Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DARUL ARQAM MADYA (DAM)

MERAWAT SIFAT TA’AWUN KADER IMM SEBAGAI PONDASI


GERAKAN SOLIDARITAS

DISUSUN OLEH

Farel Novriyanto W. Kahar

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

KABUPATEN GORONTALO

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Segala puji hanya bagi Allah swt, penguasa alam semesta, yang telah menciptakan rasa
cinta sebagai jalan;yang menciptakan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya berdasarkan
ketulusan cinta sebagai bukti, yang menggerakkan jiwa kepada berbagai macam
kesempurnaan sebagai sugesti untuk mencari dan mendapatkan cinta tersebut. Tuhan
yang telah membangkitkan hasrat dan minat demi meraih harapan sang pencari cinta,
sehingga manusia dapat hidup dalam indahnya kasih sayang dan cinta dalam
kedamaian. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada utusan Allah
swt. Nabi Muhammad saw. yang telah menyerahkan hidupnya di jalan Allah swt. dan
juga kepada orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan-Nya hingga akhir zaman.
Syukur alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul;
“Merawat Sifat Ta’awun Kader IMM Sebagai Pondasi Gerakan Solidaritas”, guna
memenuhi salah satu syarat masuk di Darul Arqam Madya (DAM), Pimpinan Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Gorontalo. Selesainya Makalah ini
tentunya tidak terlepas dari peran serta dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan
dan bantuan kepada penulis. Olehnya itu saya ucapkan jazakumullahu khairan katsiran,
tanpa terkecuali. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
danjuga ada kelemahan, kekurangan serta kesalahan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran-saran dan bimbingan untuk melakukan perbaikan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Gorontalo, November 2021


Penulis

Farel Novriyanto W. Kahar

4
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


2.1. Rumusan Masalah
3.1. Tujuan Penulisan
4.1. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Ta’awun dan Solidaritas


2.1. Gerakan Solidaritas Kader IMM
3.1. Dampak Positif Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
4.1. Dampak Positif Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
5.1. Konsep Ta’wun Dalam Islam

BAB III PENUTUP

1.1. Kesimpulan
2.1. Saran

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia secara hakikat merupakan makhluk sosial, sejak ia dilahirkan ia
memerlukan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Pada tahap awal
pertumbuhannya ia memerlukan orang tuanya atau keluarganya. Menanjak
dewasa ia mulai terlibat kontak sosial dengan teman-teman sepermainannya, ia
mulai mengerti bahwa dalam kelompok sosial dengan teman-temannya terdapat
peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang harus dipatuhi secara sukarela
guna dapat melanjutkan hubungan tersebut dengan lancar. Setiap manusia
sejatinya tidaklah dapat berdiri sendiri sebagai pribadi yang terpisah. Melainkan
membentuk masyarakat atau organisasi.
Begitupun demikian, mengingat kader adalah makhluk sosial, sosial diartikan
sebagai sifat yakni yang berkenaan dengan masyarakat dan suka memperhatikan
kepentingan umum. Sehingga sifat ini seharusnya melekat pada manusia, agar
dapat saling tolong-menolong antar satu dan yang lainnya.Diperlukan adanya
hubungan harmonis antara sesama kader agar silahturahmi dan sifat ta’awun
dapat terwujud.

2.1. Rumusan Masalah


1. Pengertian Ta’awun dan Solidaritas
2. Gerakan Solidaritas Kader IMM
3. Dampak Positif Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
4. Upaya Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
5. Konsep Ta’awun Dalam Islam
3.1. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian Ta;awun dan Solidaritas
2. Memberikan Gambaran Gerakan Solidaritas Kader IMM
3. Menjelaskan Dampak Positif Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
4. Menjelaskan Upaya Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
5. Menjelaskan Konsep Ta’awun Dalam Islam

4
4.1. Manfaat Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang konsep ta’awun dan turut
serta untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjadi bahan untuk belajar guna mengembangkan ilmu serta menambah
wawasan demi pengembangan organisasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Ta’awun dan Solidaritas


Kata ta'awun sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti saling membantu atau
saling tolong menolong. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri,
sehingga membutuhkan uluran bantuan dari orang lain.
Solidaritas adalah saling percaya antara para anggota dalam satu kelompok atau
komunitas. Kalau orang saling percaya maka mereka akang menjadi satu/menjadi
persahabatan, menjadi saling hormat-menghormati, menjadi terdorong untuk
bertanggung jawab dan memperhatikan sesamanya.

2.1. Gerakan Solidaritas Kader IMM


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan salah satu pintu masuk dalam
mencetak kader Muhammadiyah,untuk itu perlu dibangun kesolidan dan
solidaritas sehingga organisasi IMM bisa berjalan dengan baik. Sebagai intlektual
muda, Kader IMM yang notabenenya mahasiswa, tidak hanya memiliki tanggung
jawab terhadap organisasi dan persyarikatan, namun juga tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat.
Kader IMM harus mampu mengambil peran ditengah masyarakat, aktif dalam
berbagai kegiatan positif dan tentunya menjaga marwah persyarikatan. Solidaritas
merupakan modal penting dalam membangun organisasi apalagi kader yang ada
di ikatan berasal dari beragam latar belakang
Gambaran gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam membangun
solidaritas antar sesama yaitu dengan menggelar kemah kader. Guna untuk
membangun silahturahmi antar sesama kader dengan mengisi beragam kegiatan,
berbagi pengalaman terkaiti ikatan dan juga soal Muhammadiyah.

4
3.1. Dampak Positif Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun
1. Terpenuhinya kebutuhan hidup berkat kebersamaan.
2. Membuat tugas yang berat menjadi ringan.
3. Terwujudnya persatuan dan kesatuan.
4. Menimbulkan rasa simpati pada sesama.

4.1. Upaya Kader IMM Dalam Membiasakan Sifat Ta’awun


1. Menyadari bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2. Menyadari bahwa kondisi manusia lemah dan tidak bisa hidup sendiri.
3. Membiasakan dan mengedepankan kepentingan bersama, tanpa harus
mengorbankan kebutuhan diri sendiri.
4. Membiasakan melihat potensi diri, baik dari segi keilmuan maupun materi
sebagai bahan mewujudkan kebersamaan.

5.1. Konsep Ta’awun Dalam Islam


Konsep Ta’awun dalam Islam dapat diterjemahkan menjadi 6 macam:
a. Ta’awun di dalam kebajikan dan ketaqwaan, yang mencakup kebajikan
Universal (al-Birr) dalam bingkai ketaatan sepenuh hati (at-Taqwa) yang
membawa akibat kepada kebaikan masyaratakat Muslim dan keselamatan dari
keburukan serta kesadaran individu akan peran tanggung jawab yang diemban
oleh masing-masing pribadi muslim. Karena Ta’awun di dalam kehidupan
umat merupakan manifstasi dari kepribadian setiap muslim dan merupakan
fondasi yang tak bisa ditawar dalam kerangka pembinaan dan pengembangan
umat.
b. Ta’awun dalam bentuk wala’ (loyalitas) kepada antar muslim. Setiap muslim
harus berkesadaran bahwa dirinya adalah saudara dari muslim yang lain.
Siapapun yang mengabaikan saudara sesama muslim dan menelantarkannya,
maka pada hakikatnya ia adalah seorang yang dapat diragukan keislamannya.
Seorang Muslim haruslah memiliki solidaritas terhadap saudaranya, ikut
merasakan kesusahannya, Ta’awun Karena loyalitas antar muslim merupakan
konsekuensi keberislaman mereka.

4
c. Ta’awun yang berorientasi pada penguatan sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat dan saling melindungi.
d. Ta’awun dalam upaya ittihad (persatuan). Ta’awun dan persatuan selayaknya
ditegakkan diatas kebajikan dan ketaqwaan, jika tidak, akan menghantarkan
pada kelemahan umat Islam, berkuasanya para musuh Islam, terampasnya
tanah air, terinjak-injaknya kehormatan umat. Seorang muslim haruslah
memiliki solidaritas terhadap saudaranya, ikut merasakan kesusahannya,
Ta’awun di dalam kebajikan dan ketaqwaan harus diorientasikan agar umat
Islam dapat menjadi seperti satu tubuh yang hidup.
e. Ta’awun dalam bentuk Tawashi (saling berwasiat) di dalam kebenaran dan
kesabaran. Saling berwasiat di dalam kebenaran dan kesabaran termasuk
manifestasi nyata darai Ta’awun di dalam kebajikan dan ketaqwaan.
Kesempurnaan dan totalitas Ta’awun dalam masalah ini adalah dengan saling
berwasiat di dalam konteks amar ma’ruf nahi mungkar.
f. Dianatara bentuk manifesto Ta’awun di dalam kebajikan dan ketaqwaan
adalah menghilangkan kesusahan kaum muslimin, menutup aib mereka,
mempermudah urusan mereka, menolong mereka dari orang berbuat aniaya,
mencerdaskan mereka, mengingatkan orang yang lalai di antara mereka,
mengarahkan orang yang tersesat di kalangan mereka, menghibur yang sedang
berduka cita, meringankan mereka yang tertimpa musibah, dan menolong
mereka dalam segala hal yang baik.

4
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Dari apa yang telah dituliskan, maka saya mengambil kesimpulan bahwa Kita
harus merawat sifat ta’awun antar sesama kader melalui gerakan solidaritas.
Gerakan sosial yang tentu saja mampu mengikuti perputaran roda pergerakan,
maka kita termasuk orang-orang istiqomah. Maka dari itu, sebagai generasi
muda harus mengutamakan pentingnya sebuah silahturahmi untuk saling
menguatkan, saling peduli untuk saling tolong menolong. Dengan adanya ikatan
mahasiswa muhammadiyah sebagai wadah untuk saling mengetahui dan saling
memahami dan semakin solid dalam bersinergi dalam membesarkan IMM yang
memiliki kader-kader yang handal sebagai peloppor,pelangsung, dan
penyempurna perjuangan di Muhammadiyah.

2.1. Saran
Memfokuskan sifat ta’awun kepada kader ikatan mahasiswa muhammadiyah
sebagai pondasi gerakan solidaritas. Dengan ini kader tetap istiqomah komitmen
dalam membangun silaturahmi secara harmonis antara sesama kader agar bisa
membesarkan nama persyarikatan baik di kancah nasional maupun internasional.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/14790/1/Rahmatul%20Hijrati%2C%20160402057%2C%20
FDK%2C%20BKI%2C%20085262610576.pdf

https://tirto.id/memahami-arti-taawun-menurut-agama-islam-dalil-dan-
contohnya-gbsP

https://konspirasisemestaa.wordpress.com/2018/11/21/makalah-darul-arqam-
madya-taawun-untuk-negeri-sebagai-bentuk-gerakan-sosial-muhammadiyah-
abad-ke-2/

https://www.lembaran.id/rajut-solidaritas-imm-solok-gelar-kemah-kader/

Anda mungkin juga menyukai