Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Reorientasi peran dan fungsi guru dalam masyarakat global”

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah : Sosiologi Pendididkan Islam

Dosen pengampu : Ustdh. Fayruzah El-faradis, S.Kom.I, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

Kamilatus Zahroh
20219603021

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP MADURA
TAHUN AJARAN 2022-2023 M

0
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini seiring berkemangnya teknologi peran dan fungsi guru
mengalami perubahan secara drastis, dampak era gloalisasi sangat
mempengaruhi lahirnya perubahan orietasi visi, misi, peran dan fungsi
guru. Penggunaan teknologi menyebabkan semakin mengecilnya peran
dan fungsi guru. Karena beberapa tugas-tugas guru seperti penyampaian
informasi dan pendidikan keterampilan yang tergantikan oleh teknologi.
Begitu juga kedudukan seorang guru semakin tergeser, doa dan
nasihatnya kurang dimintai lagi karena peran dan fungsi guru beralih
menjadi fungsi-fungsi kebendaan seperti mejadi fungsi fasilitator dan
mediator. Jabatan seorang guru sebagai tenaga professional saat ini lebih
dilihat sebagai pekerjaan yang tunduk pada hukum transaksional
materialistik, yaitu yang mengukur peran, fugsi dan tugas guru dari jabatan
yang diberikan kepadanya sebagai bayaran yang diberikan kepadanya.
Tentu hal ini sangat menyedihkan karena seagaimana yang sudah kita
ketahui bahwa tugas dan peran guru memiliki pengaruh yag cukup besar
terhadap anak didiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana reorientasi visi dan misi guru yang orisinil?
2. Bagaimana implikasi visi dan misi guru yang orisinil?
3. Bagaimana peran dan fungsi guru dalam masyarakat global?

1
PEMBAHASAN

A. Reorientasi Visi Dan Misi Guru Yang Orisinil


Visi berasal dari bahasa inggris yaitu vision yang berarti impian atau
bayangan. Visi adalah tujuan, cita-cita, hal yag ingin dilakukan di masa
depan, sedangkan misi adalah langkah, cara bagaimana utuk mewujudkan
suatu visi.1
Guru merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan,
sebelum teknologi berkembang dan sumber belajar masih terbatas, guru
memiliki peran dan fungsi penting dalam medapatkan pengetahuan.2 Di
era globalisasi saat ini kemajuan ilmu teknologi serta budaya global
berdampak pada peran dan fungsi guru yang semakin mengecil, karena
banyak tugas-tugas keguruan seperti penyampaian informasi dan
pendidikan keterampilan yang digantikan oleh teknologi. Dan peran guru
bergeser pada fungsi kebendaan seperti fasilitator dan mediator.
Hal tersebut juga berdampak pada pribadi-pribadi guru, dimana
seorang guru sebagai tenaga profesioal hanya terlihat sebagai pekerjaan
yang hanya tunduk pada hukum transaksional materialistik, yang hanya
mengukur peran dan fungsinya hanya dengan jabatan yang diberikan dan
bayaran yang diterimanya.3 Guru terlihat lebih banyak mementingkan
administrasi pembelajaran untuk mendapatkan sertifikasi dari pada
memperhatikan perkembangan kualitas intelektual dan spiritual peserta
didik, dimana hal tersebut tugas utama bagi seorang guru.
Permasalahan di atas memutuhkan reorientasi visi dan misi guru
dalam pedidikan, Abudin Nata dalam bukunya telah mejelaskan visi dan
misi orisinil seorang guru yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an :
1
Ahmad Calam, A.Q. Merumuskan visi dan misi, Jurmal Ilmiah SAINTIKOM sain dan
computer. 15(1) 2016
2
Kamrani Buseri, Antologi pendidikan islam dan dakwah, pemikiran teoritis praktis kontemporer,
(Yogyakarta: UII Press, 2003) hlm. 4
3
Abuddin Nata, Kapita Selekta pendidikan agama islam, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2012)
hlm. 345

2
1. Visi dan misi Ulul al-bab yang terkandung dalam surat Ali Imran
ayat 190-191, yang menjelaskan bahwa visi guru sebagai ulul al-
bab adalah menjadi manusia yang memiliki keseimbangan antara
daya pikir dan daya nalar dengan daya zikir dan spiritual. Maka
dengan daya tersebut seorang guru mengemban misi untuk
menggnuakannya secara optimal untuk melakukan amar ma’ruf
nahi munkar, sehingga keberadaannya tidak hanya menjadi orang
yang sia-sia.4
2. Visi dan misi Al-Ulama yang terkandung dalam surat Fathir ayat
27-28 dimana ayat ini menjelaskan bahwa sebagai ulama, guru
merupakan seseorang yang mendalami ilmu pengetahuan melalui
penelitian terhadap alam semesta seperti flora, fauna, ruang
angkasa, fisika dan seagainya.5 Hal ini upaya menghadirkan
kesadaran bahwa Allah merupakan penguasa alam, dengan hasil
penelitian yang dikembangkan bahwa fakta-fakta yang terdapat
pada alam semesta merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Melalui hal tersebut maka muncullah rasa takut untuk
menyalahgunakan ilmu yang dianugerahkan oleh allah.
Maka dari itu visi seorang guru adalah menjadi ilmuan yang
mempunnyai rasa takut kepada Allah serta melaksanaka misi
untuk menggunakan ilmunya untuk kemajuan bagi masyarakat.
Dan dalam islam seorang guru bukan hanya seseorang yang
menguasai pengetahuan melainkan juga menggunakan keilmuan
tersebut untuk menuntun dirinya sendiri maupun masyarakat untuk
patuh dan tunduk kepada Allah Swt.
3. Visi da misi Al-Muzakki yang terkandung dalam surat Al-baqarah
ayat 129 dan Al-Imran ayat 164 dalam surat ini menjelaskan
bahwa visi guru seagai Al-muzakki ialah menjadi manusia yang

4
Abudin Nata, Kapita selekta pendidikan agama islam, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2012)
hlm. 347
5
Sri Widianti C, Reformasi pedidikan dasar (Jakarta: PT.Gramedia Sarana Indonesia,
2002)hlm.32

3
memiliki karakter dan mental yang mulia. Sedangkan misinya
adalah membersihkan diri serta anak didiknya dari karakter dan
perbuatan tercela sekaligus menjauhkan diri dari dosa dan maksiat
yang dilarang oleh Allah Swt dan Rasulnya.
4. Visi dan misi Ahl adz-dikr yang tercantum dalam surat Al-Aiya
ayat 7, kandungan ayat tersebut mejelaskan bahwa visi guru ialah
menjadi orang yang menguasai ilmu pengetahuan maksudnya
adalah penguasaan pengetahuan tersebut mendapatkan pengakuan
sebagai pakar atau ahli sehingga mempunyai otoritas untuk
menilai, mengakui atau membatalkan temuan ilmiah. Dan seorang
Ahl al-dzikr memiliki misi untuk memperbaiki, meluruskan,
mengingatka, membimbing dan memberikan keputusan atas
perilaku yang dilakukan peserta didik.
5. Visi da misi Al-rasikhuna fi al-ilm yang dijelaskan dalam surat
An-nisa’ ayat 162, yang dijelaskan bahwa visi seorang guru bukan
hanya mempunyai penguasaan terhadap pengetahua dalam ranah
data dan fakta, tapi juga mempunyai kemampuan untuk
memerikan makna, kandungan, serta hakikat tentang pengetahuan
tersebut. Denga visi itu maka seorang guru memiliki misi untuk
memberi makna, semangat dan dorongan terhadap peserta didik
dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup denga
menghayati dan memahami makna yang terkandung dalam hidup.6
Visi da misi yang sudah dijelaskan di atas, sangat menjelaskan bahwa
fungsi guru tidak dapat digeser dan di kesampingkan dalam dunia
pendidikan dengan hanya menjadikan guru sebagai fasilitator di dalam
pemelajara, karena sesungguhnya sosok guru merupakan penyambung
tongkat estafet dalam misi kenabian yaitu menyempurnakan akhlak
manusia.

6
Abudin Nata, Kapita selekta pendidikan agama islam (Depok: Raja Grafindo Persada, 2012)
hlm. 351

4
Dan di era globalisasi saat ini karakteristik guru harus jelas dan tegas
dipertahankan, antara lain :
1. Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai
2. Memiliki kepribadian yang kuat dan baik
3. Memiliki keterampilan membangkitkan minat peserta didik dalam
bidang IPTEK
Kemudian ada empat syarat bagi seorang guru agar dapat bekerja
secara professional di era gloalisasi. Yaitu meliputi :
1. Guru memiliki kemampuan mengelolah kurikulum
2. Guru memiliki kemampuan mengaitkan materi kurikulum denga
lingkungan
3. Kemampuan guru memotivasi anak didik untuk belajar sendiri
4. Guru mampu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi
kesatuan konsep yang utuh.
B. Implikasi Visi Dan Misi Guru
Implikasi adalah sesgala sesuatu yang telah dihasilkan dengan adanya
sebuah proses perumusan kebijakan. Atau akibat dan konsekuensi yang
timbul dengan dilaksanakanya kebijakan atau kegiatan tertentu. Dan dalam
KBBI implikasi adalah keterlibatan atau suasana terlibat.
Sedangkan implikasi menurut para ahli adalah :
 Menurut Islamy implikasi adalah segala sesuatu yang telah di
hasilkan dengan adanya proses perumusan kebijakan.
 Menurut Silalahi implikasi adalah akibat yang ditimbulkan
karena adanya penerapan suatu program yang dapat bersifat
baik atau tidak terhadap pihak-pihak yang menjadi sasasran
pelaksanaan program tersebut.
 Menurut Winarno setidakya ada 5 yang harus dibahas dalam
implikasi dari sebuah kebijakan. Yaitu:
1. Implikasi kebijakan pada masalah public dan implikasi
pada orang-orang yang terlibat.

5
2. Kebijakan mungkin mempunyai implikasi pada
keadaan-keadaan atau kelompok-kelompok yang diuar
sasaran atau tujuan keijakan.
3. Kebijakan mungkin akan mempunyai implikasi pada
keadaan sekarang dan akan mendatang.
4. Evaluasi juga menyangkut unsur yang lain yaitu biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai program-program
kebijakan publik.
5. Biaya-biaya yang ditanggung oleh beberapa
masyarakat akibat adanya kebijakan publik.7
Visi dan misi seorang guru yang telah disebutkan dan dijelaskan di
atas yaitu visi dan misi ulul al-bab, visi dan misi al-ulama, visi dan misi
al-muzakki, visi dan misi ahl al-dzikr, dan visi dan misi al-rasikhuna fi al-
ilm.visi dan misi tersebut akan memiliki implikasi yang luas. Implikasi
tersebut ialah seorang guru akan menempatkan dirinya bukan hanya
sebagai agen pembelajaran yang tunduk pada transaksional professional,
melaikan sebagai pengemban misi suci yang menyelamatkan manusia dari
kehancuran serta membawanya menuju kemajuan. Selain itu akan tercipta
juga pembelajaran yang efektif, seperti memehami situasi dalam belajar,
merecanakan pelajaran, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.8
C. Peran Dan Fungsi Guru Dalam Masyarakat Gloabal
Berikut ini beberapa peran seorang guru dalam menghadapi era
gloalisasi saat ini :
1. Kemampua antisipasi
Kemampua ini harus dimiliki seorang guru untuk mengantisipasi
dan mencegah terjadinya masalah dalam proses pemelajaran atau
diluar pemelajaran
2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah

7
Andewi Suhartini, Jurnal pendidikan belajar tuntas: latar belakang, tujuan dan implikasi
(Makassar: Vol 10, No 1, 2007) hlm. 43
8
Qodry Azizy, Melawan Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004) hlm. 24

6
Seorang guru perlu melakuka pendekata pada peserta didik agar
dapat mengenali dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak
didik
3. Keterampilan mengatur diri
Yaitu mau mendorong diri sendiri agar mau mengatur semua
unsur kemampuan pribadi dan mengemangka berbagai segi
kehidupa pribadi agar lebih sempurna
4. Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan ini merupakan merupakan keterampilan utama yang
harus dimiliki agar mampu membina hubunga yang sehat dimana
saja, karena sebagian besar masalah yang terjadi dalam
kehidupansosial adalah masalah komunikasi
5. Kemampuan mengelola tugas dan orang
Kemampuan ini harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu
mengelola peserta didiknya serta tugas keguruannya agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan
6. Kemampuan moiblisasi pengembangan dan perubahan
Yaitu kemampuan untuk menemukan konsep-konsep yang baru
dalam pengajaran agar pemelajaran bermaka dan menarik agar
melahirkan pendidikan yang berkualitas.
Kemudian reorientasi fungsi guru di era globalisasi ini sangat
dibutuhkan9, fungsi tersebut yaitu :
1. Guru sebagai pendidik
Guru menjadi tokoh panutan bagi peserta didik oleh karena itu
guru harus memiliki sikap yang baik, karena hal itu pasti akan
ditiru oleh peserta didik
2. Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk
mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya dan memahami
materi yang dipelajari.

9
Mulyasa, Menjadi guru professional (Badung: PT. Remaja Rrosdakarya, 2007) hlm. 36

7
3. Guru sebagai pembiming
Guru harus dapat membimbing peserta didik agar dapat
menemukan potensi yang dimilikinya.
4. Guru sebagai pengarah
Guru merupakan pengarah bagi murid bahkan orang tua, sebagai
pengarah guru harus mampu mengantarkan murid dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengarahkan murid
dalam mengambil keputusan
5. Guru sebagai pelatih
Proses pembelajaran tentu memerlukan latihan keterampilan, baik
intelektual ataupun motorik maka guru tetnu dituntut untuk
bertindak sebagai pelatih.
6. Guru sebagai penilai
Guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan
melakukan hal tersebut maka guru akan mengetahui dan
menentukan keerhasilan siswa dalam mencapai hasil
pembelajaran.

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan,
sebelum teknologi berkembang dan sumber belajar masih terbatas, guru
memiliki peran dan fungsi penting dalam medapatkan pengetahuan. Di era
globalisasi saat ini kemajuan ilmu teknologi serta budaya global
berdampak pada peran dan fungsi guru yang semakin mengecil, karena
banyak tugas-tugas keguruan seperti penyampaian informasi dan
pendidikan keterampilan yang digantikan oleh teknologi. Dan peran guru
bergeser pada fungsi kebendaan seperti fasilitator dan mediator.
Ada 5 visi dan misi orisinil seorang guru yang terkandung dalam ayat-
ayat Al-Qur’an yaitu :
1. visi dan misi ulul al-bab
2. visi dan misi al-ulama
3. visi dan misi al-muzakki
4. visi dan misi ahl al-dzikr
5. dan visi dan misi al-rasikhuna fi al-ilm

Dan seorang guru harus mengaplikasikanya denga baik dan benar agar
tercipta pembelajaran yang efektif, seperti memehami situasi dalam
belajar, merecanakan pelajaran, dan mengevaluasi kegiatan belajar
mengajar

9
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Kapita Selekta pendidikan agama islam, (Depok: Raja Grafindo
Persada, 2012)

Ahmad Calam, A.Q. Merumuskan visi dan misi, Jurmal Ilmiah SAINTIKOM
sain dan computer. 15(1) 2016

Andewi Suhartini, Jurnal pendidikan belajar tuntas: latar belakang, tujuan dan
implikasi (Makassar: Vol 10, No 1, 2007)

Kamrani Buseri, Antologi pendidikan islam dan dakwah, pemikiran teoritis


praktis kontemporer, (Yogyakarta: UII Press, 2003)

Mulyasa, Menjadi guru professional (Badung: PT. Remaja Rrosdakarya, 2007)

Qodry Azizy, Melawan Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)

Sri Widianti C, Reformasi pedidikan dasar (Jakarta: PT.Gramedia Sarana


Indonesia, 2002)

10

Anda mungkin juga menyukai