tersebut nakhoda menyempatkan untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh anak
buah kapal. Tanggal 10 Agustus 2014, kapal melakukan pelayaran dari Makassar
menuju Surabaya Waktu pelayaran sekitar 30 jam dan sesampainya disana kapal
berlabuh jangkar dan seluruh anak buah kapal kapal melakukan kerja harian rutin di
atas kapal dalam rangka perawatan kapal guna kelancaran operasional kapal, akan
tetapi pada hari itu kerja hariannya hanya sampai pukul 14.00. Kerja harian
dihentikan karena akan dilakukan pengarahan oleh nakhoda tentang bagaimana
bekerja secara disiplin serta memberikan motivasi kerja, pada saat acara di mulai
masih banyak anak buah kapal yang datang tidak tepat waktu dengan berbagai
alasan. Saat acara di mulai nakhoda membuka forum diskusi dan Tanya jawab
kepada anak buah kapal tentang pekerjaan di atas kapal, para anak buah kapal
banyak mengeluh faktor pendapatan yang mempengaruhi mereka tidak bekerja
secara optimal, dalam hal ini nakhoda menyikapi bahwa masalah pendapatan di
sesuaikan dengan banyak nya muatan yang di angkut oleh kapal, nakhoda juga
berjanji akan menyampaikan permasalahan ini kepada perusahaan PT. PELNI
sehingga keluhan para Anak Buah Kapal dapat di tanggapi secara serius, karena jika
anak buah kapal melaksanakan pekerjaan secara kurang optimal maka hal ini dapat
mempengaruhi hasil kerja itu sendiri serta sistem operasional di atas kapal, briefing
juga pernah di laksanakan pada saat – saat istirahat coffee time di situ nakhoda
menegur seorang anak buah kapal yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun tetapi anak
buah kapal tersebut tidak bisa membuat simpul pada tali, anak buah kapal rata – rata
jika di berikan tugas untuk mengecat salah satu bagian kapal mereka lebih memilih
menggunakan cat kuas, padahal di kapal tersedia cat semprot, hanya saja mereka
lebih memilih cat kuas di karenakan sebagian anak buah kapal tersebut tidak
mengerti cara pemasangan alat tersebut, disini penulis beranggapan pengetahuan
anak buah kapal terhadap alat – alat kerja sangat kurang, padahal pengetahuan
terhadap keterampilan anak buah kapal dalam penggunaan alat – alat kerja
merupakan salah satu hal penting dalam kelancaran sistem operasional di atas kapal.

29
Seluruh anak buah kapal harus di berikan pengetahuan yang optimal terhadap
penggunaan alat – alat kerja tersebut, karena apabila alat – alat kerja tersebut di
gunakan secara optimal maka perawatan kapal akan bekerja secara maksimal (tata
cara Standard Operational Prosedur aturan pengecatan Km.Umsini terdapat pada
lampiran 4) otomatis hasil pekerjaan akan lebih cepat dan teratur dan dapat
mengurangi faktor kelelahan bekerja di atas kapal.
Tata car menggunakan cat semprot :
a. Untuk pengecatan siku-siku suatu bidang, cat semprot harus diarahkan salah satu
bidang saja sampai batas siku yang lainnya.
b. Jarak cat semprot dengan obyek harus tegak lurus atau jarak konstan, sehingga
ketebalan cat merata.
c. Arah cat semprot harus tegak lurus terhadap obyek ketebalan cat akan rata.

B. ANALISIS DATA
Dalam pelaksanaan latihan dan pengoperasian alat – alat kerja di atas kapal
memerlukan pengetahuan, kedisiplinan dan keterampilan yang cukup bagi seluruh
Anak Buah Kapal kapal karena dari keterampilan Anak Buah Kapal kapal dalam
mengoperasikan alat – alat kerja. dengan ini juga kinerja dan kualitas awak kapal
dapat memberikan kepuasan kepada pihak perusahaan.

Berdasarkan deskripsi data di atas bahwa fakta – fakta ataupun kejadian – kejadian
yang didapat selama melaksanakan praktek laut di kapal Km. Umsini maka penulis
menganalisis beberapa masalah yaitu :

1. Kurangnya disiplin anak buah kapal dalam melaksanakan tugas perawatan


kapal
Berikut ini adalah analisis data dari penyebab kurangnya disiplin Anak Buah
Kapal dalam melakukan tugas perawatan di kapal adalah sebagai berikut :
a. Faktor kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang
dianut. Sistem nilai yang dianut ini berkaitan langsung dengan disiplin. Sistem
nilai akan terlihat dari sikap seseorang, dimana sikap ini diharapkan akan
tercermin dalam perilaku, seperti yang di jelaskan pada fakta 1. Salah seorang
Anak Buah Kapal yang belum hadir saat akan di mulainya kerja harian di atas

30
kapal, setelah di lakukan pengecekan di kabin nya ternyata Anak Buah Kapal
tersebut masih tertidur.
b. Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan awak kapal. Hal ini berarti bahwa tujuan
(pekerjaan) yang dibebankan kepada awak kapal harus sesuai dengan
kemampuan awak kapal bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya. Dalam hal ini, pembebanan tugas dan
tanggung jawab telah ditetapkan sesuai sertifikat kompetensinya.
c. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Dengan
teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika
teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan
kurang disiplin. Hal tersebut telah diterapkan di atas kapal guna meningkatkan
kedisiplinan awak kapal, seperti di jelaskan pada fakta 1. Ada Anak Buah
Kapal yang belum hadir ssat akan di mulai nya kerja harian perawatan kapal,
setelah di cek ternyata Anak Buah Kapal tersebut masih dalam keadaan tertidur
padahal Mualim 2 senior sudah berada disitu tepat waktu.
d. Balas jasa dan keadilan
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan pekerja
yang dalam hal ini adalah awak kapal, karena balas jasa akan memberikan
kepuasan dan kecintaan awak kapal terhadap perusahaan / pekerjaannya. Jika
kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka
akan semakin baik pula. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya
kedisiplinan awak kapal yang baik. Hal ini belum terlaksana di atas kapal
Km. Umsini, sehingga hal tersebut bisa menjadi penyebab kurangnya
kedisiplinan awak kapal dalam melaksanakan latihan keselamatan.
e. Pengawasan melekat
Pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan pengawasan ketat
berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap,
gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Pengawasan melekat belum

31
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis membahas penelitian diatas dengan menguraikan beberapa hal yang
berkaitan dengan kurangnya kedisiplinan dalam bekerja serta kurangnya
keterampilan dalam mengoperasikan alat – alat kerja diatas kapal, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai bahan masukan yang bermanfaat. Sehingga apabila
terjadi kejadian yang sama seperti penulis alami penulis dapat mengambil tindakan
secara tepat.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas tentang penerapan
pentingnya kedisiplinan dan keterampilan Anak Buah Kapal adalah sebagai berikut:
1. Kualitas anak buah kapal yang masih kurang pada saat bekerja di atas Km.
Umsini disebabkan oleh, belum diterapkannya kepribadian yang sadar akan tugas
dan tanggung jawab oleh awak kapal serta balas jasa dan keadilan yang diberikan
dari perusahaan kepada awak kapal yang memiliki disiplin diri yang baik. Untuk
meningkatkan kedisiplinan dari awak kapal yang kurang disiplin dalam
melaksanakan tugasnya untuk dapat meningkatkan rasa kesadaran akan tugas dan
tanggung jawabnya masing – masing adalah dengan cara memberikan
penghargaan sebagai balas jasa dari perusahaan keapada awak kapal yang
memiliki disiplin diri dan keterampilan yang baik serta mengerti akan tugas dan
tanggung jawabnya.
2. Keterampilan anak buah kapal yang masih kurang dalam mengoperasikan alat –
alat kerja di atas Km. Umsini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari perwira
dan sesuainya metode yang dibutuhkan pada saat latihan pengoperasian alat – alat
kerja di atas kapal dan frekuensi latihan yang kurang. Untuk meningkatkan
keterampilan anak buah kapal dalam mengoperasikan alat – alat kerja adalah
dengan cara melaksanakan latihan dan sosialisasi pada hari libur. Dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya, maka cara ini yang dianggap
paling potensial dan relevan apabila dilaksanakan di kapal. Karena dengan
dilakukannya latihan pada hari libur Anak Buah Kapal dapat lebih berkonsentrasi
dalam melakukan latihan keselamatan, karena tidak dalam keadaan lelah dan tidak
ada pekerjaan yang ditinggalkan. Sehingga materi yang diterima pun dapat
diserap dengan lebih optimal.

Dari semua kesimpulan yang ditarik atas masalah yang telah di evaluasi, maka cara
yang paling maksimal guna meningkatkan disiplin dalam melaksanakan pekerjaan
dan meningkatkan keterampilan Anak Buah Kapal dalam mengoperasikan alat – alat
kerja yang modern adalah dengan cara pemutaran video dan memberikan
penghargaan atau bonus kepada crew yang memiliki kedisiplinan tinggi serta
memberikan penghargaan tentang arti pentingnya meningkatkan keterampilan kerja
serta disiplin dengan diskusi dan tanya jawab antara perwira dengan Anak Buah
Kapal. Cara ini diambil karena dianggap paling maksimal dan relevan untuk
dilaksanakan di kapal. Dengan cara ini upaya peningkatan disiplin dan keterampilan
Anak Buah Kapal di kapal akan lebih cepat tercapai. Karena dengan cara ini dapat
membangkitkan kesadaran Anak Buah Kapal tentang arti pentingnya kedisiplinan
bekerja dan keterampilan dalam pengoperasian alat – alat kerja. Dan juga cara ini
tidak menghabiskan tenaga sehingga tidak mengganggu waktu istirahat serta
membuat Anak Buah Kapal merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan di
bidangnya masing – masing.

B. SARAN

Berdasarkan informasi dari permasalahan – permasalahan yang telah dibahas dan


disertai dengan pemecahan alternative, maka saran yang penulis bias sampaikan guna
tercapainya upaya peningkatan kedisiplinan kerja dan peningkatan keterampilan
Anak Buah Kapal dalam pengoperasian alat – alat kerja, maka penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran untuk pihak kapal :
a. Memanfaatkan waktu sebaik – baiknya untuk melaksanakan pelatihan terhadap
awak kapal.

44
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
PT." PELAYARAN NASIONAL INDONESIA "
( PELNI )
NAMA KAPAL : KM. UMSINI CALL SIGN :YDLF
KEBANGSAAN : INDONESIA CREW LIST D W T : 3.400 T
GROSS TON : 14.501 VOY. 08 / 2014 L O A : 144,00 M
MILIK/AGENT : PT.PELNI 09 APRIL 2014 S/D 23 APRIL 2014 PORT OF REGISTER : JAKARTA
NAKHODA : Capt. Masyhuruddin NO. I M O : 8303264
NO BUKU MASA
NO NAMA NRP JABATAN IJAZAH
SIJIL PEL AUT BERLAKU 20
1 331 Meiardi Baruna Negara 07783 Mualim I ANT. I / 2010 Y 074503 21-Sep-14 16
2 353 Herman Mumek N 11034 Mualim II Sr ANT. II / 2007 Y 070712 8-Sep-14 14
3 303 Edi Lukito 07792 Mualim II Yr ANT. III / 2006 C 044529 25-Feb-17 14
4 354 Dasra 04047 Mualim III Sr ANT. III / 2003 X 018324 15-Feb-15 12
5 171 Yahdan Mahara 08331 Mualim III Yr ANT. III / 2005 X 025120 24-Apr-15 12
6 366 Wahyudi 06525 Pwa. Radio - I SRE- II / 2012 W 069505 18-Oct-14 14
7 388 Endro Sarwono 04410 Pwa. Radio - II SRE- II / 2012 B 045558 13-Mar-15 14
8 229 Suripno 04064 P.U.K - I BST A 001463 26-Feb-15 11
9 334 Mulyadi 07664 P.U.K - II BST A 017365 4-Apr-15 10
10 377 Zulkarnaen Daud 06338 P.U.K - III BST A 017383 25-Apr-15 9
11 311 Suardi 04468 Jenang I BST T 056512 22-Oct-14 11
12 345 Abdul Kadir Lahia 05484 Jenang II BST V 007344 21-Oct-14 10
13 298 TB. Anton Priyo Wibowo 06548 Jenang III BST W 047380 10-Aug-14 9
14 277 Herman Susilo 07679 Perawat BST V 042944 17-Mar-15 9
15 314 Darman 05832 KKM ATT. I / 2008 W 003219 8-Dec-15 18
16 321 Floretinus U. Wibowo 06915 Masinis I Sr ATT. II / 2010 X 040660 16-Feb-16 16
17 375 Khairul 06822 Masinis I Jr ATT. II / 2013 V 015840 25-Mar-15 16
18 189 Muhamad Ramdan 08455 Masinis II ATT. III / 2010 V 015840 15-Nov-14 14
19 268 Sugiarto 04538 Masinis III Sr ATT. IV / 2002 W 003065 23-Nov-15 12
20 242 Supriyadi N.8474 Masinis III Jr ATT. IV / 2011 X 040562 13-May-15 12
21 329 Djudjun Kosasih 07301 Masinis IV Sr ATT .V / 2007 Y 054438 16-Jun-14 11
22 350 Sandi Sujono 05414 Masinis IV Jr ATT V / 2002 V 074991 9-May-15 11
23 141 Rohim 07098 Juru Motor ATT. D Y 048389 5-Jun-14 9
24 137 Candra Adi Antara 07073 Juru Motor BST X 073232 19-Sep-15 9
25 216 David Yudanto 08370 Juru Motor BST Y 053533 14-Jun-14 9
26 281 Agung Nurochim N-11123 Juru Motor BST B 030154 26-Dec-15 9
27 170 Mulyadi Hidayat 07012 A. Listrik I BST B 006673 14-Oct-15 12
28 380 Rudi Mulyadi 05059 A. Listrik II BST A 030156 2-Nov-15 11
29 305 Sudarmadi 04735 A. Listrik III BST X 085667 21-Oct-15 10
30 333 Arief Budiman 07265 Mandor Mesin BST B 033668 30-Jan-16 8
31 378 Bilsyaris 07266 Smith BST Y 090903 7-Dec-14 7
32 300 Muhamad Fahrudin N 11138 Kasap Mesin BST B 030152 26-Dec-15 6
33 306 Anthonius N 11118 Juru Minyak ATT.D W 076708 5-Nov-14 6
34 301 Moh. Alfaaul Khairi N 11132 Juru Minyak BST B 027243 26-Dec-15 6
35 368 Alexander Cristopel M N 11152 Juru Minyak BST C 012789 27-Oct-16 6
36 379 Muh. Irfan N 11126 Juru Minyak BST A 051727 26-Jun-15 6
37 315 Syaifudin 05582 Serang ANT. D C 009909 13-Nov-16 8
38 211 Tulus Santoso 05337 Tandil ANT. D T 070916 19-Aug-14 7
39 272 Abdul Asri 06557 Kasap Dek BST Y 009935 22-Feb-16 6
40 035 M. Wardoyo 06556 Mistri I ANT. D V 077990 16-Sep-15 7
41 145 Mukhalimi 05152 Mistri II ANT. D A 010741 25-Dec-14 6
42 339 Ade Cecep Sulaiman 07418 Juru Mudi ANT. D A 026986 26-Mar-15 6
43 238 Atmaja Samin 07060 Juru Mudi ANT. D W 055538 23-Aug-14 6
44 039 Saeful Efendi 07595 Juru Mudi BST B 040789 31-Jan-16 6
45 212 Harri Yudie 06432 Juru Mudi ANT. D C 044528 25-Feb-17 6
46 161 Heri 06411 Panjarwala ANT. D T 050645 15-May-14 6
47 167 Wartono K.S 05341 Panjarwala BST X 083756 14-Oct-15 6
48 236 Munir 03830 Panjarwala ANT. D C 009906 13-Nov-16 6
49 043 Taruna Jaya 05104 Panjarwala ANT. D B 040933 4-Feb-16 6
50 230 Tommy Michael Kassi 06943 Panjarwala BST C 009907 13-Nov-16 6
51 239 Yohanes Salio 07425 Panjarwala BST C 044526 25-Feb-17 6
52 283 Lowis Yan Leonard N-11074 Panjarwala BST Y 070250 23-Aug-14 6
53 322 Ifan Rendi 08347 Panjarwala ANT. D W 033364 20-Apr-16 6
54 318 Mustofa 03727 Perakit Masak BST X 043471 9-Jun-15 8
55 050 Sudarsono 04596 Perakit Masak BST B 025451 27-Jan-16 8
56 103 Dadan Kurnia 07356 Juru Masak BST Y 033310 21-Mar-16 6
57 057 Furkon 05175 Juru Masak BST W 068011 5-Oct-14 6
58 054 Ainul Hakim 03738 Juru Masak BST B 077917 4-Jul-16 6
59 214 Ade Mulyana 06421 Juru Masak BST X 003241 16-Dec-14 6
60 371 Abdul Rauf N 11527 Juru Masak BST B 052553 18-Mar-16 6
61 055 Yoyo Dahyo 05184 Juru Masak BST B 025317 8-Jan-16 6
62 329 Maman Nuryaman N 11014 Juru Masak BST X 073251 18-Sep-15 6
63 367 Ade Suanda 06420 Juru Masak BST V 043308 8-Mar-15 6
LANJUTAN LAMPIRAN 2

64 284 Supriadi 05580 Pelayan Kepala BST B 046025 20-Feb-16 8


65 109 Daerah 04327 Pelayan Kepala BST W 037712 14-May-14 8
66 071 Sudarmin 07613 Pelayan Kepala BST B 045817 26-Mar-16 8
67 225 Sudar Widodo 06674 Pelayan BST V 014965 15-Nov-14 6
68 215 Daru Ermawan 06566 Pelayan BST X 089884 5-Nov-15 6
69 221 Wijatmiko 05136 Pelayan BST A 001155 16-Jan-15 6
70 067 Indra Kurniawan 07136 Pelayan BST B 040788 31-Jan-16 6
71 195 Handoko 04030 Pelayan BST Y 008699 21-Dec-15 6
72 237 Didit Adriyansyah 04835 Pelayan BST Y 063290 27-Jul-14 6
73 162 Djoko Purwanto 03962 Pelayan BST V 042942 17-Mar-15 6
74 106 Abdullah 06763 Pelayan BST X 045532 31-May-15 6
75 073 Pathoni 04557 Pelayan BST X 073236 19-Sep-15 6
76 084 Subroto 06350 Pelayan BST V 014960 15-Nov-14 6
77 079 Mulyono 06706 Pelayan BST X 085675 2-Nov-15 6
78 189 Wasis 04585 Pelayan BST V 001746 13-Sep-14 6
79 068 Abdul Rosid 05786 Pelayan BST B 025165 20-Dec-15 6
80 320 Ivan Alamanda Putra 07538 Pelayan BST T 024395 11-Jan-14 6
81 078 Budiman 05561 Pelayan BST B 025320 8-Jan-16 6
82 104 Belaludin 03736 Penatu BST B 025453 27-Jan-16 6
83 108 Peber Harahap 04467 Mandor Ekonomi BST C 039813 6-Feb-17 6
84 222 Khoirul Huda 07317 Pel. Ekonomi BST Y 027787 4-Mar-16 5
85 093 Darwinto 05586 Pel. Ekonomi BST V 043329 4-Mar-15 5
86 307 Achmad Fariz 06407 Pel. Ekonomi BST X 029305 14-Apr-15 5
87 175 Fransiskus Manik 07502 Pel. Ekonomi BST T 054450 29-Aug-14 5
88 224 Ali Rusman 06347 Pel. Ekonomi BST X 077380 28-Sep-15 5
89 185 Fahrudin 06383 Pel. Ekonomi BST X 000348 5-Feb-15 5
90 101 Siswanto 05539 Pel. Ekonomi BST B 060081 21-Apr-16 5
91 096 Heldanar Bain 04857 Pel. Ekonomi BST X 037232 24-May-15 5
92 107 Solikin 05129 Pel. Ekonomi BST C 039812 6-Feb-17 5
93 278 Syahril 06340 Pel. Ekonomi BST W 079176 18-Nov-14 5
94 287 Tommy Lattu 04870 Pel. Ekonomi BST A 065446 10-Sep-15 5
95 325 Erik N 11332 Pel. Ekonomi BST A 064646 23-Jan-15 5
96 302 Faris Zaeni 07131 Pel. Ekonomi BST B 040777 31-Jan-16 5
97 346 Laode Iskandar 07424 Pel. Ekonomi BST Y 042135 6-Sep-14 5
98 202 Bondowolo 06356 Pel. Ekonomi BST V 037954 5-Dec-15 5
99 365 Sutarno PT PIDC Satpam BST W 017383 30-Jan-16 5
100 355 Fery Firmansyah PT PIDC Satpam BST V 043214 4-Mar-15 5
101 290 Sumito PT PIDC Satpam BST V 024160 18-Dec-14 5
102 192 Haryanto PT PIDC Satpam BST V 014031 3-Dec-14 5
103 373 Subowo PT PIDC Satpam BST V 014032 3-Dec-14 5
104 193 Priyono PT PIDC Satpam BST W 028234 27-Apr-16 5
105 316 Dryawan Alfiansyah - Kadet Dek BST B 064225 17-May-16
106 317 Kristianto Setiawan - Kadet Dek BST B 029541 25-Dec-15
107 326 Herdian P - Kadet Dek BST B 052074 18-Mar-16
108 336 Vadly Muktar - Kadet Dek BST A 065469 11-Sep-15
109 359 Saoba - Kadet Dek BST B 013248 22-Oct-15
110 360 Angga Liria Ronalgia - Kadet Dek BST B 025597 10-Dec-15
111 335 Aris Setianto - Kadet Mesin BST B 077941 8-Jul-16
112 285 Sahrul Sa'ada - Kadet Mesin BST B 042307 11-Feb-16
113 349 Yohanis Pongbanaa - Kadet Mesin BST A 065589 21-Jun-15
114 361 Saka Moh. Ade Saputra - Kadet Mesin BST B 076939 21-Jun-16
115 362 Efendy Parrangan - Kadet Mesin BST B 087187 5-Sep-16
116 363 Frenky Pasatumanan - Kadet Mesin BST B 025423 5-Sep-16
KM. U M S I N I , ……..…………...……… 2014
NAKHODA 810

CAPT. MASYHURUDDIN
NRP. 04312

LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3

PENGARAHAN OLEH NAKHODA DI SAAT ISTIRAHAT KERJA HARIAN DI KM. UMSINI


LAMPIRAN 4

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR Hal :103 - 121

AWAK KAPAL Status : Controlled


PT. PELNI (Persero) Versi : 3.0

Pasal 18

Pengecatan kapal

1. Kapal-kapal PT. Pelni harus dicat secara teratur sesuai ketentuan warna “Pelni”,
Perwira dek yang bertanggung jawab atas pemeliharaan pengecatan kapal harus
mengkoordinasikan pengaturan kerja bagian dek dalam pengecatan kapal.

2. Untuk menghindari pemborosan pengecatan kapal hanya dilakukan apabila betul-


betul kondisi warna cat sudah tidak sesuai/ pudar. Pelaksanaan pemeliharaan
kebersihan lambung kapal dan dinding-dinding kapal sebelum dicat harus
dibersihkan dengan sabun atau hempel navy wash 9933-000 / Vecom L.704.

3. Pengecatan kapal bagian dek hanya sebatas bagian atas air, sedangkan untuk
bagian bawah air menjadi tanggung jawab dok, tetapi perwira dek yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan kapal tetap ikut memelihara kondisi cat
bawah air (saat melaksanakan Dok).

4. Ketentuan warna cat lambung superstrucktur, railing dan cerobong kapal-kapal


PT. Pelni :
a. Cat lambung dan lunas kapal penumpang
1). Lunas (Kiel) sampai dengan LLL (Low Load Line) : anti korosif dan anti
fouling / merah kecoklatan
2). LLL sampai dengan DLL (Dead Load Line) : anti korosiv dan boot top
hijau
3). DLL sampai dengan Main Deck : cream (biege)
b. Cat lambung dan lunas kapal barang
1). Lunas sampai dengan LLL : antikorosif dan anti fouling / merah
kecoklatan
2). LLL sampai dengan DLL : anti korosif dan boot top merah
3). DLL sampai dengan Main Deck : hitam
c. Cat Umum
1). Cat superstruktur, bulwark : putih
2). Cat railing : putih, bagian atas hitam (untuk
kapal barang)
3). Cat tiang dan boom muat : kuning Pelni
4). Cat cerobong dengan warna dasar : kuning Pelni
a). Bagian atas : hitam
b). Bagian tengah : merah putih ( melingkar )
c). Bagian bawah : kuning Pelni
5) Cat geladak baja : boot top green
6) Cat geladak kayu : vernish / osmocolour
7) Cat ambang palka : perak
8) Cat ruangan palka : perak

Anda mungkin juga menyukai