Anda di halaman 1dari 2

LEARNING LOSS MASA PANDEMI DAN CARA MENGATASINYA

Dengan situasi pandemi Covid-19 dan pembelajaran jarak jauh yang berlangsung hampir dua
tahun, banyak pengamat pendidikan dan pemberitaan di Indonesia yang mengkhawatirkan
telah terjadi learning loss bagi siswa Indonesia.

Harian Kompas mengungkapkan, learning loss adalah ”berkurangnya pengetahuan dan


keterampilan secara akademis”. Keadaan ini memperlihatkan bahwa siswa dianggap
kehilangan pembelajaran atau tidak belajar apa-apa akibat terganggunya proses pembelajaran
dalam dunia pendidikan.

Jadi, apakah ada solusi untuk mengatasi learning loss ini?

Pertama, sekolah harus terus mengembangkan kapasitas siswa dan guru sehingga mampu
mengoptimalkan pembelajaran melalui daring. Pelajari banyak pengalaman selama pandemi yang
tidak akan hilang ketika keadaan sudah normal. Dari pengalaman tersebut akan tercipta inspirasi dan
masukan untuk pengembangan pendidikan kedepannya.

Kedua, pembelajaran selama pandemi difokuskan pada topik dan keterampilan yang esensial dan
berguna bagi siswa untuk menempuh pendidikan tingkat lanjut dan dunia kerja. Untuk mewujudkan
pembelajaran yang berguna, bukan hanya pada pemahaman materi, melainkan juga penekanan
pada makna.

Ketiga, pengembangan kurikulum dan model pelajaran yang membebaskan siswa daripada mengejar
nilai karena hal ini justru membuat pribadi siswa menjadi individualis dan tidak peka sosial. Pada
kurikulum, sudah seharusnya pelajar dan guru tidak dibebankan pada kurikulum ‘normal’ yang
tertuang dalam kompetensi dasar karena hal ini tidak mengalami perubahan sama sekali padahal
jam pelajaran mengalami pengurangan yang cukup signifikan.

Keempat, pembelajaran yang mendalam dapat dipahami sebagai proses seseorang agar mampu
mengambil manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam suatu situasi dan mampu menerapkannya
pada situasi baru (pandemi, red) atau bisa dibilang sebagai bentuk pembelajaran transformasi.

Dan terakhir, kelima, diperlukan pengetahuan keterampilan (tool-knowledge) agar bisa secara
mandiri, mencari, dan memperoleh ilmu pengetahuan baru. Disini guru berperan sebagai pemateri
dan motivator bagi siswa guna meningkatkan kualitas pembentukan sikap dan karakter pribadi
siswa. Penguasaan ini akan mempermudah siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru yang
mendukung kemampuan belajar mandiri siswa.
Konsep learning loss ini bukan hanya terfokus pada unsur teknologi informasi, melainkan juga
membutuhkan penataan ulang kurikulum yang selaras dengan kondisi pada saat ini. Sekolah juga
seharusnya lebih membuat siswa lebih siap menghadapi kebebasan dalam mencari ilmu
pengetahuan alih-alih hanya mengejar target tugas dan nilai.

Anda mungkin juga menyukai