Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEPARTEMEN GEOGRAFI
Jalan Semarang 5, Malang 65145

INSTRUMEN KULIAH KERJA LAPANGAN


KAJIAN SINGKAPAN BATUAN
KELOMPOK 1 OFFERING B

Tujuan: Alat dan Bahan:


1. Mampu memperoleh data:
1. Kompas geologi 8. Soil Test Kit
a. Hasil pencatatan Dip dan Strike pada singkapan perlapisan.
2. Tali Kasur 3 Meter 9. Palu Geologi
b. Hasil identifikasi jenis dan ketebalan perlapisannya.
c. Hasil ploting menggunakan GPS Garmin. 3. Papan Dada 9. Cairan HCL
d. Sketsa perlapisan dan kedudukan lapisan batuan. 4. GPS Garmin/Avenza 10. Cairan H2O2
Maps
e. Dokumentasi singkapan
5. Peta Jenis Batuan 11. Instrumen
2. Mampu memperoleh data analisis kestabilan lereng dari kekar yang
berada di lokasi penelitian dengan parameter yang telah ditentukan 6. Alat Tulis
3. Dokumentasi 7. Buku Munsell
4. Sampel batuan ukuran 5 Cm

Hari, Tanggal :
Titik Lokasi :
Koordinat :
Elevasi :
Stopsite :
Nama Anggota :
☐ Kandungan Bahan Organik Pada Batuan (Buih setelah ditetesi cairan H2O2)
a. Banyak
b. Sedikit
c. Tidak Ada

☐ Kandungan Kapur Pada Batuan (Buih setelah ditetesi cairan HCL)


a. Banyak
b. Sedikit
c. Tidak Ada
☐ Jenis Batuan pada tiap lapisan (Isi dari lapisan paling atas menuju lapisan paling bawah)
Lapisan 1: (Sedimen, Metamorf, Beku) *coret yang tidak perlu
Lapisan 2: (Sedimen, Metamorf, Beku) *coret yang tidak perlu
Lapisan 3: (Sedimen, Metamorf, Beku) *coret yang tidak perlu
Lapisan 4: (Sedimen, Metamorf, Beku) *coret yang tidak perlu
Dst

☐ Ukuran Ketebalan Lapisan (Dalam CM atau M)

Lapisan 1:
Lapisan 2:
Lapisan 3:
Lapisan 4:
Dst

☐ Hasil Pengukuran Dip Perlapisan Batuan (dalam derajat) dan Strike (North to East)
a. Dip :
b. Strike :

☐ Warna Lapisan (Misal: Merah, Coklat, Abu-abu dll)

Lapisan 1:
Lapisan 2:
Lapisan 3:
Lapisan 4:
Dst

☐ SKETSA KEDUDUKAN LAPISAN BATUAN


Gambar sketsa menunjukkan kedudukan lapisan batuan. Sketsa site ini sangat penting untuk mengingatkan tentang
kondisi singkapan yang diamati. Perlu juga dibuatkan sketsa profil untuk memberikan gambaran umum batuan atau
sifat khusus yang perlu dicermati.
☐ Hasil ploting koordinat dengan GPS Garmin di kedua ujung tali yang dibentangkan pada kekar (Boleh difoto)
a. Ujung Tali 1:
b. Ujung Tali 2:
☐ Jumlah kekar di sepanjang tali sebanyak 3 meter (Hitung dan tulis Jumlahnya)

☐ Dip dan Strike kekar

a. Dip:
b. Strike:

☐ Jarak spasi ketidakmenerusannya, gunakan pita ukur (Kekar antara yang 1 Famili, diukur tegak lurus)

Spasi ketidakmenerusan pada kekar batuan merujuk pada fenomena di mana suatu batuan mengalami patahan atau retakan yang tidak
selalu sempurna, sehingga terdapat jarak atau celah yang terbentuk di antara kedua sisi patahan tersebut. Fenomena ini seringkali terjadi
dalam proses geologis di mana batuan mengalami tekanan, regangan, atau pergeseran, dan tidak selalu menghasilkan patahan yang
bersambung secara langsung. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya spasi ketidakmenerusan pada kekar batuan:

Kegiatan Tektonik: Salah satu penyebab utama terbentuknya spasi ketidakmenerusan adalah tekanan dan pergeseran dalam litosfer bumi
yang menciptakan patahan dalam batuan. Akibatnya, terbentuk retakan-retakan pada batuan, dan dalam beberapa kasus, retakan ini
mungkin tidak terhubung satu sama lain.

Kegiatan Erosi: Proses erosi oleh air, angin, es, atau aktivitas biologis juga dapat menyebabkan retakan atau celah pada batuan. Retakan-
retakan ini dapat berbeda ukuran dan mungkin tidak selalu terhubung satu sama lain.

Perubahan Temperatur: Fluktuasi suhu yang ekstrem di daerah tertentu dapat menyebabkan ekspansi dan kontraksi pada batuan, yang
dapat menghasilkan spasi atau retakan dalam batuan.
Tekanan Hidrostatik: Tekanan air di bawah permukaan tanah juga dapat mempengaruhi pembentukan spasi ketidakmenerusan dalam
batuan. Tekanan air yang meningkat dapat menyebabkan batuan retak atau mengalami perubahan struktur.

Hasil pengukuran:
Keterangan:

☐ Panjang kemenerusan, gunakan pita ukur


Hasil pengukuran:
☐ Ukuran bukaan rekahan, gunakan pita ukur
Didefinisikan sebagai lebar celah pada permukaan bidang kekar yang mengendalikan permukaan bidang kekar yang berhadapan agar
saling mengunci.
Hasil pengukuran:
☐ Analisis kekerasan permukaan kekar (diraba)
Parameter yang terdiri dari kekasaran permukaan ketidakmenerusan, pemisah (jarak antar permukaan), pelapukan batuan dinding dari pada
bidang lemah, dan material pengisi.
Pada lokasi penelitin ini:
a. Halus b. Kasar
a. Lurus b. Bergelombang
☐ Mengamati isian bukaan kekar. (dilihat dan diraba)
Merupakan material pengisi sebagai isian celah antar permukaan bidang kekar.
Hasil: (Ada isian/Tidak ada isian *coret yang tidak perlu
Jika ada isian, tulisnkan isiannya:
☐ Mengidentifikasi keberadaan pelapukan. (dilihat, diraba)
Merupakan kondisi yang menunjukkan derajat kelapukan kekar
Hasil: (Tidak Lapuk/Lapuk) *coret yang tidak perlu
Catatan:
☐ Keberadaan air tanah pada rekahan. (dilihat dan diraba)
Air tanah sangat berpengaruh terhadap lubang bukaan suatu terowongan, sehingga posisi muka air tanah terhadap posisi lubang bukaan
sangat perlu diperhatikan. Kondisi air tanah dapat dinyatakan secara umum, yaitu kering (dry), lembab (damp), basah (wet), menetes
(dripping), dan mengalir (flowing).
Hasil:
☐ Sketsa penampang kekar

Gambar sketsa menunjukkan kenampakan penampang kekar pada tali penanda. Sketsa site ini sangat penting untuk
mengingatkan tentang kondisi singkapan yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai