Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. ILMU PENDIDIKAN


PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai:

MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN


BERMANFAAT MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
(Rintan Saragih,2017)

DISUSUN OLEH :

Putri Sadaria Simangunsong (1203111008)


MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU : Sugianto, S.pd.,M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2023

i|P ag e
Excecutive Summary

Di dalam jurnal yang saya review berjudul “META ANALISIS E-BOOK DAN EDUPARK
TERHADAP LANDASAN PENDIDIKAN PADA PEMBELAJARAN REVOLUSI INDUSTRI
4.0” Bahwa Salah satu aspek dominan yang penting yaitu landasan pendidikan. Ada
beberapa kajian dalam landasan pendidikan yaitu landasan agama, landasan filsafat,
landasan sosiologis, landasan psikologis, landasan kultural dan landasan antropologi,
serta Iptek. Berdasarkan kajian dalam landasan pendidikan tersebut, semua landasan
dapat diterapkan dalam pembelajaran karena landasan memberikan asumsi dasar
dalam mentransfer pengetahuan.

Pemerintah berperan dalam penjamin terselenggaranya pendidikan. Pemerintah


melakukan berbagai cara untuk menjawab tantangan abad 21 revolusi industri 4.0 yaitu
menetapkan sumber belajar dalam kurikulum 2013 dapat diintegrasikan dengan
konteks daerah yang dapat mendukung pembelajaran. Pembelajaran fisika seharusnya
mengintegrasikan materi pembelajaran dengan lingkungan sehingga pembelajaran
fisika menjadi lebih menarik. Standar proses dalam pembelajaran pada satuan
pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativiatas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik (Permendikbud, 2016).

Berbagai macam sumber ajar yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran fisika
untuk mewujudkan standar proses pada satuan pendidikan, diantaranya dengan
mengamati konsep pembelajaran melalui lingkungan atau taman edukasi (edupark)
(Vitdiawati, et al., 2016). Para pengunjung tempat wisata termasuk pendidik dan
peserta didik, sangat sering untuk mengunjungi tempat wisata, namun kunjungan
tersebut hanya untuk bermain, berwisata, dan berselfi. Hal ini menyebabkan tempat
wisata belum dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
analisis tentang materi fisika/IPA dalam penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
potensi edupark berpotensi dalam pembelajaran (Rifai, et al., 2019). Selain itu, edupark
memiliki penerapan landasan yaitu landasan kultural (budaya) yang dapat dijadikan
sebagai sumber ajar di era revolusi industri 4.0.

ii | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “CRITICAL JOURNAL REVIEW” ini dengan tepat
waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Sugianto, S.pd.,M.Ag
telah memberikan tugas laporan ini.

Harapan penyusun semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca serta untuk kedepannya penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak


kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Medan , 20 Oktober 2023

Putri simangunsong

iii | P a g e
DAFTAR ISI

Excecutive Summary .............................................................................................................................................ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. iv
BAB I.............................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................................1
A. Latar belakang teori ................................................................................................................................1
BAB II ...........................................................................................................................................................................4
METODE .....................................................................................................................................................................4
A. JURNAL 1 ......................................................................................................................................................4
B. JURNAL 2 .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III .........................................................................................................................................................................5
HASIL PEMBAHASAN...........................................................................................................................................5
A. Jurnal 1 ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
B. Jurnal 2 ..........................................................................................................................................................7
BAB IV..........................................................................................................................................................................6
FORMAT REVIEW JURNAL ................................................................................................................................7

iv | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang teori


JURNAL 1
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha
dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan
inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang
positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. Salah
satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah
kesadaran akan adanya celah antara apa yang ada dan apa yang seharunya ada, dan antara apa
yang diinginkan oleh masyarakat dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh
pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat. Hal ini bisa dicapai melalui kegiatan bisnis
yang dilakukan dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan
sosial telah menjadi konsep yang popular di berbagai Negara. Berbagai kalangan mulai
memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan
permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi permasalahan bersama
sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua pihak.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk menangani
masalah sosial dan bekerjasama dengan berbagai Negara asing di seluruh dunia. Tetapi ternyata
hal ini tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan individu-individu atau lembagalembaga yang
dapat melihat peluang dan mengeluarkan ide-ide inovatif untuk menyeleaikan
permasalahanpermasalahan sosial tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan individu
atau lembaga yang disebut sebagai wirausaha sosial. Dimana tujuan kewirausahaan sosial
adalah terwujudnya perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan
masalah sosial untuk kepentingan masyarakat.

1|P ag e
JURNAL 2
Peranan UMKM dalam perekonomian nasional dari berbagai aspek melibatkan pihak
pemerintah dalam menyusun Program Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). RPJMN tahun 2004-2009 menekankan program
pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM dan program pengembangan
kewirausahaan dan kemampuan bersaing. Hal ini menyangkut pembentukan perilaku usaha
untuk mencapai kinerja dan struktur usaha mikro kecil menengah yang lebih berhasil atau
sukses.

Program Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun


20042009 menekankan program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM dan
program pengembangan kewirausahaan dan kemampuan berdaya saing (RPJMN, 2005).
Pemerintah memberikan perhatian terhadap UMKM disebabkan karena UMKM memiliki
peranan dalam perekonomian nasional. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat krisis
ekonomi tahun 1997.

Kewirausahaan merupakan karekteristik kemanusiaan yang berfungsi besar dalam mengelola


suatu bisnis, karena pengusaha yang memiliki jiwa kewirausahaan akan memperlihatkan sifat
pembaharu yang dinamis, inovatif dan adaptif terhadap perubahan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan kewirausahaan yang tinggi maka manajemen akan dapat diperbaiki
secara terus menerus.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan
pengaruh kreativitas dan inovasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kewirausahaan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menjelaskan bahwa tujuan dari pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah:

a) Mewujudkan stuktur ekonomi perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan


berkeadilan.
b) Menumbuh dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri, dan;
c) Meningkatkan peran mikro, kecil dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan
lapangan pekerjaan, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat
dari kemiskinan.

2|P ag e
Tujuan penelitian :

JURNAL 1
Untuk mengetahui bagaimana cara Membangun Usaha Kreatif, Inovatif Dan
Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial

JURNAL 2

Untuk mengetahui bagaimana Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap


Kewirausahaan Usaha Kecil

3|P ag e
BAB II

METODE

A. JURNAL 1
Jenis penelitian ini ialah deskriptif menggunakan metode meta-analisis dengan
mengkaji beberapa artikel pada jurnal nasional dan internasional. Meta-analisis bersifat
kuantitatif karena menggunakan penghitungan angka-angka yaitu untuk menyusun dan
mengekstraksi informasi dari begitu banyak data yang tak mungkin dilakukan dengan
metode lain. Analisis penelitian ini dilakukan pada 20 jurnal.

B. JURNAL 2
Metode secara umum ada dua yaitu field research (penelitian lapangan) dengan
mengadakan penelitian secara langsung kelapangan untuk memperoleh data dan
Library reserch (penelitian perpustakaan) yakni meneliti berdasarkan buku (karya
ilmiah) atau berbagai sumbersumber lainnya, sebagai bahan-bahan untuk mencari
informasi.

Metode penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode


deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu keadaan sekarang.

4|P ag e
BAB III

HASIL PEMBAHASAN

JURNAL 1

Salah satu manfaat dari kewirausahaan sosial adalah untuk membangun sebuah bisnis
sebagai solusi untuk permasalahan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan dan berbagai
permasalahan yang telah menjadi tantangan dunia. Seperti yang diungkapkan Bill Drayton,
seorang innovator publik yang mendirikan Ashoka Foundation menulis bahwa cara yang paling
efektif untuk mempromosikan dapat merumuskan solusi inovatif yang berkelanjutan dan dapat
ditiru baik nasional maupun global. Berikut adalah peran wirausaha sosial dalam perekonomian
suatu Negara:

• Menciptakan lapangan kerja

• Mengurangi pengangguran
• Meningkatkan pendapatan masyarakat
• Mengombinasikan factor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
• Meningkatkan produktivitas nasional
Menjadi wirausaha sosial tidaklah mudah. Wirausaha sosial melihat permasalahan sosial
sebagai peluang usaha serta memiliki keberanian dan mengambil risiko untuk
menyelesaikannya. Hal inilah yang dilakukan oleh Purba Plastik. Simpati Anas Agusta Purba
pria Batak Karo adalah pemilik nama wirausaha tersebut. Usaha yang bergerak dibidang
produksi biji plastik ini berdiri pada bulan Pebruari 2012 dengan mengusung merek “Purba
Plastik” yang berlokasi di Jl Djamin Ginting, Lau Cih, Medan.

Bahan baku usaha ini adalah sampah-sampah dari berbagai jenis plastik yang berasal dari
lokasi tempat pembuangan akhir. Namun demikian sampah-sampah plastik yang berasal dari
rumah tangga juga ditampung disini.

Untuk itu pengusaha sosial berfokus pada pengalaman yang dialami masyarakat, sehingga
sangat perlu untuk menjalin komunikasi serta mambangun empati melalui peritiwa yang
dialami oleh masyarakat.

5|P ag e
JURNAL 2

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 53 responden dalam hal ini adalah
pemilik usaha kecil bengkel las, maka dapat diuraikan profil usaha kecil bengkel las di
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang meliputi tingkat pendidikan, modal usaha, lama
berdirinya usaha, dan usia.

Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan pemilik/pengelola usaha terdiri dari (46,6%) adalah merupakan lulusan
pendidikan SMA/STM, (20%) merupakan lulusan SLTP dan (33,4%) adalah merupakan
lulusan SD, dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian
ini adalah merupakan lulusan pendidikan SMA/STM sebesar 46,6%.

Modal Usaha
Jumlah modal usaha yang dimiliki oleh pemilik/ pengelola usaha terdiri: modal usaha antara
15-10 juta berjumlah (13,30%), modal usaha antara 9-5 juta berjumlah (26,7%), dan (60%),
modal usaha antara 41 juta berjumlah 21 orang. Jumlah modal usaha antara 1-4 juta dengan
persentase yang paling besar sebesar 60%.

Lama Usaha
Lama usaha pemilik/pengelola usaha terdiri:

(13,3%) lama usaha antara 1–5 tahun, (26,8%) lama usaha antara 6-10 tahun, (34,1%) lama
usaha 11-15 tahun, dan sisanya (22,0%) lama usahanya lebih dari 15 tahun. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini dengan lama usaha antara 11-
15 tahun dengan persentase sebesar 34,1%.

Usia
Usia pemilik/pengelola usaha terdiri: (20%) berusia antara 21-30 tahun, (26,7%) berusia antara
31-40 tahun, (40%) berusia antara 41-50 tahun, dan sisanya (13,3%) berusia diatas 50 tahun.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia
antara 41-50 tahun dengan persentase sebesar 40%.

6|P ag e
BAB IV

LAMPIRAN

FORMAT REVIEW JURNAL

JURNAL 1 JURNAL 2

1 Judul MEMBANGUN USAHA Kreativitas dan Inovasi


KREATIF, INOVATIF Berpengaruh Terhadap
DAN Kewirausahaan Usaha
BERMANFAAT Kecil
MELALUI PENERAPAN
KEWIRAUSAHAAN
SOSIAL

2 Jurnal Jurnal penelitian pembelajaran Jurnal Ilmu Pendidikan


ekonomi
3 Volume dan Volume 5,nomor 2 Volume 4,nomor 1
Halaman
4 Tahun 2017 2018
5 Penulis

Rintan Saragih MADE PIDARTA

6 Reviewer PUTRI SIMANGUNSONG


7 Tanggal 20 Oktober 2023
8 Abstrak Penelitian
-Tujuan Untuk mengetahui bagaimana Untuk mengetahui Kreativitas dan
cara Membangun Usaha
Penelitian Inovasi Berpengaruh Terhadap
Kreatif, Inovatif Dan
Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan Usaha Kecil
Kewirausahaan Sosial

7|P ag e
-Subjek Jurnal ilmiah Jurnal dan buku
Penelitian
-Assesment Jenis data yang diperoleh Jenis data yang diperoleh adalah
Data adalah data kuantitatif dan data kuantitatif dan data
data kualitatif. Data kualitatif. Data kuantitatif
kuantitatif diperoleh dari tes, diperoleh dari tes ,sedangkan
sedangkan data kualitatif data kualitatif diperoleh dari
diperoleh dari hasil observasi. hasil observasi.

-Kata Kunci Landasan Pendidikan ,ilmu Industrial revolution, Foundation


Pendidikan. of education, E-book, Edupark
9 Pendahuluan

8|P ag e
-Latar Salah satu aspek dominan Pada abad 21 dikenal dengan
Belakang yang penting yaitu landasan abad pengetahuan yang disebut
dan Teori pendidikan. Ada beberapa era revolusi industri 4.0.
kajian dalam landasan Revolusi industri 4.0
pendidikan yaitu landasan mempengaruhi segala bidang
agama, landasan filsafat, agar lebih maju dan berkualitas
landasan sosiologis, landasan dalam segala usaha dengan
psikologis, landasan kultural berbasis digital. Hal ini
dan landasan antropologi, memberikan dampak yang pesat
serta Iptek. Berdasarkan kepada semua bidang karena
kajian dalam landasan harus mampu berpikir kritis
pendidikan tersebut, semua untuk menghubungkan ilmu
landasan dapat diterapkan dengan dunia nyata, menguasai
dalam pembelajaran karena teknologi informasi, berkerja
landasan memberikan asumsi sama dan berkomunikasi. Hal
dasar dalam mentransfer ini juga berdampak dalam
pengetahuan. pendidikan khususnya dalam
pembelajaran, karena di era
Berbagai macam sumber ajar
revolusi ini pembelajaran
yang dapat diintegrasikan
dimuat berbasis digital seperti
dalam pembelajaran fisika
sumber belajar online, internet,
untuk mewujudkan standar
media digital, dan sebagainya.
proses pada satuan
Selain itu, pembelajaran dalam
pendidikan, diantaranya
abad ini membutuhkan
dengan mengamati konsep
keterampilan literasi yang
pembelajaran melalui
berperan penting dalam
lingkungan atau taman
menentukan keberhasilan siswa
edukasi (edupark)
dalam proses pembelajaran
(Vitdiawati, et al., 2016). Para
(Asrizal, et al., 2017).
pengunjung tempat wisata
Pendidikan diharapkan
termasuk pendidik dan
mempertimbangkan sejumlah
peserta didik, sangat sering
aspek yang menjadi dominan
untuk mengunjungi tempat
dalam pendidikan abad 21.

9|P ag e
wisata, namun kunjungan Salah satu aspek dominan yang
tersebut hanya untuk penting yaitu landasan
bermain, berwisata, dan pendidikan. Ada beberapa
berselfi. Hal ini menyebabkan kajian dalam landasan
tempat wisata belum pendidikan yaitu landasan
dijadikan sebagai sumber agama, landasan filsafat,
belajar dalam pembelajaran. landasan sosiologis, landasan
Berdasarkan hasil analisis psikologis, landasan kultural
tentang materi fisika/IPA dan landasan antropologi, serta
dalam penelitian yang telah Iptek. Berdasarkan kajian dalam
dilakukan menunjukkan landasan pendidikan tersebut,
potensi edupark berpotensi semua landasan dapat
dalam pembelajaran (Rifai, et diterapkan dalam pembelajaran
al., 2019). Selain itu, edupark karena landasan memberikan
memiliki penerapan landasan asumsi dasar dalam
yaitu landasan kultural mentransfer pengetahuan.
(budaya) yang dapat
Landasan psikologis merupakan
dijadikan sebagai sumber ajar
suatu landasan dalam proses
di era revolusi industri 4.0.
pendidikan yang membahas
Edupark merupakan taman berbagai informasi tentang
edukasi untuk mengamati kehidupan manusia pada
aplikasi konsep fisika bagi umumnya serta gejala-gejala
peserta didik seperti edupark. yang berkaitan dengan aspek
Potensi edupark yang ada di pribadi manusia pada setiap
Sumatera Barat seperti objek tahapan usia perkembangan
wisata (edupark) Janjang tertentu untuk mengenali dan
Siribu (Gusweri & Rifai, menyikapi manusia sesuai
2019), Mifan Padang Panjang dengan tahapan usia
(Sari & Rifai, 2019), Ngarai perkembangannya yang
Sianok (Emafri & Rifai, 2019), bertujuan untuk memudahkan
taman sekolah (Afrinaldi & proses pendidikan. Hasil analisis
Rifai, 2019), Lembah Arau jurnal bahwa ditemukan 14

10 | P a g e
(Yulia & Rifai, 2019), dan Air jurnal dengan persentase 70%
Panas Semurup (Anggara & dalam kategori cukup, artinya
Rifai, 2019). Analisis materi landasan psikologis belum
dari edupark ini dilakukan maksimal digunakan dalam
dengan teknik concept fitting sebuah pembelajaran. Landasan
technique (CFT), merupakan kultural dan antropologi
suatu teknik yang berkenaan dengan
dikembangkan untuk pembelajaran didasarkan pada
memungkinkan setiap potensi daerah, budaya,
wahana yang ada di edupark lingkungan yang dapat
memiliki konsep relevan membantu peserta didik dalam
dengan konsep-konsep fisika memahami konsep
(Rifai, dkk, 2014). pembelajaran. Hasil analisis
jurnal bahwa ditemukan 9
Bahan ajar yang dapat
jurnal dengan persentase 45%
digunakan dalam era revolusi
dalam kategori kurang baik,
industri 4.0 ini dapat berupa
artinya pemamfaatan potensi
digital seperti buku digital
daerah, budaya maupun
(Yulia, Asrizal, & Ramli,
lingkungan belum diaplikasikan
2018). Berdasarkan hasil
secara maksimal. Padahal
observasi, buku digital belum
pembelajaran berdasarkan
dilaksanakan dengan
landasan kultural dan
maksimal dan belum
antropologi sangat membantu
terintegrasi pada edupark
dalam memahami konsep
yang memiliki landasan
pembelajaran.
pendidikan seperti landasan
kultural dan landasan
antropologi. Selain itu,
keberadaan media bertujuan
untuk memberikan
pembelajaran atau
pengetahuan agar mudah
dipahami serta konkret

11 | P a g e
(Festiyed, 2018). Banyak
faktor yang melatarbelakangi
dari analisis e-book dan
edupark ini seperti bahan ajar
yang digunakan harus sesuai
dengan tuntutan kurikulum
yang dapat mencapai tujuan
pembelajaran sehingga
pembelajaran fisika menarik,
praktis, dan realistik (Asrizal
et al., 2017).

12 | P a g e
1 Metode penelitian
1
-Langkah Jenis penelitian ini ialah Metode secara umum ada dua
Penelitian deskriptif menggunakan yaitu field research (penelitian
metode meta-analisis dengan lapangan) dengan mengadakan
mengkaji beberapa artikel penelitian secara langsung
pada jurnal nasional dan kelapangan untuk memperoleh
internasional. Meta-analisis data dan Library reserch
bersifat kuantitatif karena (penelitian perpustakaan) yakni
menggunakan penghitungan meneliti berdasarkan buku
angka-angka yaitu untuk (karya ilmiah) atau berbagai
menyusun dan mengekstraksi sumbersumber lainnya, sebagai
informasi dari begitu banyak bahan-bahan untuk mencari
data yang tak mungkin informasi.
dilakukan dengan metode
Metode penelitian ini peneliti
lain. Analisis penelitian ini
menggunakan metode
dilakukan pada 20 jurnal.
deskriptif kualitatif. Metode
deskriptif merupakan suatu
metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran atau suatu
keadaan sekarang.

-Hasil Penelitian meta-analisis ini Pada abad 21 dikenal dengan


Penelitian menggunakan sampel 20 abad pengetahuan yang disebut
artikel pada jurnal nasional era revolusi industri 4.0.
dan internasional tentang Revolusi industri 4.0
pengembangan e-book dan mempengaruhi segala bidang
edupark dalam pembelajaran agar lebih maju dan berkualitas
fisika/ IPA di era revolusi dalam segala usaha dengan
industri 4.0. Hasil meta berbasis digital. Hal ini

13 | P a g e
analisis sebanyak 20 jurnal memberikan dampak yang pesat
tentang landasan pendidikan kepada semua bidang karena
dengan hasil persentase harus mampu berpikir kritis
setiap jurnal yang terdapat untuk menghubungkan ilmu
landasan pendidikan terlihat dengan dunia nyata, menguasai
dalam tabel 2: teknologi informasi, berkerja
sama dan berkomunikasi. Hal
ini juga berdampak dalam
Tabel 2. Persentase
pendidikan khususnya dalam
Meta Analisis Landasan
pembelajaran, karena di era
Pendidikan dari Jurnal
revolusi ini pembelajaran
Landasan Pendidikan Persentase
dimuat berbasis (%) Keterangan
digital seperti
Landasan Agama 5 internet, Tidak Baik
sumber belajar online,
Landasan Konstitusional 60
media digital, dan sebagainya. Cukup
Landasan Filsafat 85 dalam
Selain itu, pembelajaran Baik
Landasan Sosial 45
abad ini membutuhkan Kurang Baik
Landasan Psikologi keterampilan literasi
70yang Cukup
Landasan Kultural dan 45
berperan penting dalam Kurang baik
Antropologi menentukan keberhasilan siswa
IPTEK 75
dalam proses pembelajaran Cukup
(Asrizal, et al., 2017).
Berdasarkan Tabel 2 Pendidikan diharapkan
tersebut dapat terlihat bahwa mempertimbangkan sejumlah
landasan agama hanya 5% aspek yang menjadi dominan
yang berarti masih sangat dalam pendidikan abad 21.
jauh dari harapan landasan Salah satu aspek dominan yang
pendidikan. Landasan agama penting yaitu landasan
sangat penting dalam pendidikan. Ada beberapa
pembelajaran karena ilmu kajian dalam landasan
tanpa agama tidak ada pendidikan yaitu landasan
artinya. Begitu juga agama, landasan filsafat,
sebaliknya. Landasan landasan sosiologis, landasan
konstitusional berada pada psikologis, landasan kultural

14 | P a g e
kategori cukup 60 % dalam dan landasan antropologi, serta
pembelajaran. Landasan Iptek. Berdasarkan kajian dalam
konstitusional tentang landasan pendidikan tersebut,
pendidikan sangat banyak semua landasan dapat
namun, belum dapat diterapkan dalam pembelajaran
terealisasikan dengan karena landasan memberikan
sempurna, sehingga tujuan asumsi dasar dalam
pendidikan dalam mentransfer pengetahuan.
pembelajaran belum
Landasan psikologis merupakan
maksimal.
suatu landasan dalam proses
Berbeda dengan landasan pendidikan yang membahas
filsafat berada dalam kategori berbagai informasi tentang
baik yaitu 85%. Artinya kehidupan manusia pada
landasan filsafat dalam umumnya serta gejala-gejala
memecahkan suatu yang berkaitan dengan aspek
permasalahan dalam pribadi manusia pada setiap
pembelajaran sudah berjalan tahapan usia perkembangan
dengan baik dan dapat tertentu untuk mengenali dan
ditingkatkan untuk penelitian menyikapi manusia sesuai
pembelajaran selanjutnya. dengan tahapan usia
Sementara itu, landasan perkembangannya yang
sosial, kultral dan antropologi bertujuan untuk memudahkan
berada pada persentase 45 % proses pendidikan. Hasil analisis
yaitu kurang baik. Artinya, jurnal bahwa ditemukan 14
landasan sosial, kultural dan jurnal dengan persentase 70%
antropologi belum dalam kategori cukup, artinya
terealisasikan dengan sebaik- landasan psikologis belum
baiknya meskipun sudah maksimal digunakan dalam
tertuang dalam landasan sebuah pembelajaran. Landasan
konstitusional. Berbeda kultural dan antropologi
dengan Iptek pada persentase berkenaan dengan
pembelajaran didasarkan pada

15 | P a g e
75 % artinya cukup potensi daerah, budaya,
digunakan dengan baik. lingkungan yang dapat
membantu peserta didik dalam
memahami konsep
pembelajaran. Hasil analisis
jurnal bahwa ditemukan 9
jurnal dengan persentase 45%
dalam kategori kurang baik,
artinya pemamfaatan potensi
daerah, budaya maupun
lingkungan belum diaplikasikan
secara maksimal. Padahal
pembelajaran berdasarkan
landasan kultural dan
antropologi sangat membantu
dalam memahami konsep
pembelajaran.

-Daftar Afrinaldi, & Rifai, H. (2019). Rifai, H., Yohandri, Sari, D. P., &
Emafri, W. (2019).
Pusaka Evaluation of Garden
Pengintegrasian Wahana
Functions of SMAN 2 Permainan Wisata Alam
Ngarai Sianok dan Wisata
Lubuk Basung as
Buatan Mifan Water Park
Sciencebased Padang ke dalam Materi
Education Park. Fisika. Jurnal Eksakta
Pendidikan, 3(2), 109–116.
Journal of Physics:
Sari, D. P., & Rifai, H. (2019).
Conf. Series, 1185, Preliminary Analysis of
12126. Edupark Fluid Learning Tool
in Mifan Water Park in
Anggara, V. J., & Rifai, H. Padang Panjang City. Journal
of Physics: Conf. Series, 1185,
(2019). The 12091.
Preliminary Analysis

16 | P a g e
of Edupark Learning Suryabrata. (2001). Metode
Penelitian Kuantitatif dan
Devices of Kualitatif, Catatan Kuliah
Temperature and Heat Program Pendidikan Doktor
Psikologi UGM. Yogyakarta:
Physics of Air Panas Tidak Diterbitkan.
Semurup Kerinci Vitdiawati, R., Nusantari, R., & Tyas,
District. Journal of D. N. (2016). Pengembangan
Petunjuk Praktikum Berbasis
Physics: Conf. Series, Geopark Dengan Pendekatan
1185, 12095. Inquiry Learning untuk Mata
Kuliah Ekologi. Universitas
Asrizal, Amran, Ananda, & Ahmad Dahlan, 301–310.

Festiyed. (2018). Yulia, E., Asrizal, & Ramli. (2018).


Pengaruh Bahan Ajar IPA
Effectiveness of Terpadu Tema Gelombang
Adaptive Contextual Dalam Kehidupan
Bermuatan Literasi Era
Learning Model of
Digital Terhadap Hasil Belajar
Integrated Science by Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8
Padang. Pillar of Physics
Integrating Digital Age
Education, 11(2), 113–120.
Literacy on Grade VIII
Yulia, & Rifai, H. (2019). Preliminary
Students. IOP Conf. Study of Edupark Energy in
Series: Materials Geopark Harau Lima Puluh
Kota Regency. Journal of
Science and Physics: Conf. Series, 1185,
Engineering, 1–9. 12098.

Asrizal, Festiyed, &


Sumarmin, R. (2017).
Analisis Kebutuhan
Pengembangan Bahan
Ajar IPA Terpadu
Bermuatan Literasi
Era Digital untuk
Pembelajaran Siswa
SMP Kelas VIII. Jurnal
Eksakta Pendidikan,
1(1), 1–8.

17 | P a g e
Emafri, W., & Rifai, H. (2019).
Ngarai Sianok as
Physics Education’s
Edupark. Journal of
Physics: Conf. Series,
1185, 12123.

Festiyed. (2018).
Implementasi Model
Pembelajaran Trait
Treatment Interaction
(TTI) Menggunakan
Multimedia Swishmax
4.0. Natural Science
Journal, 4(2), 636–650.

Festiyed, & Murtiani. (2013).


Meningkatkan Capaian
Pembelajaran Mata
Kuliah Komputer
dalam Pembelajaran
Fisika Melalui
Implementasi Model
Learning Cycle 5E
(Engagement,
Exploration,
Explanation,
Elaboration,
Evaluation). Jurnal
Eksakta Pendidikan,
2(1), 1–7.

Gusweri, S., & Rifai, H. (2019).


Preliminary Analysis

18 | P a g e
Based Instructional
Materials Edupark
Learning Natural
Sciences Method of
Travel Work Janjang
Saribu and Merah
Putih Mountain Sulit
Air. Journal of Physics:
Conf. Series, 1185,
12094.
Khoiriah, M., & Kholiq, A.
(2020). Validitas
Perangkat
Pembelajaran Fisika
Berbantuan E-Book
Literasi Sains Pada
Materi Fluida Dinamis.
Inovasi Pendidikan
Fisika, 9(1), 1–4.

1 Analisis Jurnal
2
-Kekuatan Jurnal ini memiliki beberapa Jurnal ini memiliki beberapa
Penelitian kelebihan, kelebihan,
 Pada bagian  Pada jurnal pada setiap
abstrak jurnal ini langkah penelitiannya
sudah sudah dijelaskan dengan
memaparkan lengkap sehingga mudah
tujuan penelitian, untuk dipahami
subjek penelitian  Dalam jurnal ini
serta memaparkan menggunakan bahasa
hasil penelitian. yang mudah di pahami

19 | P a g e
 Pada jurnal ini memiliki sehingga kita menjadi
identitas jurnal yang lebih mengerti mengenai
sudah lumayan lengkap
isi dari jurnal tersebut.
 Dalam jurnal ini
 Masalah yang diutarakan
menggunakan bahasa
di dalam jurnal cukup
yang mudah di pahami
jelas .
sehingga kita menjadi
 Jurnal ini mengambil
lebih mengerti
beberapa referensi dari
mengenai isi dari jurnal beberapa ahli mengenai
tersebut. teori

 Masalah yang  Penulis jurnal juga

diutarakan di dalam membuat keterangan

jurnal cukup jelas nama setelah kalimat


setiap pembahasan para
 Ide yang digunakan
ahli.
sudah objektif sehingga
 Sistematika dalam
tidak ditemukan ide
penulisan jurnal ini
yang lebih ataupun di sudah tersusun dengan
kurang-kurangin. rapi dan baik

 Jurnal ini banyak  Pemaparan materi dalam


mengambil referensi jurnal ini sudah cukup
dari beberapa ahli jelas dan tidak lari dari
mengenai teori judul
pembelajaran  Pada jurnal ini juga
kooperatif. terdapat bukti dari hasil
 Penulis jurnal juga pengumpulan data yang
membuat keterangan valid yang membuat
nama sebelum kalimat pembaca lebih
setiap pembahasan memahami nya.
para ahli.  Hasil pada penelitian pun
 Sistematika dalam juga sudah dijelaskan
penulisan jurnal ini secara lengkap dan
sudah tersusun dengan
rapi dan baik bertahap sesuai dengan

20 | P a g e
 Pemaparan materi langkah-langkah
dalam jurnal ini sudah penelitiannya.
cukup jelas dan tidak  Pada jurnal ini terdapat
lari dari judul kesimpulan dan saran
 Pada jurnal ini memuat pada akhir pembahasan
daftar pustaka sehingga yang dapat memudahkan
pembaca dapat pembaca dalam
mengetahui juga dari menyimpulkan isi
mana saja sumber  Pada jurnal ini memuat
penulis dalam menulis daftar pustaka sehingga
buku ini, dan juga pembaca dapat
penulisan daftar mengetahui juga dari
pustaka sudah tertulis mana saja sumber
dengan rapi dan benar. penulis dalam menulis
 Pada jurnal ini terdapat buku ini, dan juga
kesimpulan dan saran penulisan daftar pustaka
pada akhir pembahasan sudah tertulis dengan
yang dapat rapi dan benar.
memudahkan pembaca
dalam menyimpulkan
isi.
-Kelemahan  Tidak terdapat tahun  Tidak terdapat abstrak
Penelitian pembuatan jurnal yang menggunakan
bahasa inggris nya
pada identitas jurnal,
 Tidak terdapat volume,
sehingga pembaca nomor dan jumlah
harus melihat pada halaman pada jurnal
tersebut.
bagian metodologi
 Tidak terdapat
penelitian. keterangan mengenai
 Tidak tertera halaman apa jenis jurnal tersebut.
yang di muat jurnal  Pada jurnal ini tidak
terdapat ISSN.
pada identitas jurnal,
 Pada jurnal ini daftar
sehingga pembaca
pustaka dari referensi

21 | P a g e
baru dapat nya masih sangat sedikit
mengetahui halaman di banding jurnal utama
yang dimuat setelah  Pembaca sulit
melihat halaman pada menemukan inti dari
bagian bawah jurnal. pembahasan yang
 Tidak terdapat abstrak mempunyai sifat
yang menggunakan pembahasan yang luas
bahasa Inggris.
terlalu banyak bahasa
 Peneliti tidak yang sulit untuk
menggunakan metode dimengerti sehingga
yang baik untuk pembaca kadang dibuat
memperoleh data yang bingung oleh satu kata
akurat. Pada yang tidak dimengerti
penjelasan hasil oleh pembaca.
penelitian, peneliti
juga tidak menyertai
tabel dan gambar hasil
penelitian untuk
membuat pembaca
lebih memahami hasil
penelitian.

1 Kesimpulan
3
1 Saran Jurnal ini sangat di peruntukkan pada
mahasiswa,pengajar,maupun peserta didik yang mempelajari
4
tentang mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan ,jurnal ini
sangat mengedukasi karena banyak dan padatnya materi yang
tercantum di dalamnya.

22 | P a g e
1 Referensi Pidarta made.STUDI TENTANG
LANDASAN PENDIDIKAN.jurnal
5 Sandraini,Rifai Himda. META ilmu Pendidikan .volume 4 no.1.
ANALISIS E-BOOK DAN
EDUPARK TERHADAP
LANDASAN PENDIDIKAN
PADA PEMBELAJARAN
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
.Jurnal penelitian
pembelajaran fisika
.volume5,nomor 2

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai