Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

”HOTEL SAPADIA” PEMATANGSIANTAR

DI SUSUN OLEH

NAMA : RIYAN DAVINCI GURNING

NIM : 22106371

MATKUL : MSDM

PRODI : S1 MANAJEMEN B (SORE) / SEMESTER 3

STIE SULTAN AGUNG PEMATANG SIANTAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sayapanjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa , atas rahmat-Nya

saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Perencanaan Sumber Daya Manusia ini

dengan tepat waktu.

Saya juga berterimakasih kepada Bapak Dosen Marisi Butarbutar,S.E,M.M yang

telah membantu dan memberikan materi sehingga sangat membantu saya

mengerjakan makalah ini.

Dalam penyelasaian tugas makalah ini, saya merasa bahwa tugas makalah ini

masih jauh dari kata sempurna. Karena itu saya menerima kritik dan saran dari

pembaca.

Pematangsiantar,06 Nopember 2023

Penulis Makalah

RIYAN DAVINCI GURNING

2
I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pariwisata memegang andil yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu

negara, hal ini dibuktikan dari sumber terbesar devisa berasal dari sektor pariwisata.

Pariwisata dapat dikategorikan sebagai industri non migas terbesar di Indonesia hal ini

terlihat dari 80% barang dan jasa pada umumnya berasal dari pariwisata. Sektor

pariwisata menjadi salah satu sektor strategis yang bisa dimanfaatkan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan memperbaiki

pereikonomian nasional. Hal tersebut dipertegas dengan pendapat bahwa sektor

pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan peluang pasar yang

menjanjikan karena sektor pariwisata di Indonesia mengalami pertumbuhan yang

sangat pesat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Nasional. Hal ini terbukti

dari data statistika Indonesia jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

pada bulan Januari-Juni 2020 mencapai 3,09 juta (BPS, 2020). Selain itu pariwisata

juga memicu pertumbuhan infrastruktur. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sarana

prasarana pendukung aktivitas pariwisata, salah satunya adalah hotel

Hotel merupakan salah satu sektor pariwisata yang menjadi sektor strategis untuk

meningkatkan perekonomian, hal ini dapat di kelola dengan baik apabila Sumber Daya

Manusia (SDM) yang ada memiliki kinerja yang baik pula. Sumber daya manusia

merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah perusahaan dengan skala besar

maupun kecil, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat

menentukan dalam proses pengembangan perusahaan (hotel) karena pengembangan

kualitas pelayanan akan terealisasi apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang

3
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya memiliki etos kerja yang

tinggi, hal itu terlihat dari kinerja yang SDM tunjukan. Dengan upaya meningkatkan

kualitas SDM, diharapkan kinerja bisa meningkat yang tentunya baik bagi sebuah

bisnis.

Hotel Sapadia Pematang Siantar yang terletak tepatnya di Jl. Diponegoro No.21A,

Kecamatan Siantar Selatan, menjadi salah satu hotel yang terkenal dan berbintang 3 di

Pematang Siantar. Lokasinya yang strategis yang tidak jauh dari tempat wisata seperti

Parapat, Samosir, Berastagi,dll. Membuat hotel ini menjadi salah satu hotel pilihan bagi

para wisatawan baik domestik maupun asing. Pelayanan yang diberikan oleh Hotel

Sapadia juga cukup memuaskan konsumen. Maka dari itu peran SDM Hotel Sapadia

Pematang Siantar ini cukup mengambil bagian dalam memuaskan konsumen dengan

memberikan pelayanan jasa kepada konsumen.

Saat ini, manajemen sumber daya manusia memungkinkan program


pengembangan dan pemberdayaan yang dilaksanakan secara sistematis untuk
membantu aktualisasi dan pengembangan kompetensi tenaga kerja hotel (hotelier).
Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia adalah bagian dari
manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi,
adaptabilitas, dan komitmen hotelier.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan perencanaan sumber

daya manusia sebagai alat untuk pembangunan pariwisata, yang berarti juga

pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk memaksimalkan

pembangunan sumber daya manusia di bidang pariwisata, khususnya tenaga kerja

hotel (hotelier) dan perhotelan, ini perlu direncanakan dengan baik dan komprehensif.

Dengan demikian, perhotelan dapat digunakan sebagai aset pariwisata. Untuk alasan

ini, Hotel Sapadia berusaha untuk membuat perencanaan sumber daya manusia yang

dapat membantu mencapai tujuan perusahaan.

4
B. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Perencanaan SDM

Sumber daya manusia adalah kombinasi kemampuan kognitif dan fisik seseorang,

perilaku, dan sifat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber

daya manusia dapat digunakan untuk mendorong organisasi atau perusahaan untuk

mencapai tujuan tersebut. Karena itu, merencanakan sumber daya manusia (SDM)

sangat penting dan dikaitkan dengan perencanaan strategik perusahaan.

C. Proses Perencanaan SDM

Secara garis besar proses perencanaan SDM dibagi atas dua tahapan besar, yaitu
Peramalan Kebutuhan (Needs Forcasting) dan Perencanaan Program (Program
Planning).

D. Komponen dan Model Perencanaan SDM

Dalam merencanakan SDM banyak model yang dapat digunakan sebagai acuan
dan dasar dalam melakukannya, berikut ini salah satu model perencanaan SDM, yakni:
LINKUNGAN INTERNAL Perencanaan Strategis LINGKUNGAN EXTERNAL

Perecanaan SDM

Perhitungan Perbandingan Persyaratan Perhitungan Ketersediaan


dan Ketersediaan SDM SDM
Persyaratan SDM

Permintaan = Kelebihan Kekurangan


Penawaran SDM SDM

Perekrutan

Tidak Ada Pengelolaan / Seleksi


Tindakan Pengurangan

5
Gambar 1
Model Perencanaan SDM dari R. Wayne Mondy dan Robert M. Noe (Anwar, 2003:15)

Spesifikasi tugas-tugas hotel menggambarkan spesifikasi kemampuan tenaga


kerja hotel (hotelier) yang mendukung pelaksanaan tugas/tenaga pelayanan hotel itu.
Analisis seperti ini disebut analisis tenaga kerja perhotelan (job analysis). Apabila
digambarkan, maka posisi SDM dalam hotel dapat dilihat dalam model berikut:

Gambar 2

Posisi SDM di Hotel

E. Keuntungan dan Kendala Perencanaan SDM

Keuntungan perencanaan SDM dapat dilihat sebagai berikut (Prihatin,

Handout:2010):

6
1. Mendorong perilaku proaktif dan terhindar dari perilaku reaktif dalam

melaksanakan kegiatan perencanaan SDM yang berdampak positif pada

pelaksanaan kegiatan bisnis.

2. Perencanaan SDM berfungsi untuk memantapkan tujuan organisasi

3. Merangsang pemikiran kritis dalam menguji asumsi bisnis

4. Mendorong partisipasi tenaga profesional dalam proses produksi

5. Menjembatani jurang pemisah antara bisnis sekarang dengan visi bisnis di masa

depan

6. Memantapkan alokasi SDM dan pilihan bisnis

7. Menciptakan suasana kebersamaan Adapun kendala yang dihadapi dalam

perencanaan SDM adalah sebagai berikut (Herwan, 2010:1):

a. Standar kemampuan SDM

Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan

SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini

menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara

pasti.

b. Manusia (SDM) Mahluk Hidup

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal

ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam

rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.

c. Situasi SDM

7
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan

SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses perencanaan SDM yang baik dan

benar.

d. Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah

Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA,

dan kendala lain dalam perencanaan SDM untuk membuat rencana yang baik dan

tepat.

8
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Organisasi

Hotel Sapadia Pematang Siantar adalah salah satu anak perusahaan SapaRaja

Hotel di kota Pematang Siantar yang didirikan pada tahun 2017 berada di Jl.

Diponegoro No.21A Pematang Siantar. Hotel berbintang 3 ini memberikan fasilitas dan

pelayanan terbaik bagi konsumen. Adapun Visi Hotel Sapadia Pematang Siantar

adalah: “Unique, Affordable, Comfort, and Gracious”.

Hotel Sapadia Pematang Siantar mengalami perkembangan hingga saat ini, di mana

Hotel ini termasuk yang diminati di Pematang Siantar. Hotel Sapadia Pematang Siantar

ini memiliki status Hotel dengan Bintang 3.

B. Perencanaan SDM Pada Hotel Sapadia Pematang Siantar

Dalam perencanaan SDM pada Hotel Sapadia, masih diupayakan sesuai dengan

manajemen SDM yang tidak terlepas dari kegiatan sebagai berikut: Perencanaan SDM,

Analisis Tenaga kerja perhotelan, Pengadaan Tenaga kerja perhotelan, Seleksi Tenaga

kerja perhotelan, Orientasi, Penempatan dan Penugasan, Kompensasi, Penilaian

Kinerja, Pengembangan Karir, Pelatihan dan Pengembangan Tenaga kerja perhotelan,

Penciptaan Mutu Kehidupan Kerja. Hal itu dapat diuraiakan sebagai berikut:

1. Perencanaan SDM adalah kegiatan menaksir/menghitung kebutuhan SDM

sekolah dan selanjutnya merumuskan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya tersebut mencakup kegiatan menyusun

dan melaksanakan rencana agar jumlah dan kualifikasi personil yang diperlukan

itu tersedia pada saat dan posisi yang tepat sesuai dengan tuntutan hotel.

9
2. Analisis tenaga kerja perhotelan adalah suatu proses menjelaskan dan mencatat

tujuan-tujuan tenaga kerja perhotelan, kewajiban dan tanggung jawab utama

tenaga tenaga kerja perhotelan tersebut dan kondisi di mana tenaga kerja

perhotelan itu harus dikerjakan. Analisis tenaga kerja perhotelan merupakan

bagian dari perencanaan SDM yang membentuk menjelaskan spesifikasi tenaga

kerja perhotelan dan spesifikasi kompetensi serta karakteristik kepribadian yang

tepat untuk mengerjakan tenaga kerja perhotelan itu.

3. Rekrutmen (pengadaan) tenaga kerja perhotelan adalah seperangkat kegiatan

dan proses yang dipergunakan untuk memperoleh sejumlah orang yang bermutu

pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan ketentuan hukum sehingga

orang dan hotel dapat saling menyeleksi berdasarkan kepentingan terbaik masing

masing dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

4. Seleksi tenaga kerja perhotelan adalah suatu proses mengeumpulkan informasi

untuk menilai dan memutuskan siapa yang diangkat, dengan berpedoman pada

hukum, demi kepentingan jangka panjang dan pendek, perorangan dan hotel.

5. Orientasi, penempatan, dan penugasan merupakan kegiatan yang dilakukan

serempak. Orientasi ditujukan untuk mempercepat sosialisasi tenaga kerja

perhotelan dan penerimaan lingkungan kerja sehingga tenaga pendidik tersebut

dapat segera beradaptasi dalam sistem, prosedur, serta budaya kerja.

Penempatan dan penugasan adalah keputusan tenaga kerja perhotelan dan

kependidikanan yang berazaskan “the right man on the right job”.

6. Kompensasi adalah apa yang diterima tenaga kerja perhotelan karena ia telah

memberikan kontribusi pikiran, perhatian, kemampuan, dan kinerjanya terhadap

hotel. Kompensasi terdiri dari hal berupa uang dan bukan uang. Kompensasi

10
sangat penting untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan angkatan

kerja yang produktif.

7. Penilaian kinerja yaitu suatu proses mempertimbangkan kinerja tenaga kerja

perhotelan pada masa lalu dan sekarang yang dikaitkan dengan latar belakang

lingkungan kerjanya serta memperhatikan potensi yang dimiliki tenaga kerja

perhotelan bagi kepentingan hotel di masa yang akan datang. Penilaian bertujuan

membantu tenaga kerja perhotelan yang bersangkutan mencapai hasil bagi

dirinya sendiri dan hotel.

8. Pengembangan karir adalah proses mencermati potensi, kemampuan, kinerja dan

komitmen tenaga kerja perhotelan untuk diposisikan dalam struktur hotel secara

tepat, sehingga tenaga kerja perhotelan dan hotel memperoleh nilai tambah

optimal.

9. Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja perhotelan adalah upaya memperbaiki

kinerja tenaga kerja perhotelan di masa kini maupun di masa depan dengan

meningkatkan kemampuan tenaga kerja perhotelan untuk bertugas, melalui

pembelajaran, biasanya dengan meningkatkan pengetahuan, mutu sikap dan

keterampilan.

10. Menciptakan lingkungan kerja adalah upaya yang berkaitan dengan mewujudkan

pengawasan yang suportif, kondisi kerja yang baik, gaji dan penghargaan yang

merangsang, serta menjadikan tenaga pendidikan sebagai sesuatu yang

menantang dan memberikan kepuasan.

Melihat posisi SDM di sekolah dihubungkan dengan model yang ada, maka jika

dilihat Perencanaan SDM pada SMP Swt. RK Bintang Timur maka diuraiakan sebagai

berikut:

11
a. Perencanaan organisasi (Visi dan Misi)

Dalam menjalankan segala aktivitas usaha, termasuk perencanaan SDM, maka

hotel tetap berpedoman pada perencanaan strategik yang telah ditetapkan, mulai

dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. Sesuai dengan visi sekolah, yakni:

“Unique, Affordable, Comfort, Gracious”. Untuk mencapai visi tersebut maka

dibutuhkan SDM yang cakap dalam perhotelan.

b. Struktur tenaga kerja perhotelan

Dalam melakukan perencanaan SDM, pihak manajemen hotel berpedoman pada

wilayah dan cakupan tugas sebagai seorang hotelier dan tenaga kerja perhotelan,

aturan dan undang-undang yang mengatur tenaga kerja perhotelan. Termasuk

posisi dan hubungannya dalam struktur organisasi.

c. Spesifikasi tenaga pendidik

Sehubungan dengan struktur tenaga kerja perhotelan, maka dalam melakukan

perencanaan tenaga kerja perhotelan, pihak manajemen hotel harus berpedoman

pada aturan/ undang-undang yang berlaku, terlebih sehubungan dengan

Kompetensi tenaga kerja perhotelan, kemampuan penguasaan teknologi yang

mendukung pelaksanaan tugasnya sebagai hotelier, yang harus dimiliki oleh

tenaga kerja perhotelan yang lebih fokus pada tenaga kerja perhotelan secara

kualitatip.

d. Spesifikasi Orang

Setelah spesifikasi tenaga kerja perhotelan jelas direncanakan, maka perlu

diperhatikan syarat kuantitatip / syarat orang yang dapat melaksanakan spesifikasi

12
tenaga kerja perhotelan secara kualitatip. Sehingga diperoleh tenaga kerja

perhotelan yang profesional baik dari segi kualitatip dan kuantitatip.

C. Analisa Proyeksi Kebutuhan dan Penyediaan Tenaga Kerja Perhotelan

Kebutuhan tenaga kerja perhotelan adalah tuntutan pemakai jasa profesional hotelier

untuk memberikan pelayanan pehotelan terhadap konsumen/wisatawan yang ingin

menggunakan jasa perhotelan. Kebutuhan akan tenaga kerja perhotelan untuk

memberikan pelayanan hotel kepada konsumen ini harus memenuhi persyaratan

tertentu untuk menjamin bahwa pelayanan yang dituntut itu sesuai dengan harapan

pemakai. Persyaratan ini begitu penting karena penyelenggara perhotelan menuntut

keahlian profesional yang tidak setiap orang dapat memenuhi persyaratan tersebut.

Penyediaan tenaga kerja perhotelan adalah upaya profesional lembaga perhotelan

hotelier untuk memenuhi tuntutan akan tenaga kerja perhotelan dari lembaga pemakai

jasa kerja perhotelan. Untuk dapat memenuhi persyaratan tuntutan dari lembaga

pemakai, lembaga kerja perhotelan sebagai penyedia atau prosedur harus

memperlihatkan persyaratan profesional yang diminta oleh pemakai. Karena itu upaya

pemenuhan inipun perlu dilaksanakan secara profesioanal hingga produk yang

dihasilkan dapat memenuhi tuntutan lapangan. Berdasarkan batasan konsep

permintaan dan penawaran seperti diutarakan di atas, terlihat adanya berbagai faktor

esensial di dalam konsep permintaan dan penawaran itu.

Pada komponen permintaan unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan adalah:

1. hotelier untuk bidang jasa apa.

2. Untuk jenis dan jenjang pendidikan yang mana

3. Dengan kualifikasi apa

13
4. Tugas-tugas apa saja yang harus dilaksanakan

5. Jaminan-jaminan apakah yang dapat disediakan sebagai imbalan pelayanan yang

diberikan oleh hotelier.

Pada komponen penawaran, unsur-unsur penting yang perlu diperhatian adalah:

a. hotelier apa dan dengan kualifikasi tingkat mana yang perlu disiapkan

b. Apakah stock hotelier cukup tersedia

c. Program yang bagaimanakah yang dapat memenuhi persyaratan kualitatif

ketenagaan hotelier yang diperlukan

d. Berapa jumlah hotelier yang perlu dipersiapkan

e. Sikap profesional hotelier yang bagaimanakah yang perlu dibina untuk calon

hotelier tersebut.

Analisis permintaan dan penawaran yang lebih mendalam amat penting bagi

perencana karena dengan mengkaji lebih terperinci terhadap kedua komponen ini dapat

mengungkap berbagai faktor dinamis yang berpengauh terhadap permintaan dan

penawaran. permintaan dan penawaran adalah dinamis karena faktor-faktor internal

dan eksternal yang secara dominan yang mempengaruhi terus berubah dan

berkembang. Faktor-faktor yang terus menerus mempengaruhi permintaan adalah

inovasi terus berkembang mengikuti irama perkembangan ilmu dan teknologi yang

diberlakukan di bidang perhotelan sebagai pemakai hotelier. Inovasi perhotelan

memang harus dinamis dan karenanya terus tumbuh mempengaruhi kompetensi

hotelier yang diperlukan.

14
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pun juga berubah dan berkembang

terus. Program pendidikan hotelier juga terus berkembang yang tidak selalu merujuk

pada karakteristik permintaan di bidang perhotelan, tapi merujuk kepada pertumbuhan

masyarakat luas, karena hotelier itu merupakan konsep yang terbuka.

Persepsi yang menyatakan nilai ekonomi lulusan pendidikan hotelier tamat SMA

pada pasaran kerja yang relatip rendah bila dibandingkan dengan profesi lain,

mengurangi jumlah stock calon hotelier, walaupun saat ini dengan adanya program

pendidikan lagi, mulai menggeliat kembali. Minat, bakat, dan perhatian setiap calon

hotelier yang memasuki pendidikan hotelier juga bervariasi, dengan demikian distribusi

hotelier sulit dikendalikan untuk disesuaikan dengan trend kebutuhan pada lembaga

pemakai.

Karena itu dapat dimengerti bilamana hotelier untuk bidang tertentu berlebih, namun

untuk bidang tertentu sulit diperoleh. Kemampuan individual calon hotelier tidak sama,

karena itu kualitas lulusan juga tidak merata. Seluruh gambaran ini memberikan

gambaran permintaan dan penawaran sulit dihindari.

1. Menghitung Kebutuhan Hotelier

Menghitung kebutuhan guru pada Hotel Sapadia Pematang Siantar memerlukan

data dasar yang mencakup:

a. Memperhatikan jumlah hotelier berdasarkan data kualitatip yang berhubungan

dengan: syarat yang harus dipenuhi seorang hotelier, seperti syarat formal

kompetensinya.

b. Jumlah kamar di hotel dan jumlah rata-rata konsumen tiap hari yang menginap

maupun mengadakan event

15
c. Jumlah hari cuti yang diperoleh hotelier per tahunnya.

d. Jumlah hotelier yang akan pensiun atau berhenti atau karena sesuatu hal akan

meninggalkan jabatan hotelier.

D. Rencana Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Perhotelan

Dalam perencanaan SDM hotelier, Hotel Sapadia Pematang Siantar juga

memperhatikan upaya pengembangan dan pemeliharaan tenaga hotelier yang

diharapkan tenaga hoteliernya lebih profesional. Pembinaan dan pengembangan

profesionalisasi Tenaga pendidik sekolah dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi,

kelompok, maupun individu sendiri.

Dari perspektif perhotelan, pengembangan Tenaga Kerja hotel dimaksudkan untuk

merangsang, memelihara, dan meningkatkan kualitas staf hotelier dalam memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Juga dihubungkan dengan konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah

menurut dimensi ruang dan waktu, hotelier dituntut untuk selalu meningkatkan

kompetensinya.

Dari berbagai macam metode dan model pembinaan dan pengembangan yang

dilakukan secara umum bagi hotelier, pada Hotel Sapadia Pematang Siantar rencana

pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan model :”training” sebagai model

pengembangan yang banyak dilakukan, seperti: melakukan penataran (in service

training) baik dalam rangka penyegaran (refreshing) maupun peningkatan kemampuan

(up-grading). Cara lain baik dilakukan sendiri-sendiri (informal) atau bersama-sama,

seperti: on the job training, workshop, seminar, rapat-rapat, latihan kepemimpinan, dan

sebagainya. Hal ini dilakukan baik difasilitasi oleh hotel atau dilakukan secara pribadi

oleh hotelier.

16
Program pembinaan dan pengembangan juga dilakukan melalui pelaksanaan

supervisi (supervisi kelas dan supervisi hotel) oleh manager hotel, pemberdayaan

hotelier baik di lingkungan perhotelan atau bersama hotel lain yang satu rayon dengan

Hotel Sapadia Pematang Siantar atau dengan hotel-hotel yang ada di Pematang

Siantar.

Dari upaya pembinaan dan pengembangan ini juga, hotel mengupayakan

perencanaan karir bagi hotelier nantinya, walaupun hanya dalam lingkup yang

sederhana. Misalnya pengangkatan hotelier magang menjadi hotelier tetap yang

disertai kenaikan penghasilan, pengangkatan Dengan ini diharapkan nantinya tingkat

keluar masuknya/turn over hotelier dapat diminimalisasi, sehingga tidak mengganggu

proses pembelajaran.

E. Evaluasi Perencanaan SDM Tenaga Kerja Perhotelan

Untuk mengetahui apakah perencanaan SDM tenaga kerja hotelier efektip atau tidak,

maka hotel melakukan evaluasi. Dalam mengevaluasinya dilakukan analisis terhadap

kebijakan hotel, peraturan yang berlaku baik peraturan pemerintah dan grup hotel,

standart kompetensi kerja, kinerja dan pencapaian tujuan hotel.

Hal yang dievaluasi termasuk pada sistem pembagian beban tugas hotelier yang

telah ditetapkan (kesesuaian tenaga kerja perhotelan yang tesedia dengan tugas yang

ada/bidang yang diampuh, keefektipan proses pengadaan tenaga kerja perhotelan,

keefektipan rencana pembinaan dan pengembagan tenaga kerja perhotelan), sehingga

untuk penentuan kebijiakan yang berhubungan dengan tenaga kerja hotelier untuk

selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perencanaan SDM merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan, terlebih

SDM Tenaga kerja hotelier, dimana outputnya juga merupakan banyaknya wisatawan

baik domestik maupun yang asing menginap di hotel.

2. Perencanaan SDM memiliki manfaat dan keuntungan serta kendala. Namun hal ini

diharapkan dapat dikelola dengan baik, dengan mengoptimalkan manfaat yang akan

diperoleh dari perencanaan SDM dan meminimalisasi kendala yang dihadapi dalam

perencanaan SDM.

3. Perencanaan SDM, Analisis Tenaga kerja hotelier, Pengadaan Tenaga kerja hotelier,

Seleksi Tenaga kerja hotelier, Orientasi, Penempatan dan Penugasan, Konpensasi,

Penilaian Kinerja, Pengembangan Karir, Pelatihan dan Pengembangan Tenaga kerja

hotelier, Penciptaan Mutu Kehidupan Kerja, Pensiun dan Pemberhentian Tenaga kerja

hotelier, walau belum semua dijalankan secara maksimal.

4. Model perencanaan SDM pada Hotel Sapadia meliputi: rencana organisasi (Visi dan

Misi), struktur tenaga kerja perhotelan, spesifikasi tenaga kerja hotelier dan orangnya.

5. Analisis proyeksi dan penyediaan kebutuhan tenaga kerja hotelier juga

memperhatikan permintaan dan penawaran tenaga pendidik dengan menghitung

jumlah kebutuhan hotelier pada Hotel Sapadia, dan memperhatikan standart

kompetensi yang harus dimiliki seorang Hotelier.

6. Untuk penyediaan hotelier, Hotel Sapadia memenuhi dalam jangka pendek dan

jangka menengah / panjang.


18
7. Dalam perencanaan SDM tenaga kerja hotelier, Hotel Sapadia juga merencakanan

pembinaan dan pengembangan tenaga kerja hotelier baik yang dilaksanakan hotel,

Grup Hotel atau pribadi tenaga hotelier.

8. Untuk mengetahui apakah perencanaan SDM tenaga hotelier efektip atau tidak,

maka hotel melakukan evaluasi.

B. Saran

1. Upaya perencanaan SDM agar dimaksimalkan lagi, secara khusus, penciptaan mutu

kehidupan kerja dan pemberhentian tenaga kerja hotelier agar diperhitungkan dengan

matang.

2. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja hotelier dalam jangka pendek agar permanen

menjadi hotelier di Hotel Sapadia melalui pemenuhan jangka panjang, artinya tidak

bergantung pada hotelier yang magang.

3. Pemenuhan tenaga kerja hotelier dalam jangka panjang agar diintensipkan dan

diimplementasikan dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, 2003, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung:


Refika Aditama.

Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Teori dan


Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Mathis Robert Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba.

Rivai Veithzal, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta
: Raja Grafindo Persada.

Robins, Stephen, 2007, Perilaku Organisasi, Jakarta: Indeks.

Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Refika Aditama.

20

Anda mungkin juga menyukai