Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PENCAPAIAN RENCANA KERJA ANGGARAN

BRI KANCA LIMBOTO UNIT TOLINGGULA

“DIGITALISASI BUDAYA PERILAKU (GAYA LAKU)”

A. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 memicu banyak perubahan di seluruh dunia. Sejak

kemunculannya di Indonesia awal Maret silam, virus korona baru telah mengubah

kebiasaan masyarakat. Berdasarkan hasil riset Kantar Indonesia yang

dipublikasikan pada 12 April silam, sebanyak 79% responden memilih untuk

lebih banyak berkegiatan di rumah.

Perubahan perilaku konsumen ini juga terasa dalam transaksi perbankan.

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings memprediksi pandemi Covid-

19 akan mendorong strategi transformasi digital bisnis perbankan di wilayah Asia

Tenggara. Dalam publikasinya, lembaga ini memprediksi adanya peralihan

preferensi nasabah perbankan untuk menggunakan layanan digital.

Fitch mengatakan bank dengan sistem digital yang telah mapan dan maju

akan memperoleh keuntungan dari tren tersebut. Selain itu, perbankan akan

memetik manfaat dari potensi peningkatan produktivitas dan penghematan biaya

dari penutupan cabang dalam jangka menengah.

PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero, Tbk mencanangkan program

Culture Transformation Movement yang merupakan Gerakan Transformasi

Budaya yang continue melalui program internalisasi di seluruh Unit Kerja CTM

yang telah diresmikan pada 16 Desember 2019. Melalui program ini Bank BRI
ingin membangun budaya perusahaan dengan capaiaan (1) agar pencapaian bisnis

harus sejalan dengan culture yang sehat. (2) Dengan adanya budaya yang sehat

akan menghasilkan kinerja yang baik secara kontinyu walaupun berganti leader

disuatu unit kerja. (3) Dengan tidak meninggalkan Internalisasi Nilai Budaya Core

Values BRILiaN akan terinternalisasi dalam bentuk perilaku dan Tindakan

BRILian dalam keseharian.

Dalam mewujudkan tugas dan tanggung jawab sebagai Perbankan

terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara secara umum, bank BRI Unit Tolinggula

adalah bagian penting untuk mewujudkan pencapaikan kinerja prusahaan.

Capaian perusahaan Bank BRI merupakan tujuan akhir dalam mewujudkan cita-

cita besar perusahaan. Dalam hal menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk

mencapai capaian kinerja perusahaan di unit kerja tentu harus berpedoman pada

Core Values BRILian yang terinternalisasi dalam perilaku dan tindakan pekerja

sehari-hari untuk mecapai tujuan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam hal menjalankan Core Valeus BRILian yaitu Integrity,

Profesionalisme, Trust, Inovation dan Customer Centric pada uker Tolinggula ini

memiliki hambatan dan tantangan tersediri untuk mencapai tujuan perusahaan.

Namun secara garis besar pekerja BRI telah melaksanakan Lima Nilai Insan

BRILian yang dimiliki oleh perusahaam sebagai bentuk tanggung jawab moral

melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan nasabah.

Adapun tantangan dan hambatan dalam mencapai Rencana Kerja Anggaran

(RKA) perusahaan khususnnya yang ada di BRI Tolinggula memang menjadi

perhatian khusus bagi kami sebagai pekerja. Contoh misalnya, terkait dengan
kondisi goegrafis daerah Kecamatan Tolinggula secara khusus. Ini memiliki letak

geografis yang didominasi oleh pegunungan. BRI Unit Tolinggula merupakan unit

terjauh dari semua unit yang ada di Kantor Cabang Limboto dengan jarak tempuk

kurang lebih 4 Jam perjalanan menggunakan mobil. Letak geografis ini

berpengaruh penting terhadap menghambatnya pencapaian kinerja perusahaan

BRI Unit Tolinggula. Misalnya masyarakat pelosok yang mempunyai usaha yang

dapat dibantu oleh Bank BRI namun dengan kondisi jalan yang rusak dan jarak

yang jauh dari kantor membuat capaian jumlah nasabah atau pertumbuhan

nasabah dari bulan dan tahun ke tahun sulit untuk mengalami kenaikan sesuai

capaian target yang diberikan.

Masalah kedua adalah tingkat pengetahuan masyarakat yang sangat minim

terkait dengan teknologi informasi digital, ini menjadi titik urgen dalam

permasalahan pencapaian kinerja Pendapatan Fee Bash Income perusahaan.

Masyarakat yang ada di Kecamatan Tolinggula didominasi oleh masyarakat yang

putus sekolah. Menurut data dari Kantor Kecamatan Tolinggula bahwa tingkat

pendidikan masyarakat secara mayoritas adalah Lulusan Sekolah Dasar. Ini

menjadi tantangan yang luar biasa bagi kami pekerja dalam menjalankan core

values BRILian. Karena dengan berbagai macam cara kami melakukan edukasi

terhadap masyarakat untuk dapat menggunakan kecanggihan teknologi yang tidak

bisa kita bendung lagi. Hal ini berakibat dalam kurangnya penggunaan teknologi

sistem yang dimiliki oleh BRI. Contoh misalnya penggunaan E-Bangking dan E-

Channel, karena tidakmampuan masyarakat secara mayoritas dalam


mengaplikasikan sistem atau aplikasi yang dimiliki oleh Bank BRI untuk

memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

Masalah ketiga yaitu karakter masyarakat yang kurang baik. Dimana dalam

hal pencapaian kinerja pinjaman Bank BRI Unit Tolinggula khususnya bagi

nasabah yang menjadi Daftar Hitam (DH) memiliki karakter yang kurang baik

terhadap pinjaman yang mereka miliki. Acuh tak acuh atas masalah pinjaman

menjadi karakter yang telah membudaya sehingga dalam satu lingkungan

masyarakatpun menjadi satu kesatuan penghambat pencapaian kinerja keuangan

perusahaan.

Dengan adanya program besar yang dilakukan oleh Bank BRI, maka Unit

Kerja Tolinggula Kantor Cabang Limboto memberikan sebuah program yang

akan memberikan dampak positif terhadap pencapaian Kinerja Bank BRI Unit

Tolinggula itu sendiri. Program “GAYA LAKU” (Digitalisasi Budaya Perilaku)

yang digaungkan oleh Uker Tolinggula menjadi program penting dalam membuat

strategi pencapaian Kinerja Keuangan. Gaya Laku adalah program digitalisasi

budaya perilaku nasabah dan pekerja dalam melaksanakan transaksi keuangan

baik tunai maupun non tunai melalui transformasi digital namun tidak mengurangi

nilai budaya perilaku yang dimiliki oleh nasabah dan pekerja.

Gaya Laku memberikan inisiasi bahwa transformasi budaya perilaku baik

nasabah dan pekerja akan terdigitalisasi atau diwakilkan oleh aplikasi atau sistem

ditital dengan memberikan pelayanan kepada nasabah pada saat bertransaski.

Program ini akan mampu meningkatkan Pendapatan atas transaksi keuangan


melalui aplikasi dan dapat menekan penyebaran Covid-19 di Unit Kerja

Tolinggula secara khusus dan Gorontalo secara umum.

B. Tujuan Program

Adanya porgram Gaya Laku agar beberapa tujuan pencapaian kinerja

keuangan uker dapat terwujud.

1. Mengaktifkan seluruh pekerja untuk marketing (seluruh fungsi) dari

Kepala Unit, Mantri, Frontliner dan PAB untuk mendukung dan

mensosialisasikan Digitalisasi Budaya Perilaku kepada konsumer

2. Meningkatkan Pengetahuan Produk dan Fitur aplikasi transasksi Digital

Bank BRI (E-Bangking dan E-Channel BRI)

3. Meningkatkan Budaya Perilaku Kepedulian Seluruh Pekerja Terhadap

Kinerja dan Pencapaian Kinerja

4. Melayani Dengan Setulus Hati melalui Digitalisasi Budaya Perilaku

(Nasabah dan Pekerja)

C. Strategi Pencapaian RKA (Solusi Permasalahan)

Dalam pencapaian kinerja perusahaan BRI Unit Tolinggula, berdasarkan

data yang dirilis oleh Kantor Wilayah Manado bahwa ada beberapa item yang

belum mencapai target Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk BRI Unit

Tolinggula. Berikut adalah data per 31 Agutus 2020 hasil pencapaian kinerja BRI

Unit Tolinggula dari berbagai segmen.


Tabel 1 Capaian Kinerja RKA

Unit Tolinggula per 31 Agustus 2020

AVG AVG NPL DPK RECOVERY


No. Kanca Unit Kerja LABA FBI PINJAMAN TOTAL
SIMPANAN CASA TOTAL TOTAL DH
1 Limboto Tolinggula 130 73.36 93.38 119.05 95.81 130 130 93.95 75.68
2 Limboto Tibawa 117.83 102.46 103.21 89.70 88.81 130 130 83.03 73.72
3 Limboto Kwandang 130 85.57 101.11 79.52 77.39 93.95 130 75.37 68.34.00
4 Limboto Paguyaman 130 76.51 96.78 58.16 56.37 86.20 130 130 67.42.00
5 Limboto Telaga Biru 58.19 93.74 94.66 86.16 82.94 115.18 130 130 67.29.00
Sumber : BRI Kanwil Manado, 2020

Berdasarkan data tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa BRI Unit Tolinggula berada pada posisi peringkat 1 dari seluruh Unit yang

ada di Kantor Cabang Limboto. Rata-rata dari semua segmen yang ada BRI Unit Tolinggula memiliki rata-rata presentase secara

keseluruhan yaitu 75.68%. ini menujukkan bahwa BRI Unit Tolinggula merupakan unit terdepan yang akan mencapai target pada

Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Namun sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, bahwa hambatan dan tangan yang dimiliki oleh Bank

BRI Unit Tolinggula adalah pada letak geografis, tingkat pengetahuan dan karakter masyarakat yang dapat diatasi oleh manajemen

Bank BRI Unit Tolinggula.


Berdasarkan data pada tabel 1 diatas dapat dilihat item-item segmen yang

belum tercapai sesuai dengan target RKA, misalnya pendapatan FBI, Pinjaman

dan Recovery DH.

Untuk mencapai target RKA dari 3 segmen tersebut, manajemen BRI unit

Tolinggula memiliki strategi :

1. Strategi Anti Mati Gaya (Target FBI)

Strategi Anti Mati Gaya adalah slogan yang dibuat oleh manajemen

Bank BRI Unit Tolinggula untuk meningkatkan minat masyarakat agar

bertransaksi di Bank dapat melalui Aplikasi atau sistem yang dibuat oleh

manajemen Bank BRI, misalnya menggunakan E-Bangkin dan E-

Channel BRI. Strategi ini melibatkan seluruh pekerja BRI yang ada, dari

Ka Unit sampai petugas kebersihan kantor yang telah diedukasi oleh

manajemen dan meiliki kecapakan terhadap Core Values BRILian yang

merupakan nilai budaya yang dimiliki oleh pekerja BRI. Dengan

memberikan edukasi kepada nasabah melalui poster atau edukasi

langsung kepada nasabah yang berkunjung atau bertransaksi di

Bangking Hall ataupun pada saat mantri-mantri turun lapangan saat

melakukan penagihan dan survei. Langkah-langkah ini terbukti efektif

meningkatkan pendapatan Fee Bash Income Bank BRI Unit Tolinggula

dari bulan ke bulan pada saat nasabah atau masyarakat melakukan

transaksi keuangannya dari rumah dengan mudah menggunakan aplikasi

yang ada. Langkah-langkah ini juga efektif untuk menekan penyebaran

Virus Covid-19 yang ada di Tolinggula khusunya dan Gorontalo secara


umum. Karena dengan bertransaksi dari rumah masyarakat bisa

meminimalisir penyebaran virus ini dan tidak mengurangi gaya eksis

nasabah saat bertransaksi sebelum adanya virus Covid-19. Dengan

edukasi ini, masyarakat Kecamatan Tolinggula sedikit memahami

betapa pentingnya tetap di rumah saja pada masa pandemi dan dengan

tetap eksis dalam melakukan transaksi keuangan dari rumah, sehingga

meningkatkan pengetahuan nasabah untuk menggunakan tekgnologi

pada masa pandemi. Secara alamiah masyarakat yang mayoritas lulusan

SD mau tidak mau atau suka tidak suka harus bertransformasi

menggunakan digital saat bertransasksi dan ini memberikan sebuah

siklus budaya perilaku sebagaimana tujuan untuk mendigitalisasikan

budaya perilaku masyarakat di masa pandemi.

Dengan strategi Anti Mati Gaya ini, manajemen bank BRI Unit

Tolinggula dengan sisa waktu 3 bulan ini meyakini bahwa pendapatan

Fee Bash Income BRI Unit Tolinggula akan tercapai minimal 100% dari

posisi Agustus yaitu 73,36%. Dengan terus mengedukasi nasabah

bertransaski di Agen Brilink, ATM, BRIMO, Internet Bangkin, Mobile

Bangking maka dapat diyakini bahwa segemn FBI akan tercapai sesuai

target RKA.

2. Meningkatkan Penggunaan E-Form Pinjaman

Poin penting yang menjadi titik ampuh atau kekuatan BRI secara umum

dan Tolinggula secara khusus adalah segemn mikro pinjaman. Dengan

posisi pinjaman pada 93.38% ini menujukkan bahwa kurang dari 7%


pinjaman BRI Unit Tolinggula akan tercapai. Strategi yang dilakukan

oleh BRI Unit Tolinggula untuk mencapai 100% target pinjaman pada

masa pandemi saat ini adalah dengan memaksimalkan penggunaan

aplikasi atau sistem E-Form Pinjaman BRI. Tugas utama untuk

mencapai segmen pinjaman ini adalah pada pekerja Mantri atau bagian

lapangan. Dengan mengedukasi kepada nasabah pada saat melakukan

kunjungan, mantri diharapkan secara maksimal melakukan edukasi

kepada nasabah eksisting atau nasabah baru dan atau calon nasabah BRI

untuk memberikan pengetahuan kepada mereka bahwa jika ingin

mengajukan pinjaman ke Bank BRI di masa pandemi Covid-19 ini

masyarakat dapat menggunakan website atua situ e-form BRI untuk

mengajukan pinjaman. Selain dapat mengefektifkan waktu kerja, juga

dapat menekan aktivitas masyarakat untuk berada diluar rumah atau di

kantor BRI. Dengan menggunakan e-form nasabah hanya menunggu

petugas atau pekerja BRI untuk melakukan survei atas permohonan yang

diajukan oleh nasabah. Sehingga progran di rumah saja atau bertransaski

di rumah saja dapat dilakukan dengan efektif dan dapat menekan

penyebaran virus covid-19 serta dapat mencapai target jumlah pinjaman

baik jumlah nasabah maupun jumlah realisasi pinjaman.

3. SIKAT (Bersikan Kredit Berkarat)

Secara umum masyarakat yang berpendidikan lulusan SD, memberikan

tantangan yang luar biasa. Betapa tidak, dengan keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki oleh nasabah untuk mengembangkan dan


mengolah usahanya yang seyogyanya menurut pengamatan dan

penilaian manajemen BRI Tolinggula layak untuk diberikan, teryata

banyak dari nasabah telah menunggak pembayaran pinjaman yang

dimilikinya akibat gagal dalam mengelola usahanya. Untuk mencapai

target pencapaian Pendapatan Daftar Hitam (DH) ada beberapa strategi

yang dilakukan oleh manajemen bank BRI Unit Tolinggula :

1. Memaksimalkan peran mantri dilapangan pada saat melakukan

kunjungan kepada nasabah dengan terus melakukan penagihan

secara rutin.

2. Memaksimalkan program Gugatan Sementara (GS) untuk

memberikan efek jera kepada nasabah yang mimiliki karakter

kurang baik atau bermasalah.

3. Memanfaatkan kebijakan Kantor Pusat untuk menggunakan program

keringanan bunga DH 100% sesuai ketentuan.

Dengan langkah-langkah diatas maka manajemen meyakini bahwa pada

akhir desember 2020 target pencapaia Recovery DH minimal 100%.

Anda mungkin juga menyukai