SUPRIHANTO
Guru SD Negeri 01 Nusa Bakti
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Penerapan Konsep
Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui Program In House Training (IHT) di SD Negeri 01
Nusa Bakti. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap
siklusnya melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian tindakan ini
adalah guru-guru di SD Negeri 01 Nusa Bakti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Prasiklus ini
dihasilkan skor 64, artinya Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking
Skills (HOTS) cukup. Pada siklus I, guru sudah mulai paham dan mampu menerapkan konsep pembelajaran
Higher Order Thinking Skills (HOTS) walaupun belum maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi
adalah 133 yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills
(HOTS) baik. Pada siklus II, guru sudah mulai Paham dan mampu menerapkan konsep pembelajaran Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dan sudah maksimal karena skor yang di dapat dari hasil observasi adalah 185
yang berarti Kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS)
sudah sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kompetensi guru dalam penerapan konsep
pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui Program In House Training (IHT) sudah sangat
baik dan guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam berpikir tingkat
tinggi.
Abstract : The purpose of this study is to improve teacher competence in the application of the concept of higher
order thinking skills (HOTS) through the In House Training (IHT) Program at SD Negeri 01 Nusa Bakti. This
research is a school action research, which was carried out in 2 cycles. Each cycle goes through 4 stages,
namely planning, action, observation, and reflection. The subjects of this action research were teachers at SD
Negeri 01 Nusa Bakti. The results of this study indicate that in this pre-cycle a score of 64 is produced, meaning
that the teacher's competence in applying the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept is
sufficient. In the first cycle, the teacher has begun to understand and be able to apply the concept of Higher
Order Thinking Skills (HOTS) learning although it is not maximized because the score obtained from the
observation is 133, which means that the teacher's competence in applying the Higher Order Thinking Skills
(HOTS) learning concept is good. In cycle II, the teacher has begun to understand and be able to apply the
concept of Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning and it has been maximized because the score
obtained from the observation is 185, which means that the teacher's competence in implementing the Higher
Order Thinking Skills (HOTS) learning concept is very high. good. The conclusion of this study is that the
teacher's competence in implementing the Higher Order Thinking Skills (HOTS) learning concept through the
In House Training Program (IHT) is very good and the teacher is able to carry out learning that makes students
active in higher-order thinking.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Nusa Bakti dengan subjek
penelitian adalah guru yang ada di sekolah ini. Jumlah seluruh dewan guru yang menjadi
subyek penelitian adalah adalah 7 orang. Kondisi di SD Negeri 01 Nusa Bakti adalah
kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills
(HOTS) masih rendah, Makanya peneliti hendak melaksanakan program in house training
(IHT) untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan konsep pembelajaran Higher
Order Thinking Skills (HOTS). Pengambialan data dilakukan pada tanggal Juli 2021 sampai
dengan September 2021, dengan perincian ada di Tabel 3.1.
Agar pelaksanaan Program in house training (IHT) yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik, peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap kompetensi guru dalam
penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Teknik pengumpulan data memiliki peranan penting, hal tersebut disebabkan karena
pemerolehan data dalam sebuah penelitian akan dijadikan sebagai bahan dan bukti untuk
dijadikan sebagai pegangan dalam melakukan penilaian. Suharsimi Arikunto (2006: 150-158)
menyebutkan bahwa “Jenis metode pengumpulan data terdiri dari tes, angket atau kuesioner,
interview, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi”.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian, maka penulis pada bagian ini mengemukakan
saran kepada:
a) Guru agar terus belajar dalam menerapkan konsep pembelajaran Higher Order
Thinking Skills (HOTS).
b) Tiap lembaga sekolah hendaknya melakukan bimbingan khusus kepada guru agar
guru bisa memahami penerapan konsep pembelajaran Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhson. (2004). Program in house training (IHT) Analisis Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UNY.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Badan Standar Nasional
Pendidikan: Jakarta.
E.Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005
Mulyasa, E, 2008, Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya offset.