Disusun oleh :
Ahmad Hadi Restu Fauzy (20320044)
PROGRAM STUDI
HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT DAARUL QUR’AN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian dan Kekhususan Fiqih.............................................................2
B. Ruang Lingkup..........................................................................................4
C. Tujuan Mempelajari Fiqh Muamalah........................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
KATA PENGANTAR
i
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya lah kami dapat menelesaikan tugas makalah yang berjudul Rahn
(Fiqh Muamalah).
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Bapak Muhammad Rofiq, S.Ag., M.E pada mata kuliah Fiqh
Muamalah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hukum tata negara bagi para pembaca dan juga bagi penullis.
Kami juga mengucapkan teruma kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih ada kesalahan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah muamalah terus berkembang, tetapi perlu diperhatikan agar
perkembangan tersebut tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan hidup pada
pihak tertentu yang disebabkan oleh adanya tekanan-tekanan atau tipuan dari
pihak lain. Muamalah merupakan salah satu bagian dari uraian hukum Islam,
yaitu hal yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat
berkenaan dengan persoalan kebendaan, hak dan kewajiban. Masalah-masalah
muamalah inilah kemudian di dalam syari’at Islam diatur dalam fiqih
muamalah. Salah satu bentuk perilaku manusia dalam menjalin hubungan
dengan sesamanya, yang kemudian diatur di dalam fiqih muamalah adalah
masalah gadai (rahn). Gadai (rahn) merupakan salah satu praktek perilaku
yang dilakukan manusia dalam sebagai pola hubungan antar sesama, juga
sebagai cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Gadai (rahn) dalam etimologinya adalah tetap dan lestari. Gadai (rahn)
dikatakan juga al-hasbu, artinya penahanan, misalnya ungkapan ni’matun
rahimah (karunia tetap dan lestari). Secara terminologisnya, ulama fikih
mendefinisikan rahn dengan makna, menjadikan sebuah barang sebagai
jaminan utang yang dapat dijadikan pembayar apabila tidak bisa membayar
utang.
Praktek gadai (rahn) memiliki ketentuan hukum tersendiri yang meliputi
syarat dan rukun serta hal-hal lain yang telah ditentukan oleh syari’at dan ada
kaitannya dengan gadai (rahn) sehingga apabila syarat-syarat dan rukun-
rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara‟.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari fiqh muamalah, serta bagaimana kekhususannya?
2. Bagaimana ruang lingkup yang dipelajari dalam fiqh muamalah tersebut?
3. Apakah tujuan dari mempelajari fiqh muamalah tersebut?
1
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mendefinisikan pengertian dan kekhususan dari fiqh
muamalah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup dalam mempelajari fiqh
muamalah tersebut.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan mempelajari ilmu fiqh muamalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ar-rahn
Rahn menurut istilah syariat adalah menjadikan benda yang memiliki nilai
menurut syariat sebagai jaminan utang, sehingga seseorang boleh mengambil
utang atau mengambil sebagian manfaat barang tersebut. Secara etimologis rahn
berarti “tetap atau lestari”. Sedangkan menurut syara’ gadai artinya menyandra
sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil
kembali dengan tebusan.
3
semangat syari’at sebagai petunjuk, memperhatikan tujuan-tujuan umum syari’at
islamiah dan juga berpegang kepada kaidah serta dasar-dasar umum hukum islam.
B. Ruang Lingkup
Secara garis besar ruang lingkup fiqih muamalah adalah seluruh kegiatan
manusia berdasarkan hukum-hukum islam yang berupa peraturan-peraturan yang
berisi perintah atau larangan seperti wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.
Hukum-hukum fiqih terdiri dari hukum-hukum yang menyangkut urusan ibadah
dalam kaitannya dengan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah dan
4
hubungan manusia dengan manusia lainnya. Secara terperinci ruang lingkup dan
pembagian fiqih muamalah meliputi dua hal:
1. Muamalah adabiyah
Yaitu muamalah yang ditinjau dari subjek atau pelakunya ialah ijab dan
kabul, saling meridhai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan
kewajiban, kejujuran pedagang, penipuan, pemalsuan, penimbunan, dan segala
sesuatu yang bersumber dari indra manusia yang ada kaitannya dengan peredaran
harta dalam hidup bermasyarakat.
2. Muamalah madiyah
Yaitu muamalah yang ditinjau dari objek ialah masalah jual beli (al-bai’al-
tijarah),gadai ( al-rhn), jaminan dan tanggungan ( kafalan dandlaman),
pemindahan utang (hiwalah), jatuh bangkrut (taflis), batasan bertindak (al-hajru),
persoalan atau perkongsian (al-syirkah), perseroan harta dan tenaga (al-
mudharabah), sewa-menyewa (al-ijrah), pemberian hak guna pakai (al-ariyah),
barang titipan (al-adli’ah), barang temuan (al-luqathah), garapan tanah (al-
mujara’ah), sewa-menyewa tanah (al-mukhabarah), upah (ujrat al’amal), gugatan
(al-syuf’ah), sayembara (al-ji’alah), pembagian kekayaan bersama (al-qismah),
pemberian (al-ibra), pembebasan, damai (al-shulhu) dan ditambah dengan
beberapa masalah muashirah, seperti masalah bunga bank, asuransi, kredit dan
masalah- masalah baru lainnya.
5
Islam adalah jalan hidup yang lengkap dan menyeluruh. Islam is the
comprehensive way of live. Ajaran Islam menyediakan pedoman dan aturan
hidup bagi seluruh manusia tanpa kecuali. Pedoman dan aturan Islam mencakup
seluruh dimensi waktu kehidupan manusia, dari mulai bangun tidur hingga akan
tidur kembali. Ia juga mencakup seluruh dimensi jaman, dari jaman dahulu, jaman
sekarang, dan jaman yang akan datang. Ia juga mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, yaitu aspek ekonomi, sosial, politik, pemerintahan,
pertahanan, hukum, dan lain sebagainya. Singkat kata, tiada waktu, jaman, aspek
kehidupan manusia, dan ruang sekecil apapun dari kehidupan manusia yang tidak
diatur dalam Islam.
1. Fiqh Muamalat
Fiqh muamalat terdiri atas dua kata, yaitu fiqh dan muamalat. Pengertian
fiqh menurut bahasa berasal dari kata faqiha, yafqahu, fiqhan yang berarti
mengerti, atau memahami..sedangkan menurut istilah, sebagaimana dikemukakan
oleh Abdul Wahab Khallaf adalah sebagai berikut
اEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEُوال ِع ْل ُمبِاالءحْ ك
ْ ِع ْل ُمالفِ ْق ِهه
ص ْيلِيَ ِةﺃوْ هُ َو َمجْ ُموْ َعةُاال َءحكا َ ِمالثّرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِةال ُم
ِ َ ِمال ّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة ْال ُم ْكتَ َسبِ ِم ْنﺃ ِدلَّتِهاَالتَ ْف
ِ ْستَفا َد ِة ِم ْنﺃ ِدلّتِهاَالتَ ْف
صيلِيَّ ِة
6
Fiqh adalah ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliah yang
diambil dari dalil-dalil yang terperinci. Atau fiqh adalah himpunan hukum-hukum
syara’ yang bersifat amaliah yang diambil dari dalil-dalil terperinci.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fiqih Mumalah adalah pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi yang
berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam
kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil islam secara rinci. Ruang lingkup
fiqih muamalah adalh seluruh kegiatan muamalah manusia berdasarkan hukum-
7
hukum islam yang berupaperaturan-peraturan yang berisi perintah atau larangan
seperti wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. hukum-hukum fiqih terdiri dari
hokum hukum yang menyangkut urusan ibadah dalam kaitannya dengan
hubungan vertical antara manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan
manusia lainnya.
B. Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta
kritik yang membangun dari para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Heri sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta : Ekanisa,
2004), Edisi 2, h. 156