Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang usaha

Mie pada umumnya terbuat dari tepung terigu, yaitu tepung yang terbuat dari gandum yang
diperoleh secara impor. Mie merupakan salah satu masakan yang populer di Asia, salah satunya
diindonesia.Mie Sagu merupakan kuliner berbahan mie yang terbuat dari tepung sagu yang diolah
dari batang pohon sagu. Makanan khas masyarakat khususnya Suku Melayu ini cukup terkenal mulai
dari Riau hingga Kalimantan. Mie Sagu sebenarnya sudah ada dan menjadi panganan yang paling
diminati masyarakat apalagi untuk sarapan namun masih belum banyak disajikan sebagai menu
makanan di restoran.Mie Sagu terbuat dari tepung sagu yang diolah dari batang Pohon Sagu (Sago
Palm) atau Pohon Rumbia, nah pohon ini paling banyak tumbuh di Indonesia khususnya di daerah
tropis seperti Maluku, Papua, Riau, Sulawesi tanpa kecuali Kalimantan, baik secara liar maupun
dibudidayakan pada perkebunan rakyat pohon ini juga tumbuh di pinggiran sungai atau lahan basah
yang terendam. Tepung Sagu adalah tepung yang berasal dari proses ekstrak batang pohon sagu yang
dipanen ketika panjang pohon sudah 6-7 meter. Dengan proses yang cukup panjang seperti
pengupasan, pemarutan, pelarutan, penyaringan, pengendapan, pengeringan, penggilingan dan
akhirnya menjadi tepung.Setelah menjadi bentuk tepung kemudian diolah menjadikan mie seperti
pada umumnya, namun bedanya sebelum jadi untaian mie, bentuk rebusan tepung ini kental seperti
lem. Lalu adonan dibentuk bulat dan dimasukkan ke dalam pencetak mie kemudian direbus dan
didinginkan hingga kering, barulah Mie Sagu dapat disajikan di dalam satu mangkok yang terdapat
kuah dan beberapa toping andalannya seperti ikan teri, kacang tanah, kecambah/toge dan kucai. Dari
sisi karbohidrat, sagu ternyata memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Sedangkan terigu kaya
akan gizi lainnya seperti protein, lemak dan sifat yang dapat mengembang. Sementara dari sisi
keawetan, jika disimpan dengan kadar air sama, mie sagu akan lebih tahan lama dibanding mie
terigu.Tidak seperti yang diyakini orang-orang selama ini bahwa jika terlalu banyak mengosumsi mie
akan berbahaya bagi usus, nah lain hal dengan Mie Sagu karena mie ini sama sekali tidak berbahaya
bagi usus. Kandungannya yang terdiri dari karbohidrat, menjadikan mie sagu tidak memiliki efek
negatif bagi usus. Bahkan mie sagu dengan resisten starch nya menjadi probiotik bagi usus sehingga
dapat melancarkan pencernaan. Mengonsumsi mie sagu secara rutin juga diyakini dapat menjaga
kesehatan terutama bagi penderita diabetes.ciri Mie Sagu yang merupakan khas dari Kota Pontianak
ini adalah terletak pada tambahan ikan teri, kecambah, potongan daun kucai, kuah kaldu dan yang
paling utama adalah Mie Sagu, kamu juga dapat tambahkan perasan jeruk, kecap atau pun saus sesuai
selera.memiliki tekstur yang kenyal dan lembut ketika dikunyah. Bentuk mie-nya pipih lebar dan
berwarna bening seperti bihun hanya lebih tebal. Tidak hanya sekedar mengenyangkan ternyata mie
sagu ini juga memiliki banyak manfaat yang tidak terduga. Nah, kalau mau yang lebih spesial kamu
dapat kolaborasikan dengan beberapa item lainnya seperti telur, bakwan, ebi, udang, bakso hingga
aneka vegetarian.

Yang membuat Mie Sagu andalan Khas Pontianak ini tampak lain dengan mie sagu biasanya yakni,
bumbu kuahnya, meskipun mie ini juga bisa disajikan dalam bentuk goreng. Mie Sagu Basah ini akan
semakin nikmat disantap saat cuaca dingin dimusim hujan. Makanan ini cocok di makan bersama Es
jeruk peras karena Es jeruk mengandung vitamin C yg tinggi. Minuman Es jeruk memang banyak
dijumpai di Indonesia. Tapi khusus di Pontianak, Anda harus mencoba minuman Es Jeruk Pontianak
Bukan sembarangan, jeruknya khusus berasal dari Pontianak yang rasanya manis dan tidak
kecut.Uniknya, minuman jeruk di Pontianak dibedakan lagi jadi minuman jeruk kecil dan jeruk besar.
Tidak usah bingung, jeruk kecil adalah jeruk limau atau yang disebut juga jeruk sambal. Sedangkan
jeruk besar adalah Jeruk Pontianak.Bagi masyarakat Pontianak yang hidup merantau, Es Jeruk
Pontianak bisa jadi adalah salah satu yang sangat dirindukan. Apalagi jika diminum saat siang hari.
Segar!

B. Visi

Menjadikan makanan tradisional yang utama

C. Misi

1. Melakukan inovasi dengan produk makanan tradisional

2. Memanfaatkan bahan yang ada untuk menciptakan produk makanan tradisional

3. Mengutamakan kualitas pelayanan untuk membuat konsumen puas

D. Tujuan Usaha

Tujuan penulis dari dibuatnya usaha ini adalah:

1. Mendapatkan laba dari hasil penjualan

2. Membuat konsumen tertarik untuk mencoba produk dari penulis sehingga bisa mencapai target
penjualan

3.Mempertahankan keberadaan makanan tradisional agar tidak hilang.

BAB II ANALISIS USAHA

A. Peluang Usaha

Membuat dan menjual produk olahan pangan berupa mie sagu. Mie sagu menjadi makanan yang pas
untuk dicoba, terutama pada saat cuaca hujan. Penampilan mie yang menggoda dengan tambahan
ikan teri yang membuat siapapun dapat tertarik. Rasanya enak mampu menambah nafsu makan.
Pembuatan Mie Sagu ini sangat mudah sama halnya dengan membuat mie pada umumnya, hanya
penambahan beberapa toping yang cukup banyak, yaitu ikan teri, tetelan sapi,toge,dan daun kucai.
dan kami juga membuat dan menjual Es jeruk peras.

B. Tantangan Usaha
Pada bisnis umumnya dari bisnis awal memang kemungkinan pasti ada yang tidak suka karena dengan
versi rasa berbeda beda. Dan juga pastinya produk pangan kami sangat di gemari di kalangan masa
sekarang sebab itu kami akan meningkatkan rasa produk mie ini seperti rasa yang memuaskan.
Tantangan lain adalah pada persaingan usaha. Produk mie sejenis ini sudah ada di pasaran sehingga
tantangannya adalah bagaimana membuat agar produk mie sagu dan Es jeruk peras kami lebih
menonjol diantara produk sejenis.

C. Potensi Usaha

Usaha ini mungkin akan menjualkan secara ofline agar mendapatkan pengalaman berwirausaha.
Kami berpendapat bahwa potensi usaha untuk produk mie sagu ini masih terbuka lebar asal kita terus
mau berinovasi dan kreatif dalam pemasarannya. Kami pikir potensi untuk mendapat keuntungan dari
memproduksi dan menjual mie sagu dan Es jeruk peras ini bisa lumayan besar.

BAB III ASPEK PRODUKSI

A. Variasi Produk

Untuk variasi produk, di atas mie sagu akan kami beri pelengkap sebagai toping kacang, ikan teri dan
ada juga kecambah, potongan kucai atau sawi. Kami juga membolehkan pelanggan memilih
mengurangi atau menambah topping sesuai selera. dan juga Es jeruk peras.

B. Waktu Dan Tempat Produksi

Saat di jam sekolah dalam masing masing kelas.

C. Peralatan Produksi:

Alat dan Bahan:

Bahan membuat mie sagu

1. Mie sagu

2. Bawang putih

3. Minyak goreng

4. Kecap

5. Garam

6. micin
7. ikan teri

8. Kacang tanah

Bahan membuat Es jeruk Pontianak

1. 2kg jeruk peras

2. Es batu secukupnya

3. Air gula secukupnya

Peralatan yang dipakai untuk produksi :

1. Wajan

2. Panci

3. Kompor

4. Pisau

5. Cobek

6. Spatula

7. Garpu

8. sendok

Peralatan yang di pakai untuk produksi Es jeruk:

1. Pemeras jeruk

2. pisau

3. Teko

4. Gelas

BAB IV ASPEK KEUANGAN

A. Rencana Produksi

Untuk awalan pengenalan produk di masyarakat, kami akan membuat produk sebanyak kurang lebih
15 porsi.
B. Rencana Anggaran

Rencana anggaran belanja untuk membuat 15 porsi mie Sagu adalah sebagai berikut:

1. Mie sagu : Rp 10.000

2. Cabai : Rp 15.000

3. Bawang putih : Rp 5.000

4. Bawang merah : Rp 5.000

5. Minyak goreng : sekitar Rp 17.000

6. Ikan teri :Rp 8.000

7. Kecap: Rp 3.000

8. Kacang : Rp 10.000

9. Masako : Rp 3.000

10. Micin: Rp 3.000

11. Garam : Rp 3.500

12. Bawang merah :Rp

13. Bawang putih : Rp

14. Sawi : Rp 5.000

15. Kecambah. : Rp 6.000

16. Jeruk peras 2kg :Rp 15.000

Total Biaya Produksi : Rp.95.000

C. Perkiraan Pemasukan

Mie Sagu dan Es jeruk peras ini akan kami jual seharga Rp. 10.000per porsi dan Es jeruk peras 8.000
per gelas sehingga perkiraan pemasukan dari penjualan mie Sagu totalnya adalah sekitar Rp 120.000

D. Perkiraan Laba/Rugi

Kemungkinan perkiraan laba untuk penjualan 15 porsi adalah:

Pendapat penjualan – biaya produksi

Rp. 120.000 – Rp. 95. 000 = Rp. 25.000


Kami perkirakan akan mendapat laba sekitar Rp. 25.000

BAB V KESIMPULAN

Pada rancangan proposal P5 tema kewirausahaan ini kami mengajukan sebuah proposal usaha di
bidang kuliner. Merek produk kita adalah MIE SAGU DAN ES JERUK PERAS . Untuk harga jual MIE
SAGU adalah Rp.8.000 per porsi Dan untuk harga jual Es jeruk peras adalah Rp. 5.000. Dari modal
usaha yang telah kami hitung, kami memperkirakan akan mendapat laba jika terjual dengan baik.Dari
hasil pembahasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa usaha (Mie sagu dan Es jeruk
peras) ini dari segi ide,hingga rencana keuangan berupa modal dan lain-lain, memiliki prospek yang
menjanjikan kedepannya.

Tantangan terbesar dalam pemasaran dan promosi produk berupa cukup banyaknya pesaing dengan
produk serupa. Maka dari itu, target pasar usaha ini harus tepat sasaran dan meyakinkan. Kami juga
akan terus mengupayan inovasi pada rasa, topping, kemasan dan media pemasarannya sehingga
produk kami dapat terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai