Pemateri:
Titis Ratnawulandari,S.Pd.
Kisi No 7 - 17
1
7. Teori belajar Ausubel 13. Profil Pelajar Indonesia
8. Teori belajar Gagne 14. Teori Belajar Gagne
9. Teori belajar Piaget
2
15 Learning Objective
10. Karakteristik murid ABK 16. IEP & Prinsip differentiated learning
3
1 7. Teori belajar Ausubel
Teori belajar Ausubel adalah suatu proses di mana siswa dapat menghubungkan
informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya agar pembelajaran menjadi
bermakna. Sehingga dengan belajar bermakna informasi (pengetahuan) yang diperoleh
mempunyai daya tahan yang lebih lama.
Langkah penerapan Teori Ausubel :
1. Guru perlu menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu sebelum menyusun
2 materi.
2. Guru mengidentifikasi setiap karakter siswa dan menyesuaikan materi serta bahan
ajar dengan kebutuhan peserta didik.
3. Memilih materi dengan menyesuaikannya terhadap identifikasi yang dilakukan
sebelumnya dan membentuknya menjadi konsep inti.
4. Menentukan topik secara keseluruhan dan menyampaikan kepada peserta didik
mengenai seluruh materi yang akan dipelajari nanti. Hal ini diperlukan agar peserta
didik siap secara mental dan tidak kaget.
3
5. Menjelaskan materi sesuai konsep inti dan mengaitkannya dengan kehidupan di
sekitar kita.
1 8. Teori belajar Gagne
- Teori Gagne Key Word :
PENGALAMAN
2 -
pembagian tipe hasil belajar
https://cendikia.kemenag.g
o.id/storage/uploads/file_p
ath/file_04-08-
2023_64cc912a55266.pdf
3
1 9. Teori belajar Piaget
✓ Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan
berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan
hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau
membangun mental
2
✓ Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget
Tahap sensorimotor (Usia 18-24 bulan)
Tahap praoperasional (Usia 2-7 Tahun) 04
Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
3
1 10. Karakteristik murid ABK
A. Tuna netra yaitu anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya berupa kebuta
menyeluruh atau sebagian. Karakteristik : a) Tidak mampu melihat b) Tidak mam
mengenali orang pada jaraak 6 m c) Sering meraba-raba/ tersandung saat berjalan
Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya e) Mata bergoyang terus
2 B. Tunarungu yaitu anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarann
Karakteristk : a) Ketergantungan terhadap instruksi saat di kelas b) Hambatan dalam baha
dan bicara c) Memiliki kemampuan akademik yang rendah, khususnya dalam membaca
Tidak mampu mendengar e) Ucapan kata tidak jelas
- file:///C:/Users/TITIS%20RATNA/Downloads/karakteristik-anak-berkebutuhan-
3
khusus_compress.pdf
1 11. Tahapan perkembangan berdasarkan usia dan karakteristik khas
masing-masing tahap
📍Piaget = 4 Tahapan
1. Sensori Motor (0–2 Tahun) mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordin
pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh)
2. Praoperasional (2–7 Tahun) anak memiliki kecenderungan untuk meniru cara seseorang da
2
berbicara dan berperilaku. belum bisa menggunakan logika maupun mengubah, menggabungkan,
memisahkan pikiran atau idenya
3. Operasional Konkret (7–11 Tahun) perkembangan kemampuan pemikiran logika, namun hanya un
objek fisik. Salah satu contoh perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret adalah a
dapat memahami bahwa air bisa membeku dan mencair,
4. Operasional Formal (11–15 Tahun) kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan log
3
untuk menyelesaikan masalah, dan belajar merencanakan sesuatu. memungkinkan anak untuk m
memeriksa, menilai, dan mengevaluasi pikiran atau tindakannya sendiri.
1 12. Taksonomi Bloom
2 -
Pahami misal defini dari...
📍C3 PeneRApan
Menyusun membuat sesuatu
3
13. Profil Pelajar Indonesia
1
- Profil Pelajar Pancasila adalah kumpulan karakter dan kompetensi yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila
- Ada enam ciri yang menjadi dimensi atau kompetensi profil pelajar Pancasila, yaitu
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; Ada lima elemen
kunci Akhlak beragama; Akhlak pribadi; Akhlak kepada manusia; Akhlak kepada alam;
Akhlak bernegara.
2
2. Berkebhinekaan global; Elemen dan kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan
menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.
3. Bergotong royong; Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian,
dan berbagi.
4. Mandiri; Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis; Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran
- https://cendikia.kemenag.
go.id/storage/uploads/file
_path/file_04-08-
2023_64cc912a55266.pdf
3
1 15 Learning Objective / Tujuan Pembelajaran
2 -
(Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Setelah melakukan percobaan membuka jarring-jaring kubus, peserta didik
dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dengan tepat.”
A = peserta didik
B = menentukan rumus luas permukaan kubus
3
C= Setelah melakukan percobaan membuka jarring-jaring kubus
D= dengan tepat.”
-
1 16. Individualized Education Program (IEP) & Prinsip differentiated learning
2 disusun atas kerja sama pihak sekolah, orang tua, dan anak itu sendiri,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dan pencapaian kemampuan ABK.
➢ Proses melaksanakan program pendidikan individualisasi meliputi tujuh
langkah, yaitu: (1) referral; (2) assesmen; (3) identifikasi; (4) analysis of
services; (5) placement; (6) instructional decision making; dan (7)
evaluasi program
3 https://core.ac.uk/download/pdf/228601513.pdf
1 16. Individualized Education Program (IEP) & Prinsip differentiated learning
2 4. Adanya kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas
dan guru bidang studi.
5. Guru dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk
mewujudkan hasil belajar yang diharapkan.
6. Penggunaan waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil
belajar siswa.
7. Strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat
2 -
hasil belajar siswa.
Kedua, model komunikasi Lasswell tidak melibatkan umpan balik atau feedback
sehingga bersifat komunikasi satu arah dari guru kepada siswa. Gaya komunikasi ini
dalam pembelajaran kurang dapat diterima karena akan menyebabkan siswa pasif dan
kurang membangkitkan daya kritis siswa. Akibatnya hasil belajar dan pembelajaran
3
kurang maksimal.
- https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Modul%20Bahan%20Belajar%20-
%20Pedagogi%20-%202021%20-%20P5.pdf