Di susun oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan ridho Allah SWT sehingga saya bisa menyelesaikan makalah Studi
Fiqh yang berjudul “Fiqh Muamalah Ekonomi” dengan lancar dan tepat waktu.
Selain itu makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Studi Fiqh pada semester 1 Prodi
Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam di Institut Agama
Islam Negeri Kediri. Saya menyadari jika masih banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah saya ini, oleh karena itu saya mohon agar pembaca berkenan
memberi kritik dan saran agar saya dapat memperbaiki dan menyusun makalah
yang lebih baik lagi.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Mu’in Firmansyah,
M.H.I selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Fiqh yang membimbing kami
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah Studi Fiqh ini bermanfaat bagi
pembaca. Aamiin.
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
BAB III................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Fiqih
Menurut etimologi, fqih adalah ( )الفهمpaham, seperti pernyataan:
رسȅ( فقهت اsaya paham pelajaran itu). Arti ini sesuai dengan arti fqih
dalam salah satu hadis riwayat Imam Bukhari berikut:
Menurut istilah ini, fqih pada mulanya merujuk pada ilmu agama
termasuk seluruh ajaran agama,baik dalam bentuk aqidah, ketakwaan
maupun ibadah sama sajaArti syariah Islam. Namun dalam
perkembangan terkini.Selain itu, fiqh diartikan sebagai bagian dari
hukum Syariah Islam,khususnya pengetahuan tentang Syariat
Islamberkaitan dengan tindakan manusia dewasa dan Akal sehat berasal
dari aksioma terperinci. Menurut Imam Haramain, fiqh adalah
ilmuHukum syariah melalui ijtihad. Demikian pula menurut Al-Amidi,
ilmu hukum fiqh yang ditularkan melalui kajian penalaran (nadzar dan
istidhah). Pengetahuan yang tidak melalui jalur ijtihad (kajian), tetapi
bersifat dharuri, seperti shalat lima waktu wajib, zina haram, dan
masalah-masalah qath’i lainnya tidak bermasuk fiqih.2
Hal ini menunjukkan bahwa fiqh adalah ijtihadi dan zhanni. Dalam
perkembangan selanjutnya, istilah fiqhSeringkali digabungkan dengan
kata al-Islami sehingga membentuk al-Fiqh al-Islami, sering
diterjemahkan sebagai hukum Islam yang cakupannya sangat luas. Pada
bagian selanjutnya, para ulama fiqih membaginya menjadi beberapa
bagianbidang, termasuk Fiqih Muamalah.
1
Rachmad Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 18-19.
2
Jalaluddin al-Mahalli, Syarh al-Waraqat f Ushul al-Fiqih, (Surabaya: Syirkah
Nur Asia, tt), hal. 3
3. Fiqih Muamalah
Pengertian fiqih muamalah menurut terminologi dapat
dibagi menjadi dua:
3
Rachmad Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 18-19
4
Ad-Dimyati, Ianah ath-Talibin, (Semarang: Toha Putra, tt), hal. 2
5
Abdul Majid, Pokok-pokok Fiqih Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam
Islam, (Bandung: IAIN SGD, 1986), hal. 1
6
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial, (Jakarta: Raja Grafndo Per sada, 1993), hal. 70-
71
7
Ibid
8
Rachmad Syafei, Fiqih Muamalah, hal. 15
1. Al-Muamalah Al-Adabiyah.
Hal-hal yang mencakup Al-Muamalah Al-Adabiyah adalah suatu
kesepakatan yang disepakati, saling berkah,tanpa adanya paksaan dari
salah satu pihak, hak dan tanggung jawabnya, kejujuran pedagang,
9
Ibid
10
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial, hal. 71
11
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 2002),
hal. 3
2. Al-Muamalah Al-Madiyah
Termasuk dalam ruang lingkup Al-Muamalah Al-Madiyah:
1. Jual beli (bai’)
2. Gadai (rahn)
3. Jaminan/ tanggungan (kafalah)
4. Pemindahan utang (hiwalah)
5. Jatuh bangkit (taflis)
6. Batas bertindak (hajru)
7. Perseroan atau perkongsian (syirkah)
8. Perseroan harta dan tenaga (mudharabah)
9. Sewa menyewa tanah (musaqah, mukhabarah)
10. Upah (ujrah)
11. Gugatan (syuf ’ah)
12. Sayembara (ji’alah)
13. Pembagian kekayaan bersama (qisamah)
14. Pemberian (hibah)
15. Pembebasan (ibra’), damai (shulhu)
16. Beberapa masalah mu’ashirah, seperti masalah bunga bank,
asuransi, kredit, dan masalah lainnnya.12
17. Pembagian hasil pertanian (musaqah)
18. Kerjasama dalam perdagangan (muzara’ah)
19. Pembelian barang lewat pemesanan (salam)
20. Kerjasama dengan pembari modal (mudlarabah)
21. Pinjaman barang (‘ariyah)
22. Sewa menyewa (ijarah)
23. Penitipan barang (wadi’ah)
12
Ibid 18
13
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial, hal. 75
1. Perdagangan Halal:
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Faizin,Moh., http://mohfaizinitueachiko.blogspot.com/2012
/ 05 / memahami-fungsi-dan-kegunaan.html.