Anda di halaman 1dari 37

kurikulum/ m$edk muwtn/ elokl/ bhsblø

KURIKULUM MERDEKA MUATAN LOKAL BAHASA BALI

j)Zé*ÿs)eKÿl;m)n)£;hts//k)juruwn/

JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAN

dins/p)nÑidikn/,k)p)muDÿn/dn/3l;rg

DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

epÉopinŠiblø

PROVINSI BALI

,2023,

2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penyusunan Kurikulum
Merdeka Muatan Lokal Bahasa Bali dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Bahasa Bali ini merupakan kurikulum
pembelajaran bahasa Bali di jenjang SMA/SMK yang mengikuti struktur kurikulum Merdeka
dengan elemen berupa Capaian Pembelajaran (CP) untuk Fase E dan Fase F yang harus
dicapai di jenjang SMA/SMK.Kurikulum tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan pembelajaran dalam rangka pelestarian Bahasa Bali pada institusi formal di
tingkat satuan pendidikan, khususnya jenjang SMA dan SMK.
Kurikulum Merdeka Muatan Lokal Bahasa Bali disusun atas bantuan berbagai pihak.
Olehkarena itu ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum
tersebut. Langkah-langkah penyusunan telah dilakukan dengan memetakan materi pokok dan
perumusan kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa pada tiap jenjangpendidikan formal,
serta dilakukan penyesuaian-penyesuaian mengacu pada peraturan perundangan pendidikan
terbaru dan masukan dari anggota dan pengurus MGMP Bahasa Bali SMA dan SMK Provinsi
Bali, Pengawas Sekolah, Widyaprada BPMP Provinsi Bali, serta pakar Bahasa Bali.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, masukan dan saran konstruktif dari semua
pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan dokumen Kurikulum Merdeka Muatan Lokal
Bahasa Bali di masa yang akan datang. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa
memberikan tuntunan kepada kita semua, agar Bahasa Bali senantiasa dapat dikembangkan
dan dilestarikan sebagai salah satu aset kebudayaan kebanggaan masyarakatBali sekaligus
sebagai jalan pengembangan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berlandaskan nilai-nilai
kearifan lokal Sat Kerthi menuju Bali Era Baru.

Bali, 14 Juni 2023


Kepala Dinas Pendidikan Kepemudan dan
Olahraga Provinsi Bali

Dr. KN. Boy Jayawibawa


NIP. 19651130 199203 1 010
KURIKULUM MERDEKA
MUATAN LOKAL BAHASA BALI JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/SMK)

A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan upaya-
upaya melestarikan dan mengembangkan Bahasa Bali sebagai salah satu aset budaya Bali.
Kesungguhan Pemerintah Provinsi Bali untuk menjaga dan melestarikan Bahasa dan Sastra
Bali tersebut diwujudkan dalam bentuk Perda Bali Nomor 3 Tahun 1992 tentang Pembinaan,
Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali yang kemudian digantikan
dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan
Sastra Bali yang mewajibkan seluruh jalur dan jenjang pendidikan untuk mengajarkan mata
pelajaran/mata kuliah Bahasa Bali sebagai Muatan Lokal/Mata Pelajaran wajib diajarkan
minimal 2 (dua) jam perminggu.
Pengembangan muatan lokal Bahasa dan Sastra Bali dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut: (a) menjamin kesinambungan pemakaian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, (b)
mengembangkan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan Nasional, (c)
memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, (d) melestarikan Bahasa,
Aksara dan Sastra Bali. Pembinaan, pengembangan dan pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra
Bali tersebut dilakukan dengan berbagai cara antara lain dalam bentuk muatan lokal Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Pentingnya pengembangan muatan lokal Bahasa Bali, karena Bahasa Bali adalah sebagai
bahasa daerah dan merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Bali yang berfungsi sebagai bahasa
komunikasi antar masyarakat Bali. Dalam kebijakan bahasa nasional, fungsi bahasa daerah
ditetapkan sebagai: (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat
komunikasi di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sebagai sarana pendukung budaya
daerah dan bahasa Indonesia, dan (5) sebagai pendukung sastra daerah dan sastra Indonesia.
Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa daerah sebagai: (1) pendukung bahasa Indonesia,
(2) bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar di daerah tertentu untuk
memperlancar pengajaran bahasa Indonesia atau pelajaran lain, dan (3) sumber kebahasaan
untuk memperkaya bahasa Indonesia.
Muatan lokal bahasa Bali diharapkan dapat membentuk pemahaman dan membentuk
sikap positif peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggal mereka, khususnya
pengembangan bahasa dan sastra Bali yang bermanfaat untuk mengembangkan karakter,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik agar dapat (1) mengenal dan menjadi lebih
akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya, (2) memiliki bekal kemampuan dan
keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun
lingkungan masyarakat pada umumnya, dan (3) memiliki sikap dan perilaku yang selaras
dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan
nasional.
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran, pada Lampiran I mengenai Struktur Kurikulum Merdekadinyatakan
bahwa satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan
sebagai berikut: 1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain; 2) mengintegrasikan ke
dalam tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila; dan/atau 3) mengembangkan mata
pelajaran yang berdiri sendiri. Lebih lanjut dinyatakan dalam pengembangan muatan lokal
yang berdiri sendiri, struktur muatan lokal diberikan alokasi 72 JP per tahun, dengan asumsi
1 tahun terdiri atas 36 minggu.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, pada Pasal 3 ayat (2) menyatakan
bahwa muatan lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf k dirumuskan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah
Provinsi Bali dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi
Bali menyusun Standar Isi untuk Muatan Lokal Bahasa Bali yang akan digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran bahasa Bali di seluruh Bali.

B. RASIONAL
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan beraksara serta berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial
menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang
digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Bali merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks
sosial budaya Bali pada khususnya, tanpa mengesampingkan aspek numerasi. Kemampuan
literasi dan numerasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan
memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre
yang terkait dengan penggunaan bahasa, sastra dan aksara Bali dalam kehidupan. Setiap genre
memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur pikir-struktur-khas teks tertentu. Tipe teks
merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa,sastra dan aksara Bali
untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran
Bahasa Bali adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk
membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping
pedagogi genre, pembelajaran Bahasa Bali dapat dikembangkan dengan model pembelajaran
berbasis projek dan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Bali akan membentuk Profil
Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional
sebagaimana diuraikan di atas dapat diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Bali

C. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN BAHASA BALI


Mata pelajaran bahasa Bali bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan diri
menjadi individu yang:
1. Berakhlak mulia dengan menggunakan Bahasa Bali dalam berkomunikasi secara efektif,
efisien dan santun sesuai tata krama, baik lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa ibu (mother of tongue)
dan memperkaya khasanah bahasa nasional.
3. Mampu berbahasa Bali dengan tepat dan kreatif dalam berbagai teks multimodal (lisan,
tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan dan konteks.
4. Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dalam
belajar dan bekerja serta kematangan emosional dan sosial.
5. Memanfaatkan dan mengimplementasikan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan
serta membentuk Profil Pelajar Pancasila :beriman, mandiri, kritis, kreatif, gotong royong
dan kebhinekaan global.
6. Menghargai dan mengapresiasi bahasa, sastra dan aksara Bali sebagai budaya lokal dan
hasil intelektual masyarakat Bali.

D. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA BALI


Mata pelajaran Bahasa Bali menjadi modal dasar dalam usaha pelestarian budaya Bali
karena berfokus pada kemampuan literasi. Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan
dan perkembangan peserta didik, mata pelajaran bahasa Bali membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif yang
menguasai literasi digital dan informasional dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Mata pelajaran bahasa
Bali membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan
keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis).
Kompetensi berbahasa ini berdasar pada empat hal yang saling berhubungan dan saling
mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan
kompetensi kebahasaan), aksara (kemampuan menulis aksara Bali dan huruf Latin), sastra
(kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya
sastra); melalui proses berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi
berbahasa, bersastra, dan beraksara diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki
kemampuan literasi tinggi dan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
1. Mata pelajaran bahasa Bali mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca
dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan,
menulis).
2. Mata pelajaran bahasa Bali menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatanberagam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:
penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context),
pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian
(independent construction); serta kegiatan yang mendorongpeserta didik untuk
berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran bahasa Bali dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. Kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungannya;
b. Kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan
Menyimak
Bahasa Reseptif
Membaca dan memirsa
Berbicara dan mempresentasikan
Produktif
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut:


a. Menyimak merupakan kemampuan peserta didik menerima, memahami informasi yang
didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk memberikan apresiasi kepada
mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan, mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi tuturan bahasa,
memaknainya, dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. Menyimak
merupakan kemampuan komunikasi yang penting sebab kemampuan menyimak
menentukan tingkat kemampuan peserta didik memahami makna (tersurat dan tersirat)
paparan lisan, memahami ide pokok dan pendukung pada konten informasi maupun
konteks yang melatari paparan tersebut. Komponen- komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyibahasa, sistem isyarat, kosakata,
struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
b. Membaca merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, serta merefleksi teks berhuruf Latin maupun beraksara Bali sesuai tujuan
dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Memirsa merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di
antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf (Latin dan Aksara Bali), sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,dan metakognisi.

c. Berbicara merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan


dalam bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan
sesuai konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media (visual, digital,
audio, dan audiovisual). Komponen- komponen yang dapat dikembangkan dalam
berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
d. Menulis merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam
bentuk tulis berhuruf Latin maupun beraksara Bali secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan, kata, kalimat,
danparagraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi dalam beragam tipe
teks.

E. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA BALI JENJANG


SMA/SMK
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE E
Fase E (Kelas X SMA/ SMK)
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia
kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang
topikyang beragam : Anggah Ungguhing Basa, Pidarta, Wacana Singkat Berbahasa
Bali, Puisi Bali Modern, Sekar Alit ( Durma, Dangdang Gula, Pangkur), Cerpen,
Paribasa Bali (Sesonggan, Sesenggakan, Sloka, Sesapan), Aksara Bali dalam berbagai
media . Peserta didik mampu menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan
pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi
dan debat. Pesertadidik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan
pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara
mandiri kritis, danetis.
Fase E berdasarkan Elemen
Elemen Menyimak
Di akhir fase E, Elemen menyimak peserta didik secara kritis dan kreatif mampu
memahami, mengaplikasi, menganalisis,mengevaluasi, mencipta informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimakberbagai wacana sastra dan non sastra dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara.
Elemen Membaca & Memirsa
Di akhir fase E, Elemen membaca dan memirsa peserta didik secara kritis dan kreatif
mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, mencipta informasi
berupagagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekontruksi, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, dari teks visual dan audio visual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menyintesis,
memanipulasi, presisi artikulasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data sertamembandingkan isi teks.
Elemen Berbicara dan
Mempresentasikan
Di akhir fase E, Elemen berbicara dan mempresentasikan peserta didik mandiri,
kritis danetis mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan untuktujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dangelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampumenyintesis,memanipulasi, presisi, artikulasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkanmateri diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

Elemen Menulis

Di akhir fase E, Elemen menulis peserta didik mandiri, kritis dan etis mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan dalam
bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menyintesis,
memanipulasi, presisi,artikulasi teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional
dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk
tujuan ekonomi kreatif. Pesertadidik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak
maupun digital.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE F

Fase F (kelas XI, XII SMA/ SMK)


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia
kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang
topikyang beragam : Anggah Ungguhing Basa, Sembrama Wacana, Dharma Wacana,
Sekar Madya, Sekar Agung, Paribasa Bali ( Sesawangan, Pepindan, Sesemon,
Sesimbing),Puisi, Drama Bali, Gancaran (Prosa), Aksara Bali dalam berbagai tujuan.
Peserta didik mampu menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan
pendapatdari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi
dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan
pendapat danmempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara
mandiri kritis, danetis.

Fase F berdasarkan Elemen


Elemen Menyimak
Di akhir fase F, Elemen menyimak peserta didik secara kritis dan kreatif mampu
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, mencipta informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimakberbagai wacana sastra dan non sastra dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara.

Elemen Membaca & Memirsa


Di akhir fase F, Elemen membaca dan memirsa peserta didik secara kritis dan kreatif
mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, mencipta informasi
berupagagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekontruksi, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, dari teks visual dan audio visual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menyintesis,
memanipulasi, presisi artikulasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secarakreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi
dan kualitas data sertamembandingkan isi teks.
Elemen Berbicara dan
Mempresentasikan
Di akhir fase F, Elemen berbicara dan mempresentasikan peserta didik mandiri, kritis
danetis mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu menyintesis,memanipulasi, presisi, artikulasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkanmateri diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.
Elemen Menulis
Di akhir fase F, Elemen menulis peserta didik mandiri, kritis dan etis mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan dalam
bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menyintesis,
memanipulasi, presisi, artikulasi teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional
dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk
tujuan ekonomi kreatif.

Dalam mengembangkan pembelajaran bahasa Bali pada tingkat satuan


pendidikan, guru wajib menggunakan kurikulum muatan lokal Bahasa Bali sebagai
pedoman. Selanjutnya guru bahasa Bali wajib mengembangkan Tujuan Pembelajaran
(TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta Modul Ajar mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Pada kurikulum muatan lokal
Bahasa Bali ini juga akan dilampirkan contoh pengembangan TP, ATP, dan Modul Ajar
yang bisa dijadikan referensioleh guru bahasa Bali dalam mengembangkan perangkat
secara merdeka di satuan pendidikan masing-masing.

Ditetapkan di Bali Tanggal 14 Juni 2023


Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Bali

Dr. KN. Boy Jayawibawa


NIP. 19651130 199203 1 010
Lampiran
Lampiran 1. Rumusan TP dan ATP Fase E

RUMUSAN TP DAN ATP


FASE E/KELAS X
KURIKULUM MERDEKA
TAHUN PELAJARAN ……………………………
MATA PELAJARAN: BAHASA BALI

Capaian Pembelajaran Fase E Kompetensi Konten Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
(TP) (ATP)
Peserta didik memiliki - memahami, Aksara Bali 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah membaca teks/naskah
kemampuan berbahasa untuk - mengaplikasi, kreatif mampu menganalisis wacana beraksara Bali, peserta
berkomunikasi dan bernalar - menganalisis, penerapan uger-uger aksara didik secara kritis dan kreatif
sesuai dengan tujuan, konteks - mengevaluasi, Bali. mampu menganalisis penerapan
sosial, akademis, dan dunia - mencipta 2. Peserta didik mampu uger-uger aksara Bali serta isi dari
kerja.Peserta didik secara kritis - menyintesis, mempresentasikan gagasan, wacana tersebut.
dan kreatif mampu memahami, - memanipulasi pikiran, pandangan serta 2. Melalui diskusi peserta didik
mengaplikasi, menganalisis, - presisi menyintesis uger-uger aksara mampu secara mandiri maupun
mengevaluasi, atau mencipta - artikulasi Bali dan isi dari wacana kelompok mempresentasikan
informasi dari berbagai tipe teks beraksara Bali. gagasan, pikiran, pandangan serta
tentang topik yang beragam : 3. Peserta didik mandiri, kritis dan menyintesis uger-uger aksara Bali
Anggah Ungguhing Basa, kreatif mampu menulis/ dan isi dari wacana beraksara
Pidarta, Wacana Singkat mengalihaksarakan teks/wacana Bali.
Berbahasa Bali, Puisi Bali beraksara latin ke aksara Bali di 3. Peserta didik mandiri, kritis dan
Modern, Sekar Alit ( Durma, berbagai media. kreatif mampu menulis/
Dangdang Gula, Pangkur), mengalihaksarakan teks/ wacana
Cerpen, Paribasa Bali beraksara latin ke aksara Bali di
(Sesonggan,Sesenggakan, lontar.
Sloka, Sesapan), Aksara Bali 4. Peserta didik mandiri, kritis dan
dalam berbagai media . Peserta kreatif mampu mengetik/
didik mampu menyintesis, mengalihaksarakan teks/ wacana
memanipulasi, presisi, beraksara latin ke aksara Bali di
artikulasi gagasan dan pendapat software (HP atau komputer).
dari berbagai sumber. Peserta - memahami, kar Alit (Durma, 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak demonstrasi
didik mampu berpartisipasi aktif - mengaplikasi, Dangdang Gula, kreatif mampu memahami maupun video sekar alit (Durma,
dalam diskusi dan debat. Peserta - menganalisis, Pangkur) informasi ataupun pesan yang Dangdang gula dan Pangkur),
didik mampu menulis berbagai - mengevaluasi, terdapat dalam sekar alit peserta didik secara kritis dan
teks untuk merefleksi - mencipta (Durma, Dangdang Gula dan kreatif mampu memahami
menyampaikan pendapat dan - menyintesis, Pangkur). informasi ataupun pesan yang
mempresentasikan serta - memanipulasi 2. Peserta didik secara kritis dan terdapat dalam sekar alit tersebut.
menanggapi informasi nonfiksi - presisi kreatif mampu menganalisis 2. Setelah membaca teks sekar alit
dan fiksi secara mandiri kritis, - artikulasi serta mempresisi gagasan, (Durma, Dangdang gula dan
dan etis. pikiran, pandangan tentang pada pangkur), peserta didik secara
lingsa sekar alit (Durma, kritis dan kreatif mampu
Dangdang Gula dan Pangkur). menganalisis pada lingsa sekar
3. Peserta didik mampu alit (pupuh) tersebut.
berbicara/menyanyikan 3. Peserta didik mampu secara
(nembangang) serta mandiri maupun kelompok
mengartikulasi dengan tepat mempresentasikan serta
sekar alit (Durma, Dangdang mempresisi gagasan, pikiran,
Gula, dan Pangkur). pandangan tentang pada lingsa
4. Peserta didik mampu sekar alit (Durma, Dangdang gula
menulis/mencipta teks sekar alit dan pangkur) yang dianalisis.
(Durma, Dangdang gula dan 4. Peserta didik mandiri, kritis, dan
pangkur) kreatif mampu menulis/mencipta
teks sekar alit (Durma, Dangdang
Gula, dan Pangkur).
5. Peserta didik mampu
berbicara/menyanyikan
(nembangang) serta
mengartikulasi dengan tepat sekar
alit (Durma, Dangdang gula dan
pangkur).
- memahami, ggah-ungguhing 1. Peserta didik mampu memahami 1. Setelah memirsa berbagai media
- mengaplikasi, basa (Babaosan anggah-ungguhing Basa dalam terkait bebaosan ring pakraman
- menganalisis, ring pakraman) bebaosan pakramanan (nunas peserta didik secara kritis dan
- mengevaluasi, tirta ring gria) kreatif mampu memahami
- mencipta 2. Peserta didik mampu memahami anggah-ungguhing basa dalam
- menyintesis, angah-ungguhing basa dalam bebaosan pakraman (nunas tirta
- memanipulasi bebaosan pakraman (nunas tirta) ring gria)
- presisi 2. Peserta didik secara berkelompok
- artikulasi dengan kritis serta kreatif mampu
mengaplikasikan anggah-
ungguhing basa dalam bebaosan
pakraman (nunas tirta ring gria)
- memahami, darta 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak teks pidarta
- mengaplikasi, kreatif mampu memahami Bahasa Bali yang bertemakan
- menganalisis, struktur pidarta. budaya Bali peserta didik secara
- mengevaluasi, 2. Peserta didik secara kritis dan kritis dan kreatif mampu
- mencipta kreatif mampu menganalisis teks memahami struktur pidarta.
- menyintesis, Pidarta. 2. Setelah memirsa video mapidarta,
- memanipulasi 3. Peserta didik secara peserta didik dapat menganalisis
- presisi mandiri/berkelompok mampu tema, struktur (wangun)
- artikulasi mencipta salah satu bagian dari PidartaPeserta didik mampu
struktur pidarta secara mandiri maupun kelompok
4. Peserta didik secara kritis dan berfikir kritis dan etis berbicara
kreatif mampu mengartikulasi dan mempresentasikan serta
teks pidarta. menyintesis gagasan, pikiran,
pandangan mengenai struktur
(wangun) dari pidarta.
3. Peserta didik mampu secara
mandiri dan kelompok mampu
mencipta salah satu bagian dari
struktur pidarta (pendahuluan, isi
atau penutup)
4. Peserta didik secara mandiri
mampu membawakan teks pidarta
di depan kelas
- memahami, Satua Cutet 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak materi satua
- mengaplikasi, (Bawak)/Cerpen kreatif mampu memahami Bawak, peserta didik secara kritis
- menganalisis, Unsur Intrinsik Satua dan kreatif mampu memahami
- mengevaluasi, Bawak/Cerpen unsur intrinsik pada satua
- mencipta 2. Peserta didik secara kritis dan bawak/cerpen.
- menyintesis, kreatif mampu menganalisis
- memanipulasi 2. Peserta didik mampu secara
Unsur Intrinsik Satua mandiri maupun kelompok kritis
- presisi Bawak/Cerpen yang terdapat
- artikulasi dan etis mampu menganalisis
dalam video/film pendek
unsur intrinsik yang terdapat
Berbahasa Bali.
dalam film pendek.
3. Peserta didik mampu secara
kelompok kritis dan etis 3. Setelah peserta didik mampu
menciptakan gagasan, pikiran, menganalisis, peserta didik secara
pandangan mengenai pembuatan kritis dan kreatif mampu berbicara
teks satua Bawak/cerpen dari dan mempresentasikan hasil
berbagai media. analisis unur intrinsik satua
bawak/cerpen pada film pendek.
4. Setelah menyimak hasil analisis
satua bawak/cerpen, peserta didik
menulis satua bawak/cerpen dari
berbagai media.
- memahami, Wacana Singkat 1. Peserta didik mandiri, kritis dan 1. Setelah menyimak konsep wacana
- mengaplikasi, (Bebanyolan dan etis mampu memahami konsep peserta didik secara kritis dan
- menganalisis, Deskriptif) wacana singkat berbahasa Bali kreatif mampu memahami konsep
- mengevaluasi, (Bebanyolan dan Deskriptif).
- mencipta 2. Peserta didik mandiri, kritis dan wacana singkat berbahasa Bali
- menyintesis, etis mampu menganalisis isi (Bebanyolan dan Deskriptif).
- memanipulasi wacana singkat berbahasa Bali 2. Setelah membaca sebuah wacana
- presisi (Bebanyolan dan Deskriptif). singkat berbahasa Bali, peserta
- artikulasi 3. Peserta didik mandiri, kritis dan didik secara kritis dan kreatif
etis mampu mencipta wacana mampu menganalisis isi wacana
singkat berbahasa Bali singkat berbahasa Bali
(Bebanyolan dan Deskriptif). (Bebanyolan dan Deskriptif).
3. Peserta didik mandiri, kritis dan
etis mampu mencipta wacana
singkat berbahasa Bali
(Bebanyolan dan atau Deskriptif).
- memahami, ribasa Bali 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak video drama
- mengaplikasi, (Sesonggan, kreatif mampu memahami Bali modern, peserta didik secara
- menganalisis, Sesenggakan, konsep serta makna Paribasa kritis dan kreatif mampu
- mengevaluasi, Sloka, Sesapan) Bali (Sesonggan, Sesenggakan,
menganalisis Paribasa Bali
- mencipta Sloka, Sesapan).
2. Peserta didik secara kritis dan (Sesonggan, Sesenggakan, Sloka,
- menyintesis,
- memanipulasi kreatif mampu menganalisis Sesapan) yang terdapat dalam
- presisi Paribasa Bali (Sesonggan, video tersebut.
- artikulasi Sesenggakan, Sloka, Sesapan) 2. Peserta didik mampu secara
yang terdapat dalam video. mandiri maupun kelompok kritis
3. Peserta didik mampu secara dan etis berbicara dan
mandiri maupun kelompok kritis
mempresentasikan serta
dan etis berbicara dan
mempresentasikan serta menyintesis gagasan, pikiran,
menyintesis gagasan, pikiran, pandangan mengenai Paribasa
pandangan mengenai Paribasa Bali (Sesonggan, Sesenggakan,
Bali (Sesonggan, Sesenggakan, Sloka, Sesapan) yang ditemukan
Sloka, Sesapan) yang ditemukan dalam video drama Bali modern.
dalam berbagai media. 3. Setelah membaca teks dialog
4. Peserta didik mandiri, kritis dan
bebanyolan, peserta didik secara
etis mampu menulis serta
memanipulasi gagasan, pikiran kritis dan kreatif mampu
berupa wacana dialog memahami makna Paribasa Bali
bebanyolan yang terdapat (Sesonggan, Sesenggakan, Sloka,
Paribasa Bali (Sesonggan,
Sesapan) dalam teks tersebut.
Sesenggakan, Sloka, Sesapan).
4. Setelah menyimak wacana dialog
bebanyolan, peserta didik secara
kritis dan kreatif mampu
memahami konsep Paribasa Bali
(Sesonggan, Sesenggakan, Sloka,
Sesapan).
5. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok kritis
dan etis berbicara dan
mempresentasikan mengenai
paribasa Bali (Sesonggan,
Sesenggakan, Sloka, Sesapan)
yang ditemukan dalam wacana
dialog bebanyolan.
6. Peserta didik mandiri, kritis dan
etis mampu menulis serta
memanipulasi gagasan, pikiran
berupa wacana dialog bebanyolan
yang terdapat Paribasa Bali
(Sesonggan, Sesenggakan, Sloka,
Sesapan).
- memahami, isi Bali Modern 1. Peserta didik mampu 1. Setelah menyimak demonstrasi
- mengaplikasi, memahami serta menganalisis atau video pembacaan puisi Bali
- menganalisis, isi serta makna yang terdapat modern, peserta didik secara
- mengevaluasi, dalam Puisi Bali modern. kritis dan kreatif mampu
- mencipta 2. Peserta didik mampu secara memahami serta menganalisis isi
- menyintesis, mandiri maupun kelompok yang terdapat dalam puisi.
- memanipulasi berfikir kritis dan etis 2. Setelah membaca teks puisi bali
- presisi mendeklamasikan puisi Bali modern, peserta didik secara
- artikulasi modern. kritis dan kreatif mampu
menganalisis makna yang tersurat
dan tersirat dalam puisi tersebut.
3. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok
mempresentasikan serta
menyintesis gagasan, pikiran,
pandangan tentang puisi bali
modern yang dianalisis.
4. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok
berfikir kritis dan etis
mendeklamasikan puisi Bali
modern baik secara langsung
maupun berupa musikalisasi
puisi.
Lampiran 2. Rumusan TP dan ATP Fase F

RUMUSAN TP DAN ATP


FASE F/KELAS XI DAN KELAS XII
KURIKULUM MERDEKA
TAHUN PELAJARAN ……………………………
MATA PELAJARAN: BAHASA BALI

Capaian Pembelajaran Fase F Kompetensi Konten Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
(TP) (ATP)
Peserta didik memiliki - Memahami Aksara Bali (Bali 1. Peserta didik mampu memahami 1. Setelah menyimak konsep pasang
kemampuan berbahasa untuk - Mengaplikasi Grafi) pasang aksara dan pasang pageh aksara dan pasang pageh aksara
berkomunikasi dan bernalar - Mencipta aksara Bali Bali, peserta didik secara kritis dan
sesuai dengan tujuan, konteks - Menganalisis 2. Peserta didik mampu kreatif mampu menganalisis uger-
sosial, akademis, dan dunia - Mengevaluasi menciptakan aksara Bali uger aksara Bali.
kerja. Peserta didik secara kritis - Menyintesis membentuk sebuah gambar 2. Setelah menyimak konsep uger-
dan kreatif mampu memahami, - Memanipulasi (Baligrafi) uger aksara Bali, peserta didik
mengaplikasi, menganalisis, - Presisi 3. Peserta didik mampu diberikan contoh gambar yang
mengevaluasi, atau mencipta - Artikulasi mempresentasikan gagasan terbentuk dari aksara Bali
informasi dari berbagai tipe teks pikiran ide tentang Baligrafi (Baligrafi).
tentang topik yang beragam : yang sudah dibuat 3. Peserta didik secara mandiri, kritis,
Anggah Ungguhing Basa, kreatif dan etis mampu
Sembrama Wacana, Dharma menciptakan Baligrafi yang
Wacana, Sekar Madya, Sekar mempunyai makna secara tulisan
Agung, Paribasa Bali dan gambaran yang sudah
(Sesawangan, Pepindan, dibuatnya.
Sesemon, Sesimbing) Drama - Memahami Aksara Bali 1. Peserta didik mampu 1. Peserta didik menyimak contoh
Bali Modern, Aksara Bali - Mengaplikasi (Papan Nama) menganalisis pasang aksara dan gambar Papan Nama pada slide
dalam berbagai tujuan. Peserta - Mencipta pasang pageh aksara Bali pada komputer.
didik mampu menyintesis, - Menganalisis Papan Nama 2. Peserta didik menganalisis secara
memanipulasi, presisi, - Mengevaluasi 2. Peserta didik mampu menulis kritis pasang aksara dan pasang
artikulasi gagasan dan pendapat - Menyintesis dan mempresisi mengalih pageh aksara Bali yang terdapat
dari berbagai sumber. Peserta - Memanipulasi aksarakan Papan Nama yang pada contoh Papan nama yang
didik mampu berpartisipasi aktif - Presisi berhuruf latin ke aksara Bali diberikan.
dalam diskusi dan debat. Peserta - Artikulasi 3. Peserta didik mandiri, kritis, etis
didik mampu menulis berbagai mampu menulis / mengalihkan
teks untuk merefleksi aksara secara presisi Papan Nama
menyampaikan pendapat dan yang berhuruf latin.
mempresentasikan serta - Memahami Anggah Ungguh 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak materi Anggah
menanggapi informasi nonfiksi - Mengaplikasi Basa Bali (Bebaosan kreatif mampu memahami Ungguh Basa Bali, peserta didik
dan fiksi secara mandiri kritis, - Mencipta ring Pasangkepan) Anggah Ungguhing Basa Bali secara kritis dan kreatif mampu
dan etis. - Menganalisis 2. Peserta didik secara kritis dan memahami jenis-jenis anggah
- Mengevaluasi kreatif mampu menganalisis ungguhing basa Bali.
- Menyintesis Anggah Ungguhing basa Bali 2. Peserta didik mampu secara
- Memanipulasi pada video pesangkepan. mandiri maupun kelompok kritis
- Presisi 3. Peserta didik mampu secara dan etis mampu menganalisis
- Artikulasi kelompok kritis dan etis anggah ungguhing basa Bali pada
mempresentasikan hasil analisis video pasangkepan.
anggah ungguhing basa Bali 3. Setelah peserta didik mampu
pada video pesangkepan. menganalisis, peserta didik secara
4. Peserta didik mampu secara kritis dan kreatif mampu berbicara
kelompok kritis dan etis dan mempresentasikan hasil
menciptakan dialog analisis anggah ungguhing basa
pasangkepan (sekaa truna, Bali pada video pasangkepan.
banjar, desa adat, dll) 4. Setelah menyimak hasil analisis
menggunakan anggah sanggah ungguhing basa Bali pada
ungguhing basa Bali. video pasangkepan, peserta didik
5. Peserta didik mampu menulis dialog pasangkepan (sekaa
mengaplikasikan dialog truna, banjar, desa adat, dll)
pasangkepan dalam pembuatan menggunakan anggah ungguhing
video pasangkepan (sekaa truna, basa Bali.
banjafr, desa adat, dll). 5. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok kritis
dan etis menciptakan teks dialog
pasangkepan (sekaa truna, banjar,
desa adat, dll) menggunakan
anggah ungguhing basa Bali.
6. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok kritis
dan etis membuat video
pasangkepan (sekaa truna, banjar,
desa adat, dll) menggunakan
anggah ungguhing basa Bali.
- Memahami mbrama Wacana 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak
- Mengaplikasi kreatif mampu memahami isi pendemonstrasian Sembrama
- Mencipta (daging) Sembrama Wacana dari Wacana, peserta didik secara kritis
- Menganalisis berbagai sumber. dan kreatif mampu memahami isi
- Mengevaluasi 2. Peserta didik secara kritis dan (daging)Sembrama Wacana.
- Menyintesis kreatif mampu menganalisis 2. Setelah membaca teks Sembrama
- Memanipulasi tema, struktur (wangun) Wacana peserta didik secara kritis
- Presisi Sembrama Wacana dari berbagai dan kreatif mampu memahami isi
- Artikulasi media. (daging) Sembrama Wacana
3. Peserta didik secara kritis dan 3. Setelah menyimak video Sembrama
inovatif mampu secara mandiri Wacana peserta didik secara kritis
atau berkelompok mencipta teks dan kreatif mampu menganalisis
naskah Sembrama Wacana sesuai tema, struktur (wangun) Sembrama
dengan tema yang dipilih. Wacana
4. Peserta didik mampu secara 4. Setelah memirsa video Sembrama
mandiri maupun kelompok Wacana peserta didik dapat
berfikir kritis dan etis berbicara menganalisis tema, struktur
dan mempresentasikan serta (wangun) Sembrama Wacana
menyintesis, mengartikulasikan
serta presisi gagasan, pikiran, 5. Peserta didik mampu secara
pandangan mengenain Sembra mandiri maupun kelompok berfikir
Wacana. kritis dan etis berbicara dan
mempresentasikan serta
menyintesis gagasan, pikiran,
pandangan mengenai struktur
(wangun) dari Sembrama Wacana
6. Peserta didik mampu secara
mandiri kritis dan etis berbicara
serta mengartikulasikan gagasan,
pikiran, pandangan dalam sebuah
Sembrama Wacana
7. Peserta didik mandiri, kritis dan
etis mampu secara presisi menulis
gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan tertulis berupa
teks Sembrama Wacana ring
sajeroning parikrama.
- Memahami isi Bali Modern 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak materi Puisi
- Mengaplikasi kreatif mampu memahami Unsur Bali, peserta didik secara kritis dan
- Mencipta yang terdapat dalam Puisi Bali kreatif mampu memahami Unsur
- Menganalisis Modern. yang terdapat dalam Puisi Bali
- Mengevaluasi 2. Peserta didik secara kritis dan Modern.
- Menyintesis kreatif mampu menganalisis 2. Peserta didik mampu secara
- Memanipulasi Unsur yang terdapat dalam Puisi mandiri maupun kelompok kritis
- Presisi Bali Modern pada video dan etis mampu menganalisis
- Artikulasi demonstrasi puisi Bali. Unsur yang terdapat dalam Puisi
3. Peserta didik mampu secara Bali Modern.
kelompok kritis dan etis 3. Setelah peserta didik mampu
mempresentasikan hasil analisis menganalisis, peserta didik secara
Unsur yang terdapat dalam Puisi kritis dan kreatif mampu berbicara
Bali Modern pada video dan mempresentasikan hasil
4. Peserta didik mampu secara analisis Unsur yang terdapat dalam
kelompok kritis dan etis Puisi Bali Modern.
menciptakan teks Puisi Bali 4. Setelah menyimak hasil analisis
Modern. Unsur yang terdapat dalam Puisi
5. Peserta didik mampu Bali Modern, peserta didik menulis
mengaplikasikan puisi Bali teks puisi Bali Modern.
Modern. 5. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok kritis
dan etis menciptakan teks puisi Bali
Modern.
6. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok kritis
dan etis mendemonstrasikan Puisi
Bali Modern.
- Memahami Drama Bali 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak video Drama
- Mengaplikasi Modern kreatif mampu memahami Bali Modern berbahasa Bali,
- Mencipta Drama Bali Modern peserta didik secara kritis dan
- Menganalisis 2. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu menganalisis
- Mengevaluasi kreatif mampu menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik
- Menyintesis unsur intrinsik dan ekstrinsik Drama Bali Modern.
- Memanipulasi Drama Bali Modern 2. Peserta didik secara berkelompok
- Presisi 3. Peserta didik secara aktif dan aktif dan kreatif mampu mencipta
- Artikulasi kreatif mampu mencipta dialog Drama Bali Modern
Drama Bali Modern secara 3. Peserta didik mampu secara
berkelompok berkelompok mempresentasikan
4. Peserta didik mampu serta mempresisi gagasan,
mempresentasikan serta pikitran, pandangan tentang
mempresisi gagasan, pikiran, Drama Bali Modern
pandangan tentang Drama Bali 4. Peserta didik mampu
Modern mendemonstrasikan naskah
Drama Bali Modern yang dibuat
secara berkelompok.
- Memahami kar Madya 1. Peserta didik mampu memahami 1. Setelah menyimak demonstrasi
- Mengaplikasi ruang lingkup Sekar Madya atau video Sekar Madya, peserta
- Mencipta 2. Peserta didik mampu didik secara kritis dan kreatif
menembangkan Sekar Madya mampu memahami jenis-jenis
- Menganalisis
sesuai dengan uger-uger Sekar Madya
- Mengevaluasi
- Menyintesis 2. Setelah menyimak penjelasan
- Memanipulasi guru, peserta didik secara kritis
- Presisi dan kreatif mampu menganalisis
- Artikulasi contoh-contoh Sekar Madya.
3. Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok
menembangkan Sekar Madya
secara langsung.
- Memahami ncaran (Wiracarita) 1. Peserta didik mampu memahami isi 1. Setelah menyimak video/teks
- Mengaplikasi gancaran (wiracarita) yang dibaca wiracarita, peserta didik secara kritis
- Mencipta 2. Peserta didik mampu menganalisis dan kreatif mampu memahami isi
karakter tokoh dalam gancaran gancaran (wiracarita)
- Menganalisis
(wiracarita). 2. Setelah memahami isi cerita, peserta
- Mengevaluasi 3. Peserta didik mampu menceritakan didik secara kritis dan kreatif mampu
- Menyintesis kembali isi gancaran (wiracarita) menganalisis karakter tokoh dalam
- Memanipulasi sesuai dengan Anggah Ungguhing gancaran (wiracarita).
- Presisi Basa. 3. Setelah memahami isi cerita, peserta
- Artikulasi didik secara kritis dan kreatif mampu
menceritakan kembali isi gancaran
(wiracarita).
- Memahami Drama Bali 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak video Drama
- Mengaplikasi Tradisional kreatif mampu memahami Bali Tradisional peserta didik
- Mencipta Drama Bali Tradisional. secara kritis dan kreatif mampu
- Menganalisis 2. Peserta didik secara kritis dan menganalisis unsur intrinsik dan
- Mengevaluasi kreatif mampu mengidentifikasi ekstrinsik Drama Bali
- Menyintesis unsur intrinsik dan ekstrinsik Tradisional.
- Memanipulasi Drama Bali Tradisional 2. Peserta didik secara kelompok
- Presisi 3. Peserta didik mampu secara mampu menciptakan dialog
- Artikulasi mandiri maupun kelompok aktif Drama Bali Tradisional sesuai
dan kreatif mencipta dialog Anggah Ungguhing Basa dengan
Drama Bali Tradisional sesuai aktif dan kreatif.
Anggah Ungguhing Basa. 3. Peserta didik secara berkelompok
4. Peserta didik mampu mempresentasikan dan
mempresentasikan serta mempresisi Drama Bali
mempresisi Drama Bali Tradisional.
Tradisional. 4. Peserta didik mampu
mendemonstrasikan Drama Bali
Tradisional yang dibuat secara
berkelompok.
- Memahami Dharma Wacana 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak
- Mengaplikasi kreatif mampu memahami isi pendemonstrasian , peserta didik
- Mencipta (daging) Dharma Wacana dari secara kritis dan kreatif mampu
- Menganalisis berbagai sumber. memahami isi (daging) Dharma
- Mengevaluasi 2. Peserta didik secara kritis dan Wacana.
- Menyintesis kreatif mampu menganalisis 2. Setelah membaca teks Dharma
- Memanipulasi tema, struktur (wangun) Dharma wacana, peserta didik secara
- Presisi Wacana dari berbagai media. kritis dan kreatif mampu
- Artikulasi 3. Peserta didik mampu secara memahami isi (daging) Dharma
mandiri maupun kelompok Wacana.
berfikir kritis dan etis berbicara 3. Setelah menyimak video Dharma
dan mempresentasikan serta wacana, peserta didik secara
menyintesis, mengartikulasikan kritis dan kreatif mampu
serta presisi gagasan, pikiran, menganalisis tema, struktur
pandangan mengenai Dharma (wangun) Dharma Wacana.
Wacana. 4. Setelah memirsa video madharma
wacana, peserta didik dapat
menganalisis tema, struktur
(wangun) Dharma Wacana ,
Peserta didik mampu secara
mandiri maupun kelompok
berfikir kritis dan etis berbicara
dan mempresentasikan serta
menyintesis gagasan, pikiran,
pandangan mengenai struktur
(wangun) dari Dharma Wacana.
5. Peserta didik mampu secara
mandiri kritis dan etis berbicara
serta mengartikulasikan gagasan,
pikiran, pandangan dalam sebuah
Dharma Wacana.
6. Peserta didik mandiri, kritis dan
etis mampu secara presisi menulis
gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan tertulis berupa
teks informasional dari sebuah
Dharma Wacana.
- Memahami kar Agung 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah menyimak video sekar agung
- Mengaplikasi kreatif mampu memahami uger- peserta didik mampu memahami
- Mencipta uger sekar agung yakni Guru uger-uger sekar agung yakni Guru
- Menganalisis laghu, wretta dan matra) laghu, wretta dan matra)
- Mengevaluasi 2. Peserta didik secara kritis dan 2. Setelah memirsa video sekar
- Menyintesis kreatif mampu menganalisis agung peserta didik mampu secara
- Memanipulasi contoh Sekar Agung. kritis dan kreatif mampu
- Presisi 3. Peserta didik mampu secara menganalisis contoh Sekar Agung
- Artikulasi kritis dan kreatif 3. Peserta didik mampu secara
mengklasifikasikan contoh sekar mandiri mengelompokkan contoh-
agung. contoh sekar agung.
4. Peserta didik mampu secara 4. Peserta didik mampu secara
mandiri dan berpasangan mandiri atau berpasangan
mendemostrasikan salah satu mendemostrasikan salah satu
sekar agung contoh sekar agung di depan
kelas.
- Memahami Paribasa Bali 1. Peserta didik secara kritis dan 1. Setelah membaca wacana/teks,
- Mengaplikasi (Sesawangan, kreatif mampu memahami peserta didik secara kritis dan
- Mencipta Pepindan, konsep serta makna Paribasa kreatif mampu memahami makna
Sesemon,
- Menganalisis Sesimbing) Bali (Sesawangan, Pepindan, Paribasa Bali (Sesawangan,
- Mengevaluasi Sesemon, Sesimbing). Pepindan, Sesemon, Sesimbing)
- Menyintesis 2. Peserta didik mampu secara dalam teks tersebut.
- Memanipulasi mandiri maupun kelompok kritis 2. Peserta didik mampu secara
- Presisi dan etis berbicara dan mandiri maupun kelompok kritis
- Artikulasi mempresentasikan serta dan etis berbicara dan
menyintesis gagasan, pikiran, mempresentasikan serta
pandangan mengenai Paribasa menyintesis gagasan, pikiran,
Bali (Sesawangan, Pepindan, pandangan mengenai Paribasa
Sesemon, Sesimbing) yang Bali (Sesawangan, Pepindan,
ditemukan dalam berbagai Sesemon, Sesimbing) yang
media. ditemukan dalam wacana
3. Peserta didik mandiri, kritis dan tersebut.
etis mampu menulis 3. Peserta didik mandiri, kritis, dan
(Sesawangan, Pepindan, kreatif mampu menulis
Sesemon, Sesimbing). (Sesawangan, Pepindan,
Sesemon, Sesimbing).
Lampiran 3. Modul Ajar Fase E
KOP SEKOLAH

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMA/SMK


Mata Pelajaran : Bahasa Bali
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Aksara Bali
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4x pertemuan)
Strategi Diferensiasi : Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA BALI


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik
secara kritis dan kreatif mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi,
atau mencipta informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam : Anggah
Ungguhing Basa, Pidarta, Wacana Singkat Berbahasa Bali, Puisi Bali Modern, Sekar Alit
( Durma, Dangdang Gula, Pangkur), Cerpen, Paribasa Bali (Sesonggan, Sesenggakan,
Sloka, Sesapan), Aksara Bali dalam berbagai media . Peserta didik mampu menyintesis,
memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta
didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis
berbagai teks untuk merefleksi menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta
menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara mandiri kritis, dan etis.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu menganalisis penerapan uger-uger aksara
Bali, mempresentasikan gagasan, pikiran, pandangan serta menyintesis uger-uger aksara
Bali dan isi dari wacana beraksara Bali, dan menulis/ mengalihaksarakan teks/wacana
beraksara latin ke aksara Bali di berbagai media.

C. MATERIPEMBELAJARAN
Aksara Bali

D. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran: Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya jawab

E. MEDIA/ ALAT, BAHAN PEMBELAJARAN


Media : Power point dan LKPD
Alat : Papan Tulis dan LCD

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Siswa Bahasa Bali Untuk SMK X Udiana Sastra
 Internet

G. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Menganalisis uger-uger aksara Bali dan isi wacana beraksara Bali
 Menulis aksara Bali di berbagai media

H. PERTANYAAN PEMANTIK
 Napi ké alit-alit nyurat aksara Bali?
 Sapunapi manut alit-alit wangun aksara Bali sané becik?
 Napi mawinang aksara Baliné patut kalestariang?
I. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
 Berkebinekaan Global
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
 Gotong royong

J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-1
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari.
4. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari.
7. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan.

Inti
 Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru mengajukan masalah yang tertera pada LKPD dengan bantuan IT (power
point).
2. Guru meminta siswa mengamati (membaca) dan memahami masalah secara
individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang
disajikan.
 Mengorganisasi peserta didik
3. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen.
4. Guru membagikan LKPD yang berisikan masalah dan langkah-langkah
pemecahan serta meminta siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan uger-uger aksara Bali pada wacana beraksara Bali.
5. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan menemukan
berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
 Membimbing penyelidikan individu/kelompok
6. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk mendapatkan informasi terkait masalah
yang terdapat pada lembar kerja dan dibimbing dalam menjawab LKPD.
 Mengembangkan dan menyajikan hasil
7. Peserta didik dibantu dalam merencanakan dan menyiapkan hasil penyelidikan
serta penyelesaian/ pembenahan kesalahan dari masalah tersebut.
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
8. Peserta didik bersama dengan guru melakukan diskusi kelas untuk
menganalisis hasil jawaban dan menyamakan persepsi tentang materi yang
dipelajari.
Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru dan peserta didik berdoa bersama

PERTEMUAN KE-2
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari
4. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari
7. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Inti
 Orientasi peserta didik pada masalah
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan (stimulus) tentang materi yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2. Guru mengajukan masalah yang tertera pada LKPD.
 Mengorganisasi peserta didik
3. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen.
4. Peserta didik secara berkelompok menjelaskan bagaimana menulis aksara di
lontar sesuai pasang aksara Bali beserta tahapan-tahapannya pada LKPD.
 Membimbing penyelidikan individu
5. Peserta didik dibagikan daun lontar secara individu.
6. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menulis satu paragraf satua, cerpen,
atau pupuh beraksara Bali di lontar secara mandiri. (diferensiasi proses)
Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru dan peserta didik berdoa bersama.

PERTEMUAN KE-3
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari
4. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari
7. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Inti
 Mengembangkan dan menyajikan hasil
7. Peserta didik dibantu dalam menyiapkan hasil menulis di lontar kemudian
memperlihatkan hasilnya di depan kelas.
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
8. Peserta didik bersama dengan guru melakukan diskusi kelas untuk
menganalisis hasil dan menyamakan persepsi tentang materi yang dipelajari.
Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru dan peserta didik berdoa bersama.

PERTEMUAN KE-4
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru memberi apersepsi tentang materi yang akan dipelajari
4. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menanyakan kondisi kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang dipelajari
7. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Inti
 Orientasi peserta didik pada masalah
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan (stimulus) tentang materi yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, yaitu menampilkan pengetikan
aksara pada poster, brosur, status di sosial media. (diferensiasi konten).
2. Guru mengajukan masalah yang tertera pada LKPD.
 Mengorganisasi peserta didik
3. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen.
4. Peserta didik secara berkelompok menjelaskan bagaimana mengetik aksara
di komputer atau HP dengan aplikasi/software beserta tahapan-tahapannya
pada LKPD. (diferensiasi proses)
 Membimbing penyelidikan individu
5. Peserta didik menyiapkan/menginstal font/aplikasi papan ketik aksara pada
laptop/HP masing-masing.
6. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk mengetik wacana beraksara Bali di
laptop/HP berupa desain poster, desain papan nama, infografis, dan yang lainnya.
(diferensiasi produk)
 Mengembangkan dan menyajikan hasil
7. Peserta didik dibantu dalam menyiapkan hasil mengetik aksara Bali kemudian
memperlihatkan hasilnya melalui proyektor.
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
8. Peserta didik bersama dengan guru melakukan diskusi kelas untuk
menganalisis hasil dan menyamakan persepsi tentang materi yang dipelajari.
Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya.
3. Guru dan peserta didik berdoa bersama.

K. PENILAIAN

 Penilaian Profil Pelajar Pancasila : melalui observasi


 Asemen Diagnostik Kognitif
 Asesmen Formatif
 Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD 1)
 Penilaian Keterampilan
(Instrumen Penilaian dan pedoman Penskoran Terlampir)

Mengetahui, ………, …………………….


Kepala SMA/SMK GuruMata Pelajaran

…………. ......
NIP. NIP. -
Lampiran 4. Modul Ajar Fase F

KOP SEKOLAH

MODUL AJAR BAHASA BALI

Satuan Pendidikan : SMA/SMK


Mata Pelajaran : Bahasa Bali
Kelas/Semester : XI/-
Materi Pokok : Aksara Bali (Baligrafi)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Strategi Diferensiasi : Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA BALI


Di akhir fase F, Elemen membaca, memirsa, dan menulis peserta didik secara kritis dan
kreatif mampu memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, mencipta
informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi,
laporan, narasi, rekontruksi, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, dari teks visual dan audio
visual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu
menyintesis, memanipulasi, presisi artikulasi informasi untuk mengungkapkan gagasan
dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi
dan kualitas data serta membandingkan isi
Teks.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu memahami pasang aksara dan pasang pageh aksara Bali
 Peserta didik mampu menciptakan aksara Bali membentuk sebuah gambar
(Baligrafi)
 Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan pikiran ide tentang Baligrafi
yang sudah dibuat

C. MATERI PEMBELAJARAN
Aksara Bali (Baligrafi)

D. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran: Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya jawab

E. MEDIA/ ALAT, BAHAN PEMBELAJARAN


Media : Power point, Video Baligrafi dan LKPD
Alat : Papan Tulis dan LCD

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Siswa Bahasa Bali Untuk SMA/SMK
 Materi Video Aksara Bali (Baligrafi)
 (link video pembuatan Baligrafi)
 Contoh Baligrafi
(link menyesuaikan)

G. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Menganalisis aksara Bali yang terkandung dalam gambaran Baligrafi
 Membuat Baligrafi sesuai pasang aksara dan pasang pageh aksara Bali
H. PERTANYAAN PEMANTIK
 Napike alit-alite uning indik Baligrafi?
 Napike alit-alite naenang ngarya Baligrafi?
 Prasida alit-alite makarya Baligrafi sane nganutin pasang aksara miwah pasang
pageh aksara Bali?

I. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Bernalar Kritis
Melalui kegiatan menganalisis berbagai informasi dengan mellihat gambaran dari
aksara Bali (Baligrafi) yang sesuai untuk kemudian dipresentasikan makna yang
terkandung dalam Baligrafi tersebut.

 Kreatif
Melalui mencari atau memilih media yang sesuai dengan minat serta profil belajarnya,
sehingga kegiatan pembelajarannya lebih mudah dan menyenangkan untuk bisa
menghasilkan karya Baligrafi sesuai dengan aturan uger-uger aksara Bali.

 Gotong royong
Melalui kegiatan melakukan penyelidikan dan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan Baligrafi secara bersama-sama dalam kegiatan diskusi kelompok.

J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

LANGKAH ALOKAS
PEMBELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN IWAKT
AN U
Pendahuluan  Peserta didik menjawab salam yang diberikan oleh 15 Menit
guru
 Salah satu peserta didik memimpin berdoa sebelum
memulai pelajaran
(KSE Kesadaran Diri)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
(KSE Kesadaran Diri)
 Guru mengajak siswa untuk menyusun kesepakatan
kelas
 Guru mengajak peserta didik untuk melakukan
kegiatan “Memeriksa Perasaan Diri” agar dapat
menyatakan perasaan mereka hari ini dan memastikan
mereka siap belajar.
(KSE Manajemen Diri)
 Peserta didik diminta untuk menuliskan kondisi
dirinya, baik secara fisik maupunemosi. Apa yang
fisiknya rasakan? Apa yang sedang dipikirkan?
Apa yang sedang dirasakan dalam hatinya?
 Peserta didik merespon apersepsi yang
disampaikan oleh guru terkait materi yang telah
diberikan sebelumnya untuk dikaitkan dengan
materi selanjutnya yang akan disampaikan melalui
pertanyaan pemantik
(Pengambilan Keputusan yang
Bertanggungjawab)

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang


disampaikan oleh guru
 Guru memberikan pertanyaan pemantik
 Dapatkah kalian membaca aksara Bali yang terdapat pada
gambaran Baligrafi tersebut?
LANGKAH ALOKAS
PEMBELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN IWAKT
AN U
 Dapatkah kalian mencari makna yang terkandung dalam
Baligrafi tersebut?
 Dapatkah kalian menghasilkan Baligrafi sesuai dengan
aturan pasang aksara dan pasang pageh aksara Bali?
(KSE Kesadaran Diri)

Kegiatan Inti

Fase1:  Untuk membuat dirinya dan peserta didik fokus ke 65 menit


pembelajaran, guru menerapkan mindfulness (kesadaran
Stimulation penuh) menggunakan teknik STOP
(Memberi  Stop (Berhenti Sejenak)
Guru menyarankan berhenti dalam aktivitas sejenak dan
Stimulus) duduk dengan santai
 Teka a Breath (Ambil Nafas Dalam)
Guru meminta peserta didik untuk menarik nafas dalam, dan
mengeluarkannnya dengan berlahan-lahan. dilakukan
berulang
 Observe (Amati)
Guru menyampaikan agar sisiwa mampu merasakan sensasi
pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan sekitar.
 Proceed (Memproses)
Selesai dan Lanjutkan. kegitan belajar mengajar dilanjutkan
guru
 Guru melakukan diagnose awal, mengenai hal-hal
yang sudah diketahui oleh peserta didik tentang
membaca, menyimak puisi Bali moden.
 Guru melakukan diferensiasi konten dengan
memberikan beragam bentuk materi sesuai dengan
gaya belajar masing-masing siswa diantaranya :
 Buku Siswa Bahasa Bali Untuk SMA/SMK (untuk
peserta didik denga gaya belajar Visual)

 Materi dalam bentuk video yang berisi penjelasan tentang


materi Baligrafi :
(link menyesuaikan)
(untuk peserta didik dengan gaya belajar visual dan
auditori)

 Peserta didik diminta untuk membuka dan mempelajari


materi tentang Baligarfi dengan menggunakan salah satu
bahan ajar yang sesuai dengan gaya belajarnya.
(Manajemen Diri)
 Guru membagi kelompok berdasarkan kesiapan
belajar peserta didik, yakni:
 2 kelompok, peserta didik dengan kesiapan
belajarnya sudah mampu menghasilkan Baligrafi
sesuai uger-uger aksara bali dengan tema tertentu dan
mampu mencari makna yang terkandung dalam
Baligrafi.
 5 kelompok, peserta didik dengan kesiapan
belajarnya sudah mampu menghasilkan Baligrafi
sesuai uger-uger aksara bali dengan tema tertentu dan
LANGKAH ALOKAS
PEMBELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN IWAKT
AN U
belum mampu mencari makna yang terkandung dalam
Baligrafi.
 2 kelompok, peserta didik dengan kesiapan
belajarnya belum mampu menghasilkan Baligrafi
sesuai uger-uger aksara bali dengan tema tertentu dan
belum mampu mencari makna yang terkandung dalam
Baligrafi.
(Diferensiasi Proses)
 Peserta didik menerima LKPD mengenai pasang
aksara dan pasang pageh aksara Bali.
 Peserta didik mencermati soal-soal pasang aksara dan
pasang pageh aksara Bali yang disediakan pada LKPD
(Kesadaran Diri)
Fase2:  Peserta didik merumuskan masalah yang akan dicari
solusinya,yaitu mengisi tabel yang sduah diberikan
pada LKPD
Problem
(Bernalar kritis, melalui kegiatan menganalisis berbagai
Statement informasi dengan menghasilkan gambaran aksara Bali yang
(mengidentifikasi memilki makna yang terkandung pada aksara dan gambaran
masalah) yang dihasilkan dari aksara Bali tersebut.)
(Manajemen Diri)
Fase 3:  Peserta didik melakukan proses belajar dengan
melakukan Kegiatan 1, dan Kegiatan 2, pada LKPD
 Guru melakukan diferensiasi proses dengan
Data Collecting memberikan pendampingan pada kelompok-
(mengumpulkan kelompok kecil dalam menyelesaikan permasalahan
data) yang diberikan padaLKPD.
(Guru akan memberikan pendampingan lebih pada
kelompok yang memiliki pemahaman masih pada
level dasar dan memberikan keleluasaan dalam
mengeplorasi materi pada kelompok yang sudah
memiliki tingkat pemahaman pada level lebih
komplek).
 Peserta didik melengkapi jawaban yang terdapat pada
Kegiatan 1, dan Kegiatan 2
 Peserta didik mencatat hasil diskusinya.
(KSE Keterampilan Berelasi)

Fase 4:  Peserta didik memproses kesesuaian uger-uger aksara


Bali agar dapat mebentuk Baligrafi dan mempunyai
makna dari hasil karya Baligrafi tersebut yang
Data Processing dilakukan dengan hasil telaah referensi dari buku-
(mengolah data) buku pelajaran atau contoh video yang dimiliki serta
menyimpulkan dari hasil yang sudah diperoleh
(Pengambilan Keputusan yang
Bertanggungjawab)
Fase 5:  Guru melakukan diferensiasi proses dengan
memberikan pendampingan dan melaksanakan
diskusi kelas.
Verification  Peserta didik mempresentasikan hasil analisis yang
(memverifikasi) diperoleh dari hasil percobaan dan hasil membaca
buku.
(KSE Keterampilan Berelasi)
 Peserta didik yang lain merespon dengan memberikan
LANGKAH ALOKAS
PEMBELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN IWAKT
AN U
komentar, masukan, atau penguatan terhadap jawaban
temannya.
(KSE Kesadaran Diri)
 Peserta didik yang masih mengalami kesulitan agar
memanfaatkan diskusi kelas untuk mencoba
menyelesaikan kendala yang dihadapi saat belajar.
(KSE Keterampilan Berelasi)
 Guru meminta peserta didik untuk bertanya, jika
masih ada hal-hal yang belum dipahami atau perlu
didiskusikan. Jika terdapat pertanyaan, maka guru
memanfaatkan tutor sebaya dengan meminta peserta
didik lainnya untuk memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan yang diberikan dan pada akhir diskusi
guru memberikan penguatan.
(Guru melakukan diferensiasi proses)
Fase 6:  Guru mendampingi peserta didik dalam menganalisis
uger-uger aksara Balinya serta makna yang
Generalization/Ge
terkandung dalam Baligrafi tersebut.
neralisasi
 Mengajak peserta didik untuk mereview jawaban
(Menarik
permasalahan di awal apakah sudah sesuai dengan
Kesimpulan)
simpulan yang didapatkan.
(KSE Manajemen Diri)
 Guru memberikan penguatan terkait dengan tatacara
membuat Baligrafi dan mencari makna yang
terkadung dalam Baligrafi dengan memberikan
penjelasan dan penguatan.
 Guru melakukan diferensiasi konten dengan
memberikan contoh gambar Baligrafi di depan kelas
melalui slide proyektor dan dibahas serta dicoba
secara langsung (memfasilitasi peserta didik sesuai
dengan gaya belajarnya, untuk visual dapat melihat
dan membaca slide presentasi, untuk audio visual
dapat mendengarkan melalui Youtube langkah-
langkah pembuatan Baligrafi dan kinestik dapat
melihat mendengarkan sekaligus membuat Baligrafi.

Penutup  Peserta didik mendiskusikan kendala yang dihadapi


selama proses pembelajaran berlangsung.
(KSE Manajemen Diri)
 Guru memberikan apresiasi kepada penampilan
peserta didik secara keseluruhan dan memotivasi
mereka untuk mengikut ipembelajaran berikutnya
dengan lebih baik.
(KSE Kesadaran Sosial)
 Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan
pembelajaran yang telah diikuti secara langsung
“Apa yang anda peroleh dalam pembelajaran hari
ini?”
“Apa yang disukai dari kegiatan belajar yang sudah
dilakukan?”
(KSE Kesadaran Diri)
“Apa yang perlu diperbaiki untuk kegiatan belajar
berikutnya?”(KSE Pengambilan Keputusan yang
Bertanggung jawab)
LANGKAH ALOKAS
PEMBELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN IWAKT
AN U
 Peserta didik menyimak informasi mengenai
proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru dan peserta didik menutup pembelajaran
 Dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup
dan terimakasih

K. PENILAIAN

 Penilaian Profil Pelajar Pancasila : melalui observasi


 Asemen Diagnostik Kognitif
 Asesmen Formatif
 Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD 1)
 Penilaian Keterampilan
 Penilaian Sumatif
- Pilihan Ganda
- Uraian
(Instrumen Penilaian dan pedoman Penskoran Terlampir)

Mengetahui, Bali, 2023


Kepala SMA/SMK Guru Mata Pelajaran

Nama
Nama
NIP.
NIP. -

Anda mungkin juga menyukai