Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHARAH


KITABAH DENGAN METODE INSYAIYAH MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA
SISWA KELAS XII IPA MAN 3 BALANGAN

Oleh :Muhammad Amin


Email: HMAminlmp89@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran dan hasil


peningkatan maharah al kitabah (keterampilan menulis) siswa pada tingkat
Madrasah Aliyah. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah
Aliyah adalah Bahasa Arab. Materi bahasa Arab terdiri dari beberapa
keterampilan yaitu; maharah al-istima’, maharah al-kalam, maharah al-qira’ah, dan
maharah al-kitabah. Keterampilan menulis (maharah al-kitabah) merupakan
keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari aspek
kemahiran berbahasa Arab, menulis dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan
yang sangat kompleks, sebab terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata
dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta kemampuan dalam
konteks menyajikan tulisan dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan
yang berbeda-beda. Aktifitas menulis ini adalah hal yang sulit bagi anak-anak,
karena membutuhkan beberapa keterampilan, yaitu kemahiran dalam
membentuk huruf serta menguasai ejaan dan kemahiran melahirkan pikiran
dan perasaan dalam bentuk tulisan berbahasa Arab. Oleh sebab itu pemilihan
metode yang tepat dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran maharah al-kitabah.

Kata Kunci metode, Maharah Al-Kitabah

PENDAHULUAN

Problematika yang terjadi di kalangan peserta didik sering


mengalami kesulitan Ketika menulis huruf huruf arab yang baik dan benar
ini terjadi dikarenakan Ketika proses menulis tidak ada penekanan dari

38
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

pengajar kepada peserta didik dan juga karena didalam menulis memilki
hubungan antara proses berfikir dan proses expesif keindahan, Materi
keterampilan menulis (maharah al-kitabah) diberikan agar peserta didik
dapat membentuk alphabet dan mengeja. Selain itu, juga dapat membantu
peserta didik dalam menyalurkan fikiran dan perasaan melalui tulisan.
Meningkatkan maharah al-kitabah terdapat beberapa macam teknik salah
satu adalah khat (kaligrafi) sebagainya kedalam bahasa tulisan bukan
visualisasi bentukatau rupa huruf, kata, atau kalimat saja.

Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat problematika-


problematika yang terjadi, salah satu problematika tersebut yaitu
problematika kemahiran menulis, seperti peserta didik kesulitan dalam
meyusun kalimat, menyusun kata, mengubah kalimat, menyambung, kata
dan menyempurnakan kalimat bahasa Arab. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam kemahiran menulis, salah satu tersebut adalah
mengarang (insya’).

Menulis sebuah kalimat atau mengarang dengan berdasarkan


sebuah gambar.
Langkah- langkahnya adalah:
a. Tampilkan sebuah gambar di depan kelas gambar pemandangan,
gambar perilaku keseharian dan sebagainya.
b. Mintalah masing-masing siswa menyebutkan sebuah nama dengan
bahasa arab yang ada dalam gambar tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
memperkaya mufradat.
c. Mintalah masing-masing siswa untuk menuliskan sebuah kalimat
dari kata-kata tersebut. Jika proses ini berjalan lancar dapat dilanjutkan
pada proses berikutnya (menulis cerita).Menurut Putra (2015, hlm. 259)
penerapan pendekatan CTL memiliki beberapa kelebihan adalah
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil (nyata). Peserta didik
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang dipelajarinya

39
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

akan tertanam erat dalam memori peserta didik dan lebih sulit untuk
dilupakan.selain itu ada juga kekurangannya adalah Jika guru tidak dapat
mengendalikan kelas, maka bisa menciptakan situasi kelas yang kurang
kondusif.

Menulis (kitabah) adalah pekerjaan yang sulit bagi anak-anak dan


memerlukan beberapa keterampilan. Dalam hal ini kesalahan-kesalahan pasti
terjadi, namun hal inilah yang akan membawa mereka pada tingkatan yang
lebih tinggi lagi dalam keterampilan menulis (maharah al- kitabah). Urutan
pembelajaran bahasa yang sebenarnya adalah dimulai dari menyimak
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan yang terakhir adalah
menulis (kitabah). Pada tingkat pemula tidak menekankan pengajaran pada
pengetahuan bahasa, tetapi lebih menekankan pada kemampuan berbahasa,
baik lisan maupun tulisan.Keterampilan menulis pada siswa tingkat Ibtidaiyah
akan sangat baik jika langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran
sudah tepat. Pemilihan metode dan strategi yang tepat sangat mempengaruhi
hasil dari pembelajaran kitabah. Untuk itu, seorang guru harus tahu apa saja
yang harus dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran kitabah.

Inti dari kemahiran menulis dalam pengajaran bahasa terletak pada


aspek ketiga. Dalam kenyataan kita lihat, banyak orang yang dapat menulis
Arab dengan amat baik, tetapi tidak faham makna kalimat yang ditulisnya,
apalagi melahirkan maksud dan pikirannya sendiri dengan bahasa Arab.
Sebaliknya tidak sedikit sarjana bahasa Arab yang tulisannya seperti ‘cakar
ayam’.9

Dalam menulis bahasa Arab, ada dua aspek kemampuan yang harus
dikembangkan, yaitu kemampuan teknis dan kemampuan ibdai (produksi).
Yang dimaksud dengan kemampuan teknis adalah kemampuan untuk
menulis bahasa Arab dengan benar, yang meliputi kebenaran imla’ (tulisan),
qawaid (susunan), dan penggunaan alamat al-tarqim (tanda baca).

Dalam proses pembelajaran maharah al-kitabah terdapat beberapa


petunjuk umum, yaitu sebagai berikut:
a. Memperjelas materi yang dipelajari siswa, maksudnya tidak
40
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

menyuruh siswa menulis sebelum siswa mendengarkannya dengan


baik, mampu membedakan pengucapannya dan telah kenal
bacaannya.
b. Memberitahukan tujuan pembelajarannya pada siswa.
c. Mulai mengajarkan menulis dengan waktu yang cukup.
d. Asas bertahap, dari yang sederhana
berlanjut ke yang sulit, contoh pelajaran
dimulai dengan:
1. Menyalin huruf
2. Menyalin kata
3. Menulis kalimat sederhana
4. Menulis sebagian kalimat yang ada dalam teks atau
percakapan
5. Menulis jawaban atas pertanyaan – pertanyaan
6. Imla’
7. Mengarang terarah (misalnya dengan gambar)
8. Mengarang bebas
e. Kebebasan menulis
f. Pembelajaran khath
g. Pembelajaran imla

Berikut ini prosedur dan metode pengajaran maharah al-kitabah:

1. Keterampilan Sebelum Menulis Huruf


Pada tahap ini siswa dilatih cara memegang pena dan meletakkan
buku di depannya. Demikian juga mereka herus belajar memantapkan
cara menggaris, seperti kemiringannya, cara memulai dan cara
mengakhiri.
2. Pengajaran Menulis Huruf
Pada tahap ini sebaiknya kita mengikuti langkah-langkah berikut
ini:
41
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

a. Mulai dengan berlatih menulis huruf-huruf secara terpisah


sebelum mereka berlatih menulis huruf sambung;
b. Tulislah huruf-huruf tersebut secara tertib sesuai dengan urutan
dalam abjad atau dengan mempertimbangkan kemiripan bentuk;
c. Tulislah huruf-huruf sebelum menulis suku kata atau kata;
d. Tulislah satu atau dua huruf baru pada setiap pelajaran;
e. Guru memulai menulis contoh tulisan, kemudian para siswa
mulai menulis pada buku tulis mereka.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom


Action Research). Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan menulis siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kontekstual. Desain penelitian yang digunakan adalah desain yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu ada empat tahapan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi (Sugiyono, 2008). Penelitian ini
terdiri dari dua siklus kemudian setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XII IPA MAN 3
Balangan dan lokasi penelitian di jalan Masjid Syuhada Desa sungai Awang
Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu tes dan observasi. Data penelitian dikumpulkan dari hasil tes
siswa kelas XII IPA dan hasil observasi pada saat pembelajaran berlangsung.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis, hasil tes siswa dianalisis dengan
menggunakan analisis deksriptif kuantitatif dan hasil observasi siswa dan guru
dianalisis menggunakan analisis deksriptif kualitatif.

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus. Kegiatan penelitian diawali


studi pendahuluan/observasi awal dan refleksi untuk menentukan tindakan

42
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

apa yang tepat mengatasi permasalahan/kesulitan guru dan peserta didik


dalam pembelajaran kitabah (insyaiyah) dengan model kontekstual.

1. Rancangan Siklus I
Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, disusunlah rencana
tindakan untuk memecahkan masalah yang dijumpai dalam pembelajaran
kitabah (insyaiyah) dengan model kontekstual di kelas XII IPA MAN 3
Balangan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagaiberikut :
a. Menyusun skanario pembelajaran, meliputi (1) merumuskan indikator
pembelajaran, (2) memilih dan menetapkan materi pembelajaran, (3)
menyusun langkah-langkah pembelajaran, (4) menyiapkan media
pembelajaran.
b.Menetapkan indikator peningkatan penerapan kitabah (insyaiyah) dengan
model kontekstual.
c. Menyiapkan instrument penelitian berupa format observasi dan tes
performasi.
- Observasi digunakan untuk keterampilan mengajar dan aktivitas belajar
- Tes performansi digunakan untuk tes awal dan tes akhir
d. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam peningkatan penerapan
kitabah (insyaiyah).
1. Rancangan Siklus II
Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan peningkatan kegiatan penerapan kitabah
(insyaiyah) dengan metode Insyaiyah pada siklus II disusun sebagai
perbaikan dari perencanaan tindakan siklus I. Secara kolaboratif disusun
rencana program pembelajaran yang dipersiapkan untuk melaksanakan
pembelajaran kitabah (insyaiyah) selama 2 x 45 menit dengan metode
insyaiyah. Rencana pembelajaran dirancang agar relevan dengan kondisi peserta
didik.

43
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman belajar adalah


agar peserta didik mampu melakukan dan mennerapkan kitabah
(insyaiyah) dengan indikator sebagai berikut.

a. Mampu mengidentifikasi kitabah (insyaiyah) yang benar dan tepat


sesuai kaidah bahasaArab
b. Mampu Peserta didik mampu membedakan kitabah (insyaiyah)
kalimat yang benarsesuai dengan kaidah bahasa Arab
c. Mampu Peserta didik mampu mendemonstrasikan kitabah
(insyaiyah) yang terdapatdalam teks bacaan atau teks pada kitabah
d. Peserta didik mampu membentuk kalimat sempurna dengan kitabah
(insyaiyah)
Berdasarkan indikator tersebut maka tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran adalah peserta didik dapat menguasai kitabah (insyaiyah) dan
menerapkan metode ini dengan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti
dan mitra guru menyusun materi pembelajaran secara sistematis yakni tentang
kitabah (insyaiyah) melalui media gambar, bagaimana menyusun kalimat
melalui kitabah (insyaiyah) dengan benar, bagaimana merangkai kalimat
melalui kitabah (insyaiyah) sesuai kaidah bahasa Arab, bagaimana menerapkan
dan mengoperasikan metode ini dengan benar dan tepat.

Metode yang dipilih dalam pembelajaran adalah metode insyaiyah yakni


seperangkat cara pembelajaran yang menekankan proses dan dalam
pembelajaran guru memberi contoh kepada peserta didik agar kemampuan
peserta didik dalam penerapan kitabah (insyaiyah) dapat meningkat secara
optimal. Contoh dari guru adalah kegiatan guru dalam upaya memberi
pengalaman langsung pada peserta didik dalam penguasaan kitabah
(insyaiyah), melatih peserta didik, memberi arahan kepada peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Pada kegiatan pendahuluan peserta didik dicontohkan untuk


dapat membangkitkan skemata atau pengetahuan awal sebagai titik tolak
untuk memperoleh pengetahuan baru. Pada tahap pendahuluan ini guru
dituntut untuk menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan agar
peserta didik tidak merasakan tekanan psikologis. Pada kegiatan inti
peserta didik dibimbing untuk memahami teori/konsep kitabah
44
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

(insyaiyah) dengan benar secara konstruktivis dan peserta didik


dibimbing untuk melakukan menulis, Sedangkan pada kegiatan penutup
peserta didik dibimbing menyimpulkan pelajaran dan merefleksikannya
sebagai umpan balik bagi pembelajaran Bahasa Arab berikutnya. Pada
kegiatan pendahuluan peserta didik dicontohkan untuk dapat
membangkitkan skemata atau pengetahuan awal sebagai titik tolak untuk
memperoleh pengetahuan baru. Pada tahap pendahuluan ini guru
dituntut untuk menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan agar
peserta didik tidak merasakan tekanan psikologis. Pada kegiatan inti
peserta didik dibimbing untuk memahami teori/konsep kitabah
(insyaiyah) dengan benar secara konstruktivis dan peserta didik
dibimbing untuk melakukan menulis, Sedangkan pada kegiatan penutup
peserta didik dibimbing menyimpulkan pelajaran dan merefleksikannya
sebagai umpan balik bagi pembelajaran Bahasa Arab berikutnya.

Untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik terhadap


tujuan pembelajaran direncanakan diadakan penilaian dengan fokus
penilaian proses dan hasil, yakni melalui teknik observasi kemudian guru
melaksanakan tes awal dengan menyuruh peserta didik menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas terhadap peserta didik


kelas XII IPA MAN 3 Balangan Kecamatan Lampihong Kabupaten
Balangan dalam hal meningkatkan penguasaan kitabah dengan metode
Insyaiyah dapatlah disimpulkan bahawa Kemampuan peserta didik
dalam penguasaan kitabah dapat ditingkatkan dengan menggunakan
metode Insyaiyah dalam pembelajaran kitabah dapat merangsang
peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
dan dapat membantu peserta didik untuk mengingat lebih lama
tentang materi pelajaran yang disampaikan, karena peserta didik
tidak hanya mendengar dan melihat saja tetapi melakukan langsung

45
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

dan berulang-ulang serta peserta didik merasa lebih jelas dan kongkrit
dan berperan secara langsung.

1. Keterampilan menulis (maharah al-kitabah/ writing skill) adalah


kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai
kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.
2. Kemahiran menulis mempunyai tiga aspek: (1) Kemahiran
membentuk huruf dan penguasaan ejaan; (2) Kemahiran memperbaiki
khoth; (3) Kemahiran melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan.
3. Maharah al-kitabah dalam bahasa Arab dimulai dari pembelajaran
maharah al-kitabah dasar yaitu pengetahuan tentang tata cara menulis,
menyambung huruf, menulis kata, menulis kalimat, menulis tanpa
lihat teks sampai kepada menuangkan gagasan dan ide dalam sebuah
tulisan.
4. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan pada pembelajaran
maharah al-kitabah pada jenjang Ibtidaiyah, yaitu:
a. Membentuk alfabet

b. Melengkapi alfabet

c. Menyalin kata-kata sederhana

d. Melengkapi kalimat

e. Menggabungkan huruf hijaiyah

f. Menjawab pertanyaan sesuai paragraph

g. Membuat kalimat sederhana

h. Membuat paragraf sederhana

DAFTAR PUSTAKA

Abd al-Rahman ‘Abd Latif al-Dihan, Mamduh Nur al-Din ‘Abd Rabb al-
Nabiy, Mudakkirah fi Tadris al-Kitabah, (Jakarta : Ma’had al-Ulum al-
Islamiyah wa al-Arabiyah bi Indunisiya, tt.
46
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam, Malang:
UIN Maliki Press, 2013.

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2011. Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab,
Malang: Misykat, 2012.

Ahmad Fuad Mahmud ‘Ulyan, al-Maharah al-Lughawiyah, Mahiyatuha wa


Turuqu Tadrisuha, Riyadh: Darul Muslim, 1992.

Bahruddin, U. (2010). Taṭ.wīr manhaj ta‘līm al-lugah al-‘Arabīyah wa-


taṭ.bīquhu ‘alámahārat alkitābah. Malang: UIN Malang Press.

Echols, J. M., & Shadily, H. (2003). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:


Gramedia Pustaka. Faizi, M. (2013).Ragam metode mengajarkan eksakta
pada murid. Yogyakarta: DIVA

Press.

Hamiyah, N., & Jauhar, M. (2014). Strategi belajar mengajar di kelas.


Jakarta: PrestasiPustaka.

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.Ismail SM. (2008). Strategi pembelajaran agama Islam
berbasis PAIKEM (PembelajaranAktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). Semarang: Media Group.

Uno, H. B. (2009). Model pembelajaran: Menciptakan proses belajar mengajar


yang kreatifdan efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Lombok Barat, Tahun Ajaran 2013/2014 (Penelitian, Fakultas Kepengajaran


dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram).

Kurnianto, R., Kadir, A., Zainiyanti, H. S., Bakri, M., Hizam, I., Basuki., &
Sulasteri, S.(2009). Penelitian tindakan kelas 1–7. Jakarta: LAPIS-
PGMI Depag RI.

47
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Furqonul Aziz, Pengajaran Bahasa Komunikatif, Bandung : Remaja Rosda Karya,


1996.

Hasan Syahatah, Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah Baina an-Nazhariyyah wa al-


Tathbiq, al- Qahirah: al-Dar al-Mashriyah al-Lubnaniyah, 2002.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:


UPI & Rosda Karya.

M. Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Malang Press,
2008.

Mahmud Kamil an-Naqah, Ta’lim Lughah al-Arabiyah Lin-Naatiqin bilughatin


Ukhra, Mekkah: Jamiah Ummul Qura, 1985.

48
Vol. 3, No.1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:

Anda mungkin juga menyukai