Anda di halaman 1dari 4

Tujuan Pembelajaran:

a. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai penyebab gangguan atau penyakit


pada sistem peredaran darah pada manusia dengan benar
b. Melalui Literasi dan pengamatan gambar peserta didik mampu menganalisis jenis
gangguan atau penyakit system peredaran darah manusia
c. Peserta didik mampu mengaitkan upaya pencegahan gangguan dan penyakit pada
sistem pencernaan manusia dengan tepat
A. Penyebab gangguan dan penyakit pada system peredaran darah manusia
Secara umum, penyebab gangguan pada organ system peredaran darah manusia
adalah sebagai berikut:
1. Adanya penyumbatan pada pembuluh darah dalam jantung misalnya lemak
2. Adanya penyempitan pembuluh darah
3. Terbentuknya kerak keras dibagian dalam dinding pembuluh nadi
4. Terlalu lama berdiri atau bekerja dengan menggunakan kaki
5. Kekurangan zat hemoglobin dan zat besi
6. Kelainan kromosom, aparan polusi, obesitas, dan lain sebagainya
7. Faktor usia, pengobatan dan kondisi cuaca
8. Kelaina genetic pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor
pembekuan darah
B. Jenis gangguan dan penyakit pada system peredaran darah manusia

Gangguan peredaran darah dapat terjadi karena faktor keturunan dan non
keturunan. Gangguan pada darah Non keturunan dapat disebabkan pola hidup dan
makanan yang tidak sehat, misalnya terlalu sering makan makanan yang berlemak
tinggi dan makanan yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Non-Keturunan Keturunan
Serangan Jantung Hemofilia
Stroke Thalassemia
Anemia
Leukimia
Hipertensi
Varises
1. Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak
dapat menyuplai darah yang cukup ke selsel jantung. Arteri koronaria merupakan
pembuluh darah yang menyuplai sel-sel otot jantung dengan darah yang mengan oksigen
dan nutrisi. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau
kolesterol.

2. Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak
yang disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini terjadi jika pembuluh
darah pada otak tersumbat atau salah satu pembuluh darah di otak pecahh

3. Anemia

Dalam kondisi normal, tingkat hemoglobin darah adalah 12-17 gram per 100
mililiter. Pada penderita anemia, jumlah eritrosit sedikit, dan/atau sel-sel eritrosit tidak
memiliki cukup hemoglobin.

4. Leukimia

Leukemia, yang berarti "darah putih," mengacu kepada sekelompok kanker yang
melibatkan proliferasi leukosit yang tidak terkendali. Sebagian besar leukosit ini
abnormal atau belum matang. Oleh karena itu, mereka tidak mampu melakukan fungsi
yang norma dalaml pertahanan. Setiap jenis leukemia diberi nama sesuai dengan jenis sel
yang bereproduksi tidak terkendali, misalnya, leukemia limfositik melibatkan proliferasi
limfosit yang abnormal.

5. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu penyakit yang disebabkan karena tekanan darah seseorang
tinggi atau diatas rata-rata (140/90). Hipertensi menyebabkan jantung bekerja lebih keras
dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah.
6. Varises

Varises adalah penyakit yang disebabkan berkurangnya elastisitas dinding


pembuluh vena, yang mengakibakan vena melemah sehingga tak sanggup mengalirka
darah kejantng dengan sebagaimana mestinya
7. Thalassemia

Talasemia adalah penyakit keturunan banyak ditemukan pada orang Afrika,


Mediterania, dan Asia, termasuk Indonesia. Angka pembawa sifat penyakit ini di
Indonesia berkisar 3 – 10%, artinya 10 dari 100 orang Indonesia adalah pembawa sifat
penyakit ini. Pembawa sifat disebut talasemia minor. Mereka tidak pernah
memperlihatkan gejala yang berarti, hanya saja saat diperiksa Hb-nya umumnya di
bawah nilai normal. Jika diperiksa lebih dalam lagi, ukuran sel darah merahnya lebih
kecil dari normal. Penderita talasemia produksi hemoglobinnya sedikit dan kematian
dapat terjadi pada usia 20an. Kasus ringan menghasilkan anemia ringan. Anak
penderita talasemia membutuhkan transfusi seumur hidup dengan segala resiko
transfusi.
GLOSARIUM
Arteri koronaria: pembuluh darah yang menyuplai sel-sel otot jantung dengan darah yang
mengan oksigen dan nutrisi

Leukosit: Sel darah putih

Eritrosit: sel darah merah

Thalassemia: ukuran sel darah merahnya lebih kecil dari normal

DAFTAR PUSTAKA

Agatha, N. D., Prihatin, J., & Narulita, E. (2018). Pengembangan buku komik pokok bahasan

sistem peredaran darah. Jurnal Bioedukatika, 5(2), 59.

Arnaudin, M. W., & Mintzes, J. J. (1985). Students' alternative conceptions of the human

circulatory system: A cross-age study. Science education, 69(5), 721-33.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., &

Jackson, R.B. (2009). Biology 8th edition. USA: Pearson Education, Inc.Glencoe

Science. (2005). Human Body Systems. New York: McGraw Hill Companies.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. (2000). Models of Teaching. Amerika: A. Pearson

Kemdikbud. Jaringan Tumbuhan - Meristem.


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Meristem%20 -
%20BPSMG/materi2.html.

Noordergraaf, A. (2012). Circulatory system dynamics (Vol. 1). Elsevier.

Novianto, L. A., Degeng, I. N. S., & Wedi, A. (2019). Pengembangan Multimedia Interaktif

Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Kelas

VIII SMP Wahid Hasyim Malang. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(3), 257

263

Anda mungkin juga menyukai