Anda di halaman 1dari 7

ORBITH VOL. 13 NO.

3 November 2017 : 165 - 171

PERAN BARU PUSTAKAWAN DI ERA MEA

Oleh : Sri Sumarsih, S.Sos,. M.IP.


Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang
Jl.Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang – 50275
Email: sumarsih.raharja@gmail.com

Abstrak
Peran baru pustakawan di era masyarakat ekonomi Asean (MEA) memberikan dampak kepada para
pustakawan untuk berbenah diri dengan meningkatkan kompetensi diri baik dalam meningkatkan
kemampuan diri, kemampuan sosial, intelektual dan bidang IT merka untuk dapat bersaing dan sejajar
dengan pustakawan dari luar. Adanya persaingan tersebut diperlukan untuk menjadi pustakawan yang smart
dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas diri mereka. Strategi yang perlu dilakukan oleh para pustakawan
adalah salah satunya dengan memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh Special Libraries Association
(SLA)yaitu pustakawan perlu memiliki kompetensi profesional, kompetensi pribadi dan kompetensi Inti atau umum.

Kata Kunci: Pustakawan, Kompetensi, MEA,

1. Pendahuluan bebas tersebut, maka akan terpinggirkan dan


Memasuki era pasar bebas kita dapat tergeser oleh mereka yang sudah
melihat adanya dampak dari globalisasi. mempersiapkan diri dengan beberapa langkah
Dampak itu sangat terasa dalam bidang untuk mengantisipasinya, sama halnya dalam
ekonomi lokalmaupun dunia yang bidang perpustakaan.
memberikan pengaruh besar dan tidak dapat Pustakawan perlu mencermati, membaca,
dihindari mempengaruhi pada semua sektor menyiapkan diri dan berbenah diri dalam
kehidupan. Sektor kehidupan yang bergerak menghadapi era pasar bebas ini.
baik dalam bidang ekonomi maupun jasa Strategi maupun upaya riil dalam
tentunya juga berpengaruh terhadap adanya meningkatkan kemampuan diri, baik
pasar bebas. Dampak dari fenomena intelektual, kompetensi, kemampuan sosial
tersebut mau tidak mau semua sektor harus dalam membangun jaringan, mampu
mulai berbenah diri agar dapat bersaing dan menguasai TI dan kesiapan mental dalam
mempunyai strategi dalam menghadapi arus rangka menghadapi daya saing pustakawan
bebas tersebut. Sektor jasa yang menjadi lain yang berasal dari Luar Negeri. Berbicara
produk dari liberalisasi seperti pada bidang mengenai daya saing, maka yang perlu
teknologi informasi dan komunikasi, bidang dilakukan oleh para pustakawan di Indonesia
pendidikan, dan bidang lain-lainnya yang adalah dengan berlaku profesional dengan
telah menjadi agenda WTO (World Trade melakukan perubahan-perubahan, inovasi yang
Organization) dengan melalui GATS bersifat terus menerus dan mempunyai
(general Agreetment on trade in services) kesinambungan dalam mengasah diri untuk
dapat dijadikan dasar untuk berpijak oleh menjadi pribadi yang Smart dan mempunyai
semua pihak yang bergerak dalam semua sikap profesional.
sektor, baik bidang ekonomi maupun jasa.
Para pelaku-pelaku pasar baik dalam bidang Dalam hal ini pemahaman mengenai
ekonomi dan jasa apabila tidak dapat profesional dapat diartikan bahwa aktivitas
membaca adanya perubahan akibat pasar yang dilakukan yaitu dengan melakukan

165
PERAN BARU PUSTAKAWAN DI ERA MEA…………….…………...Sri Sumarsih, S.Sos,. M.IP.

berbagai kegiatan yang telah melalui proses Persiapan itu perlu dilakukan untuk
berupa uji kompetensi dan sertifikasi mengantisipasi apabila ada beberapa tenaga
profesional. Adanya pengakuan melalui uji pustakawan dari luar yang ingin bekerja di
kompetensi dan memperoleh sertifikasi Indonesia, walaupun kemungkinan untuk
secara profesional maka akan membentuk serbuan pustakawan asing yang menduduki
pustakawan menjadi tenaga ahli yang dan menggeser peran sebagai pustakawan
mampu dan siap bersaing dalam tersebut belum terlihat jelas di dunia
menghadapi perubahan dalam berbagai perpustakaan. Untuk mengantisipasi
bentuk tantangan yang menghadang di permasalahan tersebut adalah perlunya para
depan mereka. pustakawan agar melakukan beberapa hal yang
Dunia Perpustakaan dan informasi yang menurut penulis perlu dipersiapkan oleh para
merupakan bagian dari sektor jasa yaitu jasa pustakawan di Indoensia terkait dengan daya
pendidikan tentunya juga akan berpengaruh saing dalam menghadapi penerapan
dengan adanya pasar bebas tersebut. AFTA/MEA. Langkah yang perlu diambil
Berbagai upaya dalam menghadapi dalam mengantisipasi hal tersebut adalah
perubahan yaitu perlunya persiapan yang dengan melakukan beberapa hal mulai dari
harus dilakukan yaitu ada beberapa hal, melakukan persiapan diri melalui berbagai
antara lain mengenai konsep diri, daya kegiatan untuk menambah kompetensi bagi
saing, profesionalisme diri dan hubungan pustakawan di bidang perpusdokinfo,
kerjasama pustakawan (Surachman, 2011). disamping itu perlunya seorang pustakawan
Dengan latar belakang yang telah penulis mempunyai identitas diri yang baik dengan
uraikan di atas, lantas apa yang perlu menjadi pribadi yang smart, menarik, tangguh
pustakawan persiapkan agar mampu serta mempunyai mental untuk bersaing
bersaing agar tidak tergeser oleh tenaga ahli dengan tenaga asing yang akan menjamur di
dari luar karena adanya pemberlakukan Indonesia.
AFTA/MEA.
Pustakawan yang Smart
Walaupun dalam pelaksanaannya sampai Tuntutan perkembangan zaman maupun
awal tahun 2016 belum kita temukan adanya era pasar bebas telah memberikan
fenomena adanya serbuan tenaga asing ke suatu pilihan kepada profesi pustakawan.
Indonesia khususnya pustakawan, akan Pilihan untuk menjadi pustakawan yang
tetapi sudah ada contoh dimana mempunyai dan mampu memberikan
perpustakaan di institusi swasta yang sudah kontribusi terhadap perubahan zaman atau
menggunakan jasa tenaga asing untuk pustakawan yang hanya menunggu waktu
menduduki jabatan pustakawan bahkan untuk tergerus dengan zaman. Kemudian
sebagai kepala perpustakaan di sebuah dimanakah kita posisi kita seharusnya?
lembaga pendidikan yang sudah
menggunakan jasa tenaga asing? Akan Gambaran tersebut sebenarnya akan
tetapi menurut pandangan penulis memberikan inspirasi kepada pustakawan
sebaiknya pustakawan tetap perlu untuk untuk meningkatkan daya saing. Salah satu
mempersiapkan diri dan membekali diri upaya yang dapat kita lakukan adalah menjadi
untuk selalu belajar dan mengasah diri pustakawan yang smart. Dapat dikatakan
dalam kemampuan dibidang sebagai pustakawan yang smart apabila
kepustakawanan maupun TIK. pustakawan tersebut mampu membaca
perubahan zaman dengan melakukan
166
ORBITH VOL. 13 NO. 3 November 2017 : 165 - 171

perbaikan-perbaikan diri, inovasi berbagai hanya menangani pekerjaan-pekerjaan dengan


ide kreatif dan memberikan kontribusi menggunakan cara secara manual dengan
dengan tujuan untuk peningkatan dan peran baru dimana pustakawannya yang melek
pemberdayaan pustakawan khususnya dan teknologi sehingga mampu menjawab adanya
perpustakaan pada umumnya. perkembangan zaman dan berdaya saing.
Langkah berikutnya adalah melakukan inovasi
Pustakawan yang smart merupakan tiada henti. Hal ini senada dengan pernyataan
tuntutan mutlak di era pasar bebas ini, yang diungkapkan oleh Labibah Zain, M.LIS
sehingga dapat dikatakan Smart apabila pada acara kuliah tamu nasional dengan
memenuhi sebuah beberapa syarat agar membahas tema "Strategi, Tantangan, dan
menjadi pustakawan yang dapat dikatakan Peluang Profesional Informasi dalam
smart, yaitu smart dalam hal berperilaku, menghadapi MEA di Program Studi S1 Ilmu
smart dalam hal berpikir dan smart dalam Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi
hal bersikap untuk menunjukkan jati diri Universitas Brawijaya (FIA-UB), dalam
seorang pustakawan. Jati diri pustakawan paparannya pada Kegiatan Prodi Ilmu
merupakan hal yang mendasar perlu Perpustakaan Kupas Peluang Profesional
dimiliki oleh soerang pustakawan dimana di Informasi Jelang MEA 2015, dalam diskusi
dalam jati diri tersebut terdapat hal yang tersebut disampaikan adanya keprihatinan
khusus dimiliki oleh seorang manusia untuk terhadap kompetensi pustakawan di Indonesia.
mendapatkan kekhasan secara pribadi. Menurutnya, saat ini masih ada pustakawan
Kekhasan secara pribadi akan diperoleh yang mempunyai latar belakang pendidikan
apabila kita melakukan perubahan- kepustakawanan yang minim atau bahkan
perubahan yang bersifat konstruktif, dan tidak ada sama sekali. Padahal untuk
sebagai pustakawan kita tidak hanya memberdayakan perpustakaan perlunya
berdiam diri akan tetapi terus berinovasi pustakawan yang mempunyai pengetahuan
dengan melakukan kegiatan yang bersifat khusus tentang perpustakaan agar kualitas
menciptakan ide-ide, metode-metode dan pengelolaan informasi berjalan dengan baik.
sistem yang baru guna meningkatkan Ada tujuh kompetensi yang harus dimiliki oleh
pemanfaatan perpustakaan sebagai media seorang pustakawan agar dapat sejajar dengan
penyedia sumber informasi sehingga dapat tenaga asing adalah pustakawan harus pintar
meningkatkan minat dan budaya baca di bidangnya yaitu perpustakaan dan
masyarakat. kepustakawanan, harus memiliki social skills,
management skills, IT, research and
Peran Pustakawan publishing, language skills, dan local
Peran pustakawan dalam hal ini penulis awareness.
fokuskan pada peran baru seorang
pustakawan dalam menghadapi persaingan Strategi Pustakawan
di era globalisasi khususnya MEA. Peran Selain peran baru bagi pustakawan diperlukan
baru disini diilustrasikan dari tulisan Djoko juga strategi dalam mempersiapkan diri bagi
Prasetyo di Buletin Pustakawan milik pustakawan untuk dapat bersaing dan
Badan Arsip dan Perpustakaan Pemerintah memasuki era pasar bebas saat ini. Di sinilah
Provinsi Jawa Tengah edisi Volume XIII. kesungguhan para pustakawan diuji. Di satu
No.5/Jan – Jun 2015, dimana peran sisi profesi pustakawan belum bisa
pustakawan mengalami pergeseran yaitu dibanggakan, namun di sisi lain tuntutan
dari pustakawan tradisional yang bekerja profesionalitas harus selalu ditingkatkan

167
PERAN BARU PUSTAKAWAN DI ERA MEA…………….…………...Sri Sumarsih, S.Sos,. M.IP.

mengikuti perkembangan Iptek. pelanggan utama melalui kerja sama


Pustakawan dituntut untuk melek teknologi, dengan stakeholders dan rekanan, b) menilai
berwawasan global dan mempunyai soft dan mengkomunikasikan isi organisasi
skill yang baik.. Tugas pustakawan tidak informasi, meliputi layanan, produk, dan
hanya menjaga buku tapi juga berperan kebijakan informasi kepada
sebagai penjaga kelestarian kelimuan dan atasan, stakeholders dan kelompok pengguna
pengetahuan. Paradigmanya harus dirubah. yaitu pemustaka, c) mendukung secara efektif
Ke duanya, baik perpustakaan maupun strategi dan keputusan pimpinan manajemen
pustakawan, dituntut untuk sama-sama tentang aplikasi informasi, peralatan dan
memodernisasi diri agar tidak ketinggalan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi, d)
jaman. Kompetensi pustakawan yang membangun dan memimpin suatu tim layanan
dibutuhkan untuk dapat diwujudkan yaitu informasi secara efektif dan mengusahakan
dengan melakukan beberapa tindakan dan mengembangkan profesional dan individu
secara smart. terukur dan berkinerja masyarakat yang bekerja dalam
dengan baik yang dilaksanakan dengan pengorganisasian informasi, dan f)
penuh tanggung jawab oleh para memasarkan layanan dan produk informasi
pustakawan sehingga pekerjaan dapat secara formal dan informal melalui web dan
dilaksanakan secara efektif dan efisien. komunikasi fisik. 2) mengelola sumber
Melihat hal tersebut, maka kebutuhan informasi, keterampilan khusus dalam
pustakawan untuk dapat eksis pada era mengelola sumber informasi, maka
ekonomi ASEAN adalah dengan memiliki kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang
kompetensi sesuai Standar kompetensi pustakawan, adalah sebagai berikut a)
Pustakawan menurut Special Libraries mengelola siklus hidup informasi secara penuh
Association (SLA) (2003 : 2) menjadi 3 mulai dari penciptaan, pengadaan sampai
(tiga) pilar antara lain: pemusnahannya. Pustakawan juga mampu
1. Kompetensi Profesional (professional melakukan proses pengorganisasian,
competency) melakukan pengkategorian, membuat
Kompetensi profesional, yaitu berkaitan katalogisasi mengklasifikasi, menyebarkan
dengan pengetahuan pustakawan yang sumber informasi, membuat dan mengelola
bergerak dalam bidang sumber-sumber taksonomi materi intranet dan
informasi, teknologi, manajemen dan ekstranet, thesaurus, dan lain-lain, b)
penelitian, serta kemampuan menggunakan membangun suatu koleksi yang dinamik
pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk tentang sumber-sumber informasi berdasarkan
menyediakan layanan perpustakaan dan pada pemahaman yang mendalam terhadap
informasi. kebutuhan informasi pengguna, c)
Kompetensi profesional ini terbagi menjadi menyediakan akses terhadap sumber-sumber
4 (empat) kompetensi utama, yang masing- informasi yang diterbitkan secara internal atau
masing dilengkapi dengan keterampilan eksternal, dan mengembangkan isi melalui
khusus sebagai berikut 1) melaksanakan pengorganisasian dengan menggunakan
organisasi informasi, yaitu keterampilan perangkat akses informasi, dan d)
khusus yang harus dimiliki seorang merundingkan pembelian dan lisensi produk
pustakawan antara lain: a) menyesuaikan dan layanan informasi yang dibutuhkan. 3)
dan mendukung organisasi informasi mengelola layanan informasi, keterampilan
dengan peraturan strategis organisasi khusus mengelola layanan informasi yang
induknya dan kelompok pemustaka sebagai harus dimiliki seorang pustakawan antara lain:
168
ORBITH VOL. 13 NO. 3 November 2017 : 165 - 171

a) mengembangkan dan memelihara dapat bertahan terhadap perubahan dan


portofolio layanan informasi yang cost perkembangan dalam dunia kerjanya. Pada
effective bagi pelangga, yang disesuaikan kompetensi ini kemampuan dalam komunikasi
dengan aturan strategis organisasi verbal maupun non verbal sangat dibutuhkan
pelanggannya, b) meneliti dan menganalisa, Disamping itu perlunya pustakawan
dan mensitesakan informasi kedalam mempunyai kompetensi pribadi, sebagai
jawaban yang akurat dan informasi berikut a) mencari peluang dan memanfaatkan
pelanggan yang diambil, dan menjamin peluang-peluang baru, b) memiliki pandangan
pemustaka memiliki peralatan atau yang luas, c) berkomunikasi secara efektif, d)
kemampuan untuk mempraktikannya, dan mempresentasikan ide-ide secara jelas dan
c) menggunakan manajemen yang berbasis menegosiasikannya dengan penuh percaya diri
keuangan untuk menggambarkan nilai dan dan persuasif, e) menciptakan rekan
memperbaiki sumber dan layanan informasi kerjasama, f) membangun lingkungan kerja
secara berkelanjutan. 4) menggunakan yang dapat dipercaya dan dihargai, g) bekerja
peralatan dan teknologi informasi, dengan pendekatan tim, mengenali
keterampilan khusus yang harus dimiliki keseimbangan antara bekerja sama,
seorang pustakawan antara lain: a) memimpin, dan mengikuti, dan h) berfikir
memperkirakan, memilih, dan secara kreatif dan inovatif, mencari peluang
menggunakan peralatan-peralatan informasi baru, dan lain-lain.
yang terbaru dan menciptakan akses
informasi dan menawarkan solusinya, b) 3. Kompetensi Inti atau umum (core
menggunakan pengetahuan tentang competency)
pangkalan data, pengindeksan, metadata, Kompetensi umum adalah kompetensi yang
analisa dan sintesa informasi untuk harus dimiliki oleh setiap pustakawan agar
memperbaiki penelusuran informasi dan mereka dapat berkinerja baik dengan
menggunakannya dalam organisasi, c) mengetahui keberadaan institusi, pelanggan,
melindungi rahasia informasi pelanggan dan cara kerja. Secara rinci, kompetensi
dan memelihara kesiagaan dan merespons umum, meliputi: a) pengetahuan tentang
peluang-peluang baru untuk kerahasiaan, organisasi induk (Business Acumen), misalnya
dan d) memelihara kesiagaan terbaru sejarah institusi, visi dan misi, struktur
teknologi yang muncul, yang mungkin organisasi, business process, b)
sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok mengutamakan pengguna (Customer
untuk sumber-sumber, layanan, atau Orientation), misalnya petunjuk yang jelas dan
penggunaan informasi di masa yang akan menarik, pelayanan yang ramah, cepat, dan
datang. tepat, d) menambah pengetahuan dasar mereka
dengan praktek dan pengalaman yang terbaik,
2. Kompetensi Pribadi (personal dan terus mempelajari produk-produk
competency) informasi, layanan, dan manajemen praktis
Kompetensi pribadi, yaitu yang sepanjang karirnya, dan e) menaruh
menggambarkan satu kesatuan kepercayaan pada keunggulan dan etika
keterampilan, perilaku dan nilai yang profesional, serta nilai dan prinsip-prinsip
dimiliki pustakawan agar dapat bekerja profesi dan lain-lain.
secara efektif, menjadi komunikator yang Selain kompetensi diatas pustakawan sebagai
baik, selalu meningkatkan pengetahuan, tenaga profesional perlu memiliki kompetensi
dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta dibidang informasi. Menurut Suliman dan Foo

169
PERAN BARU PUSTAKAWAN DI ERA MEA…………….…………...Sri Sumarsih, S.Sos,. M.IP.

(2001 : 8), terdapat 6 (enam) kategori sifat-sifat yang bersifat pribadi (Personal
kompetensi yang perlu dimiliki oleh behaviour and attributes) yaitu kreatif,
profesional di bidang informasi pada era percaya diri, menyenangkan, fleksibel dan
informasi antara lain: 1) keterampilan memiliki kedalaman atau subjek khusus dan
teknologi dan perkakas (tools and latar belakang pengetahuan sesuai dengan
technology skills), kemampuan untuk organisasi.
menggunakan berbagai perangkat teknologi
informasi untuk membantu semua proses
kerja. 2) keterampilan Penutup
informasi (Information skills) yaitu
kemampuan dalam pencarian informasi, Peran pustakawan di era globalisasi khususnya
kemampuan dalam penggunaan informasi, dalam menghadapi persaingan dalam
kemampuan dalam penciptaan informasi Masayarakat Ekonomi Asian (MEA)
dan kemampuan dalam organisasi memberikan dampak kepada pustakawan
informasi, 3) keterampilan komunikasi dan dalam meningkatkan kinerjanya sesuai dengan
sosial (Social communication skills), bidang kompetensi yang dimilikinya.
Kemampuan personal pustakawan yang Kompetensi pustakawan dapat digali dan
berguna dalam berhubungan dengan diasah dengan beberapa strategi bagi
pemakai dan sesama rekan kerja, 4) pustakawan yang memiliki inovasi dan
keterampilan manajemen dan kreatifitas sehingga bisa menjadi pustakawan
kepemimpinan (Leadership and yang smart.
managemen skills, keterampilan manajemen
dan kepemimpinan yang diperlukan oleh Strategi yang perlu dipersiapkan untuk
pustakawan profesional, yaitu membuat memenuhi peran baru pustakawan tersebut,
sistem administrasi, mengatur berbagai maka pustakawan perlu mempunyai
kemungkinan yang bisa timbul dari suatu kompetensi, antara lain yang telah tertuang
perubahan, melakukan koordinasi dengan dalam Special Libraries Association (SLA),
bagian lain yang terkait, mempunyai yang meliputi kompetensi profesional,
karakter kepemimpinan yang menonjol, dan kompetensi pribadi dan kompetensi Inti atau
mampu melakukan pengukuran terhadap umum. Keahlian pustakawan tersebut akan
kinerja, manajemen sumber daya manusia, memberikan dampak yang positif untuk dapat
mampu memimpin dan mengatur sebuah meningkatkan kinerja sehingga mampu
proyek, mampu menjaga hubungan baik bersaing dengan pustakawan baik dari dalam
dengan sesama pustakawan dan pemakai negeri maupun luar negeri yang mempunyai
perpustakaan, mampu membangun tim kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar dalam
kerja yang kompak dan bisa mencapai hal ini perpustakaan-perpustakaan yang
tujuan yang telah ditentukan, dsb. 5) memperhatikan kualitas pustakawannya.
keterampilan berfikir startegis dan
keterampilan analitik (Startegic thinking DAFTAR PUSTAKA
and analytical skills) yaitu memahami
proses bisnis, kemampuan berfikir logis, Buletin Pustakawan milik Badan Arsip dan
menciptakan cara baru untuk memperoleh Perpustakaan Pemerintah Provinsi Jawa
informasi dan pengetahuan, dan Tengah edisi Volume XIII. No.5/Jan –
menciptakan layanan informasi nilai Jun 2015
tambah / sistem / produk, 6) perilaku dan
170
ORBITH VOL. 13 NO. 3 November 2017 : 165 - 171

http://prasetya.ub.ac.id/berita/Prodi-Ilmu-
Perpustakaan-Kupas-Peluang-
Profesional-Informasi-Jelang-MEA-
2015-16773-id.html.

Special Libraries Association (SLA).


Competencies for Information
Professionals of the 21st Century.
Revised edition, June 2003. Diakses pada
05 Juni 2017 dari
https://www.sla.org/aboutsla/competencie
s/.

Suliman Al-Hawandeh and Foo, S.(2001).


“Information Professionalsin the
Information Age: Vital Skills and
Competencies”, Paper Presented at the
International Conference for Library and
Information. Diakses pada 05 Juni 2017
dari
www.ntu.edu.sghomesfoopublications200
101iclise_fmt.pdf

(Surachman, 2011). Pustakawan Asia


Tenggara menghadapi Globalisasi dan
Pasar bebas. Esai disampaikan dalam
Seleksi Utusan Indonesia untuk
CONSAL Outstanding Librarian
Award, 21-23 November 2011 di
Peninsula Hotel Jakarta

https://kerajaanperpus.wordpress.com/2015/
04/02/kompetensi-pustakawan-di-era-
digital/

171

Anda mungkin juga menyukai