Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MATAKULIAH
HUKUM PRIKATAN SYARIAH

TRANSAKSI YANG DIHARAMKAN DALAM ISLAM

Dosen Pengampu :
Dr. Zarul Arifin. M.S.I

OLEH:

MUHAMMAD FARHAN ARBI


(301.2021.001)
Semester : 5

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan
tentang Transaksi Yang Diharamkan Dalam Islam.

Adapun tujuan dan maksud dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu
pemenuhan tugas Mata Kuliah Hukum Perikatan Syariah. Dengan harapan bahwa
makalah ini dapat membantu serta memberikan tambahan pengetahuan kepada
pembacanya.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka masih


banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan serta menghargai berbagai saran dan kritik
dari pembaca untuk menambah ilmu serta memperbagus makalah- makalah penulis
selanjutnya.

I
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Akad Yang Di Haramkan Dalam Islam.........................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................5

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam ajaran Islam, akad atau perjanjian memiliki peran penting dalam
mengatur hubungan ekonomi, sosial, dan bisnis umat Muslim. Akad yang sah
dalam Islam harus mematuhi prinsip-prinsip syariah (hukum Islam) yang telah
ditetapkan untuk menjaga keadilan, kejujuran, dan keberkahan dalam setiap
transaksi. Namun, dalam prakteknya, ada beberapa jenis akad yang diharamkan
dalam Islam karena melanggar prinsip-prinsip tersebut.
Perkembangan ekonomi dan perubahan sosial yang pesat di era modern ini
membuat pemahaman yang lebih mendalam tentang jenis-jenis akad yang
diharamkan sangat penting bagi umat Muslim. Terdapat kebingungan dan
ketidakpahaman seputar akad-akad ini, yang seringkali dapat mengarah pada
pelanggaran hukum Islam yang tidak disengaja.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang jenis-jenis akad yang diharamkan dalam Islam, serta alasan-alasan di balik
pelarangan tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan umat
Muslim dapat menghindari akad-akad yang melanggar syariah dan menerapkan
prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, pemahaman
yang lebih baik tentang akad-akad yang diharamkan juga dapat membantu
mempromosikan transaksi yang lebih adil, jujur, dan berberkahan dalam
masyarakat Muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Jenis-Jenis Akad Yang Di Haramkan Dalam Islam

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Jenis-Jenis Akad Yang Di Haramkan Dalam Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Akad Yang Diharamkan Dalam Islam


Dalam islam, terdapat beberapa jenis akad yang diharamkan karena
melanggar prinsip-prinsip syariah (hukum islam) yang telah ditetapkan untuk
menjaga keadilan, kejujuran, dan keberkahan dalam setiap transaksi. Berikut
adalah beberapa jenis akad yang diharamkan dalam islam:
1. Akad riba (bunga):
a. Definisi riba: riba adalah tambahan atau kelebihan yang diperoleh
oleh pemberi pinjaman dari peminjam sebagai imbalan atas pinjaman
uang.
b. Hukum riba1 dalam islam: riba diharamkan dalam islam dan dianggap
sebagai salah satu dosa besar. Hal ini dijelaskan dalam banyak ayat al-
quran dan hadis nabi muhammad saw.
c. Dampak riba: riba dapat menyebabkan eksploitasi ekonomi dan
ketidakadilan, dan allah swt telah mengancam pelaku riba dengan
azab yang keras.
2. Akad maisir (perjudian):
a. Definisi maisir: maisir adalah bentuk perjudian di mana seseorang
bertaruh atau berjudi dengan harapan mendapatkan keuntungan tanpa
melakukan usaha yang produktif.
b. Hukum maisir dalam islam: maisir diharamkan dalam islam karena
mengandung unsur spekulasi dan ketidakpastian yang tinggi.
c. Dampak maisir: maisir dapat menghancurkan keuangan seseorang dan
mengganggu ketertiban sosial.
3. Akad gharar (ketidakpastian yang berlebihan):
a. Definisi gharar: gharar adalah ketidakpastian yang berlebihan atau
ketidakjelasan dalam syarat-syarat sebuah kontrak yang membuat
salah satu pihak dapat dimanipulasi oleh pihak lain.

1
Yusuf Al-Qardhawi, Bunga bank, haram (Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2001).hlm.98.

2
b. Hukum gharar dalam islam: gharar diharamkan dalam islam karena
dapat mengarah pada ketidakadilan dan penipuan.
c. Dampak gharar: akad yang mengandung gharar dapat menyebabkan
konflik dan ketidakpuasan di antara pihak-pihak yang terlibat.
4. Akad maysir (perjudian):
a. Definisi maysir: maysir adalah bentuk perjudian yang melibatkan
taruhan pada hasil peristiwa yang tidak dapat dihindari atau diatur
oleh pihak yang berjudi.
b. Hukum maysir dalam islam: seperti maisir, maysir juga diharamkan
dalam islam karena sifat perjudiannya.
c. Dampak maysir: maysir dapat merusak keuangan individu dan
menyebabkan ketidakstabilan dalam masyarakat.
5. Akad syirkah yang dilarang (asosiasi yang dilarang):
a. Definisi syirkah yang dilarang: syirkah yang dilarang adalah bentuk
asosiasi bisnis yang melibatkan praktik-praktik yang diharamkan
dalam islam, seperti riba atau perjudian.
b. Hukum syirkah yang dilarang dalam islam: asosiasi bisnis yang
melibatkan praktik-praktik yang diharamkan dalam islam juga
diharamkan.
c. Dampak syirkah yang dilarang: praktik-praktik yang melanggar
hukum dalam syirkah yang dilarang dapat merusak reputasi dan
keberkahan dalam bisnis.

Penting untuk diingat bahwa menjauhi jenis-jenis akad yang diharamkan


adalah penting bagi umat islam untuk menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah dan mendapatkan berkah dari allah swt. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik tentang jenis-jenis akad yang diharamkan dan komitmen
untuk menghindarinya adalah hal yang sangat dianjurkan dalam islam.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Islam, pemahaman tentang jenis-jenis akad yang diharamkan
memiliki peran krusial dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran syariah.
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pentingnya Pemahaman tentang Akad yang Diharamkan: Pemahaman yang


baik tentang jenis-jenis akad yang diharamkan dalam Islam adalah suatu
keharusan. Ini membantu umat Muslim untuk menjalani kehidupan sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah dan menjauhi pelanggaran hukum Islam.
2. Konsekuensi Pelanggaran Akad yang Diharamkan: Pelanggaran terhadap
akad yang diharamkan, seperti riba, maisir, gharar, maysir, atau syirkah
yang dilarang, dapat memiliki dampak serius, baik secara ekonomi maupun
spiritual. Ini dapat merusak keuangan seseorang dan masyarakat secara
keseluruhan.
3. Keberkahan dalam Akad yang Halal: Islam menekankan pentingnya
menjalani transaksi ekonomi dan bisnis yang adil, jujur, dan berberkah.
Dengan menghindari akad yang diharamkan, umat Muslim dapat mencapai
berkah dari Allah SWT dalam segala aspek kehidupan mereka.
4. Komitmen terhadap Prinsip-prinsip Syariah: Kesimpulan yang penting
adalah perlunya komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip syariah dalam
setiap aspek kehidupan, termasuk dalam transaksi dan perjanjian. Ini adalah
bagian integral dari menjalani kehidupan yang Islami.
5. Edukasi dan Kesadaran: Pemerintah, lembaga agama, dan masyarakat perlu
meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang akad yang diharamkan agar
umat Muslim dapat menghindari pelanggaran hukum Islam dan menjalani
kehidupan yang lebih benar dan lebih berkah.

4
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman, Bank Islam, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2010, Edisi Keempat

http://miftakhulistiqomah.blogspot.co.id/2014/04/makalah-etika-bisnis.html

Yusuf Al-Qardhawi, Bunga bank, haram ,Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2001

Anda mungkin juga menyukai