Anda di halaman 1dari 1

Soal

1. Para tokoh agama memiliki peran dalam upaya memerdekakan bangsa Indonesia. Sebutkan
tokoh agama yang anda ketahui menjadi motor pergerakan kemerdekaan?
Jawab : Tokoh KH M Hasyim Asy'ari Ialah tokoh utama pendiri NU. Pendiri dan Pengasuh
pertama Pesantren Tebuireng, Jombang tersebut merupakan satu-satunya penyandang gelar
Rais Akbar NU hingga akhir hayatnya dan tidak pernah ada lagi hingga sekarang.
2. Anda sering kali mendengar istilah Pluralitas Agama dan Pluralitas Bangsa. Jelaskan kedua
istilah tersebut?
Jawab : Pluralisme Agama didasarkan pada satu asumsi bahwa semua agama adalah jalan
yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Jadi, menurut penganut paham ini, semua
agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju Tuhan yang keberagaman atau kemajemukan
yang terdapat dalam suatu bangsa yang mendorong tumbuhnya persatuan dan kesatuan.
Jenis-jenis pluralitas diantaranya seperti pluralitas dalam agama, pluralitas dalam budaya,
pluralitas dalam suku bangsa, pluralitas dalam pekerjaan dan lain sebagainya.
3. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering menemukan terjadi konflik atas nama agama.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya kerukunan umat beragama. Jelaskan ada berapa macam
kerukunan beragama menurut Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara (1978-1983)?
Jawab : Menteri agama Alamsyah Ratu Perwiranegara menekankan Trilogi Kerukunan Umat
Beragama, yaitu Kerukunan sesama umat beragama, Kerukunan diantara umat beralainan
agama, dan kerukunan diantara pemeluk berbagai agama dan pemerintah.
4. Jika anda menjadi seorang kepala daerah, apa yang anda lakukan jika ada umat beragama
meributkan pendirian rumah ibadah?
Jawab : Apabila saya seorang kepala daerah dan terjadi keributan akibat pendirian rumah
ibadah maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah mengajak para warga terutama
yang mempermasalahkan perihal Pembangunan tempat ibadah tersebut untuk
bermusyawarah memberikan pengertian bahwa negara kita merupakan negara yang plural.
Mengadaptasi dari Dasar Negara Indonesia yakni Pancasila, dimana negara merupakan
negara yang Bhineka Tunggal Ika, sehingga tidaklah bijaksana apabila sekelompok orang
meributkan perihal Pembangunan rumah ibadah karena hal tersebut bertentangan dengan
Dasar negara dan UUD 1945 Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
5. Apa yang anda lakukan jika saudara kadung anda terpapar Radikalisme Agama?
Jawab : Apabila saudara kandung saya terpapar radikalisme agama maka saya perlu
memberikan pengertian bahwa tidak ada agama yang mengajarkan untuk menjadi seorang
radikal yang tidak berprikemanusiaan. Bahwa banyak kelompok yang tidak bertanggung
jawab memberikan pengertian yang keluar dari jalur yang diajarkan oleh Agama itu sendiri,
tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk menyakiti sesama meskipun berbeda,
dan hanya Tuhan yang memiliki ha katas umatnya.

Anda mungkin juga menyukai