Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis
besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono
tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar
terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila
ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat
sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja
masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan,
karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian Daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia:
dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh
berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri.
Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Tari merupakan mata pelajaran seni yang sangat ditunjang oleh bakat dan
kemampuan fisik. Tidak ada yang dapat meragukan hal ini. Orang yang sudah terbiasa
menari pastilah akan kelihatan kelihaiannya dalam membawakan tarian, sedangkan orang
yang belum terbiasa menari juga akan kelihatan kalau dia masih kaku dan belum lihai.
Dalam dunia pendidikan sangat dianjurkan agar mengajarkan seni tari sebaiknya dimulai
sejak dini agar si anak bisa mengolah bakat apa yang dimilikinya dan di kala besar nanti
bisa mengembangkanlebih jauh apa bakat dia. Separti halnya seni tari, sebaiknya
diajarkan kepada anak sekolah dasar lebih dini agar anak tidak kaku sewaktu di tingkat
yang lebih tinggi ada mata pelajaran tari. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa dari
jurusan yang notabene nya bukan dari seni tari maupun pendidikan seni tari di semester
ke tiga, terdapat mata kuliah seni drama tari yang si akhir semester harus membawakan
pagelaran drama tari. Dia sungguh bingung. Dalam hatinya berbisik dan sedikit kecewa
karena dari SD hingga SMA belum pernah ada pembelajaran tari. Alhasil, tari yang
dibawakannya juga tidak seoptimal yang dia harapkan.
Dari contoh di atas, ternyata pembelajaran tari di SD sangat penting untuk
membentuk karakter anak dan meningkatkan bakat yang telah dimilikinya. Seperti kita
ketahui, pendidikan itu tidak hanya menampilkan aspek akademiknya saja, namun aspek
rohani dan jasmani juga penting untuk menunjang keberhasilan psikomotorik anak.
Untuk itu dalam Modul ini akan diulas lebih jauh mengenai Seni Tari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Modul “ Studio Seni Tari, ” di atas maka penulis
mengambil rumusan Masalah Sebagai berikut :
1. Apa itu seni tari?
2. Bagaimana sejarah seni tari?
3. Apa saja jenis-jenis seni tari?
4. Apa saja fungsi dari seni tari?
5. Apa saja unsure-unsur seni tari?
6. Apa saja unsure-unsur gerak tari?
7. Apa saja unsure-unsur penunjang tari?
8. Apa saja elemen komposisi tari?
9. Jeaskan nilai estetis dalam gerak tari?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah Modul “Studio Seni Tari, ” di
atas maka tujuan dari penulisan Modul ini adalah Sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang seni tari
2. Untuk mengetahui tentang sejarah seni tari
3. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis seni tari
4. Untuk mengetahui tentang fungsi dari seni tari
5. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur seni tari
6. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur gerak tari
7. Untuk mengetahui tentang unsure-unsur penunjang tari
8. Untuk mengetahui tentang elemen komposisi tari
9. Untuk mengetahui tentang nilai estetis dalam gerak tari
10. Untuk melengkapi tugas yang diberi dosen pembimbing mata kuliah Studio Seni Tari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari
Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan dengan bentuk
dan gerak tubuh sesorang. Unsur utama tari adalah gerak, Gerak tari adalah serangkaian
gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari
diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Gerak tari selalu melibatkan unsur
anggota tubuh manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak
tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai
media untuk mengkomunikasikan maksut-maksut tertentu dari koreografi.
Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak
ritmis yang indah. Gerakan pada seni tari diiringi dengan musik untuk mengatur gerakan
penari dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni tari memiliki geraka berbeda dari
gerakan sehari-hari seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi ekpresif fan
estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur tersebut. Gerakan seni
tari melibatkan anggota badan. Unsur-unsur anggota badan tersebut didalam membentuk
gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.
Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan
ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah
hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong
kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar,
atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level
tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Oleh karena itu tari merupakan suatu gerak badan yang secara berirama yang
dilakukan di tempat dan waktu tertentu, untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan
perasaan dan maksut, sarana agama dan upacara adat.
B. Sejarah Seni Tari
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangantersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia
pada masalalu.James R. Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia
Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk
Indonesia yaitu:1) periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100
Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,3)
periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan4) periode sekitar
1750M sampai akhir Perang Dunia II.Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara
politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand.Menurut
Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukanIndonesia,
menjelaskan bahwa, ³secara garis besar perkembangan seni pertunjukan
Indonesiatradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari
luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni
pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra
pengaruh asing dan masa pengaruhasing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat
Indonesia dalam lingkup negara kesatuan.Tentu saja masing-masing periode telah
menampilkan budaya yang berbeda bagi senipertunjukan, karena kehidupan kesenian
sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.Perkembangan masyarakat dan
keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputussatu sama lain, melainkan
saling berkesinambungan. Edi Sedyawati (1981: 112-118)menggambarkan secara vertikal
perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan yaitutahap:1. kehidupan yang
terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,2. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai
unsur asing,3. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik],4. gagasan
mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional,5. kedewasaan baru yang ditandai oleh
pencarian nilai-nilai.Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami
tahapan tersebut, bahkandalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih dalam tahapan
pertama. Jika ditinjau sekilasperkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
tahapan perkembangan tari tersebutterkait dengan perubahan struktur masyarakat.MASA
PRA-KERAJAANPada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-Hindu atau pra
pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di
daerah pedalamanyang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut
pengamatan Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme,
penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di Irian Jaya,
pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di
Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa.
Perwujudan tari pada masa itu didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan
masyarakat.
C. Jenis-Jenis Tari
Kalau kita melihat tari yang ada di Indonesia, khususnya Jawa,kita dapat melihat
perbedaan jenis-jenis tari yang ada. Adapun jenis-jenis tari itu adalah sebagai berikut :
1. Jenis Tari Menurut Koreografi
Istilah koreogafi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari.
Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer. Tari menurut
koreografi dapat dibedakan menjadi :
a. Tari Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat
tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :
1) Sederhana (pakaian, rias, gerak dan ringan)
2) Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
3) Memiliki kekuatan magis
Contoh tari rakyat : Tari Lengger, Tari Tayub, Tari Orek-orek, Tari
Kubrasiwa, Tari Buncis, Tari Ndulalak, Tari Sintren, Tari Angguk, Tari Rodat.
b. Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
dan sudah ada sejak zaman feudal. Tari ini biasanya hidup dilingkungan keratin.
Cirri-ciri tari Klasik adalah sebagai berikut :
1) Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
2) Hidup di kalangan raja-raja
3) Adanya standarisasi

Contoh tari klasik adalah bedaya srimpi lawung ageng, lawung alit dan
juga karya-karyaempu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya
Surakarta seperti S. Mariadi dan S. Ngaliman yang samapi sekrang masih bisa
dinikmati seperti : Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-
palgunandi, Retna Tinanding dan lain-lain.

c. Tari Kreasi Baru atau Tari Modern

Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi baru
adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo
dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta. Contoh tari kreasi bau
adalah Tari kupu-kupu, Tari Merak, Tari Manipuri, Tari Roro Wilis, dan lain-lain.

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia


secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya
yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah
: Caca, Break Dance, Penari Latar, Samba.

2. Jenis Tari Menurut Fungsinya


a. Tari Upacara
Tari upacara banyak hidup dan berkembang pada masyarakat primitf.Yang
termasuk tari-tarian upacara adalah sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis
yang digunakan untuk mempengaruhi alam. Tarian ini banyak terdapat
dipedalaman Irian Jaya, Sulaweswi, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Bali.
Contohnya adalah tari rejang, tari pendhet, tari debus dan lain-lain.
b. Tari Hiburan

Tari hiburan adalah sebuah tari yang menitik beratkan pada hiburan bukan
pada segi keindahan. Tarian hiburan pada umumnya merupakan tarian
pergaulan.Contohnya adalah : Joged dari Bali, Ronggeng atau Tarub Dari Blora,
Kethuk Tilu dari Jawa Barat, Orek-Orek dari Surakarta, Lengger dari Banyumas.

c. Tari pertunjukan

Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang menitikberatkan pada segi


keindahannya bukan pada segi hiburannya.Yang termasuk dalam tari pertunjukan
adalah tari-tari rakyat,tari upacara,tari hiburan yang sudah digarap menjadi sebuah
tari pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan kaidah-kaidah keindahannya.
Contohnya adalah : Tari Pendhet, Tari Rejang, Tari Lenggeran, Tari Gambyomg,
Tari Orek-Orek.

3. Jenis Tari Menurut Tema Atau Isinya

Tari-tari yang berada di Indonesia apabila dilihat dari isi atau temanya dapat
dibedakan menjadi :

a. Tari Pantomim

Tari pantomim adalah sebuah tari yang menirukan obyek diluar diri
manusia. Contohnya : Tari Tenun, Tari Bathik, Tari Nelayan, Tari Tani, Tari
Kupu-Kupu, Dll.

b. Tari Erotik

Tari erotik adalah sebuah tari yang mengandung unsur cerita erotik atau
percintaan. Contohnya : Tari Gatotkaca Gandrung, Tari Karonsih, Tari
Serampang Dua Belas, Tari Enggar-Enggar, Tari Jalung Mas, Dll

c. Tari Kepahlawanan

Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung usur-unsur heroik atau


nilai kepahlawanan. Contohnya adalah : Tari Kuda Kepang, Tari Seudati, Tari
Mandau, Tari Soreng, Taroi Anoman Rahwana, Dll.

d. Dramatari

Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot


atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok.Contohnya : Dramatari
Rara Mendhut Pranacitra, Drama Tari Ranggalawe Gugur, Dramatari Gajah
Mada, Dramatari Arjuna Wiwaha, Dramatari Sang Pambayun, dll.

D. Fungsi Seni Tari


Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi,
yaitu sebagai berikut :
1. Seni tari sebagai sarana upacara
Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke
generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam
upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan
tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan.
Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk
ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat
spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya
terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal
bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat
mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh
atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi
penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi
pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk
bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai
keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan
dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada
tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’
tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari
mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang
baik serta tema dan tujuan yang jelas.
E. Unsur-Unsur Seni tari
1. Ragam Gerak, ini merupakan salah satu unsure yang terpenting, karena seni tari
menggunakan gerakan semua tubuh.
2. Bentuk Iringan, unsure yang satu ini sebuah bentuk iringan tarian yang bisa berupa
jenis music iringan tari iternal, dan jenis music iringan tari eksternal.
3. Kostum Tari, sebuah estetika yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah wujud tarian.
Kostum pada tarian untuk upacara berbentuk lebih sederhana dan tidak
mementingkan sebuah estetika
4. Pola lantai, sebuah posisi yang dilakukan oleh si penari tunggal maupun penari
kelompok. Pada pola lantai pada suatu taian isa berupa simetris, asimetris,
lengkungan, garis lurus dan lingkaran
F. Unsur-unsur gerak Tari
Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
1. Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
2. Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat
dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
1. Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai
dengan apa yang dilihatnya.
2. Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara
diperhalus.
3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang
sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
1. Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
2. Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau
kekuatan.
3. Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya
mengalir.
4. Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan
otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan
tinggi.
G. Unsur-unsur Penunjang Tari

Gerak, busana, dan perlengkapan tari yang lain seperti tata rias dan iringan
merupakan unsur-unsur tari. Meskipun setiap unsur berbeda, tetapi semuanya merupakan
satu kesatuan dalam sebuah karya tari. Setiap unsur mendukung penampilan suatu karya
tari. Dengan demikian pesan yang ingin disampaikan si pencipta dapat diterima dengan
mudah oleh penonton karya tari tersebut. Mari, kita pelajari setiap unsur dalam tari.
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat
dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan
tenaga. Gerak tari nusantara sangat beragam. Gerak tari dari suatu daerah berbeda
dengan daerah lain. Gerak tari ada yang mempunyai arti tertentu dan ada juga gerak
yang hanya mementingkan keindahan. Gerak yang mempunyai arti disebut gerak
maknawi. Sebaliknya, gerak yang hanya mementingkan keindahan disebut gerak
murni.
a. Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
1) Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
2) Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat
dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
b. Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
1) Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang
sesuai dengan apa yang dilihatnya.
2) Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara
diperhalus.
3) Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah
yang sudah di stilir.
c. Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
1) Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan
kekuatan otot.
2) Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau
kekuatan.
3) Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
4) Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.
2. Busana Tari
Busana tari adalah segala pakaian yang dipakai oleh penari pada saat
mempertunjukkan suatu karya tari. Busana tari sebaiknya disesuaikan dengan bentuk
tariannya, misalnya tata busana untuk tari Kupu-Kupu harus menyerupai kupu-kupu.
Selain itu, busana tari juga harus enak dipandang dan tidak mengganggu gerak penari.
3. Tata Rias Tari
Tata rias tari adalah seni penggunaan alat-alat rias (bedak, lipstik, pensil alis,
dan lain-lain) untuk mengangkat cerita yang diperankan dalam tari dan membedakan
karakter tari. Tata rias untuk tari yang berkarakter halus akan berbeda dengan tata rias
untuk tari yang berkarakter lincah ataupun lucu.
4. Iringan Tari
Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia. Ada juga iringan tari yang
berasal dari berbagai alat musik atau benda yang dimainkan. Iringan tari yang berasal
dari tubuh manusia misalnya tepukan tangan, hentakan kaki, dan suara-suara dari
mulut. Iringan tari yang menggunakan alat musik ada yang berupa alat musik
tradisional dan ada juga yang berupa alat musik modern.
5. Tempat Pertunjukan Karya Tari
Seni tari adalah salah satu cabang seni pertunjukan atau tontonan. Jelas bahwa
karya seni tari membutuhkan ruangan atau tempat untuk mempertunjukkannya.
Tempat pertunjukan tari disebut juga tempat pentas.
6. Properti Tari
Selain tata rias, tata busana, iringan, dan tempat pertunjukan, properti juga
merupakan perlengkapan dalam suatu karya tari. Properti tari adalah alat yang
digunakan oleh penari untuk melakukan gerak tari. Pemakaian properti diusahakan
jangan sampai mempersulit gerak penari.
7. Ruang pentas
Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak dengan pembatasannya
yang jelas terutama adanya lantai. Ruang pentas dapat berupa:
a) Pentas arena: tempat pertunjukan berbentuk arena (melingkar) yang tidak ada
pemisahan yang jelas antara penonton dan pementas.
b) Panggung prosenium: panggung pertunjukan berbentuk prosenium yang
mempunyai batas yang jelas antara penonton dan pementas.
c) Panggung tapal kuda: panggung pertunjukan dimana tempat penonton berbentuk
tapal kuda.
8. Tema
Dalam suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan.
Agar karya tari dapat ditangkap oleh penonton, maka tema perlu ditentukan terlebih
dahulu sebelum geraknya dieksplorasi. Karena pengembangan ide penggarapan tetap
perlu berpijak pada tema pokoknya.
H. Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk
membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut:
Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana,
properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari
tari adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah
tempat (lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi dua yaitu gerak murni dan
gerak maknawi. Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti,
sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya
perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan
mnejadi dua yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerak
yang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan
gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim
biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang
gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya
digunakan pada tari putra keras. Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak
sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti
ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak
tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak). Gerak
tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang
melihatnya.
2. Desain Atas (Air Design)
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak
terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan
atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari, karena dilakukan di tempat. Oleh
karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton
atau dari depan. Menurut Soedarsono dalam bukunya
3. Penggunaan properti
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan
dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer
mewujudkan berbagai macam gerak. 36
4. Musik
Perubahan berbagai macak dinamika musik sangat membantu dalam
pencapaian dinamika karena variasi perubahan tempo dan ritme membantu
mengungkapkan dinamika dalam gerak.
5. Desain Dramatik
Desain dramatik dalam komposisi adalah tanjakan emosional atau klimaks
dan jatuh keseluruhan. Soedarsono (1978: 27) menyatakan bahwa suatu garapan tari
yang utuh ibarat sebuah cerita yang memiliki pembuka, klimaks dan penutup. Oleh
karenya dalam suatu penggarapan cerita perlu dipikirkan bagaimana mengawali dari
sebuah cerita yang akan diungkap, peristiwa-peristiwa apa saja yang perlu
diekspresikan untuk mencapai klimaks atau puncaknya dan kemudian dipikirkan
bagaimana penurunannnya sebagai penutup atau akhir dari suatu garapan.
6. Desain Lantai (Floor Design)
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di
atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam
pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan
dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
7. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup
dan menarik (Soedarsono:29) dikatakan pula dinamika adalah kekuatan,
kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan
/diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak. Pencapaian dinamika ini berkaitan
dengan penggunaan tenaga, ruang , dan waktu.
8. Komposisi Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah
penari atau lebih dari satu orang penari.
I. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari
Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan
dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah kalian mengalami
pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat melihat
pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tak akan sama sebab keindahan muncul dari
pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu.
Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan
suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan
gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian
pasti mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara
cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah
adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang
melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga
dikatakan bahwa munculnya estetis itu sebab adanya tanggapan perasaan dari pengamat.
Jadi, estetis itu ada sebab proses hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran
orang yang mengamati.
Masing-masing gerak setiap daerah mempunyai keunikannya tersendiri yang tidak
bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam
suatu daerah juga mempunyai pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari.
Jenis tari berdasar penyajiannya terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru.
Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan dengan bentuk
dan gerak tubuh sesorang. Unsur utama tari adalah gerak, Gerak tari adalah serangkaian
gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari
diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Gerak tari selalu melibatkan unsur
anggota tubuh manusia. Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak
tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai
media untuk mengkomunikasikan maksut-maksut tertentu dari koreografi.
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan,
Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik,
Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk
penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari
Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh
karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin
manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3
antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan

B. Saran
Makalah ini tentunya disana-sini masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi
kesempurnaan makalah ini, Dan semoga Materi yang tercantum di makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan kita tentang pendekatan dan model pembelajaran di SD
dan dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya angkatan 2015 PGSD kelas A1.

DAFTAR PUSTAKA

Gooblog, Ben. 2014. Makalah Seni Budaya Seni Tari. http://goobloggua.blogspot.co.id

Diakses Pada Tanggal 2 Juni 2014.


Golda, Agria. 2013. Materi Kuliah Prodi PGSD Seni Tari. http: //agriavegetary.
blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 16 Januari 2015

http://rifdadenita.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-seni-tari-lengkap.html

Sahara, Ulfa. 2012. Makalah Seni Tari. http://senitari-araa.blogspot.co.id. Diakses

pada tanggal 11 D esember 2012.

Anda mungkin juga menyukai