NEKTON
Oleh :
Alifia Firdyani
Siti Halimatus S
Vivi Silvia L
Angie Syahla
Mutiara Nugraha
Resti Pebrianti
PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Oseanografi dengan judul “Nekton”. Tidak
lupa sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Oseanografi yang diampu oleh Ibu Tineu Indrianeu.,S.Pd.,M.Pd. dan Dosen Praktisi Oseanografi yang
diampu oleh Ibu Laily yang telah memberikan tugas dengan tujuan untuk menambah pengetahuan serta
wawasan mengenai sumber daya yang ada di laut.
Makalah ini telah disusun semaksimal mungkin. Namun, karena keterbatasan kemampuan penulis
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “nekton” diberikan oleh Ernest Haeckel tahun 1890 yang berasal dari kata Yunani
(Greek) yang artinya berenang. Nekton adalah binatang- binatang yang hidup di air laut secara
aktif sehingga gerakannya kurang dipengaruhi oleh gerakan arus bahkan dapat menentang
gerakan arah arus secara bebas serta migrasinya tergantung pada kehendaknya.
1. Chordata
Kelas ini merupakan nekton bertulang belakang, jumlahnya besar, nekton-nekton tersebut
mempunyai tulang keras dan tulang rawan. Contoh chordata yang merupakan nekton adalah
ikan bertulang sejati, hiu, paus, dan penyu..
2. Mollusca
Kelas ini merupakan nekton yang memiliki tubuh lunak dan tidak memiliki tulang belakang.
Contoh mollusca yang merupakan nekton adalah cumi-cumi dan gurita.
3. Arthropoda
Kelas ini merupakan nekton yang memiliki cangkang keras atau eksoskeleton. Contoh
arthropoda yang merupakan nekton adalah kepiting, lobster, dan udang.
Nekton juga dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lokasi di dalam air
1. Holoepipelagic
Kelompok ini mencakup organisme yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di
zona epipelagik, yaitu lapisan teratas laut. Contoh nekton holoepipelagic termasuk ikan dewasa
yang hidup di zona epipelagik tetapi bermigrasi ke daerah lain untuk memijah.
2. Meroepipelagic.
Kelompok ini mencakup organisme yang hanya masuk ke zona epipelagik pada waktu
tertentu, seperti ikan air dalam yang bermigrasi ke permukaan pada malam hari untuk mencari
makan.
1. Organisme yang dapat bergerak atau berenang dengan keinginan sendiri. nekton terdiri dari
organisme yang mempunyai kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak bergantung
pada arus laut yang kuat atau gerakan air yang disebabkan oleh angin.
3. Aktif berenang. Salah satu karateristik nekton adalah kemampuannya bergerak dengan cepat
atau capability of fast motion.
4. Umumnya invertebrate, namun vertebrata juga ada seperte pisces dan mamalia laut.
5. Memiliki masa hidup lebih panjang daripada plankton (invertebrata : 1 tahun, ikan : 5 – 10
tahun).
6. Migrasi biasanya berkaitan dengan siklus reproduksi, ikan tuna migrasi dari feeding ground
ke breeding ground hingga sejauh ribuan kilometer.
1. Suhu perairan : Suhu perairan mempengaruhi distribusi nekton di laut karena suhu yang
berbeda dapat mempengaruhi kecepatan metabolisme dan aktivitas nekton. Beberapa jenis
nekton lebih suka hidup di perairan yang lebih dingin atau lebih hangat.
2. Salinitas : Salinitas mempengaruhi distribusi nekton di laut karena beberapa jenis nekton
lebih suka hidup di perairan yang lebih asin atau lebih tawar.
3. Cahaya : Cahaya mempengaruhi distribusi nekton di laut karena beberapa jenis nekton lebih
suka hidup di perairan yang lebih terang atau lebih gelap.
4. Arus : Arus mempengaruhi distribusi nekton di laut karena arus yang berbeda dapat
mempengaruhi kecepatan gerakan nekton dan distribusi plankton yang menjadi makanan
nekton.
7. Faktor abiotik lainnya : Faktor abiotik lainnya seperti pH, turbiditas, dan oksigen terlarut juga
dapat mempengaruhi distribusi nekton di laut.
Berbagai macam adaptasi nekton di laut tentunya setiap spesies akan berbeda tergantung
spesies serta factor lingkungannya, berikut merupakan macam – macam adaptasi secara
umum:
1. Adaptasi Morfologi
a. Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line), hal ini dimaksudkan untuk meminimumkan
hambatan bentuk dan turbulensi.
b. Pada ikan perenang cepat hampir semua tubuhnya yang biasanya menonjol menjadi tertekan
sampai menjadi pipih yang dapat ditinggikan hanya bila dibutuhkan
c. Untuk mamalia laut, rambut menjadi lebih pendek atau tidak ada, sebab rambut lebih
menghambat dari[ada kulit telanjang. Kelenjar susu rata dan alat genital jantan tidak menonjol
kecuali jika sedang berfungsi.
e. Anggota gerak tubuh berupa sirip. Hewan nektonik umumnya bergerak maju (berenang)
dengan melakukan gerakan mengombak dari tubuh atau sirip.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan
sekitarnya yang memperhatikan perubahan sistem metabolisme dalam tubuhnya. Ciri adaptasi
hewan air :
a. Dinding sel ikan laut lebih tebal dibandingkan dinding sel ikan tawar.
b. Ikan air laut banyak meminum air dan mengeluarkan sedikit urine dalam menyesuaikan
tekanan osmosis, sedangkan pada ikan air tawar mengeluarkan banyak urine dan meminum
sedikit air.
c. Kemampuan melayang dan bergerak dengan kecepatan tinggi dalam air. Kebanyakan ikan
dapat mengatur jumlah gas dalam gelembung renangnya dan mengubah tingkat apungnya.
Mamalia bahari, berang-berang, dan anjing laut menggunakan udara yang terperangkap pada
lapisan bawah rambutnya yang lebat sebagai daya apung. Cumi-cumi mengatur daya apung
netral dengan mengganti ion kimia berat dalam cairan tubuh dengan yang lebih ringan.
Mekanisme lain untuk meningkatkan daya apung adalah dengan menyimpan lipida di dalam
tubuh.
Adaptasi tingkah laku merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
lingkungannya dengan cara memperlihatkan tingkah laku. Contoh adaptasi hewan air :
b. Munculnya ikan paus ke permukaan air untuk menghirup O2 setiap 30 menit sekali.
c. Migrasi pada ikan salmon untuk melakukan reproduksi di daerah air tawar.
1. Sumber pangan
Nekton dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan manusia, seperti ikan dan cumi-cumi, dan
sebagainya.
2. Sumber mineral
Tumpukan bangkai nekton dapat menjadi bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut, seperti
gas dan minyak bumi.
Hewan-hewan di laut umumnya kaya akan zat-zat yang baik untuk kesehatan, seperti protein,
kalsium, dan berbagai macam mineral lainnya.
Nekton memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan
dan bahan baku industri.
Nekton mempengaruhi ekosistem laut dengan berperan sebagai konsumen paling atas
pada sebagian besar rantai makanan di laut. Sebagai konsumen, nekton memakan plankton dan
nekton lainnya, sehingga mengontrol populasi organisme lain di laut. Selain itu, kehadiran
nekton juga dapat menjadi indikator kesehatan ekosistem laut, karena nekton membutuhkan
lingkungan laut yang sehat untuk dapat hidup dan berkembang biak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nekton merupakan kelompok organisme laut yang hidupnya bergerak sendiri kesana-kemari.
Kelompok ini kurang beraneka-ragam dibandingkan dengan dua kelompok lain, yakni plankton
dan bentos. Nekton terdiri dari berbagai jenis ikan bertulang belakang, moluska, dan crustacea.
Adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda dengan jenis organisme yang lainnya. Nekton
memiliki kemampuan melayang dan bergerak dengan kecepatan tinggi dalam air. Daya apung
merupakan hal yang utama diperlukan untuk hidup di epipelagik.
3.2 Saran
Saran untuk mengelola nekton adalah menerapkan kebijakan pengelolaan sumber daya laut
yang berkelanjutan, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga
keberlangsungan hidup nekton dan ekosistem laut secara keseluruhan, mendorong penelitian
dan pengembangan teknologi yang dapat membantu mengurangi dampak negatif kegiatan
manusia terhadap nekton dan ekosistem laut, meningkatkan pengawasan dan penegakan
hukum terhadap kegiatan yang merusak habitat nekton, meningkatkan kerjasama antar negara
dalam pengelolaan sumber daya laut dan perlindungan nekton dan ekosistem laut, dan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan hidup
nekton dan ekosistem laut dengan cara mengadakan kampanye dan sosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Modul IV Keanekaragaman Hayati Nekton (1). Scribd. Published 2019. Accessed November 4,
2023. https://id.scribd.com/document/631410619/Modul-IV-Keanekaragaman-Hayati-
Nekton-1
Lukyani L. Organisme Laut: Nekton, Plankton, dan Bentos. KOMPAS.com. Published
September 3, 2021. Accessed November 4, 2023.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/03/133200923/organisme-laut--nekton-
plankton-dan-bentos
Faqihah Muharroroh Itsnaini. Ekosistem Laut: Pembagian dan Jenis-Jenis Makhluk Hidup di
Dalamnya. detikedu. Published May 2021. Accessed November 4, 2023.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5553479/ekosistem-laut-pembagian-dan-jenis-
jenis-makhluk-hidup-di-dalamnya
Nekton, Bentos, Neuston: Tiga Penghuni Laut Selain Plankton - Aruna. Aruna. Published July
28, 2021. Accessed November 4, 2023. https://aruna.id/2021/07/28/nekton-bentos-
neuston-tiga-penghuni-laut-selain-plankton/
sanawiyah. Tanpa judul. Blogspot.com. Published January 11, 2019. Accessed November 4,
2023. https://sanahwiyah.blogspot.com/2019/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
dari K. Nekton. Wikipedia.org. Published August 30, 2013. Accessed November 4, 2023.
https://id.wikipedia.org/wiki/Nekton
Nekton, Bentos, Neuston: Tiga Penghuni Laut Selain Plankton - Aruna. Aruna. Published July 28,
2021. Accessed November 4, 2023. https://aruna.id/2021/07/28/nekton-bentos-
neuston-tiga-penghuni-laut-selain-plankton/