Jawaban :
Kebisingan adalah suara berlebihan yang tidak diinginkan dan sering disebut sebagai
polusi yang tidak terlihat, yang memiliki efek fisik dan fisiologis pada manusia (Balirante, 2020).
Suara dengan tingkat kebisingan sekitar 50-55 dB(A) digambarkan sebagai kebisingan yang
dapat mengganggu tidur dan menyebabkan rasa lelah dan kelelahan ketika bangun, sementara
suara dengan tingkat kebisingan mencapai 90 dB(A) dapat mengganggu sistem saraf otonom.
Kebisingan dengan tingkat kebisingan sebanyak 140 dB(A) dapat menimbulkan getaran di dalam
kepala, rasa sakit yang parah di telinga, gangguan keseimbangan, dan mual (Sumarna, 2018).
Sumber kebisingan dapat bervariasi diantaranya ada sumber kebisingan jalan raya dan industri.
Kebisingan jalan raya adalah suara yang tidak dikehendaki yang berasal dari kendaraan
bermotor, terutama dari mesin kendaraan, knalpot, serta akibat interaksi antara roda dan
permukaan jalan. Kendaraan berat seperti truk dan bus serta kendaraan ringan seperti mobil
penumpang merupakan penyumbang utama kebisingan jalan raya. Kebisingan jalan raya dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti masalah tidur, keletihan, sakit kepala, dan gangguan
pendengaran. Sedangkan kebisingan industri adalah suara yang tidak dikehendaki yang berasal
dari alat-alat proses produksi atau alat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
pendengaran. Sumber kebisingan di industri dapat berasal dari aktifitas mesin-mesin industri
maupun pabrik, getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidakseimbangan
gerakan bagian mesin, roda gigi, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
Untuk perbedaan dan persamaan dari kebisingan lalu lintas dan kebisingan industri dapat
diuraikan pada tabel di bawah ini :