Disusun Oleh:
Kelompok 10
Semester III/ Tadris Biologi 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang atas segala Ridho-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikam Islam, Prodi Tadris Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara yang berjudul tentang “ Hakikat
Kurikulum Pendidikan dan Implikasnya Terhadap Pendidikan Dalam Ialam”.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Humaidah Br.
Hasibuan, M.Ag, selaku dosen dari mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam.Semoga tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Kami menyadari tugas
kelompok ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan tugas kelompok ini.
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran ...................................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan formal adalah pengaturan
kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan sebagai acuan bagi berjalannya proses
pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis
dan tingkat pendidikan.Bahkan termasuk sebagai acuan bagi evaluasi berhasil atau tidaknya
proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau sekolah. Kurikulum
pendidikan Islam tidak terbatas mempelajari mata pelajaran pengetahuan agama Islam saja
sebagaimana kefahaman kebanyakan masyarakat.Tetapi pendidikan Islam itu sebenarnya
mempunyai jangkauan yang lebih luas meliputi semua cabang ilmu pengetahuan yang
dibenarkan oleh agama Islam.
Pendidikan Islam mula diberikan kepada kanak-kanak sejak mereka berada di peringkat
prasekolah hinggalah ke universiti.Untuk menanamkan ajaran-ajaran Islam di kalangan
pelajar-pelajar dengan lebih berkesan, maka satu kurikulum yang lengkap, dan tersusun rapi
serta berkesinambungan amatlah diperlukan. Oleh itu di dalam rencana ini penulis akan
menerangkan mengenai kurikulum yang berkaitan dengan pendidikan Islam. Kurikulum
pendidikan Islam yang dimaksudkan di sini tidak terbatas setakat mempelajari mata pelajaran
pengetahuan agama Islam saja sebagaimana kefahaman kebanyakkan masyarakat hari
ini.Tetapi pendidikan Islam itu sebenarnya mempunyai skop jangkauan yang lebih luas
meliputi semua cabang ilmu pengetahuan yang dibenarkan oleh agama Islam.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kurikulum Pendidikan?
2. Apa Saja Sumber Kurikulum Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Karakteristik Kurikulum Pendidikan Islam?
4. Bagaimana Implikasinya Terhadap Pendidikan Dalam Islam?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini,
yaitu:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kurikulum Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Sumber Kurikulum Pendidikan Islam
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Kurikulum Pendidikan Islam
4. Untuk Mengetahui Implikasinya Terhadap Pendidikan Dalam Islam
D. Manfaat Penulisan
Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan makalah ini, antara lain:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kurikulum
3
guru bagi mencapai tujuan dan matlamat pendidikan. Akhirnya dapatlah diambil kesimpulan
bahawa kurikulum bukan hanya meliputi mata pelajaran dan pengalaman yang berlaku dalam
kelas, malah ia meliputi semua pengalaman, aktiviti, suasana dan pengaruh yang diberikan
kepada pelajar atau yang mereka kerjakan atau yang mereka jumpai di sekolah atau yang
dikelolakan oleh sekolah. Ini termasuklah , semua kegiatan, pengalaman budaya, seni, sukan
dan sosial yang dikerjakan oleh pelajar di luar jadual waktu dan di luar bilik darjah yang
dikelolakan oleh pihak sekolah.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam ialah satu ‘kesatuan’ yang terdiri daripada dua aspek yang
bersepadu.Yang pertama ialah bahawa sebahagian daripada ajaran Islam dan undang-undang
serta moral hendaklah diajar dengan begitu rupa untuk membolehkan pelajar memahami,
setakat yang memadai, asas-asas Islam. Aspek yang kedua ialah untuk melatih pemikiran
pelajar dengan cara yang saintifik dan rasional supaya dia dapat menyelaraskan perilakunya
dengan moral, undang-undang dan keimanannya terhadap .
Menurut Mohd Kamal Hasan, pendidikan Islam menyatukan semua ilmu pengetahuan di
bawah authority dan pengendalian Al-Quran dan Sunnah yang merupakan teras dalam sistem
pendidikan dan kebudayaan Islam seluruhnya. Akidah Islam menjadi pusat bagi semua ilmu
serta sifatnya integrated. Menurut beliau pendidikan Islam itu bolah dibahagi dua, iaitu
formal dan
Akhirnya, dapatlah dibuat kesimpulan bahawa tiada makna yang tepat bagi pendidikan
Islam namun dapat difahami oleh semua orang bahawa pendidikan Islam adalah satu usaha
untuk mengembangkan fitrah manusia sesuai dengan ajaran agama Islam berlandaskan al-
Quran dan al-Sunnah yang akhirnya akan mewujudkan satu masyarakat yang bertamadun
tinggi, penuh rahmat dan kebahagiaan serta mendapat keredaan Allah.
3. Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
1
Noorzanah, Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan Islam, ( Kalimantan: Ittihad Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan, 2017). Vol 15 No 2 . h. 1-2
4
B. Sumber Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum yang baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam adalah bersifat
integrated dan komperhensif serta menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai sumber yang
utama dalam penyusunannya. Karena keduanya merupakan sumber yang utama bagi
pendidikan Islam berisi kerangka dasar yang dapat di jadikan acuan operasional dan
pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Adapun HR.Hakim menyataan:
“Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian berpegang teguh
padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah
Nabi-Nya.” (HR. Hakim)
Dalam Alquran dan hadits ditemukan kerangka dasar yang dapat di jadikan sebagai
pedoman operasional dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam,
kerangka dasar tersebut adalah, (1) Tauhid, dan (2) Perintah membaca.
1.Tauhid
Tauhid sebagai kerangka dasar utama kurikulum harus dimantapkan semenjak bayi yaitu
dimulai dengan memperdengarkan kalimat-kalimat tauhid di telinga mereka seperti lapaz
azan dan iqamah terhadap anak yang baru di lahirkan. Apabila di analisis tentang materi
tersebut azan dan iqamah merupakan pendidikan Islam yang paling awal yang di berikan
kepada seorang anak dalam transformasi maupun internalisasi pendidikan Islam. Dengan
pembekalan modal Iman dan Taqwa seperti yang dimaksud maka di harapkan anak tumbuh
dan berkembang menjadi anak yang taat beribadah terlebih mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai khalifah di bumi. Sehubungan dengan itu maka tugas dan fungsi
lembaga pendidikan Islam haruslah di arahkan untuk mengembangkan iman dan ihsan,
sehingga melahirkan amal shalih dan ilmu yang bermanfaat.
2. Perintah membaca
Kerangka dasar yang berikutnya adalah perintah “membaca” ayat-ayat Allah yang
meliputi tiga macam ayat yaitu, (a) ayat-ayat Allah berdasarkan wahyu, (b) ayat-ayat Allah
yang ada pada diri manusia, (c) Ayat Allah yang terdapat dialam semesta diluar diri manusia.
Dalam Qur’an surah al-Alaq apabila di tinjau dari segi kurikulum pendidikan Islam firman
Allah tersebut merupakan pedoman atau bahan pokok pendidikan yang mencakup seluruh
ilmu pengetahuan yang di butuhkan manusia.
Membaca selain melibatkan proses mental yang tinggi, juga pengenalan, pengamatan,
ingatan, pengucapan, pemikiran, daya cipta, juga sekaligus menjadi bahan pendidikan itu
sendiri. Pada dasarnya dalam surah al-Alaq tersebut telah mencakup kurikulum pendidikan
Islam dan yang paling penting adalah bagaimana penjabarannya maupun mendesainnya
dengan sedemikian rupa sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat pendidikan
sehingga menghasilkan tujuan pendidikan yang di harapkan. Oleh sebab itu dalam kaitannya
dengan kerangka dasar kurikulum pendidikan Islam, maka kurikulum pertama yang harus
5
diterapkan sebagai langkah awal terhadap anak adalah membaca, menulis, berhitung, bahasa
dan sajak-sajak yang mengandung akhlak.
1. Dasar Agama, Kurikulum diharapkan dapat menolong siswa untuk membina iman
yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, beraklak mulia dan melengkapinya dengan
ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
2. Dasar Falsafah, Pendidikan Islam harus berdasarkan wahyu Tuhan dan tuntutan Nabi
SAW serta warisan para ulama.
3. Dasar Psikologis, Kurikulum tersebut harus sejalan dengan ciri perkembangan siswa,
tahap kematangan dan semua segi perkembangannya.
4. Dasar Sosial, Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan
terhadap siswa, penyesuaian mereka dengan lingkungannya, pengetahuan dan
kemahiran mereka dalam membina umat dan bangsanya.2
Selama ini, kurikulum pendidikan agama Islam itu adalah ajaran pokok Islam yang
meliputi masalah aqidah (keimanan), syari'ah (keislaman), dan akhlak (ihsan).
1. Keimanan (aqidah)
Bagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat iktikad (kepercayaan).Termasuk
mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitabkitab, Rasul-rasul, Hari Qiamat
dan Qada dan Qadar Allah swt.Masalah keimanan mendapat prioritas pertama dalam
penyusunan kurikulum karena pokok ajaran inilah yang pertam perlu ditanamkan pada anak
didik.
2. Keislaman (syariah)
Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peraturan hukum Allah dalam mengatur
hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama manusia.Aspek pergaulan hidup manusia
dengan sesamanya sebagai pokok ajaran Islam Yang penting ditempatkan pada prioritas
kedua dalam urutan kurikulum ini.
3. Ihsan (akhlak).
Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan kedua perkara di
atas (keimanan dan keislaman) dan mengajar serta mendidik manusia mengenai cara
pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat. 3
Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman, Rukun
Islam dan Akhlak.Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum agama, berupa ilmu
tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak.Sebab Islam perludijabarkan lebih luas, seluas jagat raya
2
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung),
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979). h.169-170
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2005 ).h. 75
6
ini.Kurikulum pendidikan agama Islamseharusnya bersentuhan dengan segala
aspekkehidupan manusia yang bersumber pada al- Qur'an dan hadits serta penalaran logis dan
hasil observasi yang kaya dengan pengetahuandan pengalaman hidup dan kehidupan.
Hal yang perlu didahulukan dalam sumber kurikulum pendidikan Islam yang pertama
ialah al-Quran dan Hadis.Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi kajian tentang manusia
sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah moden bidang ini
dikenali sebagai kemanusiaan (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-bidangnya termasuklah
psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lainlain. Ketiga bidang ilmu mengenai alam atau
sains natural ( al-ulum al-Kauniyyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi
dan lain-lain.
Ruang lingkup materi pendidikan Islam sebenarnya ada terkandung di dalam al-Quran
seperti yang pernah dicontohkan oleh Luqman ketika mendidik anaknya. Bagi Negara Brunei
Darussalam Keluasan ruang lingkup pendidikan Islam tertakluk kepada pihak Kementerian
Pendidikan, Kementerian Hal Ehwal Ugama, Jabatan Perkembangan Kurikulum, tingkat
kelas, tujuan dan tingkat kemampuan pelajar. Bagi sekolah Arab dan agama khas tentunya
mempunyai pembahasan yang lebih luas dan lebih terperinci berbanding sekolah
umum.Begitu juga terdapat perbezaan yang jelas di antara peringkat rendah, menengah dan
peringkat tinggi dan universiti. Sedangkan mengenai sistem pengajaran dan teknik
penyampaian adalah terserah kepada kebijakan guru melalui pengalamannya dengan cara
memperhatikan bahan yang tersedia,waktu serta jadual yang sudah ditetapkan oleh pihak
tertentu.4
Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam Menurut al-Shaibani sebagaimana yang dikutip oleh
Anin Nurhayati, dalam bukunya “Kurikulum Inovasi” , dapat dijabarkan sebagai berikut:
4
Ibid., h. 85
5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajara,(Bandung: Bumi Aksara, 1994).h. 75
7
1. Kurikulum pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya, materi
pelajarannya. Untuk pelajaran agama dan akhlak harus diambil dari al-qur’an dan
Hadist serta contoh-contoh suri tauladan dari tokoh-tokoh terdahulu yang baik.
2. Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan pengembangan menyeluruh
tentang aspek Pribadi siswa, yaitu dari intelektual, psikologis, sosial dan spitritual.
Untuk pengembangan menyeluruh ini, kurikulum harus dengan tujuan pembinaan
pada setiap aspek tersebut. Untuk para peserta didik harus diajarkan berbagai ilmu
pengetahuan.
Para ahli pendidikan muslim pada umumnya sependapat bahwa teori dan praktek
kependidikan Islam harus didasarkan pada konsepsi dasar tentang manusia. Pembicaraan
diseputar persoalan ini adalah merupakan sesuatu yang sangat vital dalam pendidikan.
Tanpa kejelasan tentang konsep ini, pendidikan akan meraba-raba, dan bahkan bisa jadi
pendidikan Islam tidak akan dapat dipahami secara jelastanpa terlebih dahulu memahami
konsep Islam yang berkaitan dengan pengembangan individu seutuhnya.Identitas manusia
muslim secara sempurna dapat diperoleh setelah fungsinya sebagai makhluk, pendidik dan
siterdidik, hamba Allah (‘abd) dan khalifah Allah, serta potensi lainnya benar-benar telah
dilakukan integrasi secara seimbang dalam kesatuan yang utuh. Penekanan padasalah
6
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Isalam , (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2010).
h. 124-126
8
satunya sembari meninggalkan yang lain berakibat tidak sempurnanya identitas
manusiasebagai insan kami atau muslim kaffah.7
7
Assegaf, Abd Rahman, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.)h. 163
9
kewahyuan, empirik keilmuan dan rasional filosofis. Dalam hal ini harus difahami
pula bahwa pendekatan keilmuan dan filosofis hanya merupakan media untuk
menalar pesan-pesan Allah yang absolut, baik melalui ayat-ayat-Nya yang bersifat
tekstual (quraniyah), maupun ayat-ayat-Nya yang bersifat kontekstual (kauniyah),
yang telah dijabarkan-Nya melalui sunnatullah.
5. Kelima, proses internalisasi nilai-nilai Islam kedalam invividu ataupribadi seseorang
harus dapat dipadukan melalui peran individu maupun orang lain (guru), sehingga
dapat meperkuat terwujudnya kesatuan pola dan kesatuan menuju terbentuknya
mentalitas yang sanggup mengamalkn nilai dan norma Islam dalam diri insan kami.8
8
Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam,( Jakarta: Bumi Aksara., 2010) h. 158
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum pendidikan Islam itu merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat
untuk mencapai tujuan. Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan
Islam) diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan
bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan
pelajar.
Kurikulum yang baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam adalah bersifat
integrated dan komperhensif serta menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai sumber yang
utama dalam penyusunannya. Karena keduanya merupakan sumber yang utama bagi
pendidikan Islam berisi kerangka dasar yang dapat di jadikan acuan operasional dan
pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Dalam Alquran dan hadits ditemukan kerangka
dasar yang dapat di jadikan sebagai pedoman operasional dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum pendidikan Islam, kerangka dasar tersebut adalah, (1) Tauhid, dan
(2) Perintah membaca.
Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa
untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan, terhadap diri dan
lingkungan sekitarnya.Dari uraian terdahulu tentang hakekat manusia dalam konsep
Islam, dapat dilihat implikasi penting konsep terbsebut dalam hubunganya dengan
pendidikan Islam, yaitu:
1. Pertama, sudah diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki dua
komponen materi dan immateri (jasmani dan rohani), maka konsepsi itu menghendaki
proses pembinaan yang mengacu ke arah realisasi dan pengembangan komponen-
komponen tersebut.
2. Kedua, Al-quran menjelaskan bahwa fungsi penciptaan manusia di alam ini
adalah sebagai khalifahdan ‘abd. Untuk melaksanakan fungsi ini Allah SWT
membekali manusia dengan seperangkat potensi.
3. Ketiga, fungsionalisasi pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya sangat
bergantung kepada sejauh mana kemampuan umat Islam menterjemahkan dan
merealisasikan konsep tentang hakekat manusia dan fungsi penciptaanya dalam
alam semesta ini.
11
4. Keempat, agar pendidikan Islam berhasil dalam prosesnya, maka konsep hakekat
manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta harus sepenuhnya
diakomodasikan dalam perumusan teori-teori pendidikan Islam melalui pendekatan
kewahyuan, empirik keilmuan dan rasional filosofis.
5. Kelima, proses internalisasi nilai-nilai Islam kedalam invividu ataupribadi seseorang
harus dapat dipadukan melalui peran individu maupun orang lain (guru), sehingga
dapat meperkuat terwujudnya kesatuan pola dan kesatuan menuju terbentuknya
mentalitas yang sanggup mengamalkn nilai dan norma Islam dalam diri insan kami.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat , dengan adanya makalah ini diharapkan
akan menjadi bahan pembelajaran sehingga dapat lebih memahami materi yang kami
paparkan, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
kontruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2010 . Ilmu Pendidikan Isalam . (Jakarta : Kencana
Prenada Media).
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy. 1979. Falsafah Pendidikan Islam (Terj.Hassan
Langgulung. (Jakarta: Bulan Bintang,).
Arifin, Muzayyin.2010. Filsafat Pendidikan Islam,( Jakarta: Bumi Aksara)
Assegaf, Abd Rahman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Noorzanah.2017. Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan Islam. ( Kalimantan: Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan). Vol 15 No 2
Oemar Hamalik 1994. .Kurikulum dan Pembelajara.(Bandung: Bumi Aksara)
Muhaimin.2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah
dan Perguruan Tinggi. (Jakarta: Kencana)
13