Makalah Hukum Perdata
Makalah Hukum Perdata
MAKALAH
Tentang
HAK MILIK
Disusun Oleh:
Agustia Darma1
Dosen Pembimbing:
Wardah, S.H., M.H., LL.M.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020
KATA PENGANTAR
1 Mahasiswa fakultas hukum unsyiah, NIM: 1903101010299
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Final Makalah yang berjudul “HAK MILIK”.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Wardah, S.H., M.H., LL.M. yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Kami menyadari, bahwa Tugas Final Makalah yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga Tugas
Final Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
C. Tujuan …………………………………………………………………. 1
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pasal 20 ayat (1) UUPA memuat ketentuan hukum mengenai definisi hak milik yaitu sebagai
hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dimiliki orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA mengenai fungsi sosial hak atas tanah.
Atas dasar itulah kami menyusun makalah yang berjudul “HAK MILIK ”. Dalam makalah
ini akan membahas mengenai berbagai hal tentang hak kepemilikan. Setelah pembelajaran ini
diharapkan pembaca dapat memiliki kemampuan untuk menjelaskan apa itu hak milik,
bagaimana pengaturan hak milik, ciri ciri hak milik, cara memperoleh dan hapusnya hak
milik. Serta menunjukan sikap positif terhadap pelaksanaan hak milik dalam berbagi aspek
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memberi kan pengetahuan bagi pembaca dalam
BAB 2
PEMBAHASAN
Hak Milik (eigendom) merupakan salah jenis hak kebendaan yang diatur dalam Buku II
Dengan berlakunya UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (UUPA), hak milik atas tanah dicabut dari Buku II KUH Perdata dan diatur
dalam UUPA. Sehingga cara memperoleh, peralihan, pembebanan, dan hapusnya hak milik
atas tanah berbeda dengan apa yang diatur dalam Buku II KUH Perdata. 2 Mengenai hak
milik diatur dalam Bab Ketiga Pasal 570 – 624 KUH Perdata. Pasal 570 KUH Perdata
menerangkan bahwa hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan
dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan
berlaku dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, dengan tidak mengurangi kemungkinan
akan adanya pencabutan hak tersebut demi kepentingan umum berdasarkan atas ketentuan
undang-undang dengan disertai pembayaran ganti rugi. Dengan demikian hak milik dapat
dikatakan sebagai hak kebendaan yang paling utama apabila dibandingkan dengan hak
Meskipun hak milik merupakan hak kebendaan yang paling utama, terhadap hak milik
2 Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata: Hukum Benda, Yogyakarta: Liberty, 2000, Hlm. 41.
3 Ibid., Hlm. 50.
4. Hukum tetangga
5. Penyalahgunaan hak.
Hak milik di katakan merupakan hak yang turun temurun karena hak milik dapat di wariskan
oleh pemegang hak kepada ahli warisnya. Hak milik sebagai hak yang terkuat berarti hak
tersebut tidak mudah hapus dan mudah di pertahankan terhadap gangguan dari pihak lain. 4
Selain bersifat turun temurun, terkuat, dan terpenuh hak milik juga dapat beralih dan di
alihkan kepada orang lain. Dalam KUH Perdata, kedudukan penguasaan atau menguasai
serta menikmati suatu barang yang ada dalam kekuasaan seseorang secara pribadi atau
dengan perantaraan orang lain, seakan-akan barang itu miliknya sendiri sebagaimana diatur
Menurut pendapat Salim HS, bezit adalah suatu keadaan yang senyatanya, seseorang
menguasai suatu benda, baik benda bergerak maupun tidak bergerak, namun secara yuridis
formal benda itu belum tentu miliknya. Ini berarti bahwa bezitter hanya menguasai benda
secara materiil saja, sedangkan secara yuridis formal benda itu milik orang lain.6 Menguasai
suatu benda mungkin sebagai pemegang saja atau mungkin sebagai orang yang menikmati
bendanya. Menguasai benda sebagai pemegang saja, misalnya pada hak gadai. Pemegang
benda jaminan tidak boleh menikmati benda jaminan, ia hanya menguasai sebagai pemegang
saja. Menguasai benda sebagai orang yang menikmati, artinya mengambil manfaat secara
materiil, misalnya pada hak memungut hasil, hak pakai dan mendiami, hak sewa. Penguasa
benda tidak hanya memegang, melainkan menikmati dan itu adalah hak yang diperolehnya
4 Andrian sutedi, peralihan hak atas tanah dan pendaftarannya, Cet.4,Jakarta: Sinar grafika, 2010, Hlm. 60-61.
5 Pasal 529 KUHPerdata.
6 Lex Privatum Vol. VII/No. 5/Mei/2019
Menguasai benda, dapat dilakukan sendiri atau dengan perantaraan orang lain, contoh
memperoleh rusa di hutan bebas, menemukan benda berharga di jalan, dsb. Menguasai benda
semacam ini diakui oleh Undang-undang yaitu tercantum dalam Pasal 1977 ayat (1) KUH
Perdata.7 Bagi orang lain, penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat
haknya, adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum, dan
tanah harus dipelihara dengan baik agar bertambah kesuburan dan mencegah kerusakannya.8
Hak milik milik atas tanah merupakan hak atas tanah yang wajib didaftarkan serta menurut
Pasal 21 ayat (1) UUPA menentukan bahwa hanya warganegara Indonesia yang dapat
mempunyai hak milik. Namun ayat (2) ketentuan tersebut membuka peluang bagi badan
hukum tertentu untuk mempunyai hak milik. Beberapa badan hukum yang dapat mempunyai
hak milik adalah bank pemerintah atau badan keagamaan dan badan sosial, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak
atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan. Hak milik tidak dapat dipunyai oleh warganegara
asing maupun orang yang memiliki kewargangeraan ganda (warganegara Indonesia sekaligus
warganegara asing). Bagi warganegara asing atau orang yang berkewarganegaraan ganda
yang memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena
perkawinan wajib untuk melepaskan hak tersebut paling lama satu tahun setelah memperoleh
hak milik. Apabila jangka waktu tersebut berakhir dan hak milik tidak dilepaskan, maka hak
milik menjadi hapus karena hukum dan tanahnya jatuh kepada negara dengan tetap
Hak milik atas tanah adalah hak yang terkuat dan terpenuhi, mempunyai pengaruh yang
sangat penting terhadaphak milik atas bendabenda lain.10 Hak milik menurut ketentuan Pasal
(1) Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
(2) Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.11
Hak milik merupakan hak yang paling kuat atas tanah, yang merupakan kewenangan kepada
pemiliknya untuk memberikan kembali suatu hak lain di atas bidang tanah hak milik yang
dimilikinya tersebut ( dapat berupa Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai,dengan
pengecualian Hak Guna Usaha) yang hampir sama dengan kewenangan Negara (sebagai
penguasa).12 Dapat diketahui bahwa pada dasarnya Hak Milik atas tanah hanya dapat dimilik
oleh warga negara Indonesia tunggal saja,ini sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Undang-
Undang Pokok Agraria “Hanya warga negara Indonesia dapat mempunyai Hak Milik”.13
Dalam ketentuan pemerintah telah diatur batas kepemilikan tanah, dalam hal ini tanah hak
milik, pemerintah mengatur sesuai dalam ketentuan peraturan Kepala Badan Pertahanan
Nasional No 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah Dan
9 Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Cet. 4, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, Hlm. 60-61.
10 Soejono & H. Abdurahman, Prosedur Pendaftaran Tanah, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.
11 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Op.Cit, hlm. 29.
12 Ibid, hlm. 30.
13 Ibid, hlm. 31.
Kegiatan Pendaftaran Tanah, Pasal 3 yang menyatakan: Kepala Kantor Pertanahan memberi
keputusan mengenai:
a. Pemberian Hak Milik untuk orang perseorangan atas tanah pertanian yang luasnya tidak
b. Pemberian Hak Milik untuk orang perseorangan atas tanah non pertanian yang luasnya
c. Pemberian Hak Milik untuk badan hukum keagamaan dan sosial yang telah ditetapkan
Hukum yang dapat mempunyai Hak Milik atas Tanah, atas tanah non pertanian yang luasnya
1. Transmigrasi;
2. Redistribusi tanah;
3. Konsolidasi tanah;
Sebagaimana diketahui peraturan Kepala BPN No 2 Tahun 2013 mengatur tentang batas
kepemilikan hak atas tanah khusus tanah hak milik pemerintah mengatur tentang batas
kepemilikan tanah dalam hal ini hak milik perseorangan sesuai dalam Pasal 3 huruf (a)
”Pemberian Hak Milik untuk orang perseorangan atas tanah non pertanian yang luasnya tidak
lebih dari 3.000 M² (tiga ribu meter persegi) “15 perlu diketahui yang diatur pemerintah hanya
tanah hak milik perseorangan, namun sebagaimana diketahui sebelum peraturan ini dibuat,
14 Dilihat Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Hak Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah, Pasal 3
15 Ibid
pemerintah sudah menetapkan peraturan yang menetapkan penetapan luas tanah yang dapat
dimiliki oleh seorang keluarga yang terdapat dalam UU/No.56/prp/1960. Pemilikan tanah
dan penguasaan tanah yang melampaui batas dan merugikan kepentingan umum, pengaturan
ini lebih dikenal dalam Undang-Undang Pokok Agraria dalam pasal 7 dan 17 yaitu sebagai
sempitnya, kalau tdak dikatakan hilangnya sama sekali kemungkinan bagi banyak petani
untuk memiliki tanah sendiri. Menurut taksiran 60% dari jumlah petani adalah petani tak
bertanah.16
Adapun ciri-ciri hak milik menurut Prof. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan adalah: 17
3. Hak milik bersifat tetap, artinya tidak akan lenyap terhadap hak kebendaan yang lain.
5 Hak milik adalah hak yang terkuat dan terpenuh, artinya hak milik adalah yang paling kuat
jika dibandingkan dengan hak-hak lainnya dan dapat dipertahankan oleh pemegang haknya
6. Hak milik dapat dibebani dengan hak-hak lainnya, seperti hak guna usaha, hak pakai, hak
7, Hak milik tidak mempunyai jangka waktu berlakunya, sampai kapanpun dan dapat
8. Hanya hak milik yang dapat diwakafkan, hak-hak lain tidak dapat diwakafkan.
9. Hak milik hanya dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia.18
Hak milik atas tanah itu terjadi melalui penetapan pemerintah memerlukan suatu proses,
dimulai dengan mengajukan permohonan kepada instansi pemerintah yang mengurus tanah,
selanjutnya instansi tersebut mengeluarkan surat keputusan pemberian hak milik kepada
pemohon. Setelah itu pemohon berkewajiban untuk mendaftarkan haknya tersebut kepada
Kantor Pendaftaran Tanah untuk dibuatkan buku tanah dan kepada pemohon diberikan
sertifikat yang terdiri dari salinan buku tanah dan surat ukur sebagai bukti dari haknya
tersebut. Dengan demikian Hak milik lahir pada waktu dibuatkan buku tanah. Untuk
mewujudkan adanya suatu kepastian hukum dalam setiap peralihan hak atas tanah, maka
dalam hal ini PP No. 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah sebagai peraturan pelaksanaan
dari Undang-undang Pokok Agraria telah menentukan bahwa setiap perjanjian yang
bermaksud memindahkan hak atas tanah memberikan sesuatu hak baru atas tanah,
menggadaikan tanah atau meminjam uang dengan hak atas tanah sebagai tanggungan, harus
dibuktikan dengan suatu akte yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat pembuat akte tanah
PPAT. Akta tersebut berfungsi sebagai alat pembuktian beralihnya hak atas tanah guna
Secara umum cara memperoleh hak milik diatur dalam Pasal 584 KUH Perdata, yaitu: 20
1. Pemilikan/pendakuan (toeeigening)
2. Perlekatan/ikutan (natrekking)
5. Penunjukan/penyerahan (levering)
Selain diatur dalam Pasal 584 KUH Perdata, cara memperoleh hak milik juga diatur dalam
5. Perampasan (verbeurdverklaring)
8. Abandonnement
1. Karena orang lain memperoleh hak milik itu dengan salah satu cara untuk memperoleh hak
milik di atas.
20 Ibid., Hlm. 62
21 Ibid., Hlm. 62
22 Ibid., Hlm. 82.
3. Karena pemegang hak milik melepaskan hak milik atas benda tersebut.
Hapusnya Hak Milik Menurut ketentuan Pasal 27 UUPA, hak milik hapus karena:
Tanahnya jatuh kepada negara: karena pencabutan hak berdasarkan Pasal 18 UUPA;
Karena diterlantarkan;
Karena ketentuan Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA.
2. Tanahnya musnah. Selain itu hak milik juga hapus apabila terjadi pelanggaran terhadap
memelihara dan merawat kebendaan yang akan diserahkan kepada pembeli hingga saat
penyerahannya.
menyerahkan kebendaan yang dijual pada saat yang telah ditentukan, atau jika tidak telah
Mengenai penanggungan menurut Pasal 1491 . KUHPerdata, kewajiban penjual dua hal:
menjamin penguasaan barang yang dijual itu secara aman dan tenteram.
23 Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Cet. 4, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, Hlm. 66.
24 Lex Privatum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
10
menjamin terhadap adanya cacat-cacat barang tersembunyi, atau yang sedemikian rupa
Hukum adat tidak dikenal apa yang disebut dengan levering, karena manakala penjual dan
pembeli sudah ada kata sepakat, serta pembeli sudah sudah membayarnya secara terang
UUPA, khusus PP No.5 tahun 1960 maka semua hak atas tanah baik bekas hak barat
maupun bekas tanah adat diperlakukan sama, yakni didaftar. Dalam hal man pemindahan
hak milik atas tanah karena suatu title (jual beli harus dilakukan dihadapan PPAT.
penyerahan. Mengingat HKI dikategorikan sebagai benda bergerak yang tidak berwujud,
maka penyerahannya dilakukan dengan cara membuat akta baik akta otentik maupun akta
perpindahan kepemilikan wajib dicatatkan dalam daftar umum di Direktorat Jenderal HKI,
selanjutnya juga dikatakan bahwa pengalihan yang tidak dicatatkan tidak berakibat hukum
kepada pihak ketiga. Sampai pada titik ini dapat dikatakan bahwa HKI dalam hukum
Indonesia secara tegas diatur sebagai benda yang atasnya melekat hak kebendaan sehingga
BAB 3
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Hak milik di katakan merupakan hak yang turun temurun karena hak milik dapat di wariskan
oleh pemegang hak kepada ahli warisnya. Hak milik sebagai hak yang terkuat berarti hak
tersebut tidak mudah hapus dan mudah di pertahankan terhadap gangguan dari pihak lain.
Dalam ketentuan pemerintah telah diatur batas kepemilikan tanah, dalam hal ini tanah hak
milik, pemerintah mengatur sesuai dalam ketentuan peraturan Kepala Badan Pertahanan
Nasional No 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah Dan
Jenis- jenis hak atas tanah sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 16 ayat (1).
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
12
13