Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1A : 1.

Dhini Maulana Dewi (3335200001)


2. Muhaiminah Tahrirrahmi (3335200002)
3. Muhamad Zulkarnain (3335200003)
4. Dinda Safitri (3335200004)
5. Nayla Zulfatul Badriyah (3335200005)
6. Putri Sahira (3335200006)
7. Anisa Putri (3335200007)
8. Leli Rahmawati (3335200023)
9. Al Qosam Muflih (3335200024)
10. Fadhillah Yusuf (3335200025)

PANCASILA

A. Tujuan Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
pembukaan UUD’45 alinea ke-4 “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah dasah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan kehidupan dunia.”
 Melindungi segenap bangsa Indonesia : WNI dan WNA harus mendapatkan
kehidupan perlindungan.
 Memajukan kesejahteraan umum : rakyat dari Sabang sampai Merauke harus
mendapat kesejahteraan.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa : belajar, adanya pertukaran pelajar.
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia : ikut serta dalam perdamaian dunia.
Oleh sebab itu, warga negara Indonesia harus mempelajari, mendalami, menghayati,
mengamalkan, dalam segala aspek bidang kehidupan.
 Mempelajari
 Mendalami : mengerti apa yang susah dipelajari.
 Mengamalkan : melakukannya di lingkungan sekitar. Contoh, bertoleransi agama
dan saling tolong menolong.
Tujuan Pendidikan Pancasila adalah untuk mengembangkan kepribadian diri manusia,
menjadi lebih dewasa dan lebih mandiri.
B. Landasan Pendidikan Pancasila
Pancasila dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami
persepsi dan interpretasi sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.
Dasar negara dari NKRI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara
dengan:
1. Landasan Historis (Sejarah)
Kerajaan yang masih diingat sampai sekarang adalah Sriwijaya dan Majapahit. Kedua
kerajaan itu mampu membuat Indonesia bersatu melalui kekayaan alam (rempah-
rempah). Pada masa ini Pancasila sudah diterapkan walaupun belum dirumuskan :
 Agama Hindu-Budha hidup rukun dan terdapat candi-candi sebagai tempat
ibadah.
 Gotong-royong, musyawarah, membayar pajak.
 Pertukaran pelajar Hindia-Belanda.
 Adanya persatuan dan bertoleransi agama.
2. Landasan Kultural (Budaya)
Budaya yang masih ada sampai sekarang seperti, melayat jika ada yang meninggal,
menengok atau menjenguk orang yang sedang sakit dan menghadiri pernikahan.
Budaya-budaya terdahulu seperti tolong-menolong yang terdapat pada sila ke-2
“mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya.
3. Landasan Yuridis (Kekuatan Hukum)
Pada masa kerjaan Sriwijaya dan Majapahit, jika seseorang tidak membayar pajak
kepada raja maka akan di hukum. Hukuman selalu berlaku bagi yang bersalah.
4. Landasan Filosofis (Dasar Pemikiran)
Pada masa kerajaan Majapahit sudah ada pertukaran pelajar. Selain itu sudah banyak
orang Indonesia yang menjadi pemecah olimpiade. Indonesia itu pintar-pintar senior
kita juga pintar-pintar.

Anda mungkin juga menyukai