Anda di halaman 1dari 5

I.

Pembahasan
Archimedes merupakan suatu hukum yang menyatakan bahwa setiap
benda tercelup ke dalam suatu zat cair ataupun fluida sebagian maupun
seluruh bagiannya, maka benda tersebut akan memiliki gaya dorong ke
atas atau yang disebut gaya apung. Gaya dorong yang diterima tersebut
besarnya akan sama dengan berat cairan ataupun fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut. Terdapat tiga kemungkinan yang akan terjadi, yakni
benda tersebut mengapung, melayang, atau tenggelam. Hukum
Archimedes menjelaskan hubungan besarnya gaya yang diberikan zat cair
terhadap benda yang berinteraksi dengannya. Jika benda dicelupkan ke
dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama
besar dengan berat zat.
Adapun prosedur kerja pada praktikum Hukum Archimedes yaitu
yang pertama menyiapkan alat dan bahan seperti dinamometer, gelas ukur,
statif, tali, bahan logam (besi, tembaga, dan aluminium), dan air
secukupnya. Langkah yang pertama adalah menghitung berat ketiga benda
logam di udara (W udara) dengan cara mengikat bahan logam
menggunakan tali yang dihubungkan dengan dinamometer. Langkah
berikutnya adalah menghitung berat ketiga benda logam di air dengan cara
menenggelamkan benda logam ke dalam air yang terhubung dengan
dinamometer. Catat data-data yang didapat seperti berat benda di udara,
berat benda di air, dan gaya apung benda. Lakukan langkah-langkah yang
sama untuk ketiga benda logam yang berbeda.
Pada hasil percobaan untuk bahan besi didapatkan data bahwa berat
benda di udara adalah 0,6 N, berat benda di air adalah 0,5 N , gaya apung
benda adalah 0,1 N dan massa jenis benda adalah 6.000 kg/m3. Pada hasil
percobaan untuk bahan aluminium didapatkan data bahwa berat benda di
udara adalah 0,2 N, berat benda di air adalah 0,1 N , gaya apung benda
adalah 0,1 N dan massa jenis benda adalah 2.000 kg/m3. Pada hasil
percobaan untuk bahan tembaga didapatkan data bahwa berat benda di
udara adalah 0,6 N, berat benda di air adalah 0,5 N , gaya apung benda

27
adalah 0,1 N dan massa jenis benda adalah 6.000 kg/m3. Dari ketiga
percobaan dengan jenis benda yang berbeda didapatkan data gaya apung
yang sama besarnya. Hal itu membuktikan bahwa jenis benda tidak
mempengaruhi gaya apung benda. Gaya apung dipengaruhi oleh berat
benda pada saat di udara dan berat benda saat berada di air.
Viskositas disebut juga dengan istilah kekentalan. Salah satu
contohnya adalah air yaitu merupakan contoh dari cairan yang encer dan
misalnya kecap merupakan cairan yang kental. Kekentalan suatu zat
merupakan faktor utama yang dapat memengaruhi daya mengalirnya suatu
cairan. Semakin kental suatu zat maka kecepatan mengalirnya akan
semakin rendah begitupun juga sebaliknya. Kekentalan pada zat cair ini
disebabkan oleh adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik menarik antara
molekul sejenis. Jadi viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari
suatu cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, maka semakin
besar tahanannya. Viskositas dinyatakan dengan simbol “eta” yang
menunjukkan koefisien viskositas. Jadi tingkat kekentalan suatu cairan
dinyatakan oleh koefisien viskositas cairan tersebut. Cairan dengan
molekul lebih besar dan lebih kompleks, akan mempunyai viskositas yang
tinggi.
Adapun prosedur kerja pada praktikum viskositas yaitu yang pertama
menyiapkan alat dan bahan seperti neraca ohauss 311, jangka sorong,
tabung yang berisi fluida (minyak goreng), bola, mistar, dan stopwatch.
Langkah pertama adalah mengukur diameter bola menggunakan jangka
sorong dan mengukur massa bola menggunakan neraca ohauss 311,
selanjutnya menimbang zat cair atau minyakdalam gelas ukur di atas
neraca untung menghitung massa jenis zat cair. Langkah selanjutnya
adalah mengukur jarak jatuh (h) yaitu jarak antara dasar dan permukaan
minyak. Menjatuhkan bola dari permukaan cairan tanpa kecepatan dan di
hitung waktu jatuhnya menggunakan stopwatch, lakukan untuk ketinggian
yang berbeda-beda.

28
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data
diameter bola adalah 0,019 m, volume bola adalah 3,589 x 10-6 m3, massa
bola adalah 0,007 kg . Sehingga massa jenis bola adalah massa bola dibagi
volume bola hasilnya 1.950,4 kg/m3. Pada jenis zat cair atau minyak
didapatkan data massa zat cair adalah 0,0477 kg, volume zat cair adalah
0,0005 m3. Sehingga massa jenis zat cair adalah massa zat cair dibagi
volume zat cair hasilnya 954 kg/m3.
Pada percobaan menjatuhkan bola ke dalam tabung berisi fluida
didapatkan data bahwa pada saat bola dijatuhan dari ketinggian 0,15 m
dibutuhkan waktu 0,16 detik hingga bola sampai ke dasar tabung, pada
saat bola dijatuhan dari ketinggian 0,20 m dibutuhkan waktu 0,28 detik
hingga bola sampai ke dasar tabung, pada saat bola dijatuhan dari
ketinggian 0,25 m dibutuhkan waktu 0,41 detik hingga bola sampai ke
dasar tabung, pada saat bola dijatuhan dari ketinggian 0,30 m dibutuhkan
waktu 0,47 detik hingga bola sampai ke dasar tabung, dan pada saat bola
dijatuhan dari ketinggian 0,35 m dibutuhkan waktu 0,54 detik hingga bola
sampai ke dasar tabung.
Dari data-data yang telah didapatkan dari percobaan viskositas dapat
dihitung koefisien viskositasnya menggunakan gaya gravitasi, waktu
jatuhnya bola, diameter bola, massa jenis bola, massa jenis zat cair, dan
ketinggian h. Dari perhitungan koefisien viskositasnya, terlihat bahwa
semakin tinggi atau dalam benda dijatuhkan maka semakin lama juga
waktu untuk bola sampai ke dasar tabung.
Adapun kesalahan pada saat praktikum adalah volume zat cair atau
minyak di dalam tabung yang semakin berkurang seiring berjalannya
percobaan menghitung waktu bola yang dilakukan berulang kali.
Perhitungan waktu dilakukan berulang kali karena data yang didapatkan
tidak sesuai dengan konsep teorinya dimana semakin dalam bola
dijatuhkan maka semakin lama pula waktu yang diperlukan. Perhitungan
waktu pada saat bola dijatuhkan harus dilakukan dengan tepat dan cepat,

29
apabila didapatkan data waktu yang tidak semakin meningkat maka perlu
dilaukan percobaan ulang hingga data waktu sesuai dengan konsep teori.

30
J. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Perubahan jenis benda tidak berpengaruh terhadap gaya apung
benda.Karena berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan,
perubahan jenis benda tidak berpengaruh terhadap gaya apung
melainkan berat benda saaat di timbang di udara dan di air lah yang
dapat memengaruhi gaya apung suatu benda.
2. Berdasarkan hasil percobaan kami pada kegiatan viskositas
terbukti bahwa kedalaman suatu benda berbanding lurus terhadap
waktu. Semakin dalam atau tinggi benda dijatuhkan, maka akan
semakin lambat juga waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai
ke dasar.

31

Anda mungkin juga menyukai