MOSI
MOSI
URGENSI
Pasal penghinaan presiden saat
ini dikategorikan sebagai delik aduan,
dan dikecualikan terhadap kepentingan
umum serta pembelaan diri. Indonesia
saat ini yang menganut social welfare
state dengan demokrasi yang luas dan
kedaulatan yang berada di tangan rakyat.
Kebebasan individu untuk dapat
mengkritik dan berpendapat merupakan
sebuah prinsip dasar dan substansi
utama bagi negara yang menganut
paham demokratis. Sehingga, pasal
penghinaan presiden baik itu delik aduan
ataupun delik biasa sedikit banyaknya
akan menghambat kritik dan protes
terhadap kebijakan pemerintah.
Apabila pasal penghinaan
presiden dibatalkan oleh MK ialah
sebuah kemajuan dalam berdemokrasi
dan tentu bukan hal yang buruk. Sebab,
seorang presiden mestinya tidak perlu
khawatir dengan hinaan, justru melalui
hinaan secara tidak langsung menjadi
pukulan keras bagi seorang presiden
untuk dapat bekerja dan mengabdi
kepada rakyatnya dengan semaksimal
mungkin.