Glycemic Control and Macular Edema in Patients Undergoing

Cataract Surgery

Tugas Critical Appraisal

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Umum PPDS FK UNDIP

Chalimi Ardani
22040623310003
Prodi Ophthalmology

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
 CRITICAL APPRAISAL STUDI COHORT

Artikel ini dianalisis menggunakan kuisioner Critical Apraisal dari JBI (Joanne Briggs
Institute) sebagai berikut:

1. Were the two groups similar and recruited from the same population?

Ya, Ada Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Populasi penelitian terdiri dari 1285 pasien DM, dengan total 1571 operasi mata tunggal. Penelitian
ini memasukkan pasien berusia di atas 18 tahun dengan diagnosis DM (kode ICD-9 X250). Penelitian
ini mengecualikan catatan dengan data medis yang hilang, sampel HbA1c yang hilang, suntikan anti
VEGF sebelumnya dan yang melaporkan riwayat uveitis atau oklusi vena retina.

2. Were the exposures measured similarly to assign people to both exposed and unexposed groups?
Ya, Semua Kelompok diukur HbA1C Sebelum Operasi

Para pasien diklasifikasikan menurut kelompok studi berdasarkan tingkat HbA1c sebelum operasi.
Data HbA1c dianggap relevan jika pengujian dilakukan hingga 180 hari sebelum operasi.

3. Was the exposure measured in a valid and reliable way?

Ya, Kontrol Glikemik menggunakan HbA1C sebagai Standar Emas

4. Were confounding factors identified?

Usia dan Retinopati Diabetik

Potensi perancu seperti usia dan latar belakang retinopati diabetik juga dimasukkan dalam model.

5. Were strategies to deal with confounding factors stated?

Ya, deskripsi metode statistik karena metode regresi seperti regresi logistik biasanya digunakan
untuk menangani faktor perancu/variabel yang diminati.

Uji regresi persamaan estimasi umum (GEE) dengan grafik distribusi Poisson digunakan untuk
mengevaluasi risiko relatif hasil CME pasca operasi antara pasien DM dengan HbA1c lebih tinggi dari
7 dan pasien yang HbA1c 7 atau lebih rendah.

6. Were the groups/participants free of the outcome at the start of the study (or at the moment of
exposure)?

Ya Karena Subyek Penelitian Diikuti untuk Menemukan Edema Makula Kistoid Pseudofakik Termasuk
Kriteria Pengambilan Sampel.

7. Were the outcomes measured in a valid and reliable way?

Ya

Setelah analisis awal dan sekunder, uji regresi persamaan estimasi umum (GEE) dengan grafik
distribusi Poisson digunakan untuk mengevaluasi risiko relatif hasil CME pasca operasi antara pasien
DM dengan HbA1c lebih tinggi dari 7 dan pasien yang HbA1cnya 7 atau lebih rendah.

8. Was the follow up time reported and sufficient to be long enough for outcomes to occur?

Ya, Kami kemudian menganalisis data untuk komplikasi CME setelah operasi, yaitu pasien dengan
CME yang didiagnosis secara klinis menerima suntikan anti-VEGF intraokular pada tahun pertama
setelah operasi

9. Was follow up complete, and if not, were the reasons to loss to follow up described and explored?

Ya, follow up lengkap

10. Were strategies to address incomplete follow up utilized?

Hal ini tidak disebutkan dalam penelitian ini

11. Was appropriate statistical analysis used?

Ya, Awalnya, data dari kedua kelompok dianalisis berdasarkan karakteristik pribadi (usia, jenis
kelamin, indeks massa tubuh (BMI)), dan variabel-variabel termasuk rata-rata kadar glukosa dan
durasi DM, dan lain-lain. Variabel kontinyu dibandingkan dengan menggunakan uji Mann-Whitney
untuk nilai yang berdistribusi tidak normal dan uji T untuk nilai yang berdistribusi normal. Nilai
kategorikal dibandingkan menggunakan uji ChiSquare. Analisis dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak R, versi 4.0.5.

Nilai kategorikal dibandingkan dengan menggunakan uji Chi-Square. Variabel yang paling diminati
dalam analisis kedua adalah hasil tes HbA1c. Karakteristik pribadi dan variabel diabetes secara
umum juga dipertimbangkan untuk analisis ini, sejalan dengan uraian variabel tersebut pada analisis
awal.

Uji regresi persamaan estimasi umum (GEE) dengan grafik distribusi Poisson digunakan untuk
mengevaluasi risiko relatif dari hasil CME pasca operasi