Dosen Pengampu
Kelompok 5 :
TA. 2022/2023
I. PREFORMULASI
1) Aminofilin (FI IV. Hal 90)
• Struktur Kimia :
• Rumus Molekul :
• Nama Kimia :
• Sinonim : Carbomer
• Berat Molekul : 104,400 g/mol
• pH larutan : 2,5 – 3,0
• Titik Leleh : 30 Menit at 260ºC
• pKa : 6.0 ± 0.5
• Pemerian :
• Kelarutan : Larut dalam air dan, setelah netralisasi, dalam etanol
(95%) dan gliserin
• Stabiilitas : Karbomer adalah bahan yang stabil dan higroskopis
dipanaskan pada suhu dibawah 104ºC hingga 2 jam tanpa
mempengaruhi efektivitas pengaruhnya. Namun, paparan
suhu yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan
warna dan pengecilan stabilitas.
• Penyimpanan : Wadah kedap udara dan tahan korosi di tempat sejuk dan
kering
• Kegunaan : Suspending agent, Peningkat viskositas
5) Propilen Glikol (Handbook hal. 624 & FI IV hal 712)
• Struktur Kimia :
2
1. Aminofilin (2%) : x 50 g = 1g
100
5
2. HPMC 4000 (5%) : x 50 g = 2,5g
100
5
3. Na CMC (5%) : x 50 g = 2,5g
100
1,5
4. Carbopol (1,5%) : x 50 g = 0,75 g
100
25
5. Propilen Glikol (25%) : x 50 g = 12,5g
100
0,18
6. Metil Paraben (0,18%) : x 50 g = 0,09g
100
3,2
7. TEA (3,2%) : x 50 g = 1,6g
100
8. Air untuk Tea : 5 x 1,6 g = 8 g/ml
9. Aquadest : 50 – (1 + 2,5 + 2,5 + 0,75 + 12,5 + 0,09 + 1,6 +8)
: 50 – 28,94
: 21,06 ml
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami membuat sediaan gel dimana tujuan dalam
praktikum ini yaitu supaya mahasiswa mampu mempelajari formulasi gel acidum
salicylicum dalam berbagai pembentuk gel, serta mempelajari ekseipien penyusun gel.
Gel adalah system setengah padat yang terdiri dari suatu terdispersi yang tersusn baik
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar dan saling di resapi
cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah gel di golongkan
sebagai system dua fase.
Pada pembuatan sediaan gel ini di gunakan bahan aktif Aminofilin berupa serbuk
putih kekuningan, bau amonia lemah dan, rasa pahit. Kelarutan Aminofilin yaitu larut
dalam 1g dalam 25ml air menghasilkan larutan jernih. Adanya HPMC 4000, Na CmC,
dan Carbopol dapat memberikan sediaan gel yang transparan dan zat aktifnya
homogen.
Langkah awal yang di lakukan pada praktikum ini adalah mengambil bahan satu
persatu sesuai formulasi yaitu Aminofilin sebagai zat aktif , HPMC 4000, Na cmc, dan
Carbopol sebagai suspending agent atau basis gel, propilen glikol sebagai pelarut,
Metil Paraben sebagai zat pengawet dan TEA sebagai zat tambahan serta aquadest
sebagai pelarut kemudian semua bahan di timbang sesuai perhitungan yang telah di
lakukan. Setelah seluruh bahan di timbang, panaskan lumpang dengan aquadest panas,
lalu masukkan HPMC 4000, Na CMC, dan Carbopol dan aminofilin gerus sampai
homogen dan tambahkan aquadest panas sedikit demi sedikit hingga terbentuk basis
gel, larutkan TEA dengan air sebanyak 8 ml aduk sampai homogen, lalu masukkan ke
dalam basis gel. Masukkan Metil Paraben kedalam propilen glikol ad homogen, lalu
tambahkan ke dalam basis gel, aduk ad homogen.
• Evaluasi Organoleptis
Uji organoleptis merupakan suatu uji pendahuluan yang sering sekali
dilakukan karena prosedurnya sederhana. Uji organoleptis ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat terutama senyawa yang memiliki
ciri khas dalam bentuk, warna, bau.
• Uji Pengukuran pH
Langkah awal dari pengukuran pH yaitu dengan mengambil sampel gel
sebanyak 10 gr larutkan di dalam 50 ml air, aduk ad homogen lalu tambahkan
air sampai 100 ml. Setelah dimasukkan kertas pH menunjukkan warna di pH
6
• Uji Keseragaman bobot
Hasil akhir dari keseragaman bobot yaitu 53 gram
• Uji Daya sebar
Hasil evaluasi ini berkisar di 3cm, tetapi uji daya sebar gel yang baik
adalah 5 – 7 cm
• Uji daya lekat
Hasil evaluasi ini menunjukkan 5 detik daya lekat pada gel serta sudah
memenuhi syarat uji daya lekat.
• Uji Proteksi
Pada pengujian daya proteksi menggunakan KOH 0,1 N yang bersifat basa
kuat dimana mewakili zat yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja gel
terhadap kulit. KOH 0,1 N akan bereaksi dengan phenoftalein yang akan
membentuk warna merah muda, yang berarti gel tidak mampu memberikan
proteksi terhadap pengaruh luar. Sediaan gel yang baik seharusnya mampu
memberikan proteksi terhadap semua pengaruh luar yang ditandai dengan
tidak munculnya noda merah pada kertas saring yang ditetesi dengan KOH
0,1 N dapat mempengaruhi efektifitas gel tersebut terhadap kulit.
X. Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini dapat di ambil kesimpulan bahawa keseragaman bobot
yang di dapat dari sediaan gel ini adalah 53 Gram tidak sesuai dengan jumlah yang di
minta. Di karenakan ketidak telitian dalam menimbang atau kemungkinan timbangan
sudah tidak berfungsi dengan baik yang membuat angka dengan bahan yang di
timbang tidak sesuai. Dan hasil uji daya sebar yang di dapat juga kurang baik,
sedangkan uji daya sebar yang baik itu berkisar di antara 5 – 7 cm.
XI. Daftar Pustaka
DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. KemenKes RI. 2022.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin, S.C., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipient, 6th Edition, London : Pharmaceutical Press.
XII. Lampiran