Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKAD MENURUT ISLAM

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :

SAFUANI MARSYA (220440105)


NABILA NOVIANITA (220440088)
NISPU DAHLIA (2204400)

DOSEN PEMBIMBING:

T. Saifullah, S.H.I., M.H.I

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Jenis-Jenis Akad ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Akuntansi Syariah. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang jenis-jenis akad yang ada
dalam islam bagi para pembaca dan juga para penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak T. Saifullah, S.H.I., M.H.I.


selaku dosen mata kuliah Fiqih Muamalah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 27 Maret 2023

Kelompok 16

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PEMBUKAAN..................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1

A. Rumusan Masalah.............................................................................2

B. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

1. Pengertian Akad................................................................................3

2. Akad Menurut UUD 1945.................................................................3

3. Rukun dan Syarat Akad...................................................................4

4. Jenis-Jenis Akad................................................................................5

1. Akad Tijarah (Akad Profit).............................................................5

2. Akad Tabarru (Akad Non Profit)....................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................13

A. Kesimpulan.......................................................................................13

B. Saran.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 ii


BAB I

PEMBUKAAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks masalah muamalah berkaitan dengan berbagai aktivitas


kehidupan sehari-hari. Cakupan hukum muamalat sangat luas dan
bervariasi, baik yang bersifat perorangan maupun yang bersifat umum,
seperti perkawinan, kontrak atau perikatan, hukum pidana, peradilan dan
sebagainya. Pembahasan muamalah terutama dalam masalah ekonomi
tentunya akan sering kali ditemui sebuah perjanjian atau akad.

Akad merupakan peristiwa hukum antara dua pihak yang berisi ijab dan
kabul, secara sah menurut syara dan menimbulkan akibat hukum. Jika kita
kaitkan dengan sebuah desain kontrak maka kita akan mencoba
mengkaitkan dengan Lembaga Keuangan dikarenakan akad merupakan
dasar sebuah instrument dalam lembaga tersebut, terutama di Lembaga
Keungan Syariah Akad menjadi hal yang terpenting terkait dengan boleh
atau tidaknya sesuatu dilakukan di dalam islam.

Pada kesempatan ini akan membahas jenis-jenis akad yang terdapat


dalam Islam dan dipergunakan dalam kehiduapan sehari-hari terlebih
berkembanganya ekonomi islam. Akad yang ada dalam Lembaga Keungan
Syariah ada yang merupakan dana kebajikan (tabarru’) dan ada juga akad
yang dijadikan dasar sebuah instrumen untuk transaksi yang tujuannya
memperoleh keuntungan (tijarah). Tentunya ini adalah hal yang berbeda dan
pastilah dalam akad itu ada beberapa penjabaran dan penjelasan bagaiman
akad itu seharusnya bisa dilakukan. Dalam makalah ini akan dibahas
pengklasifikasian dari berbagai akad yang digunakan pada kehidupan
sehari-hari dan pada lembaga keuangan syariah.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 1


A. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah dari makalah ini:
1. Apa yang dimaksud dengan Akad ?
2. Apa saja jenis-jenis akad ?
3. Bagaimana penerapan akad dalam kehidupan sehari-hari?

B. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengeahui dan memahami pengertian dari akad.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis akad dan penerapan
akad dalam kehidupan sehari-hari.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 2


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Akad
Akad secara bahasa berasal dari al-aqd yaitu masdar dari 'aqada -
ya'gidu dan jamak nya al -'uqud yang mempunyai beberapa arti yaitu,
perjanjian, ikatan (arrobtu), kontrak, pengumpulan dan kesepakatan. Akad
secara terminologi adalah bersepakatnya kedua belah pihak disertai ijab dan
qobul untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.

Definisi akad berdasarkan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, adalah


suatu perjanjian yang telah di sepakati oleh kedua pihak atau lebih untuk
melaksanakan atau tidak melaksanakan perilaku hukum tertentu. Menurut
Wahbah Zuhaily dalam buku nya al-figh al-islami wa ilatuhu, menjelaskan
bahwa akad adalah ikatan antara pihak yang melakukan ijab dan qobul serta
diperbolehkannya secara syara' dan memiliki dampak pada aspek hukum
tertentu.

Menurut Aiyub Ahmad, akad adalah suatu tindakan yang di sepakati


antara satu pihak dan beberapa pihak untuk melaksanakan suatu aktivitas
tertentu serta adanya kewajiban pada setiap pihak secara timbal balik.

Pihak yang telah melakukan akad maka harus menjalankan kesempatan


dan perjanjiannya serta tidak boleh saling mengingkari. “Hai orang-orang
yang beriman penuhilah akad-akad (janji) mu…”(QS. Al-Maidan: 1)

2. Akad Menurut UUD 1945


Dalam ketentuan Pasal 1 angka 13 UUPS dikemukakan bahwa akad
adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS (Unit Usaha
Syariah) dan pihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi
masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 3


3. Rukun dan Syarat Akad
Dalam melaksanakan akad, terdapat rukun dan syarat yang harus
dipenuhi agar sah dalam melaksanakannya secara hukum. Rukun ada 3,
sebagai berikut:1

1. Aqid (Pihak yang melakukan akad)

Aqid adalah pihak yang melakukan kegiatan transaksi (akad) dua orang
atau lebih, seperti jual beli ada penjual dan pembeli, pihak penyewa dan
pihak yang menyewakan, pemilik modal dan pengelola modal, dan lain
sebagainya.

2. Ma'qud 'alaih (Objek akad)

Ma'qud 'alaih adalah objek yang di transaksikan dalam melakukan akad.


Objek akad harus memenuhi beberapa ketentuan, seperti objek yang di
transaksikan harus ada Ketika akad serta objek tidak bertentangan dengan
hukum.

3. Shighat (Ijab dan Qobul)

Shighat adalah ijab dan qobul yang dilakukan oleh pihak yang
melakukan akad. Shighat dapat di artikan juga sebagai sarana serah terima
dan saling bersepakatnya dalam melakukan transaksi.

Setelah rukun akad terpenuhi, maka ada syarat-syarat dalam melakukan


akad, sebagai berikut:

1. Pihak yang melakukan akad adalah orang, organisasi, institusi, atau


lembaga yang cakap dalam bertindak dan memahami hukum.
2. Objek akad adalah harta, barang atau jasa yang diperbolehkan secara
hukum dan yang dibutuhkan oleh setiap pihak.
3. Akad yang ditransaksikan bertujuan untuk keberlangsungan hidup
dan mengembangkan usaha pada tiap pihak.2

1
Harun Alrasyid dkk, Pengantar Ekonomi Islam (Padang: PT Global Eksekutif Teknologi,
2022) hal:12
2
Ibid, hal:13

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 4


4. Jenis-Jenis Akad
Ekonomi menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan transaksi yang dilakukan masyarakat tentu memiliki dampak yang
sangat besar terhadap perekonomian nasional dan global. Islam telah
mengatur cara berinteraksi yang baik dalam kehidupan bersosial di
masyarakat yang tertuang pada figih muamalah. Dalam ekonomi Islam
terdapat 2 akad dalam pelaksanaannya ada yang bertujuan untuk
memperoleh profit dan non profit.

1. Akad Tijarah (Akad Profit)


Akad tijarah merupakan akad yang dalam pelaksanaannya bertujuan
untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan ketentuan syara' dan
terhindar dari maysir, gharar dan riba. Akad tijarah terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu Natural Certainty Contract (NCC) dan Natural Uncertainty Contract
(NUC).

1. Natural Certainty Contract (NCC)

Akad tijarah pada Natural Certainty merupakan kontrak atau akad yang
di lakukan oleh aqid dalam suatu usaha tertentu dan dapat memberikan
kepastian, kepastian yang di maksud disini adalah imbal hasil, jumlah,
kualitas, harga dan waktu penyerahan, karena kontrak ini sudah pasti serta
diketahui sejak melaksanakan akad.

Jenis NCC terbagi menjadi 4 (empat) sebagai berikut:


a. Murabahah

Akad murabahah adalah transaksi yang dilakukan pembeli dan


penjual pada suatu barang tertentu dan penjual memberi tahu selisih
(margin) yang di ambil oleh penjual sebagai keuntungan dari barang
tersebut.3

Seorang bapak meminta bantuan kapada bank syariah untuk


membelikan sebuah laptop. Bank kemudian memberitahukan bapak
tersebut, bahwa laptop yang ia inginkan tersedia dengan harga asli Rp
4.000.000,00. Bank kemudian akan menjual laptop tersebut sesuai harga
3
Ibid, hal:14

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 5


aslinya dan menjelaskan bahwa bank akan mengambil margin
keuntungan sebesar Rp 100.000,00. Jika bapak tersebut menyetujui,
maka ia dapat membeli laptop tersebut dengan harga Rp 4.100.000,00
secara tunai maupun kredit dan dilakukan dalam ijab qabul (serah
terima).4

b. Ijarah

Akad ijarah yaitu mempertukarkan hak manfaat pada suatu


aset/barang dan jasa pada kurun waktu tertentu dengan membayar biaya
sewa/biaya sewa (wijrah) tidak adanya pengalihan kepemilikan.5

Seperti sewa-menyewa dalam bisnis rental mobil. Penyewa


mendapatkan kemudahan dari mobil tersebut, sedangkan pemberi sewa
mendapatkan bayaran atas layanan yang diberikan. Penyewa memiliki
hak penggunaan barang berupa mobil, bukan hak milik.6

c. Salam

Akad salam adalah tranksaksi jual beli dimana pembeli membeli


suatu barang dengan cara memesan serta telah melakukan pembayaran
di muka, kemudian penjual mengirim atau memproses pesanan tersebut.
Transaksi jual beli ini umum dilakukan di masyarakat saat berbelanja
online.

Praktik masyarakat modern sebagai contoh akad salam adalah


belanja online, dimana pembeli membayar sebelum menerima
produknya. Selain itu, produk pun diberikan kejelasan mengenai
wujudnya. Lalu, produk akan dikirim dalam beberapa hari.

d. Istishna

4
Silmi Nurul Utami, “Murabahah: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya”,
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/133435769/murabahah-definisi-fungsi-
jenis-dan-contohnya diakses pada 26 maret 2023, pukul 16:33 WIB
5
Harun Alrasyid dkk, Loc Cit, hal:14.
6
Iftitah Nurul Laily, “ Pengertian Ijarah Beserta Jenis, Rukun dan Ketentuan Objeknya”
https://katadata.co.id/safrezi/finansial/62135be50a31b/pengertian-ijarah-beserta-jenis-
rukun-dan-ketentuan-objeknya diakses pada 26 maret 2023, pukul 20:34 WIB.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 6


Istishna adalah kesepakatan antara dua pihak, yakni pembeli
(mustashni) dan penjual (shani) terkait pemesanan barang berdasarkan
kriteria tertentu yang disepakati kedua pihak. Dengan demikian, penjual
berkewajiban menyiapkan barang pesanan dan pembeli wajib
membayarnya7

Seperti rumah apabila dipesan sesuai dengan keinginan anda,


termasuk dalam akad istishna. Misalnya, ingin rumah dengan 3 kamar,
desainnya minimalis, dan ada kolam renangnya. Untuk memenuhi
keinginan ini, Anda bisa memesan rumah KPR di perbankan syariah
yang menyediakan fasilitas tersebut, dan dapat melakukan pembayaran
di muka.

1. Natural Uncertainty Contract (NUC)

Akad tijarah pada Natural Uncertainty Contract (NUC) merupakan


kontrak atau akad yang di lakukan oleh aqid dalam suatu transaksi tertentu
serta tidak dapat memberikan kepastian, yang di maksud tidak dapat
memberikan kepastian disini adalah perolehan keuntungan, objek transaksi
serta pihak yang bertransaksi, karena pihak yang terlibat secara Bersama
yang menanggung risiko dan juga yang memperoleh keuntungan. Jenis
NUC terbagi menjadi 4 (empat) yaitu.

1) Mudharabah

Akad mudharabah merupakan akad kerjasama pada suatu usaha


tertentu yang dilakukan oleh pemilik modal (shahib al mal) dengan
pengelola modal (mudharib) dengan ketentuan keuntungan yang
diperoleh akan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati. Dalam
pelaksanaan pada akad mudharabah memiliki risiko yang akan
ditanggung oleh pemilik modal. Pada akad mudharabah terbagi menjadi
2 yaitu, mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.8

7
Redaksi OCBC NISP, “Akad Istishna: Pengertian, Skema, Syarat dan Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/11/10/istishna-adalah diakses pada 26 maret
2023, pukul 16:57 WIB
8
Harun Alrasyid dkk, Op Cit, hal:15

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 7


Akad mudharabah mutlaqah atau disebut juga akad tanpa adanya
batasan, yaitu skema kerjasama antara pemilik modal dan pengelola
modal yang jangkauannya begitu luas dan tidak dibatasi oleh
pengkhususan jenis usaha, waktu dan lokasi usaha.

Sedangkan pada mudharabah muqayyadah terdapat batasan yaitu


skema kerjasama antara pemilik modal dan pengelola modal yang
jangkauannya dibatasi oleh pengkhususan jenis usaha, waktu dan lokasi
usaha.

2) Musyarakah

Akad musyarakah merupakan akad kerjasama antara pemilik modal


yang terdiri dari beberapa pihak dan saling berkontribusi pada suatu
usaha untuk memperoleh keuntungan berdasarkan nisbah yang telah
disepakati, kerugian ditanggung bersama sesuai modal yang di
investasikan.9

Pembiayaan KPR merupakan salah satu contoh akad musyarakah


dalam perbankan syariah. Unsur musyarakah dalam kerjasama ini adalah
penggabungan modal milik bank dan nasabah untuk membeli rumah dari
developer. Adapun nisbahnya diterima oleh bank dari sewa yang
dibayarkan nasabah tiap bulannya.10

3) Mutsaqoh

Akad mutsaqoh merupakan akad kerjasama pada jenis usaha


pertanian yang dilakukan oleh petani pemilik lahan dan petani
penggarap untuk memperoleh hasi bumi dalam bentuk buah, cabai,
tomat, dan lain-lain.

Penggarap hanya sebagai pihak yang merawat lahan, segala


kebutuhan pada lahan pertanian akan disediakan oleh pemilik lahan,

9
Harun Alrasyid dkk, Ibid, hal:16
10
Redaksi OCBC NISP, “Akad Musyarakah: Pengertian, Skema, Rukun dan Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/20/akad-musyarakah diakses pada 26 maret
2023, pukul 10:36 WIB

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 8


kemudian keduanya tetap akan mendapatkan bagi hasil sesuai
kesepakatan pada saat akad.

4) Muzaraah

Akad muzaraah hampir mirip dengan akad mutsaqoh, namun


terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Jika akad mutsaqoh segala
kebutuhan sudah disediakan oleh petani pemilik lahan dan petani
penggarap hanya merawat tanaman yang sudah tersedia, namun pada
akad muzaraah tanamannya belum tersedia sehingga penggarap harus
menanamnya sejak awal serta merawat nya sampai panen. Dalam
pembagian keuntungan dan kerugian ditanggung bersama oleh petani
pemilik lahan dan petani penggarap.

2. Akad Tabarru (Akad Non Profit)


Akad tabarru merupakan akad dalam pelaksanaannya bertujuan
untuk tidak mendapatkan keuntungan secara finansial (non profit) dan
saling tolong menolong dalam kebaikan. Akad ini banyak ditransaksikan
pada bank syariah, lembaga sosial, lembaga asuransi, dan lain
sebagainya. Dalam pelaksanaanya, akad tabarru dipraktikan dalam 9
(sembilan) macam transaksi, sebagai berikut:

 Wadiah

Akad wadiah memiliki arti titipan, secara terminologi adalah


akad yang dilakukan oleh penitip (muwaddi) untuk menitipkan uang
atau barang kepada pihak penerima titipan (wadi’). Akad wadiah
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu wadiah yad amanah dan wadiah yad
dhamanah.

Akad wadiah yad Amanah adalah jenis penitipan murni dan tidak
diperbolehkan untuk memanfaatkan barang titipan tersebut serta
tidak bertanggungjawab jika terjadi kerusakan atau kelalaian yang
bukan disebabkan oleh wadi.11

11
Harun Alrasyid dkk, Loc Cit, hal:16

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 9


Sebaliknya jika akad wadiah yad dhamanah barang yang dititipi
boleh di manfaatkan oleh wadi’, namun jika barang yang dititipi
terjadi kerusakan atau hilang, maka wadi' akan bertanggung jawab
sepenuhnya. Biasanya akad wadiah yad dhamanah menjadi salah
satu produk tabungan pada Bank Syariah dan dikelola untuk mencari
keuntungan melalui pembiayaan produktif, akan tetapi perolehan
keuntungan sepenuhnya milik bank syariah terkadang pihak bank
membagikan keuntungan dengan free sukarela kepada nasabahnya.

 Wakalah

Secara sederhana, akad wakalah adalah memberikan dan


menyerahkan mandat yang tertuang dalam suatu perjanjian dari
pihak pertama kepada pihak kedua dalam segala sesuatu yang
diwakilkan. Dalam pelaksanaan wakalah ada yang memberikan upah
dikenal dengan wakalah bil ujrah dan atau tanpa menggunakan
upah. Salah satu contoh dari wakalah bil ujrah adalah pada produk
perbankan yang menyediakan layanan jasa transfer, yang dimana
bank sebagai wakil mandat oleh nasabah pengirim untuk
melakukkan transfer serta diberikannya upah dalam bentuk biaya
administrasi.

 Kafalah

Akad kafalah mempunyai arti jaminan. Secara terminology


kafalah merupakan jaminan yang diberikan dari penjamin (kafil)
kepada pihak ketiga (makful lahu) guna terpenuhinya kewajiban
pihak kedua atau yang di tanggung (makful 'anhu).12

Contohnya adalah ketika ada seseorang yang menjamin untuk


membayar hutang orang lain. 13

12
Harun Alrasyid dkk, Ibid, hal:17
13
M Ilyas Mawardi, “ Penerapan Akad Wakalah, Hawalah dan Kafalah dalam Kehidupan
Sehari-hari”,
https://www.kompasiana.com/ilyasmawardi6284/629d9948860ddb0b883ed064/penerapan-
akad-wakalah-hawalah-dan-kafalah-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all#section1
diakses pada 26 maret 2023, pukul 10:39 WIB.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 10


 Hiwalah

Secara umum, akad hiwalah atau hawalah memiliki arti


perpindahan atau pengalihan. Perpindahan yang dimaksud dalam hal
ini adalah perpindahan kewajiban membayar utang dari seseorang
kepada pihak lain yang dipercaya untuk melakukan pembayaran
utang.14

Contoh hiwalah skema ini yakni seorang individu A berpiutang


kepada pihak B sejumlah Rp 2 juta. Sementara pihak B berpiutang
kepada pihak C sebesar Rp 2 juta. Kemudian pihak B mengalihkan
haknya untuk menuntut piutangnya yang ada di pihak C kepada
individu A sebagai ganti pembayaran utang pihak B kepada A.15

 Rahn

Dalam ekonomi Islam gadai di sebut rahn. Akad rahn


merupakan suatu perjanjian untuk menjaminkan barang berharga
kepada pihak tertentu, biasanya jaminan ini berkaitan dengan utang
piutang. Penerima jaminan (murtahin) memiliki hak untuk
menyimpan dan menjaga barang jaminan sampai seluruh hutang
rahin dilunasi. Seseorang yang menggadaikan surat kendaraan
dengan tujuan untuk mendapatkan pinjaman16

 Qardh

Akad qardh merupakan akad pinjaman uang serta tanpa adanya


imbalan, pihak peminjam berkewajiban mengembalikan dana sesuai
nominal yang dipinjam tanpa ada tambahan dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Jika terjadi penambahan dana saat
mengembalikan, maka termasuk perbuatan keji yaitu riba. Akad

14
Harun Alrasyid dkk, Op Cit, hal:18
15
Redaksi OCBC NISP, ”Hiwalah: Pengertian, Skema, Dasar Hukum, Jenis, &
Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/15/hiwalah-adalah diakses pada 26 maret
2023, pukul 10:44 WIB.
16
Taufikhi, ”Contoh Hilawah Dalam Sehari-hari”, https://brainly.co.id/tugas/45523578
diakses pada 26 maret 2023, pukul 10:46 WIB.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 11


qardh ini bertujuan untuk saling tolong menolong pada saat
terdesak.

Contoh akad qardh dalam kehidupan sehari-hari yaitu ketika


seseorang meminjam uang sebesar 10 juta rupiah, dan pihak pemberi
pinjaman hanya memintanya untuk melunasi jumlah uang yang
dipinjamnya saja selama periode waktu tertentu.17

 Hibah

Hibah merupakan pemberian hadiah suatu barang kepada orang


lain dengan sukarela tanpa adanya paksaan. Pemberian hibah dapat
berupa benda bergerak ataupun tidak bergerak. Biasanya hibah
dikaitkan dengan warisan, sedangkan warisan hanya diberikan
kepada sanak keluarga, sementara hibah dapat diberikan kepada
siapapun.

 Sedekah

Sedekah merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang


muslim dengan memberi, membantu, dan menyumbangkan berupa
harta, benda ataupun jasa dengan sukarela dan ikhlas serta tanpa ada
batasan jumlah dan waktu. Sedekah memiliki cakupan yang sangat
luas dari zakat ataupun infaq.

 Wakaf

Wakaf merupakan memindahkan atau menyerahkan sebagian


harta benda untuk dimanfaatkan selamanya ataupun dalam tempo
waktu tertentu. Wakaf suatu yang mendatangkan pahala amal
jariyyah yang dimana pahala nya akan terus mengalir walaupun
orang tersebut telah tiada, selama harta benda yang diwakafkan
masih dapat digunakan dan Program.18

17
Redaksi OCBC NISP , “Apa itu Qardh? Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/06/06/akad-qardh-adalah diakses pada 26 maret
2023, pukul 10:49 WIB.
18
Harun Alrasyid dkk, Op Cit, hal:19

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 12


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Akad secara Bahasa mempunyai beberapa arti yaitu, perjanjian,


ikatan (arrobtu), kontrak, pengumpulan dan kesepakatan. Akad secara
terminologi adalah bersepakatnya kedua belah pihak disertai ijab dan
qobul untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Secara garis besar akad
terbagi menjadi dua yaitu, Akad Tijarah dan Akad Tabarru. Akat Tijarah
terdiri dari dua pembagian yaitu, Natural Certainty Contract (NCC) yang
terdiri dari Murabahah,Ijarah, Salam, dan Istishna kemudian Natural
Uncertainty Contract (NUC) yang terdiri dari Mudharabah, Musyaraqah,
Mustaqoh, dan Muzaraah. Akad Tabarru terdiri dari Wadiah, Wakalah,
Kafalah, Hiwalah, Rahn, Qardh, Hibah dan Sedekah

Ekonomi menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan


manusia, kegiatan transaksi yang dilakukan masyarakat tentu memiliki
dampak yang sangat besar terhadap perekonomian nasional dan global.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam menggunakan jenis-jenis akad ini


adalah untuk selalu memperhatikan aspek syariah dalam setiap transaksi
bisnis dan keuangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsultasikan
dengan pihak yang ahli dalam hukum syariah atau memperhatikan
panduan dan fatwa dari lembaga-lembaga syariah yang terpercaya.
Selain itu, juga perlu untuk memahami dengan baik keuntungan dan
risiko dari setiap jenis akad yang akan digunakan, sehingga dapat
memilih jenis akad yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 13


DAFTAR PUSTAKA

Alrasyid, Harun dkk. (2022).Pengantar Ekonomi Islam.Padang:PT Global


Eksekutif Teknologi.
Iftitah Nurul Laily, “ Pengertian Ijarah Beserta Jenis, Rukun dan Ketentuan
Objeknya”
https://katadata.co.id/safrezi/finansial/62135be50a31b/pengertian-ijarah-
beserta-jenis-rukun-dan-ketentuan-objeknya diakses pada 26 maret
2023, pukul 20:34 WIB.
M Ilyas Mawardi, “ Penerapan Akad Wakalah, Hawalah dan Kafalah dalam
Kehidupan Sehari-hari”,
https://www.kompasiana.com/ilyasmawardi6284/629d9948860ddb0
b883ed064/penerapan-akad-wakalah-hawalah-dan-kafalah-dalam-
kehidupan-sehari-hari?page=all#section1 diakses pada 26 maret
2023, pukul 10:39 WIB.

Redaksi OCBC NISP, “Akad Istishna: Pengertian, Skema, Syarat dan


Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/11/10/istishna-adalah
diakses pada 26 maret 2023, pukul 16:57 WIB

Redaksi OCBC NISP, “Akad Musyarakah: Pengertian, Skema, Rukun dan


Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/20/akad-musyarakah diakses
pada 26 maret 2023, pukul 10:36 WIB.

Redaksi OCBC NISP , “Apa itu Qardh? Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan
Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/06/06/akad-qardh-adalah diakses
pada 26 maret 2023, pukul 10:49 WIB.

Redaksi OCBC NISP, ”Hiwalah: Pengertian, Skema, Dasar Hukum, Jenis,


& Contohnya”
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/15/hiwalah-adalah diakses
pada 26 maret 2023, pukul 10:44 WIB.

Silmi Nurul Utami, “Murabahah: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya”,


https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/133435769/muraba
hah-definisi-fungsi-jenis-dan-contohnya diakses pada 26 maret
2023, pukul 16:33 WIB

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 14


Taufikhi, ”Contoh Hilawah Dalam Sehari-hari”,
https://brainly.co.id/tugas/45523578 diakses pada 26 maret 2023,
pukul 10:46 WIB.

Akad Menurut Islam-Kelompok 2 15

Anda mungkin juga menyukai