Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN NOMOR 1 :

Hubungan kondisi ekonomi (yang buruk) dan kejahatan, berdasarkan sejumlah temuan peneliti,
menunjukkan korelasi. Studi membuktikan bahwa tingkat pengangguran yang tinggi, pertumbuhan
ekonomi rendah dan fluktuasi ekonomi cenderung berhubungan dengan peningkatan tingkat kejahatan
di sebuah negara. Namun harus digarisbawahi, hubungan ini sangat kompleks dan bisa juga dipengaruhi
faktor-faktor lain.

Terdapat hubungan signifikan antara kondisi ekonomi dan tingkat kejahatan. Temuan pada sejumlah
penelitian menunjukkan bahwa ketidaksetaraan sosial akibat kondisi ekonomi yang buruk bisa
memunculkan frustrasi dan ketidakpuasan yang kemudian mendorong individu untuk terlibat dalam
perilaku kriminal. Tingkat pengangguran yang tinggi juga memainkan peran penting karena tekanan
ekonomi yang dirasakan dapat memicu individu melakukan aksi ilegal guna memperoleh penghasilan.

Teori kesempatan kriminal menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi bisa menciptakan kesempatan
kriminal yang lebih besar, di mana individu yang terdesak secara ekonomi cenderung tergoda untuk
terlibat dalam kejahatan sebagai cara memenuhi kebutuhan dasar. Akan tetapi hubungan antara kondisi
ekonomi dan kejahatan bersifat kompleks dan tidak selalu berlaku secara kausal. Terdapat faktor-faktor
sosial, budaya dan kebijakan hukum yang turut memengaruhi tingkat kejahatan. Adapun hasil
penelitian, mungkin saja bervariasi tergantung pada metodologi dan data yang digunakan dalam
penelitian tersebut.

Ketimpangan sosial, utamanya yang disebabkan oleh kondisi ekonomi, bisa menciptakan ketegangan
dan ketidakpuasan di masyarakat. Individu dengan kondisi ekonomi buruk cenderung terbukti lebih
rentan terhadap aksi melampiaskan frustrasi dan keputusasaan mereka lewat tindakan kriminal. Individu
yang terdesak secara ekonomi juga sangat mungkin hilang akal sehat dan moralitas sehingga mudah
terlibat dalam berbagai jenis kejahatan sebagai cara memenuhi kebutuhan dasar.

JAWABAN NOMOR 2 :

Faktor penyebab perilaku menyimpang adalah krisis identitas, kontrol diri yang lemah, faktor keluarga,
dan lingkungan pergaulan. Pengendalian guru melalui pembinaan, pencontohan, konseling individu,
surat panggilan orang tua, dan konferensi kasus. Dalam kasus diatas factor yang sangat mempengaruhi
adalah FAKTOR KELUARGA, adapun Faktor- faktor penyebab perilaku menyimpang remaja adalah:
Hobby dan kegemaran yang tak tersalurkan, Pemahaman Tata Nilai dan Norma, Pengaruh kondisi
keluarga (harmonisasi dan perpecahan keluarga), Sikap dan Kebiasaan Orang Tua, Pengaruh Kondisi
Sosial Ekonomi, Pengaruh teman sepermainan, Pengaruh Kegiatan.
JAWABAN NOMOR 3 :

Teori konflik budaya dipengaruhi kondisi intelektual ( Intellectual Heritage ) dari beberapa kaum
intelektual, yaitu: Frank Speek, menyatakan bahwa konflik budaya dapat terjadi akibat dari
pertumbuhan peradaban. Edwin H. Sutherland, menyatakan bahwa culture conflict merupakan dasar
terjadinya kejahatan

proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain. Konflik budaya terjadi akibat
terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang
lainnya

Anda mungkin juga menyukai