Anda di halaman 1dari 36

Pembuatan Sabun dengan Kopi

KARYA TULIS ILMIAH


Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Praktik
Kelas XII Jurusan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam terintegrasi
dengan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia dan Tafaqquh fi Al Diin

Oleh:
Kelas XII MIPA F Kelompok 5
Anggota:
1. Alexandrina Victoria Najma Ghani (20170607)
2. Diana Putri Zahira(20170642)
3. Iskarimatun Nisa’ (20170612)
4. Maidah Hayati Rosida (20170611)
5. Nadia Ayu Aqila (20170529)

MADRASAH ALIYAH MA’HAD AL-ZAYTUN


TAHUN PEMBELAJARAN 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis

KARAKTERISTIK SABUN PADAT DARI KOPI

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas ujian praktik MIPA
Terintegrasi Bahasa Indonesia, Tafaqquh Fii Al Diin dan PKWU
Tahun Pembelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
Alexandrina Victoria Najma Ghani (20170607 )
Diana Putri Zahira (2010642)
Iskarimatun Nisa’ (20170612)
Maidah Hayati (20170611)
Nadia Ayu Aqila (20170529)
KELAS : XII MIPA F

Ketua Jurusan MIPA Ketua Jurusan Bahasa Ketua Jurusan Tafaqquh Fii
Al Diin
Koordinator Kurikulum

Agung Prasetyo, S.T., M.T. Cecep Hilmi A, M.Pd. Nur Aliyah, S.Ag., M.Pd.

Muhammad Nasir, S.Pd.,


M.P.
Menyetujui,
Kepala Madrasah Aliyah
Ma’had Al Zaytun

‫ بسم هللا الرمحن الرحمي‬M. Soleh Aceng, S.H., M.H.


Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr Wb.

I
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah pembuatan sabun
dari bahan alami. Adapun tujuan dari penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas-tugas ujian
praktik yang ada.

Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka
penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses penyelesaian
laporan karya ilmiah ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yang Amat Berhormat, Syaykh Al-Zaytun Prof. Dr. A.S. Rasyidi Panji
Gumilang, M.P., beserta Ummi dan Keluarga.
2. Yang Berhormat Ketua Yayasan Pesantren Indonesia, Datuk. Sir. Imam
Prawoto, S.E., MBA, C.R.B.D, beserta seluruh eksponen
3. Yang Terhormat Ust. M. Soleh Aceng, M.H. selaku Kepala Madrasa Aliyah
Ma’had Al-Zaytun
4. Ust. Hendrayana, S.E., M.P. Selaku Guru Mata Pelajaran sekaligus Kepala
Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
5. Usth. Eva Yussepa, S.P., M.P. Selaku Guru Mata Pelajaran Biologi.
6. Usth. Eulis Saroh, S.Pd. Selaku Guru Mata Pelajaran Fisika
7. Usth. Endah Masrifah, S.Pd., M.M. Selaku Guru Mata Pelajaran Kimia.
8. Ust. Pujananda Arif, S.Pd. Selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
9. Usth. Nur Aliyah, S.Ag. Selaku Guru Mata Pelajaran sekaligus Kepala Mata
Pelajaran Tafaquh fi Al-diin.
10. Ust. Agung Prasetyo, M.T. selaku Kepala Jurusan MIPA
11. Ust. Muhamad Nasir, S.Pd. selaku Koordinator Bidang Kurikulum
12. Serta Teman-teman Angkatan 19 Fentural khususnya kelas 12 MIPA F
Di dalam penulisan Karya tulis ilmiah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin,
walaupun demikian penulis menyadari bahwa Karya tulis ilmiah ini jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang ditujukan
untuk menyempurnakan laporan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap

II
semoga laporan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Indramayu, 02 Maret 2023


Penyusun,

Daftar Isi
Lembar Pengesahan I
Kata Pengantar II
Daftar Isi IV
Bab I PENDAHULUAN 1

III
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah4
1.2 Tujuan Penelitian 4
1.3 Hipotesis 5
Bab II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Pengertian dan fungsi sabun padat 6

2.2 Derajat kesamaan 6

2.3 Pengertian dan tujuan Viskositas 6

2.4 Saponifikasi 7

2.5 Taksonomi kopi 7

Bab III METODE 9


a. Alat dan bahan 9
b. Waktu dan tempat 9
c. Metode 9
d. Pengamatan 10
e. Penyajian data 14
Bab IV PEMBAHASAN 4
4.1 Karakteristik sabun padat 16
4.2 Karakteristik Fisika (Viskositas) 16
4.3 Karakteristik Kimia (Aroma, tekstur, pH) 18
4.4 Karakteristik Biologi 19
4.5 Karakteristik Biologi (cara kerja sabun) 20
4.6 Reaksi Saponifikasi 20
4.7 Pengaruh bahan alam terhadap karakteristik 21
4.8 Perhitungan biaya 22

Bab V KESIMPULAN 26
5.1 Saran 27
Bab VI REFLEKSI DIRI 28
Daftar Pustaka29

IV
V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh merupakan hal yang sangat


penting. Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari, tanpa sabun
mandi badan kita terasa tidak bersih karena itu sabun berfungsi untuk mengangkat
kotoran yang menempel pada tubuh kita. Keragaman sabun yang dijual secara
komersial terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang ditawarkan.
Keberadaan sabun yang hanya berfungsi sebagai alat pembersih dirasa kurang
memikat pemasaran, dan permintaan masyarakat yang menginginkan fungsi sabun
yang lebih menguntungkan dibandingkan sabun pada umumnya . Oleh karena itu
tidak ada salahnya jika dikembangkan lagi sabun yang mempunyai nilai lebih,
seperti pelembut kulit, antioksidan, mencegah gatal-gatal, dan pemutih dengan
penampilan (bentuk, aroma dan warna) yang menarik serta memberikan zat-zat
gizi dan nutrisi yang sangat diperlukan bagi kulit serta membantu memelihara
kulit dengan mempertahankan kelembaban kulit, membantu pertumbuhan sel-sel
baru apabila terjadi luka pada kulit, dapat menggunakan sabun kesehatan, busa
harus lembut dan sifat basanya lebih rendah sehingga tidak menyebabkan iritasi
pada luka terbuka.

Saat ini banyak sekali jenis-jenis sabun kesehatan yang ditawarkan,


diantaranya sabun kopi, selain dikonsumsi ternyata kopi juga bermanfaat untuk
kesehatan kulit. Kandungan kafein dalam kopi merupakan antioksidan yang
mampu mencegah penuaan dini pada kulit. Kafein banyak memiliki manfaat
dalam bidang obat-obatan dalam dunia medis. Kafein berfungsi untuk merangsang
aktivitas susunan syaraf dan meningkatkan kerja jantung namun apabila
dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun dengan menghambat
mekanisme susunan syaraf manusia.

Kopi juga mempunyai manfaat bagi kesehatan kulit seperti


mengencangkan kulit, mengurangi selulit, mencerahkan wajah, melembabkan
kulit, menghaluskan kulit, menghilangkan flek hitam dan bekas jerawat,
menurunkan resiko kanker kulit.

Pada Q.s. Al-Baqarah: 222

‫َو َيۡس َٔـــُلۡو َنَك َع ِن اۡلَم ِح ۡي ِضۙ‌ ُقۡل ُه َو َاًذ ى َفاۡعِزَت ُلۡو ا الِّنَس ٓاَء ىِف اۡلَم ِح ۡي ِضۙ‌ َو اَل َتۡقَر ُبۡو ُه َّن َح ىّٰت‬
‫َيۡط ُه ۡر َنۚ‌‌ َف ِاَذ ا َتَط َّه ۡر َن َف ۡا ُتۡو ُه َّن ِم ۡن َح ۡيُث َاَم َر ُمُك اُهّٰللؕ‌ ِاَّن اَهّٰلل ِحُي ُّب الَّت َّو اِبَنۡي َو ِحُي ُّب‬
‫اۡلُم َتَط ِّهِر ۡيَن‬
Artinya: “Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid.
Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu
haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.”

Dari arti ayat tersebut, kita diingatkan untuk tetap bersih dan suci semua
ini adalah sebagian dari iman. Dengan membersihkan diri dari hadats besar
maupun kecil, kita juga dapat mensucikan diri dengan selalu mendekatkan diri
kepada Allah, dengan cinta dan pengabdian kita kepada Allah SWT.

Salah satu caranya adalah membersihkan lingkungan rumah dan


sekitarnya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, mencuci tangan
selepas melakukan kegiatan apapun, dan lain sebagainya. Pada saat mencuci
tangan kita membutuhkan sabun. Saat ini sabun sudah sangat berkembang dengan
variasi yang beragam mulai dari bentuk, aroma dan warna sehingga meningkatkan
daya tarik konsumen, salah satunya adalah sabun dari bahan kopi.

Kopi merupakan bahan alam yang telah Allah ciptakan dengan berbagai
manfaat yang dimiliki. Kopi juga sangat populer diseluruh dunia mulai dikenal
dari anak kecil hingga kalangan orang tua. Bahkan kopi juga sering digunakan
para orang tua untuk menghilangkan rasa kantuk. Sudah seharusnya kita sebagai
umat manusia harus mengenal apa yang telah Allah ciptakan karena apa yang

2
telah diciptakannya selalu memiliki manfaat masing-masing, sehingga
kegunaannya sangat baik bagi kesehatan tubuh kita.

Pada ayat berikut, Q.S; Al-Baqarah: 164

‫ِاَّن ۡىِف َخ ۡل ِق الَّس ٰمٰو ِت َو اَاۡلۡر ِض َو اۡخ ِتاَل ِف اَّلۡي ِل َو الَهَّناِر َو اۡلُفِكۡل اَّلۡىِت ۡجَت ِر ۡى ىِف اۡلَبۡح ِر‬
‫ِبَم ا َيۡنَفُع الَّناَس َو َم ٓا َاۡنَز َل اُهّٰلل ِم َن الَّس َم ٓاِء ِم ۡن َّم ٓاٍء َفَاۡح َيا ِب ِه اَاۡلۡر َض َبۡع َد َم ۡو َهِتا َو َبَّث ِف َهۡيا‬
‫ِّر ٰيِح َو الَّس َح اِب اۡلُم َس َّخ ِر َبَنۡي الَّس َم ٓاِء َو اَاۡلۡر ِض ٰاَلٰيٍت ِّلَق ۡو ٍم‬::‫ِم ۡن ِّلُک َد ٓا َّب ٍة َّو َتِرۡص ۡيِف ال‬
‫َّيۡع ِقُلۡو َن‬
Artinya: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan
siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia,
apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya
bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-
orang yang mengerti.”

Ayat ini menjelaskan tentang ciptaan yang telah ada didunia dengan
manfaatnya masing-masing, oleh karena itu kita sebagai manusia sudah
seharusnya mengenal dan mengerti alam semesta ini. Sehingga tidak ada lagi
kerusakan di muka bumi yang akan berdampak pada ekosistem didalamnya.

Allah telah menciptakan manusia dengan akal dan pikirannya masing-


masing sehingga seseorang yang berakal mampu membedakan mana yang baik
dan yang buruk. Seperti merusak lingkungan merupakan hal yang buruk namun
itu tetap saja dilakukan oleh manusia ,namun masih ada manusia baik yang masih
peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Orang yang berakal pasti berilmu, itu lah
yang dapat membedakan manusia dengan hewan. Hewan yang Allah ciptakan
berbeda dari manusia yang walaupun tidak memiliki akal mampu menjaga
lingkungannya. Allah telah berfirman dalam

3
Q.S Al-Mujadalah Ayat 11 :

‫َفاْفَس ُح ْو ا َيْفَس ِح اُهّٰلل َلْۚمُك َو ِا َذ ا ِق ْي َل‬ ‫َآٰيَهُّيا اِذَّل ْيَن ٰا َمُن ْٓوا ِاَذ ا ِق ْي َل َلْمُك َتَفَّس ُح ْو ا ىِف اْلَم ٰج ِلِس‬
‫ُاْو ُتوا اْلِع َمْل َد َر ٰج ٍۗت َو اُهّٰلل ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬ ‫اْنُزُش ْو ا َفاْنُزُش ْو ا َيْر َفِع اُهّٰلل اِذَّل ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنْۙمُك َو اِذَّل ْيَن‬
‫َخِبٌرْي‬
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-
lapangalah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Pada ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-
orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Manusia
yang mulia disisi Allah ialah manusia yang memiliki ilmu dan dapat memilih
jalan yang benar sehingga dia akan sepenuhnya menjadi manusia yang sadar,
dalam artian melakukan segala sesuatu dengan sadar dan mampu
memngaplikasikan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga
terciptalah rasa syukur kepada sang pencipta atas nikmat yang diberikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa manfaat sabun dari bahan kopi ?


2. Bagaimana reaksi yang ditimbulkan pada kulit saat pemakaian sabun
dengan campuran kopi ?

1.3 Tujuan Penelitian

4
Untuk mengetahui manfaat-manfaat yang terkandung dari sabun kopi bagi
kulit, dan bagaimana hasil dan reaksi yang diperoleh dari praktek pembuatan
sabun dengan campuran bahan alami kopi yang dapat menyehatkan kulit kita.

1.4 Hipotesis

Pada sabun dengan bahan alami kopi dapat bermanfaat untuk


mencerahkan dan melembapkan kulit, serta mampu menghilangkan sel-sel kulit
mati yang membuat kulit tampak lebih segar.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan fungsi sabun padat

Sabun padat merupakan produk hasil saponifikasi, dimana proses ini


membutuhkan sejumlah alkali agar terjadi reaksi yang sempurna. Jumlah alkali
yang digunakan berkaitan erat dengan kadar pH sabun yang dihasilkan. Sabun
adalah salah satu benda wajib yang kita gunakan setiap hari, tanpa sabun mandi
terasa tidak bersih dan sabun juga berfungsi untuk mengangkat kotoran yang
menempel pada tubuh kita. Syarat mutu sabun mandi padat yang ditetapkan oleh
SNI yaitu sabun padat memiliki kadar air maksimal 15%, jumlah alkali bebas
maksimal 0,1% dan jumlah asam lemak bebas kurang dari 2,5% (SNI, 1994).

2.2 Derajat kesamaan

Derajat keasaman atau pH merupakan parameter penting yang digunakan


untuk menilai kelayakan sabun dapat digunakan sebagai sabun mandi. Pada
umumnya, sabun bersifat basa terhadap larutan air karena sabun merupakan garam
dari asam lemak dan basa. Nilai pH sabun yang tidak sesuai dapat mempengaruhi
pH kulit. Hal ini disebabkan oleh zat alkali pada sabun dapat menetralkan atau
bahkan dapat merusak (jika pH sabun sangat basa) mantel asam pada kulit yang
bertindak sebagai penghalang bakteri dan virus, serta mengakibatkan kulit kering
karena kehilangan air sehingga memungkinkan potensi terjadinya iritasi dan
alergi. Saat ini variasi sabun semakin berkembang dengan manfaatnya masing-
masing, seperti pada sabun yang terbuat dari kopi.

2.3 Pengertian dan tujuan Viskositas

Viskositas adalah pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik


dengan tekanan maupun tegangan. Pada kehidupan sehari-hari, viskositas
diartikan sebagai “ketebalan” atau “pergesekan internal”. Gaya gesek tersebut
melibatkan molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas ini juga
disebut sebagai ketahanan fluida, fluida ini adalah zat yang dapat mengalir.
Kekentalan dapat disebabkan oleh tumbukan antara molekul,viskositas dalam
sabun diukur melalui rasio tegangan geser dengan gradient kecepatan dalam
fluida.
Tujuan Viskositas adalah mampu menentukan rapat massa pada bola
dengan rapat massa pada zat cair dan mampu menentukan hubungan anatara
kekentalan dengan kecepatan pada benda.
2.4 Saponifikasi
Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang biasanya dengan
bahan awal lemak dan basa. Nama lain reaksi saponifikasi adalah reaksi
penyabunan. Dalam pengertian teknis, reaksi saponifikasi melibatkan basa (soda
kaustik NaOH) yang menghidrolisis trigliserida. Trigliserida dapat berupa
esterasam lemak membentuk garam karboksilat.

2.5 Taksonomi kopi

Coffea merupakan genus sejumlah tumbuhan berbentuk pohon yang


beberapa di antaranya menjadi bahan dasar pembuatan minuman
penyegar kopi. Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, tetapi dari 100 spesies itu
hanya dua yang memiliki nilai perdagangan penting, yaitu C.
canephora (menghasilkan kopi robusta) dan C. arabica (menghasilkan kopi
arabika). Beberapa jenis lainnya juga dipakai sebagai bahan campuran untuk
memengaruhi aroma, seperti C. excelsa dan C. liberica. Secara alami tanaman
kopi memiliki akar tunggang

7
sehingga tidak mudah rebah.
Tetapi akar tunggang tersebut hanya Klasifikasi ilmiah

dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya


Kingdom: Plantae
berupa bibit semaian atau bibit
sambungan (okulasi) yang
batang Alat Angiospermae
bawahnya merupakan semaian. Tanaman perkembangbiakkan
kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek,
cangkokan atau bibit okulasi yang batang Jenis: Eudikotil

bawahnya merupakan bibit stek tidak


Klasifikasi tanaman: Asteridae
memiliki akar tunggang sehingga relatif

Ordo: Gentianales
Spesies
Famili: Rubiaceae
Coffea arabica - Kopi arabica
Coffea benghalensis - Kopi Subfamili: Ixoroideae

Bengal
Coffea canephora - Kopi Tribus: Coffeeae

robusta
Genus: Coffea
Coffea congensis - Kopi kongo
Coffea excelsa - Kopi liberia
mudah rebah.
Coffea liberica - Kopi liberia
Coffea stenophylla - Kopi
Sierra Leon

8
Bab III
METODE

a. Alat dan Bahan


Alat: gelas kimia, timbangan, hand blender, sendok spatula, cetakan
silicon, mini digital(timbangan digital), hidrometer,
Bahan: NaOH, minyak sawit, minyak zaitun, minyak kelapa, air, pewarna
makanan, serbuk kopi

b. Waktu dan tempat


Waktu: 14 Februari 2023
Tempat: Lab kimia, Lab biologi, dan Lab fisika MA Al-Zaytun, Gedung
Usman bin Affan

c. Metode

1. Masukkan NaOH kedalam gelas kimia, kemudian masukkan


NaOH kedalam air yang telah disediakan, lalu aduk dengan
perlahan di dalam lemari asam.
2. Kemudian ukur minyak yang terdiri dari: minyak sawit (130 gr),
minyak kelapa(70gr), minyak zaitun(30gr), dan kopi bubuk(25gr).
3. Setelah semua terukur kita menghitung viskositas dari minyak
dengan kecepatan kelereng jatuh 1,23/s dengan massa jenis minyak
911 kg/L
4. Lalu masukkan semua bahan kedalam gayung yang telah
disediakan pertama masukkan minyak leih dulu, disusul oleh
larutan NaOH Setelah semua bercampur
5. Kemuadia kita menghitung kembali viskositasnya dengan
menghitung massa dari larutan sabun dengan hydrometer
6. Disaat ini kita membagi cairan menjadi 2, di gayung A kita
menambahkan kopi bubuk di gayung B kita menberikan pewarna
makanan berwarna merah
7. Setelah itu kita mencetak menjadi 4 bagian
d. Pengamatan

1. Uji viskositas bahan sabun sebelum di campur NaOH

Alat yang di gunakan untuk mengukur viskositas yaitu :

 Hidrometer : untuk mengukur massa semua minyak yang telah


tercampur
 Kelereng : untuk mengukur viskositas
 Gelas ukur : untuk
 Timbangan digital : untuk menimbang massa kelereng dan massa
minyak
 Hand blender : untuk mengaduk minyak yang sudah di campur
 Gayung : untuk mencampur semua minyak
 Stopwatch : untuk mengukur waktu

Bahan :

 Minyak sawit
 Minyak zaitun
 Minyak kelapa

Langkah langkah :

 Ukur minyak (minyak sawit, minyak kelapa, minyak zaytun) sesuai


dengan ukurannya
 Tuang semua minyak ke dalam gayung
 Lalu aduk semua minyak
 Tuang minyak yang telah tercampur ke dalam gelas ukur
 Siapkan alat hidrometer untuk mengukur massa jenis minyak
 Kemudian letakkan hidrometer diatas permukaan minyak dan
Jatuhkan alat hidrometer
 Lalu hitung massa jenis larutan minyak

10
 Kemudian hitung viskositas dengan menjatuhkan kelereng ke
dalam larutan minyak tersebut bersamaan dengan dimulaikannya
stopwatch
 Sampai kelereng berhenti bersamaan dengan stopwatch berhenti.

Reaksi sebelum dicampurkan dengan NaOH :

 Kelereng yang dijatuhkan kecepatannya lebih cepat karena tidak


ada hambatan

2. Uji viskositas bahan sabun setelah di campur NaOH

Alat :

 Hidrometer : untuk mengukur masa semua minyak yang telah


tercampur
 Kelereng : untuk mengukur viskositas
 Gelas ukur : sebagai tempat pengukuran
 Timbangan digital : untuk menimbang masa kelereng, dan minyak
 Hand blender : untuk mengaduk larutan NaOH dan minyak yang
sudah di campurkan larutan NaOH
 Gayung : untuk mencampur semua minyak dan NaOH
 Stopwatch : untuk mengukur waktu

Bahan :

 Minyak sawit
 Minyak zaitun
 Minyak kelapa
 Larutan NaOH

Langkah langkah :

 Tuang larutan minyak dari gelas ukur ke dalam gayung


 Lalu tuangkan larutan NaOH ke dalam gayung

11
 kemudian aduk semua larutan minyak dan NaOH dengan 1 arah
selama 1 menit 30 detik
 lalu tuang kembali larutan tersebut ke dalam gelas ukur
 Siapkan alat hidrometer
 Lalu ukur kembali massa jenis larutan menggunakan hidrometer
dan Jatuhkan alat hidrometer
 Kemudian hitung massa jenisnya
 Kemudian hitung viskositas dengan menjatuhkan kelereng ke
dalam larutan minyak tersebut bersamaan dengan dimulaikannya
stopwatch
 Sampai kelereng berhenti bersamaan dengan stopwatch berhenti
juga

Reaksi setelah dicampurkan dengan NaOH :

 Jadi Kelereng yang dijatuhkan kecepatannya lebih lambat karena


larutan minyak yang dicampur larutan NaOH menjadi mengental
dan akan menhambat lajunya kelereng.

3. Uji PH setelah sabun memadat


PH sabun adalah 10
Alat :
 Gelas ukur
 Sendok
 Kertas lakmus / PH indikator

Bahan :

 Sabun batang
 Air

Langkah langkah :

 Ambil sedikit sabun batang masukkan ke dalam gelas ukur


 Lalu tambahkan air

12
 Kemudian aduk sabun tersebut hingga larut kedalam air
 Ambil kertas lakmus dan celupkan ke dalam larutan sabun itu
 Kemudian lihat dan amati perbedaan warna yang terjadi
4. Uji organoleptic setelah sabun memadat

NO NAMA RESPON

1 Maidah hayati rosidah Tidak terjadi iritasi kulit

2 Iskarimatun Nisa’ Tidak terjadi iritasi kulit

3 Nadia ayu aqila Tidak terjadi iritasi kulit

4 Diana putri zahira Terjadi iritasi kulit

5 Alexandrina victoria Tidak terjadi iritasi kulit

6 Shoffia Dini Terjadi gatal-gatal

7 Ust. Anang Rifai Tidak terjadi iritasi kulit

8 Annisa Nur Salsabila Tidak terjadi iritasi kulit

9 Haura Putri Tidak terjadi iritasi kulit

10 Iqlia Aulia Tidak terjadi iritasi kulit

11 Asfa Hanisah Tidak terjadi iritasi kulit

No Nama Panas Gatal-gatal Normal


1 Maidah hayati √
2 Iskarimatun Nisa √
3 Nadia Ayu Aqila √
4 Diana Putri Zahira √
5 Alexandrina Victoria N.G √
6 Shoffia Dini A. Ningsih √
7 Ust Akhmad Anang Rifai √
8 Annisa Nur Salsabila √
9 Haura Putri √

13
10 Iqlia Aulia √
11 Asfa Hanisah √

5. Uji busa satelah sabun memadat


Alat :
 Tabung reaksi
 Gelas ukur

Bahan :

 Larutan sabun

Langkah langkah :

 Masukan larutan sabun kedalam tabung reaksi sebanyak 3 cm


 Lalu kocok sabun hingga mengeluarkan busa sampai penuh
 Kemudian ukur tinggi busa awal lalu tunggu selama 30 menit
 Kemudian ukur kembali tinggi busa
6. Uji iritasi kulit setelah sabun memadat
 Tekstur busanya lembut
 tidak menyebabkan iritasi
 mencerahkan kulit kusam
 kulit terasa lebih lembab

e. Penyajian data

Massa Minyak Kelapa


Larutan = Sawit = 130 g
Minyak Kelapa = 70 g
Minyak Zaytun = 30 g
230 g
Bahan Alam (Kopi) = 25 g
NaOH = 36 g
Air = 75 g

14
g = 9,8 m/s²
t₁ (minyak) = 1,23 s
t₂
(minyak+NaOH) = 25,43 s
h = 24 cm
8,135
r = mm = 0,81 cm
mb = 5g
911 0,911
ρf₁ (minyak) = Kg/m³ = g/mL
ρf₂ 1100 1,1
(minyak+NaOH) = Kg/m³ = g/mL

pH = 10
h₀ (busa) = 5,5 cm
h (busa akhir) = 5 cm

15
BAB IV

4.1. Menampilkan karakteristik sabun padat yang dibuat berdasarkan


semua hasil uji coba dalam bentuk tabel.

Praktikum pembuatan sabun padat dari bahan alami kopi berdasarkan hasil data
yang telah kami uji sebagai berikut

1. Memiliki bentuk yang padat


2. Menghasilkan busa yang lembut
3. Tanpa menambahkan bahan lain
4. Tidak menyebabkan iritasi
5. Mengandung kopi sehingga menyebabkan kulit lebih lembab
6. Dapat menyehatkan kulit kusam
7. Dapat membersihkan daerah kulit dengan aman

4.2. Karakteristik fisika (viskositas) sabun yang dihasilkan berdasarkan


tabel.

Proses dari pembuatan sabun padat uji viskositas, ialah pengukuran ketahanan
yang diubah dengan tekanan ataupun tegangan. Dapat diketahui bahwa viskositas
merupakan sebuah ketebalan. Kekentalan pada sabun memerlukan gaya gesek dan
akan membuat sabun menjadi kekentalan fluida. Dapat diketahui bahwa tingkat
kekentalan dari uji coba pada sabun sebelum menjadi sabun yang memadat,
proses sebelum terjadinya kekentalan pada sabun adalah pengadukan sehingga
mengental. Hasil perhitungan

Diketahui
: g = 9,8 m/s²
t₁ = 1,23 s
t₂ = 25,43 s
h = 24 cm = 0,24 m
r = 8,135 mm = 0,008135 m
m
b = 5,2 g = 0,0052 Kg
ρf
₁ = 911 Kg/m³
ρf 1100
₂ = Kg/m³

Ditanya : ɳ minyak = ?
ɳ minyak+NaOH = ?

Rumus
: ɳ = 2gtr² . (ρb-ρf)
9h

ρ
b = mb
vb
= 0,0052
4/3 ‫ת‬r³
= 0,0052
4/3 . 3,14 .
0,008135³
= 0,0052 =
2307,1 Kg/m³
22539 . 10¯⁶

Jawab : ɳ minyak = 2gt₁r²


. (ρb-ρf₁)
9h
= 2̸ . 9,8 . 1,23 . . (2307,1-

17
0,008135²
911)
9. 0,24̸ ₀ˏ₁₂
= 0,000798
. (1396,1)
1,08
= 0,000738 . (1396,1)
= 1,03 Ns/m²

ɳ minyak+NaOH = 2gt₂r²
. (ρb-ρf₂)
9h
= 2̸ . 9,8 . 25,43 . 0,008135²
. (2307,1-1100)
9. 0,24̸ ₀ˏ₁₂
= 0,0165
. (1207,1)
1,08
= 0,0153 . (1207,1)
= 18,4 Ns/m²
4.3. Karakteristik kimia (aroma, tekstur, ph) sabun berdasarkan tabel

No Karateristik Kimia Hasil Yang Diperoleh

1. Aroma (kopi terhadap kandungan sabun) Tidak menyengat

2. Tekstur pada sabun (kepadatan/busa) Lunak/lembut

3. pH 10

a. Aroma

sabun padat yang telah dibuat dari bahan alami yaitu kopi ,memiliki sedikit aroma
kopi yang dihasilkan dari penambahan serbuk kopi. Akan tetapi wangi dari sabun
yang telah dicampurkan oleh bahan kopi memiliki bau yang tidak menyenangkan
dan memiliki harum kopi. Masih terdapat aroma tengik dari minyak, sebagai
bahan utama sabun padat ini. Kopi memiliki manfaat bagi kulit yaitu

18
menyehatkan, mencerahkan, menghambat penuaan dini, juga membantu
mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit tampak lebih cerah dan dapat
menghilangkan bekas luka. Aroma dapat dibuat sesuai dengan keinginan yang
membuat sehingga kita bisa menambahkan bahan alami yang diinginkan.

b. Tekstur

hasil dari uji viskositas dapat diketahui tingkat kekentalan bahan yang kemudian
di diamkan selama 11 hari, sehingga menghasilkan tekstur yang tidak terlalu
padat. Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau lemak hewani berbentuk padat, dan berbusa. Pencampuran
bahan untuk pembuatan sabun sangat membutuhkan ketelitian, karena apabila
terdapat kekeliruan pada pembuatan sabun akan berdampak pada hasil sabun.
Untuk itu membutuhkan ketelitian perhitungan sabun sehingga layak dipakai dan
diperjual belikan.
c. pH

Penelitian dari uji coba ph yakni mengetahui ph dari sabun padat bahwasannya
hasil sabun yang telah diuji, layak untuk dipergunakan atau tidak. Nilai tingkat ph
sabun baik tinggi maupun rendah yang akan berpengaruh pada sabun padat
sehingga memungkinkan kulit dapat menjadi sensitif. Dalam uji coba sabun padat
ini, dilakukan pula mengukur uji ph dengan menggunakan alat pengukuran yaitu
indicator universal. Perhitungan penyimpanan lama atau tidaknya akan
berpengaruh pada ph. Penyimpanan sabun pada waktu yang ideal, ialah 3 pekan
apabila ingin digunakan. Fungsi dari lamanya penyimpanan pada sabun yang telah
dibuat supaya mengurangi efek NaOH yang akan membuat iritasi pada kulit
apabila, sabun yang telah disimpan sudah di ambil sebelum waktu yang ideal
yakni 3 pekan.

4.4. Karakteristik biologi : respon iritasi kulit dari semua responden yang di
uji.

Kandungan, karakteristik dan penggunaan sabun mandi yang kurang baik


dapat menyebabkan reaksi berupa iritasi pada kulit, oleh karena itu dilakukan uji
iritasi untuk mengetahui ada atau tidaknya reaksi berupa iritasi tersebut terhadap

19
kulit. Berikut dapat dilihat dari Hasil responden dari 11 orang hanya 2 orang saja
yang mengalami iritasi pada sabun yang telah digunakan. Hasil tersebut
membuktikan bahwa sabun ini layak dipergunakan. Sedangkan yang iritasi ini
mengalami sensitif pada kulit ataupun ketidakcocokan pada sabun padat yang
telah dibuat sehingga pada penggunaan sabun yang kurang cocok dapat
menyebabkan iritasi kulit.

4.5. Karakteristik biologi : cara kerja sabun dalam membunuh bakteri atau
virus.

Seperti yang kita ketahui bahwa sabun dapat membunuh bakteri, kuman dan virus.
Kuman atau germpada dasarnya merupakan istilah umum untuk mendeskripsikan
suatu organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit
pada manusia. Organisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, maupun parasit.
Penyakit yang disebabkan oleh organisme mikroskopis ini disebut sebagai infeksi.

Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang memiliki sel tunggal dan dapat
hidup di mana saja. Bakteri terdiri dari berbagai jenis spesies, dan terdapat
bakteri-bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dan ada juga bakteri-
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi, seperti misalnya pada penyakit
demam tifoid, tuberkulosis, maupun pneumonia. Penyakit-penyakit ini dapat
diobati dengan obat yang bernama antibiotik.

Sementara virus merupakan organisme mikroskopis yang memiliki ukuran yang


jauh lebih kecil dibandingkan bakteri dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. sabun batang atau bisa menghasilkan busa
karena surfaktan. surfaktan merupakan bahan yang bisa menghancurkan virus,
kuman maupun bakteri. ketika molekul sabun bertemu udara dan lemak, maka
akan memecah balutan lemak, sehingga partikel lemak buyar dan menyatu dengan
udara. Kondisi inilah dimana kuman atau bakteri akan dibasmi. Dari sabun padat
yang telah dibuat yakni dari bahan kopi dapat membersihkan kuman yang
menempel pada tubuh apabila dari luar ruangan yang lingkungannya penuh
dengan asap maupun virus karena apabila dberkeliaran sehingga dapat pula
bakteri, virus, maupun kuman yang dapat menyebar lebih cepat.

20
4.6. Krakteristik kimia: reaksi saponifikasi dan reaksi ekso/endooterm yang
terjadi dalam pembuatan sabun, uji organoleptic, uji pH, dan uji busa

Penyabunan

Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH yang
menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebut reaksi
penyabunan(saponifikasi). Reaksi penyabunan menghasilkan gliserol sebagai hasil
sampingan, Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan
alkali, sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan
alkali. Kriteria stabilitas busa sabun yang baik yaitu, apabila dalam waktu 5 menit
diperoleh kisaran stabilitas busa antara 73% - 90%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan fraksi heksan pada formula sabun mempengaruhi stabilitas
busa pada sabun padat, dimana stabilitas busa pada sabun padat menjadi menurun.

Contoh:

Reaksi penyabunan gliseril tristearat.

H₂C −¿ O −¿ C – C₁₇H₃₅

O H₂C −¿ OH

HC −¿O −¿ C −¿ C₁₇H₃₅ + 3NaOH → HC – OH + 3NaC₁₇H₃₅COOH

H₂C−¿ O −¿ C −¿C₁₇H₃₅ H₂C−¿ OH

21
Gliseril tristearat Gliserol Na-stearat(sabun)

4.7. Membahas pengaruh bahan alami terhadap karakteristik sabun padat


yang dibuat.

Sabun yang telah dibuat dari bahan alami kopi merupakan bahan alami yang
memiliki pengaruh yang baik, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variasi kadar ekstrak dari kopi dan manfaat dari kopi ialah kandungan
kafein mengandung banyak manfaat untuk menghambat penuaan, mencerahkan
kulit, melembapkan kulit dan menghilangkan bekas luka dan terdapat aroma
kopi dan lebih berbau minyak.Bahan-bahan yang digunakan terdapat minyak
kelapa, minyak zaytun, minyak sawit. Fungsi dari minyak kelapa untuk
melembabkan kulit juga dapat melindungi kulit seperti alergi ataupun penyebab
infeksi, sedangkan pengaruh sabun bahan alami kopi pada minyak kelapa itu
menghaluskan dan melembabkan kulit. Fungsi dari olive oil dapat membantu
mengelola kondisi kulit, sedangkan pengaruh sabun bahan alami kopi yaitu
membersihkan bekas luka dan mencerahkan.

4.8 HASIL BEP

1. Biaya investasi

Jumlah(unit
No Jenis Alat ) Harga persatuan Total
1 Gelas ukur 1 Rp. 107.000 Rp. 107.000
2 Spatula 1 Rp. 25.500 Rp. 25.500
3 Gelas kimia 1 Rp. 22.000 Rp. 22.000
Timbangan
4 Rp. 139.000
digital 1 Rp. 139.000
5 Neraca ohous 1 Rp. 890.000 Rp. 890.000
Cetakan
6 Rp. 29.000 (12.700)
silicon 2 Rp. 58.000
7 Gayung 2 Rp. 6000 Rp. 12.000
8 Hidrometer 1 Rp. 1.330.890 Rp. 1.330.890

22
9 Kelereng 1 Rp. 200 Rp. 200
10 Termometer 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Jumlah Rp. 2,834,390
Total Investasi Rp. 236,200
Biaya Penyusutan = Umur Alat
Rp. 2,834,390
12
Rp. 236,200

2. Biaya Tidak tetap

No Jenis Alat Jumlah Harga persatuan Jumlah (dalam


(unit) (dalam Rupiah) Rupiah )
1 Minyak sawit 1 liter Rp. 29.900 Rp. 29.900
2 Minyak kelapa 1 liter Rp. 49.900 Rp. 49.900
3 Minyak zaitun 1 liter Rp. 73.000 Rp. 73.000
4 Kopi bubuk 1kg Rp. 52.000 Rp. 52.000
5 NaOH / Soda 1kg Rp. 13.000 Rp. 13.000
kaustik
Total biaya per produksi: Rp. 217.800
Biaya Produksi per bulan =Rp. 217.800 x 48 Rp. 10,454,400
1 bulan = 48 kali = Rp. 10,454,400
produksi

23
3. Biaya tetap

No Jenis Alat Jumlah Harga persatuan Jumlah ( dalam Rupiah )


(unit)
1. Karyawan 5 orang Rp. 1.000.000 RP. 5.000.000
2. Air 5 galon Rp. 10.000 Rp. 50.000
3. Penyusutan Alat 1 tahun Rp. 233.782 Rp. 236.200
5. Biaya lainnya 1 bulan Rp. 100.000 Rp. 100.000
Total biaya tetap RP. 5.386.200

4. Harga pokok produksi


Harga pokok produksi pru unit = total biaya tidak tetap + total biaya tetap
Hasil produksi
=217.800 + 5.386.200

1000

= 5.604.000 (total modal)


1.000
= 5.604
= 5.500 /pcs
5. Harga jual

Harga jual = harga pokok + keuntungan yang di inginkan

= 5000 + 2000

= 7000,00

24
6. Laba
= Pendapatan – modal
= (5000 × 7000) - 5.604.000
= 35.000.000 – 5.604.000
= 34.994.396.000
= 35.000.000 / tahun
= 2.900.000 /bln
7. Persentase laba
= Laba × modal 100%
modal
= 35.000.000 × 100%
5.604.000
= 35.000,000 × 0,1 .
5.604.000
= 35.000.000
5.604.000

= 6,2%

8. BEP ( Break Even Point )

Biaya tetap .
( harga per unit – variable per unit )
= 5.386.200 .
7000 – 35.000.000

= 5.386.200 .

34.993.000

= 6.496.788

= 6.500.00

9. BEP per jualan


Biaya tetap .
1 - ( harga per unit – variable per unit )

25
= 5.386.200 .

1 – ( 7000 – 35.000.000)

= 5.386.200 .

1 - 34.993.000

= 5.386.200 .

34.992.999

= 16.000.000

10. BEP per biaya

= Total biaya tetap

Total unit

= 5.386.200

1.200

= 4.488.500

26
BAB V

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian serta pembahasan


yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulisan ini dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Dari hasil proses pembuatan sabun setelah melewati proses
viskositas,pengukuran ph,dan penambahan homogen (serbuk kopi)ke dalam sabun
batang. Karakteristik sabun padat yang dihasilkan dengan penambahan serbuk
kopi akan berpengaruh pada warna dan kekerasan sabun. Derajat keasaman (pH)
sabun padat dipengaruhi oleh waktu pengadukan, dimana semakin lama waktu
pengadukan maka pH sabun akan semakin kecil dengan rentang pH untuk semua
sabun antara 8.29-10. 3. Sabun padat yang dihasilkan memiliki aktivitas
antioksidan dan hasil antioksidan yang terbaik ditunjukkan oleh sabun padat
dengan waktu pengadukan 1 menit 17 detik dan penambahan serbuk kopi 16
gram. Jumlah serbuk kopi juga berpengaruh terhadap kestabilan busa sabun padat
aromaterapi kopi, karena pada saat percobaan sabun yang tidak menggunakan
ekstrak kopi menghasilkan busa yang lebih banyak, sedangkan sabun yang
menggunakan ekstak kopi menghasilkan busa yang lebih sedikit.

Pada kandungan sabun padat terdapat kopi yang dapat menyehatkan kulit dan
banyak sekali manfaat sabun ini yang berfungsi sebagai ekspoliasi kulit, mpas
kopi dengan tekstur kasar ini mengandung butiran scrub yang sangat baik untuk
mengangkat sel-sel kulit mati dan melembabkan kulit, serta dapat membuat kulit
menjadi lebih sehat. Dapat juga meredakan peradangan pada kulit yang memerah,
gatal, dan terasa panas, karena dipengaruhi oleh kandungan antioksidan yang
membantu menenangkan kulit. Serta dapat mencegah penuaan dini karena kopi
mengandung antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas dari sinar matahari.
Itulah sebabnya, kopi punya sifat anti-aging yang bisa memperlambat proses
penuaan kulit dan memperbaiki sel-sel kulit yang rusak.
Dari uji pengukuran dijatuhkannya bola kelereng 2 kali di waktu yang berbeda
beda namun semakin lama, sabun sudah mulai mengental dan memadat karena
reaksi saponifikasi sudah mulai bekerja.

5.2. Saran

Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pengaruh perlakuan suhu dan kecepatan
pengadukan pada proses pembuatan sabun terhadap karakteritik sabun yang
dihasilkan. Hal lain yang perlu dikaji adalah pada pembuatan sabun yang kurang
harum sehingga kurang menarik, sedikit kurang nya penambahan serbuk kopi
sehingga hasil menjadi maksimal,

28
BAB VI

6.1. Refleksi diri


Selama melaksanakan penelitian sabun ini, Alhamdulillah saya bisa
membaca ayat tentang sabun dengan fasohah yang benar. Saya juga dapat
membaca murotal ayat tersebut dengan nada yang baik. Selama mengerjakan
penelitian ini, saya dan teman teman saya melakukannya dengan sabar, teliti, dan
hati hati. Sabar dengan semua proses yang harus kami lalui dalam pembuatan
sabun ini. Karena adanya kegiatan ini dapat membentuk kerjasama tim. Selain itu
juga kami dapat memahami karakter tim satu sama lain.

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2023 di


Laboratorium Kimia MA Ma’had Al-Zaytun. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui manfaat dari sabun dengan ekstrak kopi dan apakah ada perbedaan
dengan ekstrak yang lain. Mengapa kita memilih ekstrak kopi? Karena kopi
mengandung asam kafeat atau caffeic acid yang membantu meningkatkan
kesehatan kulit. Sehingga dapat meningkatkan kadar kolagen dan mengurangi
penuaan dini.

29
Daftar Pustaka

 (adminfp;, 2018, hal. 1) (anggaraini, ariska


(Arifan, fahmi; Fatimah, Siti;, 2021)
puspita;, 2020) (admin;, 2021)
 https://rsud.langsakota.go.id/mengapa-sabun-dapat-membunuh-kuman-
dan-bakteri-ini-dia-penjelasannya/ - :~:text=Jadi%20ketika%20molekul
%20sabun%20bersentuhan,bakteri%20akan%20dibasmi%20dan
%20hilang.
 https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi/article/view/
33#:~:text=Sabun%20padat%20adalah%20sabun%20yang,antibakteri
%20adalah%20berupa%20sabun%20padat.
 https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pentana/article/download/
14704/7440
 Kopi juga mempunyai manfaat bagi kesehatan kulit seperti
mengencangkan kulit, mengurangi selulit, mencerahkan wajah,
melembabkan kulit, menghalus kulit, menghilangkan flek hitam dan bekas
jerawat, menurunkan resiko kanker kulit.
 https://fp.uniska-kediri.ac.id/mengenal-tanaman-kopi/#:~:text=Kopi
%20(Coffea%20spp)%20adalah%20spesies,tunggang%20sehingga
%20tidak%20mudah%20rebah
 http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
Nzc1NGFiY2M0ODQyMzExYmEzMzIwMjExODI5M2MyNzMxNDY3
NTZkMw==.pdf

30

Anda mungkin juga menyukai