Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN

SEMISOLID DAN LIQUID

Formulasi Sediaan Gel

Dosen Pengampu

Apt. Gandes Winarni, M. Farm

Kelompok 5 :

Ariska Cahyaningrum (221030700625)

Dandhi Asrulamanda I.P (221030790510)

Fuji Cahaya Baitul R ( 221030700630)

Gayuh Fajranastasia H (221030700579)

Putri Clarissa Az- Zahra (221030700636)

Kelas 03 FKKE 001

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TA. 2022/2023
I. PREFORMULASI
1) Aminofilin (FI IV. Hal 90)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : C16H24N10O : C16H24N10O4.2H2O


• Nama Kimia : Aminofilin
• Sinonim : Teofilin, Aminophyline, Etilendiamin
• Berat Molekul : 420,43 : 456,46
• pH larutan : Antara 8,6 dan 9,0
• Titik Leleh : 169 – 170,5ºC
• Pka : 9,5 (25ºC)
• Pemerian : Butir atau serbuk, putih atau agak kekuningan, bau
amonia lemah, rasa pahit
• Kelarutan : Tidak larut dalam etanol dan dalam eter, Larutkan 1g
dalam 25ml air menghasilkan larutan jernih, larutkan 1g
dalam 5ml air menghablur jika didiamkan dan larut
kembali jika ditambahkan sedikit etilendiamin.
• Stabilitas : Aminofilin bersifat basa (pH sekitar 8.8) sehingga
memiliki kecenderungan untuk meluluhkan plastik dan
karet, oleh karena itu tidak direkomendasikan
penyimpanan dalam plastic syringesdalam waktu lama.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
• Kengunaan : Bronkodilator, Antispasmodikum
2) HPMC (Handbook hal. 349 & Suplemen FI IV hal. 84)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : CH3CH(OH)CH2


• Nama Kimia : Hypromellose
• Sinonim : Hydroxypropyl methylcellulose, Methylcellulose
propylene glycol ether, Metolose, Tylopur.
• Berat Molekul : 324,2848
• pH larutan : 5,5 – 8.0
• Titik Leleh : 190 - 200ºC
• Pka : 8,4 at 22ºC
• Pemerian : Bubuk tidak berbau dan berasa, dengan atau krem – putih
berserat atau granul berwarna.
• Kelarutan : Mengembang dalam air dan menghasilkan campuran
koloidal kental yang jernih hingga keruh; tidak larut
dalam etanol mutlak, dalam eter, dan dalam kloroform
• Stabilitas : Serbuk hypromellose adalah bahan yang stabil
higroskopis setelah dikeringkan. Larutan stabil pada pH
3-11. Peningkatan suhu akan menurunkan viskositas
larutan. Hipromelosa mengalami transformasi sol-gel
yang reversibel masingmasing pada pemanasan dan
pendinginan. Titik gelnya adalah 50-90°C, tergantung
pada kualitas dan konsentrasi bahan.
• Penyimpanan : HPMC disimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat
sejuk dan kering
• Kegunaan : Suspending Agent
3) Na CMC (Handbook hal. 120 & FI IV hal. 175)
• Struktur Kimia :

• Rumus molekul : CH3CH(OH)CH2


• Nama Kimia : Carboxymethylcellulose Sodium
• Sinonim : Natrium karboksimetil selulosa, Sodium CMC
• Berat Molekul : 265.204
• pH larutan : 6,5 – 8,5
• Titik Leleh : 227ºC
• pKa : 4,30
• Pemerian : Serbuk atau granul putih sampai krem higroskopik
• Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal
tidak larut dalam etanol, eter dan pelarut organik lain
• Stabilitas : Natrium karboksimetilselulosa adalah bahan yang stabil
meskipun higroskopis. Dalam kondisi kelembaban tinggi,
natrium karboksimetilselulosa dapat menyerap air dalam
jumlah besar (>50%). dan tablet, hal ini dikaitkan dengan
penurunan kekerasan tablet dan peningkatan waktu
hancur. (18) Larutan stabil pada pH 2-10; pengendapan
dapat terjadi di bawah pH 2, dan viskositas larutan
menurun dengan cepat di atas pH 10. Umumnya, larutan
menunjukkan viskositas dan stabilitas maksimum pada
pH 7-9.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
• Kegunaan : Suspending agent, peningkat viskositas.
4) Carbopol (Handbook hal. 111 & FI IV hal
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul :
• Nama Kimia :
• Sinonim : Carbomer
• Berat Molekul : 104,400 g/mol
• pH larutan : 2,5 – 3,0
• Titik Leleh : 30 Menit at 260ºC
• pKa : 6.0 ± 0.5
• Pemerian :
• Kelarutan : Larut dalam air dan, setelah netralisasi, dalam etanol
(95%) dan gliserin
• Stabiilitas : Karbomer adalah bahan yang stabil dan higroskopis
dipanaskan pada suhu dibawah 104ºC hingga 2 jam tanpa
mempengaruhi efektivitas pengaruhnya. Namun, paparan
suhu yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan
warna dan pengecilan stabilitas.
• Penyimpanan : Wadah kedap udara dan tahan korosi di tempat sejuk dan
kering
• Kegunaan : Suspending agent, Peningkat viskositas
5) Propilen Glikol (Handbook hal. 624 & FI IV hal 712)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : C3H8O2


• Nama Kimia : Propylenglycolum
• Sinonim : Methyl glycol, Methyl ethylene glycol
• Berat Molekul : 76,09 g/mol
• pH larutan : 3-6
• Titik leleh : -59ºC
• pKa : 9,51
• Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas.
Praktis tidak berbau, menyerap air pada udara lembab
• Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan
dengan kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa
minyak esensial.
• Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah
tertutup rapat, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka,
cenderung teroksidasi sehingga menimbulkan produk
seperti propionaldehida, asam laktat, asam piruvat, dan
asam asetat. Propilen glikol stabil secara kimia bila
dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan
berair dapat disterilkan dengan autoklaf.
• Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup Rapat
• Kegunaan : Zat tambahan dan pelarut
6) Metil Paraben (handbook hal. 466 & FI IV hal. 551)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : C8H8O3


• Nama Kimia : Methylis Prabenum
• Sinonim : Nipagin
• Berat Molekul : 152,15 g/mol
• pH Larutan : 4-8
• Titik Lebur : 125 - 128ºC
• pKa : 8.4 at 22ºC
• Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,
tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit
rasa terbakar.
• Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzena dan
dalam karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan
dalam eter.
• Stabilitas : Larutan metilparaben dalam air pada pH 3–6 dapat
digunakan disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1208C
selama 20 menit, tanpadekomposisi.(8) Larutan berair
pada pH 3–6 stabil (kurangdekomposisi dari 10%) hingga
sekitar 4 tahun di kamarsuhu, sedangkan larutan berair
pada pH 8 atau lebih tinggimengalami hidrolisis cepat
(10% atau lebih setelah sekitar 60 haripenyimpanan pada
suhu kamar).
• Penyimpanan : Dalam wadah
• Kegunaan : Pengawet (Preservative Agent)
7) TEA (Handbook hal 794 & FI III hal. 612)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : C6H15NO3


• Nama Kimia : Triethanolamine
• Sinonim : TEA, trihydroxytriethylamine
• Berat Molekul : 149,19 g/mol
• pH larutan : 10,5
• Titik Leleh : 20 - 21ºC
• pKa : 9.4 at 25ºC
• Pemerian : Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat bau
lemah mirip amoniak, higroskopik
• Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol (95%)
• Stabilitas : Trietanolamin dapat berubah warna menjadi coklat jika
terkena udara dan cahaya.Tingkat trietanolamina 85%
cenderung bertingkat di bawah158C; homegeneitas dapat
dipulihkan dengan pemanasan dan pencampuransebelum
digunakan.Trietanolamin harus disimpan dalam wadah
kedap udaraterlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan
kering.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
• Kegunaan : Zat tambahan
8) Aquadest (Handbook hal. 802 & FI III hal. 96)
• Struktur Kimia :

• Rumus Molekul : H2O


• Sinonim : Aqua,Hydrogen Oxide
• Berat Molekul : 18,02 g/mo
• pH Larutan : 5,8 – 8,6
• Titik Leleh : 0ºC
• pKa :-
• Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
• Kelarutan :-
• Stabilitas : Air secara kimiawi stabil dalam semua keadaan fisik
(es, cair, danuap air). Air untuk tujuan tertentu harus
disimpanwadah yang sesuai
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Kegunaan : Zat Tambahan / Pelarut
II. Pendekatan Formulasi (Zat Aktif)
Cara Dosis Lazim Dosis Maksimum
No Nama Zat Umur
Pemakaian Sekali Sehari Sekali Sehari
1 Aminofilin Lokal, Untuk - - - - -
Pemakaian
Luar
2 HPMC 4000 - - - - -
3 Na CMC - - - - -
4 Carbopol - - - - -
5 Propilen - - - - -
Glikol
6 Metil Paraben - - - - -
7 TEA - - - - -
8 Aquadest - - - - -

III. Perhitungan Formula (Zat Aktif)


Bahan Jumlah % Literatur
Aminofilin 2% FI IV Hal. 90
HPMC 4000 2% dan 5% Handbook edisi V hal. 349
Na CMC 3,0% - 6,0% Handbook edisi V hal. 120
Carbopol 0,5% - 2,0% Handbook edisi V hal. 111
Propilen Glikol 15% - 30% Handbook edisi V hal. 624
Metil Paraben 0,02% - 0,3% Handbook edisi V hal. 466
TEA 2% - 4% Handbook edisi V hal. 794

2
1. Aminofilin (2%) : x 50 g = 1g
100
5
2. HPMC 4000 (5%) : x 50 g = 2,5g
100
5
3. Na CMC (5%) : x 50 g = 2,5g
100
1,5
4. Carbopol (1,5%) : x 50 g = 0,75 g
100
25
5. Propilen Glikol (25%) : x 50 g = 12,5g
100
0,18
6. Metil Paraben (0,18%) : x 50 g = 0,09g
100
3,2
7. TEA (3,2%) : x 50 g = 1,6g
100
8. Air untuk Tea : 5 x 1,6 g = 8 g/ml
9. Aquadest : 50 – (1 + 2,5 + 2,5 + 0,75 + 12,5 + 0,09 + 1,6 +8)
: 50 – 28,94
: 21,06 ml

IV. Tabel Penimbangan Bahan


No Jumlah Yang
Nama Bahan Fungsi Bahan
Ditimbang
1 Aminofilin 1g Bronkodilator, Antispasmodikum
2 HPMC 4000 2,5 g Suspending Agent
3 Na CMC 2,5 g Suspending Agent
4 Carbopol 0,75 g Suspending Agent
5 Propilen Glikol 12,5 g Pelarut
6 Metil Paraben 0,09 g Zat Tambahan
7 TEA 1,6 g Zat Tambahan
8 Air untuk TEA 8 g/ml Zat Tambahan
9 Aquadest 12,06 ml Pelarut

V. Alat dan Bahan yang digunakan


Alat Bahan
Sudip Aminofilin
Penangas Air HPMC 4000
Batang Pengaduk Na CMC
Pipet Tetes Carbopol
Beaker Glass Propilen Glikol
Kaca Arloji Metil Paraben
Pot Salep TEA
pH meter Aquadest
Viscometer
Timbangan gram
Mikroskop
Centrifuge

VI. Prosedur Kerja


1) Siapkan Alat dan Bahan
2) Setarakan Timbangan
3) Timbang semua bahan dan panaskan air
4) Masukkan HPMC, Na CMC, Carbopol, Tambahkan sedikit aquadest panas ke
dalam lumpang lalu gerus ad homogen
5) Larutkan Metil Paraben dalam Propilen Glikol gerus ad homogen
6) Kemudian campurkan ke dalam basis gel
7) Larutkan Aminofilin dalam aquadest panas ad larut
8) Kemudian campurkan ke dalam basis gel gerus ad homogen
9) Keluarkan dari lumpang, lalu timbang bobot akhir
10) Lakukan evaluasi

VII. Tabel Evaluasi Sediaan


No Evaluasi Prosedur kerja Hasil Evaluasi Standar yang di
sediaan harapkan /
Kesimpulan
1 Pengamatan • Melihat bentuk • Berbentuk gel, Sesuai dengan
Organoleptis sediaan sediaan semi persyaratan gel yaitu
padat bentuk dan
• Mencium Sediaan • Tidak berbau tampilannya yang
• Melihat Warna • Berwarna putih transparan.
sediaan sedikit kuning
2 Pengujian pH • Ambil sampel gel • Setelah pH yang di dapat
sebanyak 10 gr dimasukkan sesuai dengan standar
larutkan di dalam kertas pH pH yang baik untuk
50 ml air, aduk ad menunjukkan kulit yaitu di antara 4,5
homogen lalu pH di angka 6 sampai 6,5.
tambahkan air
sampai 100 ml
3 Keseragaman • BA = 53 • Berdasarkan
Bobot %=
50− 53
x 100% perhitungan
50
yang di lakukan
= 6%
bobot akhir dari
sediaan gel lebih
dari permintaan
4 Uji Daya • Timbang gel 0,5g • Hasil dari uji Untuk hasil uji daya
Sebar • Letakkan di atas daya sebar gel sebar yang baik untuk
kaca arloji ini berkisar 3 cm gel adalah antara 5 cm
• Tambahkan kaca sampai 7cm
arloji di atasnya
• Beri beban 50g
5 Uji Daya • Oleskan sediaan • Hasil evaluasi Uji daya lekat
Lekat gel di atas kaca menunjukkan 5 memenuhi standar
arloji detik daya yang baik yaitu 4 – 7
• Letakkan kaca lengkat pada detik
arloji di atasnya sediaan gel yang
• Kemudian di kami buat
angkat
6 Uji Proteksi • Ambil sepotong • Detik 15 Pada menit 15
kertas saring menunjukkan sampai 45
• Olesi indicator pp kemerahan menunjukan
• Olesi dengan sedikit proteksi kemerahan
sampel KOH
• Tetesi dengan • Detik 30
KOH menunjukkan
• Amati kemerahan

VIII. Brosure, Etiket, dan Kemasan


• Kemasan : Pot Gel
• Etiket : Biru
• Signa : Untuk pemakaian luar

IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami membuat sediaan gel dimana tujuan dalam
praktikum ini yaitu supaya mahasiswa mampu mempelajari formulasi gel acidum
salicylicum dalam berbagai pembentuk gel, serta mempelajari ekseipien penyusun gel.
Gel adalah system setengah padat yang terdiri dari suatu terdispersi yang tersusn baik
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar dan saling di resapi
cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah gel di golongkan
sebagai system dua fase.

Sediaan gel memiliki beberapa keuntungan seperti mempunyai efek dingin


Ketika di gunakan, kemampuan penyebaran yang baik pada kulit, dan mudah
terpenetrasi ke dalam membrane atau sel target. Gel merupakan sediaan semi solid
dengan kandungan air 60%. Penambahan antimikroba sangat penting untuk menjaga
stabilitas sediaan dari pengaruh mikroba.

Pada pembuatan sediaan gel ini di gunakan bahan aktif Aminofilin berupa serbuk
putih kekuningan, bau amonia lemah dan, rasa pahit. Kelarutan Aminofilin yaitu larut
dalam 1g dalam 25ml air menghasilkan larutan jernih. Adanya HPMC 4000, Na CmC,
dan Carbopol dapat memberikan sediaan gel yang transparan dan zat aktifnya
homogen.

Langkah awal yang di lakukan pada praktikum ini adalah mengambil bahan satu
persatu sesuai formulasi yaitu Aminofilin sebagai zat aktif , HPMC 4000, Na cmc, dan
Carbopol sebagai suspending agent atau basis gel, propilen glikol sebagai pelarut,
Metil Paraben sebagai zat pengawet dan TEA sebagai zat tambahan serta aquadest
sebagai pelarut kemudian semua bahan di timbang sesuai perhitungan yang telah di
lakukan. Setelah seluruh bahan di timbang, panaskan lumpang dengan aquadest panas,
lalu masukkan HPMC 4000, Na CMC, dan Carbopol dan aminofilin gerus sampai
homogen dan tambahkan aquadest panas sedikit demi sedikit hingga terbentuk basis
gel, larutkan TEA dengan air sebanyak 8 ml aduk sampai homogen, lalu masukkan ke
dalam basis gel. Masukkan Metil Paraben kedalam propilen glikol ad homogen, lalu
tambahkan ke dalam basis gel, aduk ad homogen.

Setelah proses pembuatan gel, dilakukan beberapa evaluasi sediaan yang


bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan yang telah di buat sesuai dengan kriteria
atau persyaratan yang berlaku untuk sediaan gel serta menjaga kestabilan sediaan.
Beberapa evaluasi yang dilakukan adalah

• Evaluasi Organoleptis
Uji organoleptis merupakan suatu uji pendahuluan yang sering sekali
dilakukan karena prosedurnya sederhana. Uji organoleptis ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat terutama senyawa yang memiliki
ciri khas dalam bentuk, warna, bau.
• Uji Pengukuran pH
Langkah awal dari pengukuran pH yaitu dengan mengambil sampel gel
sebanyak 10 gr larutkan di dalam 50 ml air, aduk ad homogen lalu tambahkan
air sampai 100 ml. Setelah dimasukkan kertas pH menunjukkan warna di pH
6
• Uji Keseragaman bobot
Hasil akhir dari keseragaman bobot yaitu 53 gram
• Uji Daya sebar
Hasil evaluasi ini berkisar di 3cm, tetapi uji daya sebar gel yang baik
adalah 5 – 7 cm
• Uji daya lekat
Hasil evaluasi ini menunjukkan 5 detik daya lekat pada gel serta sudah
memenuhi syarat uji daya lekat.
• Uji Proteksi
Pada pengujian daya proteksi menggunakan KOH 0,1 N yang bersifat basa
kuat dimana mewakili zat yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja gel
terhadap kulit. KOH 0,1 N akan bereaksi dengan phenoftalein yang akan
membentuk warna merah muda, yang berarti gel tidak mampu memberikan
proteksi terhadap pengaruh luar. Sediaan gel yang baik seharusnya mampu
memberikan proteksi terhadap semua pengaruh luar yang ditandai dengan
tidak munculnya noda merah pada kertas saring yang ditetesi dengan KOH
0,1 N dapat mempengaruhi efektifitas gel tersebut terhadap kulit.

X. Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini dapat di ambil kesimpulan bahawa keseragaman bobot
yang di dapat dari sediaan gel ini adalah 53 Gram tidak sesuai dengan jumlah yang di
minta. Di karenakan ketidak telitian dalam menimbang atau kemungkinan timbangan
sudah tidak berfungsi dengan baik yang membuat angka dengan bahan yang di
timbang tidak sesuai. Dan hasil uji daya sebar yang di dapat juga kurang baik,
sedangkan uji daya sebar yang baik itu berkisar di antara 5 – 7 cm.
XI. Daftar Pustaka
DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. KemenKes RI. 2022.

Suplemen I Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin, S.C., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipient, 6th Edition, London : Pharmaceutical Press.
XII. Lampiran

Bahan yang sudah di timbang Proses Pembuatan gel

Pengujian pH Hasil sediaan


Proses Penimbangan Uji proteksi gel (15 Detik)

Anda mungkin juga menyukai