Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Kedudukan Fikih Muamalah


Mata kuliah : Fikih Muamalah

Dosen Pengampu : Dr. Taufiqurrohman Kurniawan, S.H.I., M.A.L

Kelompok 1

Siti Himmatul Choiriyyah ( 2220210044 )


Eka Febriani Maryam ( 2220210048 )
Khalimatus Sa’diyyah ( 2220210051 )
Abdullah Faqih ( 2220210052 )
Zahrotul Khasanah ( 2220210070 )

Fakultas Syariah

Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES-B)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menganugrahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Kedudukan Fikih Muamalah” guna memenuhi salah satu
tugas yang telah ditentukan. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada
Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut
beliau hingga hari akhir kelak.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada Mata Kuliah Fikih Mu’amalat. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Taufiqurrohman
Kurniawan, S.H.I., M.A. selaku dosen Fikih Muamalat yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari sepenuhnya atas segala
keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga sangat mungkin makalah ini
mempunyai banyak kelemahan. Dalam konteks inilah kritik dan saran menjadi
bagian sangat penting bagi kami dalam penyempurnaan penulisan.

Kudus, 20 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

1. PENGERTIAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Fikih Muamalah ..................................................................... 3

B. Ruang Lingkup Fikih Muamalah ............................................................. 3

2. Kedudukan Fikih Muamalah dalam Islam ................................................... 4

3. Relevansi Fikih Muamalah Dalam Kehidupan sehari-hari? ........................ 5

A. Pengaruh Teknologi Terhadap Penerapan Fikih Muamalah .................... 7

B. Cara Mengaplikasikan Prinsip-Prinsip Fikih Muamalah ......................... 8

BAB III

PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10

B. Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan
manusia dari Allah dan disampaikan oleh oleh Rasulullah Saw. Salah satu
diantaranya mengenai aturan atau hukum baik berlaku bagi individu
maupun kelompok masyarakat, atau lebih tepatnya islam mengatur
kehidupan bermasyarakat.
Fikih Muamalah adalah cabang fikih yang berkaitan dengan
hukum-hukum yang mengatur hubungan antarindividu dalam masyarakat,
seperti perdagangan, pinjam-meminjam, waris, dan lain sebagainya.
Karena kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bagian integral dari kehidupan
manusia, pemahaman terhadap prinsip-prinsip fikih muamalah sangat
penting bagi umat Muslim.
Fikih Muamalah mengatur prinsip-prinsip ekonomi dalam Islam,
yang mencakup keadilan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap syariat.
Latar belakangnya adalah keinginan untuk memastikan bahwa aktivitas
ekonomi umat Muslim berlandaskan pada nilai-nilai Islam, termasuk
keadilan dalam pembagian kekayaan, menghindari riba dan transaksi yang
merugikan, serta mengedepankan kepentingan bersama daripada
kepentingan individu semata.
Latar belakang lain dari materi Kedudukan Fikih Muamalah adalah
perlunya menyesuaikan hukum Islam dengan perkembangan masyarakat
dan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi dan perdagangan
internasional yang semakin kompleks, dibutuhkan pemahaman fikih
muamalah yang mendalam untuk menangani isu-isu kontemporer seperti

1
e-commerce, investasi, asuransi, dan praktik bisnis modern lainnya dengan
perspektif Islam yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariat.
Fikih Muamalah juga memiliki latar belakang dalam membangun
hubungan yang baik antara individu dengan Allah SWT. Prinsip-prinsip
fikih muamalah membimbing umat Muslim dalam menjalankan aktivitas
ekonomi dengan cara yang halal, menjauhkan dari perbuatan yang
diharamkan, dan merawat kesucian serta kesejahteraan spiritual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup Fikih Muamalah?
2. Bagaimana kedudukan Fikih Muamalah dalam Islam?
3. Bagaimana relevansi Fikih Muamalah dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian Fikih Muamalat
2. Menjelaskan Kedudukan Fikih Muamalat
3. Menjelaskan relevansi Fikih Muamalah dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

A. Pengertian Fikih Muamalah


Fikih Muamalah merupakan salah satu cabang ilmu fikih dalam
agama Islam yang membahas hukum-hukum terkait dengan interaksi
sosial dan transaksi ekonomi antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Istilah "muamalah" sendiri merujuk pada segala aspek
kehidupan yang berkaitan dengan hubungan antara manusia, seperti
perdagangan, jual-beli, pinjaman, sewa-menyewa, waris, hibah, hadiah,
dan sebagainya.

B. Ruang Lingkup Fikih Muamalah


Ruang lingkup muamalah meliputi seluruh kegiatan manusia
berdasarkan hukum-hukum Islam yang berupa peraturan-peraturan yang
berisi perintah atau larangan seperti wajib, sunnah, haram, makruh dan
mubah. Secara lebih rinci dapat dikatakan bahwa muamalah merupakan
pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi ekonomi yang berdasarkan
hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya
yang diperoleh dari dalil-dalil Islam secara rinci.1
a) Transaksi Jual Beli: Meliputi hukum-hukum terkait dengan pembelian,
penjualan, penukaran, dan perjanjian dalam konteks ekonomi.
b) Perdagangan: Membahas hukum-hukum yang terkait dengan praktik
perdagangan, termasuk etika dalam bisnis, persaingan yang sehat, dan
keadilan dalam harga.
c) Pinjaman dan Utang: Menyelidiki hukum-hukum yang terkait dengan
pemberian dan pengambilan pinjaman, serta pengaturan dan
pembayaran utang.
1
Wazin Baihaqi, 2016, Ekonomi Islam dalam Kajian Fiqh Kontemporer, Islamiconomic: Jurnal
Ekonomi Islam, Vol.7, hlm. 252.

3
d) Investasi: Membahas hukum2-hukum yang terkait dengan investasi
dalam berbagai bentuk, seperti investasi dalam bisnis, properti, dan
pasar keuangan.
e) Perbankan dan Keuangan: Mengatur hukum-hukum yang berkaitan
dengan perbankan syariah, lembaga keuangan Islam, asuransi syariah,
dan instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
f) Kontrak dan Perjanjian: Meliputi hukum-hukum yang terkait dengan
pembuatan, pelaksanaan, dan pembatalan kontrak atau perjanjian,
termasuk ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk membuat
kontrak yang sah menurut hukum Islam.3
g) Waris dan Hibah: Membahas hukum-hukum yang terkait dengan
pewarisan harta dan hibah dalam Islam, termasuk pembagian warisan,
wasiat, dan pemberian hadiah.

2. Kedudukan Fikih Muamalah dalam Islam


Fikih Muamalah memiliki kedudukan yang penting dalam Islam
karena melibatkan aspek-aspek kehidupan sehari-hari umat Muslim yang
terkait dengan transaksi dan interaksi sosial. Pengaturan hukum Islam
dalam bidang muamalah bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas
dan adil dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial serta menjaga
keadilan dan etika dalam berinteraksi dengan sesama.
Berikut ini adalah beberapa hadis yang memberikan arahan terkait
Fikih Muamalah:
a) Hadis tentang keadilan dalam bertransaksi:
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: 'Ketika kalian bertransaksi, berilah salam, katakanlah yang
baik, janganlah menawar dengan tawaran orang lain, dan janganlah
saling membuka transaksi sebelum keduanya setuju.'"(Sunan Abu
Dawud)

2
Zuhaili, W. (1999). Fiqh Muamalah. Dar al-Fikr.
3
Qardhawi, Y. (1996). Muamalah Dalam Islam. Gema Insani.

4
b) Hadis tentang larangan riba:
"Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
melaknat orang yang memberi riba, yang menerima riba, yang
menulisnya, dan dua orang saksi dalam transaksi riba tersebut."
(Muslim)
c) Hadis tentang kejujuran dalam berbisnis:
"Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: 'Orang yang tidak jujur tidak akan mendapatkan syafaatku
pada Hari Kiamat.'"(Bukhari dan Muslim)
d) Hadis tentang larangan gharar (ketidakpastian) dalam transaksi:
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: 'Jauhilah gharar karena gharar dapat merugikan.'"(Muslim)
Sumber-sumber utama dalam menetapkan hukum-hukum Fikih
Muamalah meliputi Al-Quran, Hadis, Ijma' (kesepakatan ulama), dan
Qiyas (analogi berdasarkan hukum yang telah ada). Selain itu, juga
digunakan metode-metode ijtihad (usaha berpikir) oleh ulama dalam
menyusun fatwa dan panduan hukum terkait masalah-masalah muamalah.
Fikih Muamalah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
Islam. Hal ini karena Fikih Muamalah mengatur aspek-aspek praktis
kehidupan sehari-hari umat Muslim yang terkait dengan transaksi,
interaksi sosial, dan aspek ekonomi

3. Relevansi Fikih Muamalah Dalam Kehidupan sehari-hari?


Fikih Muamalah memiliki relevansi yang sangat besar dalam
kehidupan sehari-hari umat Muslim. Berikut adalah beberapa contoh
relevansi Fikih Muamalah dalam kehidupan sehari-hari:
a) Transaksi bisnis: Fikih Muamalah memberikan pedoman dan aturan
yang jelas tentang transaksi bisnis seperti jual-beli, sewa-menyewa,
pinjaman, dan lain sebagainya. Dengan memahami Fikih Muamalah,
individu dapat menjalankan bisnis mereka dengan menjaga keadilan,
kejujuran, dan etika dalam setiap transaksi.

5
b) Keuangan pribadi: Fikih Muamalah mencakup aspek-aspek seperti
pengelolaan keuangan pribadi, tabungan, investasi, dan pengelolaan
hutang. Dengan mempelajari Fikih Muamalah, individu dapat
memahami prinsip-prinsip Islam yang terkait dengan keuangan dan
mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengelola keuangan
mereka.
c) Hubungan sosial: Fikih Muamalah membahas etika dan tata cara
berinteraksi sosial dengan orang lain. Ini mencakup aspek seperti
salam, sopan santun, kerjasama, dan menghormati hak-hak orang lain.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip Fikih Muamalah, individu dapat
membangun hubungan sosial yang sehat, menghindari konflik, dan
mempromosikan sikap yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain.
d) Kontrak dan perjanjian: Fikih Muamalah memberikan panduan dalam
membuat dan menjalankan kontrak atau perjanjian. Ini mencakup hal-
hal seperti persyaratan sahnya suatu kontrak, hak dan kewajiban pihak-
pihak yang terlibat, serta penyelesaian sengketa. Dengan memahami
Fikih Muamalah, individu dapat membuat dan menjalankan kontrak
dengan jelas dan adil, serta menyelesaikan sengketa secara baik.
e) Warisan: Fikih Muamalah juga mencakup aturan-aturan terkait dengan
pembagian warisan. Dengan mempelajari Fikih Muamalah, individu
dapat memahami hak-hak dan kewajiban terkait dengan warisan serta
menjalankan pembagian warisan secara adil sesuai dengan ketentuan
Islam.

Relevansi Fikih Muamalah dalam kehidupan sehari-hari terletak


pada kemampuannya untuk memberikan pedoman dan aturan yang jelas
dalam berbagai aspek transaksi, interaksi sosial, dan keuangan. Dengan
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Fikih Muamalah, individu
dapat menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,
menjaga keadilan, etika, dan mendapatkan berkah dalam berbagai aktivitas
mereka.

6
A. Pengaruh Teknologi Terhadap Penerapan Fikih Muamalah
Pengaruh teknologi dan perkembangan zaman terhadap penerapan
Fikih Muamalah dapat dirasakan dalam beberapa aspek berikut:
a) Transaksi elektronik: Perkembangan teknologi telah memungkinkan
munculnya transaksi elektronik, seperti pembayaran online, e-
commerce, dan perbankan elektronik. Dalam penerapan Fikih
Muamalah, perlu ada penyesuaian dan interpretasi ulama terhadap
transaksi elektronik ini agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Misalnya, untuk memastikan adanya persetujuan yang jelas, harga yang
adil, dan perlindungan terhadap penipuan dalam transaksi online.

b) Cryptocurrency: Kemunculan cryptocurrency, seperti Bitcoin, juga


mempengaruhi penerapan Fikih Muamalah. Ulama perlu
mempertimbangkan aspek hukum dan etika terkait dengan penggunaan
dan transaksi cryptocurrency, termasuk dalam hal penghindaran riba,
gharar, dan keadilan dalam nilai tukar.

c) Perdagangan internasional: Teknologi dan kemajuan transportasi telah


memfasilitasi perdagangan internasional yang semakin luas dan
kompleks. Dalam penerapan Fikih Muamalah, aspek hukum dan etika
terkait dengan perdagangan internasional perlu dipertimbangkan,
termasuk dalam hal jual-beli, keadilan harga, dan perlindungan terhadap
praktik perdagangan yang merugikan.

d) Keuangan Islam: Perkembangan zaman telah mendorong


pengembangan institusi keuangan Islam, seperti bank syariah, lembaga
keuangan mikro syariah, dan produk keuangan syariah lainnya. Dalam
penerapan Fikih Muamalah, perlu ada penyesuaian dan pengaturan
yang sesuai untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
syariah dalam operasional dan transaksi keuangan.

7
e) Media sosial dan pemasaran: Perkembangan media sosial dan teknologi
informasi telah memberikan dampak signifikan pada pemasaran dan
promosi produk dan jasa. Dalam penerapan Fikih Muamalah, perlu
memperhatikan etika dan aturan dalam memasarkan produk atau jasa,
termasuk dalam hal kejujuran, tidak menyesatkan konsumen, dan
memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam.

Pengaruh teknologi dan perkembangan zaman ini menuntut adanya


pemahaman yang baik dan responsif dari ulama serta praktisi keuangan
dan bisnis Islam untuk memastikan bahwa penerapan Fikih Muamalah
tetap relevan dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam konteks
zaman yang terus berubah.

B. Cara Mengaplikasikan Prinsip-Prinsip Fikih Muamalah


Untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip Fikih Muamalah dalam
konteks sosial dan ekonomi saat ini, berikut beberapa langkah yang dapat
diambil:
a) Memperoleh Pengetahuan: Penting bagi individu untuk memperoleh
pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip Fikih Muamalah. Ini
melibatkan belajar dari ulama, mengikuti kelas atau seminar yang
berkaitan dengan Fikih Muamalah, dan membaca literatur yang relevan.
Dengan pengetahuan yang memadai, seseorang akan lebih mampu
mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.
b) Memeriksa Sumber Keuangan: Dalam konteks ekonomi, penting untuk
memeriksa sumber keuangan kita. Hal ini melibatkan memastikan
bahwa pendapatan dan aset kita diperoleh secara halal dan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam. Jika terdapat sumber keuangan yang
melanggar prinsip-prinsip tersebut, perlu dilakukan penyesuaian untuk
mencari alternatif yang halal.
c) Memilih Produk dan Jasa yang Halal: Dalam konteks konsumsi,
penting untuk memilih produk dan jasa yang sesuai dengan prinsip-

8
prinsip Fikih Muamalah. Hal ini meliputi memastikan bahwa produk
atau jasa tersebut tidak melibatkan riba, maysir, atau unsur haram
lainnya. Mengetahui label halal atau sertifikasi syariah dapat membantu
dalam memilih produk atau jasa yang sesuai.
d) Mempraktikkan Etika dan Akhlak dalam Transaksi: Dalam
bertransaksi, penting untuk mempraktikkan etika dan akhlak yang baik.
Ini mencakup kejujuran, keadilan, dan kesepakatan yang jelas dalam
kesepakatan bisnis, serta memperlakukan pihak lain dengan sopan dan
saling menghormati.
e) Berpartisipasi dalam Keuangan Syariah: Jika memungkinkan,
berpartisipasi dalam lembaga keuangan syariah atau menggunakan
produk keuangan syariah dapat menjadi langkah untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip Fikih Muamalah dalam kehidupan ekonomi. Ini dapat
melibatkan membuka rekening di bank syariah, berinvestasi dalam
produk keuangan syariah, atau menggunakan instrumen keuangan
syariah lainnya.
Penerapan prinsip-prinsip Fikih Muamalah dalam konteks sosial
dan ekonomi saat ini membutuhkan kesadaran dan komitmen individu
untuk mengikuti prinsip-prinsip Islam dalam setiap aspek kehidupan
mereka. Konsultasikan dengan ulama atau ahli keuangan syariah jika ada
pertanyaan atau ketidakjelasan mengenai penerapan prinsip-prinsip ini
dalam situasi yang spesifik.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penutup makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Fikih
Muamalah memiliki ruang lingkup yang luas dalam mengatur hukum-
hukum terkait transaksi dan interaksi sosial dalam Islam. Fikih Muamalah
berperan penting dalam memberikan pedoman yang jelas dan adil dalam
menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial, serta menjaga keadilan dan
etika dalam berinteraksi dengan sesama.

Fikih Muamalah memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan


sehari-hari umat Muslim. Melalui pemahaman dan penerapan prinsip-
prinsip Fikih Muamalah, individu dapat menjalankan bisnis, mengelola
keuangan pribadi, menjalin hubungan sosial, membuat dan menjalankan
kontrak, serta melakukan pembagian warisan sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam.

Namun, pengaruh teknologi dan perkembangan zaman juga


mempengaruhi penerapan Fikih Muamalah. Transaksi elektronik,
cryptocurrency, perdagangan internasional, keuangan Islam, dan media
sosial adalah beberapa aspek di mana ulama dan praktisi keuangan dan
bisnis Islam perlu beradaptasi dan menginterpretasikan prinsip-prinsip
Fikih Muamalah agar tetap relevan dan sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam.

Untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip Fikih Muamalah dalam


kehidupan sehari-hari, penting untuk memperoleh pengetahuan yang baik
tentang prinsip-prinsip tersebut, memeriksa sumber keuangan, memilih
produk dan jasa yang halal, mempraktikkan etika dan akhlak dalam
transaksi, serta berpartisipasi dalam keuangan syariah jika memungkinkan.

10
Dengan demikian, penerapan prinsip-prinsip Fikih Muamalah
dalam kehidupan sehari-hari akan membantu individu menjalankan
aktivitas ekonomi dan sosial mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,
menjaga keadilan, etika, dan mendapatkan berkah dalam setiap aktivitas
yang dilakukan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kelompok kami buat. Kami
berharap makalah ini dapat membantu para pembaca memperoleh
informasi mengenai Prinsip dan Kedudukan Fikih Muamalat. Namun
kelompok kami juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
pada makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna membantu penulis dalam membuat makalah selanjutnya
agar dapat menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedi Islam, 2005, jilid 5, Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta.

Tantri Abeng, 1994, “Pengaruh Aliansi Birokrasi dengan Pengusaha Terhadap


Etika Bisnis,” dalam Demokrasi Politik, Budaya dan Ekonomi
Pengalaman

Mardani, Fiqh Ekonomi Syari’ah (Fiqh Muamalah) (Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2012)

Wazin Baihaqi, 2016, Ekonomi Islam dalam Kajian Fiqh Kontemporer,


Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, Vol.7

https://www.ilmuips.my.id/2020/01/makalah-tentang-Fikih-muamalah.html

12

Anda mungkin juga menyukai