Anda di halaman 1dari 2

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses memberikan jumlah moneter kuantitatif

yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan suatu badan usaha dan
diperoleh sedemikian rupa sehingga jumlah itu sesuai untuk agregrasi atau diagregrasi,
seperti yang disyaratkan untuk situasi-situasi tertentu. Dua jenis harga perukaran yang
dikenal, yaitu pertama nilai keluaran yang mencerminkan dana yang diterima oleh suatu
perusahaan yang didasarkan terutama pada harga pertukaran untuk 1 (satu) produk
atau keluaran perusahaan. Kedua harga atau nilai masukan yang mencerminkan
ukuran imbalan yang diserakan untuk memperoleh aktiva yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam operasinya. Ukuran masukan menunjukkan jumlah kas atau nilai
imbalan lainnya yang dibayarkan ketika suatu aktiva atau manfaatnya memasuki
perusahaan dalam suatu pertukaran atau konversi. Nilai ini dapat didasarkan pada
pertukaran masa lalu (historical input cost), pertukaran masa berjalan (current input
cost), atau pertukaran masa depan yang diharapkan (discounted future input cost).

Pertanyaan Diskusi:

Berikan penjelasan terkait pertukaran masa lalu (historical input cost), pertukaran
masa berjalan (current input cost), atau pertukaran masa depan yang diharapkan
(discounted future input cost) dan berikan contoh nyata ?

Selamat Sore Bu

Izin menyampaikan pendapat dan pemahaman saya terkait pertukaran masa lalu (historical input cost),
pertukaran masa berjalan (current input cost), dan pertukaran masa depan yang diharapkan (discounted
future input cost) beserta contoh nyata, sesuai dengan topik diskusi di atas.

1. Pertukaran masa lalu (historical input cost)

Biaya historis didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva, termasuk semua pembayaran yang diperlukan untuk
mendapatkan aktiva itu dilokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan agar aktiva itu dapat memberikan
manfaat dalam produksi atau operasi perusahaan lainnya.salah satu kelemahan utama penilaian biaya
historis ini adalah nilai aktiva bagi perusahaan mungkin berubah dari waktu ke waktu, nilai itu mungkin
tidak memiliki arti apapun sebagai ukuran kuantitas sumber daya yang tersedia bagi badan usaha.

Ini merujuk pada biaya yang telah dikeluarkan dalam masa lalu untuk memperoleh aset atau sumber
daya yang digunakan dalam operasi perusahaan. Ini adalah nilai berdasarkan transaksi historis, seperti
pembelian aset atau mendapatkan sumber daya pada harga tertentu pada waktu tertentu di masa lalu.

Contoh : Jika sebuah perusahaan membeli mesin produksi lima tahun yang lalu dengan biaya
Rp.500.000.000,-. Maka saat ingin mengukur nilai asset saat ini, nilai historis masukannya adalah Rp.
500.000.000,- juga.

2. Pertukaran masa berjalan (current input cost)


Merupakan harga pertukaran yang saat ini untuk memperoleh aktiva yang sama atau setaranya. Jika ada
pasar tempat aktiva-aktiva yang serupa dibeli dan dijual, harga pertukaran dapat diperoleh dan
dihubungkan dengan aktiva yang dimiliki.

Ini mengacu pada biaya yang akan dikeluarkan saat ini atau dalam waktu dekat untuk memperoleh aset
atau sumber daya yang serupa. Ini mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan saat ini untuk mengganti
atau mendapatkan kembali aset atau sumber daya yang sama.

Contoh: Perusahaan tersebut ingin mengukur nilai mesin yang sama yang akan dibeli hari ini, biaya yang
harus dikeluarkan saat ini mungkin berbeda dari Rp. 500.000.000 yang merupakan biaya historis. Ini
akan mencerminkan biaya saat ini untuk mendapatkan aset yang serupa, misalnya, Rp. 600.000.000

3. Pertukaran masa depan yang diharapkan (discounted future input cost)

Jika harga menurut persyaratan dalam kontrak akan dibayarkan disaat mendatang, biaya aktiva haruslah
sebesar nilai kewajiban kontraktual yang didiskontokan ke waktu sekarang.

Ini mencerminkan nilai aset atau sumber daya berdasarkan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dalam
waktu depan, dengan mempertimbangkan faktor diskonto yang sesuai. Ini mencerminkan nilai saat ini
dari biaya yang diharapkan untuk mendapatkan aset atau sumber daya tersebut di masa depan.

Contoh: Perusahaan ingin mengukur nilai mesin yang akan dibeli dalam dua tahun. Mereka
memperkirakan biaya saat itu akan menjadi Rp. 700.000.000. Namun, karena ini adalah nilai di masa
depan, mereka akan menggunakan nilai diskonto untuk membawa nilainya ke nilai saat ini, misalnya,
Rp.650.000.000.

Nilai masukan suatu aset atau sumber daya dapat berubah tergantung pada cara pengukuran yang
digunakan. Penggunaan pertukaran masa lalu (historical input cost), pertukaran masa berjalan (current
input cost), atau pertukaran masa depan yang diharapkan (discounted future input cost) tergantung
pada konteks pengukuran dan tujuan pelaporan akuntansi. Kesadaran tentang berbagai metode ini
penting dalam konteks penilaian aset, perhitungan nilai pasar, atau analisis keuangan perusahaan.

Sumber Referensi :

- Sueb, Memed. 2022. Teori Akuntansi (BMP)/ EKSI4415. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.
(Modul 4)

- Pemahaman pribadi

Anda mungkin juga menyukai