Prodi DIII Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Palembang1,2
annisakhrsjy@gmail.com1
Tiara.pratiwi@gmail.com2
ABSTRAK
Latar belakang: Asfiksia merupakan suatu dimana keadaan pada bayi baru lahir yang
mengalami gagal bernafas secara spontan, teratur segera setelah lahir, sehingga bayi
tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya,
sehingga dapat menurunkan O 2 (oksigen) dan mungkin meningkatkan CO 2 (karbondioksida)
yang dapat dipengaruhi oleh umur ibu, persalinan premature, letak sungsang, serta partus lama/ partus
macet sehingga menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Tujuan: untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Di Bpm
Herasdiana Palembang Palembang Tahun 2019. Metode: menggunakan survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Hasil: Pada variable umur ibu berdasarkan hasil uji statistic Chi Square
didapatkan hasil ρ value = 0,001 < 0,05, pada hasil pada variable umur ibu, berdasarkan hasil uji
statistic dengan Chi Square pada tingkat kemaknaan Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-
square yang terdiri dari faktor umur ibu ρ value = 0,001, letak sungsang ρ value = 0,048 , prematuritas
ρ value 0,001, ketuban pecah dini ρ value = 0,001 yang semuanya menunjukan ada hubungan
bermakna terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Saran: bagi peneliti selanjutnya Diharapkan
bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel – variabel lain yang dapat
menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Kata Kunci : Asfiksia, Umur Ibu, Prematuritas, Letak Sungsang, Partus Lama.
ABTRACT
Background: Asphyxia is a condition in which a newborn fails to breathe spontaneously and regularly
soon after birth, so that the baby cannot enter oxygen and cannot excrete charcoal from his body, so it
can reduce O2 (oxygen) and possibly increase CO 2 which can be influenced by the age of the mother,
premature labor, breech location, and prolonged labor. cause adverse consequences in further life. Aim
: The aim of this study was to determine the factors related to asphyxia to newborns at Bpm
Herasdiana Palembang Hospital Year 2019. Method: This research method was an analytical survey
with cross sectional approach. Results: In the age variable of the mother based on the results of the
Chi Square statistical test, the results obtained ρ value = 0.001 <0.05, on the results of maternal age
variables, based on the results of Chi Square statistical tests on the level of significance bivariate
analysis results with Chi-square statistical test which consists of maternal age ρ value = 0.001,
sungsang location ρ value = 0.048, prematurity ρ value 0.001, premature rupture of membranes ρ value
= 0.001 which all show a significant relationship to the incidence of asphyxia in newborns.
Suggestions: for future researchers It is expected that further researchers can conduct research with
other variables that can produce more accurate results.
Keyword : Asphyxia, Mother Age, Prematurity, Breech Location, Old Partus, Premature Rupture of
Membranes.
kelahiran hidup, dan tahun 2017 pada dilakukan pada tiap variabel dari hasil
bulan Januari – Mei bayi yang mengalami penelitian yaitu variabel independen (umur
asfiksia 19 per 847 kelahiran hidup. ibu, prematuritas, letak sungsang
Berdasarkan banyaknya terjadi pervaginam, partus lama/macet) serta
meningkatnya kematian pada bayi maka variabel dependen (Asfiksia pada bayi baru
peneliti ingin mengurangi angka kematian lahir).
bayi baru lahir, maka penulis melakukan Analisa bivariat dilakukan terhadap
penenlitian tentang faktor umur ibu, letak dua variabel yang diduga berhubungan
sungsang, prematuritas, partus lama atau berkorelasi antara variabel
dengan tujuan untuk mengatasi bayi baru inderpenden (umur ibu, prematuritas, letak
lahir yang mengalami asfiksia sungsang pervaginam, partus lama/macet)
serta variabel dependen (Asfiksia pada
METODE PENELITIAN bayi baru lahir) dengan menggunakan uji
Desain penelitian ini adalah survey statistik chi-square (X2) derajat kemaknaan
analitik dengan menggunakan pendekatan α= 0,05 dan diolah melalui komputerisasi.
cross sectional, dimana variabel
independen (umur ibu, prematuritas, letak HASIL PENELITIAN
sungsang pervaginam, partus lama/macet, Analisis Univariat
dini) dan variabel dependen (Asfiksia). Analisis ini dilakukan untuk
Penelitian ini dilaksanakan di BPM mengetahui distribusi frekuensi dan
Herasdiana Palembang Tahun 2019. presentase dari tiap variabel dependen
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 (asfiksia pada bayi baru lahir) dan variabel
Maret – 1 Juli 2019. Sempel Bayi baru independen (umur ibu, prematuritas, letak
lahir yang diberi pertolongan Resussitasi sungsang, partus lama, kpd), data di
dan Sampel penelitian ini berjumlah 93 sajikan dalam bentuk tabel distribusi
responden dengan teknik pengambilan frekuensi dan teks.
Data Sekunder langsung di olah Variabel Dependen
menggunakan teknik Random Sampling. Hasil analisis univariat asfiksia pada
Analisa data yang digunakan adalah bayi baru lahir di bagi menjadi dua
analisa univariat yang dilakukan untuk kategori yaitu Ya (Jika didiagnosa asfiksia)
mengetahui distribusi frekuensi dan dan Tidak (Jika didiagnosa tidak asfiksia).
persentase dari tiap variabel independen Hasil analisis univariat dapat dilihat pada
dan variabel dependen. Analisa ini table 1.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (n=93)
1 Ya 49 52,7
2 Tidak 44 27,3
93 100
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Umur Ibu
1 Ya 41 44,1
2 Tidak 52 55,9
93 100
1 Ya 34 36,6
2 Tidak 59 63,4
93 100
1 Ya 34 36,6
2 Tidak 59 63,4
93 100
value > 0,05, berarti tidak ada hubungan Berdasarkan hasil analisa bivariat
antara variable. antara hubungan umur ibu dengan kejadian
Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, dapat dilihat
Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir pada tabel sebagi berikut.
Tabel 6.
Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
Asfikisia Pada
Bayi Baru Lahir Total
No Umur P
Ya Tidak OR
value
n % n % n %
1 Resiko 37 75,5% 12 24,5% 49 100
2 Tidak Resiko 12 27,3% 32 72,2% 44 100 0,001 8,222
Jumlah 49 41 93 100
Tabel 7.
Hubungan Prematuritas dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
Asfikisia Pada
Bayi Baru Lahir Total
No Prematuritas P
Ya Tidak OR
value
n % n % n %
1 Ya 33 80,5 8 19,5 41 100
Berdasarkan hasil analisis tabel 7 dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
dapat diketahui bahwa bahwa dari 49 Lahir terbukti secara statistik. Hasil analisa
responden yang beresiko tinggi sebanyak Odds Ratio (OR) : 8,222 artinya responden
37 orang atau (75,5%) sedangkan dari 44 yang memiliki resiko tinggi berpeluang
responden yang beresiko rendah sebanyak 8,222 kali mengalami kejadian asfiksia di
Tabel 9.
Hubungan Partus Lama/Macet dengan Kejadian Asfiksia Pada Baru Lahir
Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
Partus Total
No Ya Tidak P
Lama/Macet OR
n % n % n % value
1 Ya 23 67,6 11 32,4 34 100
dapat diketahui bahwa dari 34 responden dengan asfiksia (p=0,452) dan dengan
ada hubungan bermakna antara Kejadian persalinan letak sungsang paling banyak
Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir dengan pada ibu dengan paritas 1-4 yaitu 50,8%
Letak Sungsang, sehingga hipotesis yang dengan risiko 0,79 kali daripada ibu
menyatakan ada hubungan bermakna dengan paritas > 4 dan pada ibu paritas > 4
antara Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru yaitu sebanyak 6,6% dengan risiko 0,43
Lahir dengan Letak Sungsang terbukti kali dari paritas 1-4. Berdasarkan berat
secara uji statistik. Hasil analisa Odds badan lahir, berat badan 3500 gr berisiko
1,25 kali dibanding kelompok berat beda Dari hasil uji statistik Chi-square
2500 -3499 gr. (wijaya, 2015) didapatkan ρ value = 0,089 ≤ 0,05 artinya
Asfiksia neonaturum adalah suatu ada hubungan bermakna antara Kejadian
keadaan bayi baru lahir yang mengalami Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir dengan
gagal bernafas secara spontan dan teratur Partus Lama, sehingga hipotesis yang
segera setelah lahir. Kondisi persalinan menyatakan tidak ada hubungan yang
yang dapat menyebabkan asfiksia bermakna antara Kejadian Asfiksia Pada
neonaturum adalah persalinan dengan Bayi Baru Lahir dengan Partus Lama
sungsang, proses persalinan lama/macet. terbukti secara uji statistik. Hasil analisa
Penelitian ini adalah penelitian dengan Odds Ratio (OR) : 2,289 artinya responden
desain penelitian sequential explanatory yang mengalami partus lama berpeluang
mixed methode dengan menggunakan 2,289 kali mengalami kejadian asfiksia di
analisis data kuantitatif pada tahap bandingkan dengan yang partus tidak
pertama, diikuti oleh pengumpulan data lama.
kualitatif. Penelitian akan dilakukan di Partus lama merupakan persalinan
RSUD Kota Bogor. Waktu penelitian yaitu yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
bulan Januari hingga November 2016. primipara dan lebih dari 18 jam pada
Pengambilan sampel dengan cara simple multipara. Bila persalinan berlangsung
random sampling. Faktor ibu dan bayi terlalu lama, maka bisa menimbulkan
yang berpengaruh terhadap kejadian terjadinya komplikasi baik terhadap ibu
asfiksia neonatorum yaitu lilitan tali pusat, dan bayi akan mengalami asfiksia. Tujuan
anemia pada saat hamil, partus lama, penelitian adalah membuktikan persalinan
BBLR, umur ibu <20 tahun dan >35 tahun, dengan penyulit sebagai faktor risiko
dan hipertensi pada saat hamil. (Widiani, kejadian asfiksia di RS Kardinah. (Latifah,
Kurniati and Windiani, 2016). 2015)
Hubungna Partus Lama dengan Penelitian Soviyati, (2016)
Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru berdasarkan analisis bivariat yang terdapat
Lahir
hubungan dengan lama persalinan. Untuk
Berdasakan hasil analisis tabel 9
hasil analisis multivariat variabel yang
dapat diketahui bahwa dari 37 responden
dominan dengan lama persalinan adalah
partus lama didapatkan 24 orang atau
variabel psikologi (phsycology) dengan
(64,9%) sedangkan yang tidak mengalami
nilai OR sebesar 3,443. Yang berarti
partus lama dari 56 responden didapatkan
variabel psikologi memiliki peluang
25 orang (44,6%).
sebesar 3,443 kali dibandingkan dengan
Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 185
Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019 Annisa Khoiriah1, Tiara Pratiwi2
DAFTAR PUSTAKA
Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten
Semarang’, Seminar Nasional Kebidanan.
Rahmawati, L. and Ningsih, M. P. (2016) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
asfiksia pada bayi baru lahir di Ruang Medical Record RSUD. Pariaman’, Jurnal
Ilmiah Kebidanan.
Ratnawati, Y. N. and Yusnawati, N. (2019) ‘Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan
Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir’, Bantul Yogyakarta: Jurnal Kebidanan jilid.
Saputra, R. G. (2016) ‘Perbedaan Kejadian Ikterus Neonatorum antara Bayi Prematur dan
Bayi Cukup Bulan pada Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta’, Fakultas Kedokteran UMS.
Sarosa, G. I., Putranti, A. H. and Setyarini, T. K. (2016) ‘Pengaruh Asfiksia Neonatal
Terhadap Gangguan Pendengaran’, Sari Pediatri. doi: 10.14238/sp13.1.2011.5-13.
Soviyati, E. (2016) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA
PERSALINAN DI RSUD’45 KUNINGAN JAWA BARAT TAHUN 2015’, Jurnal
Bidan “Midwife Journal”.
Tonasih, T. and Kumalasary, D. (2018) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) DI Puskesmas Wilayah Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon Tahun 2016’, Jurnal Riset Kebidanan Indonesia. doi: 10.32536/jrki.v2i1.21.
Umboh, A. (2017) ‘Hubungan Asfiksia Neonatorum dengan Gangguan Fungsi Ginjal pada
Bayi Baru Lahir’, Sari Pediatri. doi: 10.14238/sp4.2.2002.50-3.
Viviawati, E. Y., Afriyani, L. D. and Yudanari, Y. G. (2017) ‘Hubungan Usia Kehamilan dan
Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa
Kabupaten Semarang’, Seminar Nasional Kebidanan.
Widiani, N. N. A., Kurniati, D. P. Y. and Windiani, I. G. A. T. (2016) ‘Faktor Risiko Ibu dan
Bayi Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di Bali: Penelitian Case Control’, Public
Health and Preventive Medicine Archive. doi: 10.15562/phpma.v4i2.64.
Wiradharma, W., I Md, K. and I Wyn, D. A. (2016) ‘Risiko Asfiksia pada Ketuban Pecah
Dini di RSUP Sanglah’, Sari Pediatri. doi: 10.14238/sp14.5.2013.316-9.