Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahirnya koperasi di Indonesia dilatarbelakangi oleh pertentangan
individualisme dan kapitalisme secara fundamental. Pada Tahun 1908
Budi Utomo berpendapat untuk dibentuknya sebuah koperasi guna
keperluan rumah tangga. Pada tanggal 12 Juli 1947 telah di laksanakan
kongres kopersi pertama di Tasikmalaya, dimana pada kongres terebut
juga dibentuk Sentra Organisasi Koperasi Rayat Indonesia (SOKRI).
Sehingga momen ini juga menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari
Koperasi Nasional.
Koperasi di Indonesia mulanya dipelopori oleh R.A. Wiriatmaja
tahun 1896 di Purwokerto. Koperasi tersebut diberi nama Bank
Penolong dan Tabungan yang didirikan atas dasar untuk menolong
masyarakat yang terlilit hutang pada rentenir. Koperasi ini bergerak
dalam bidang pertanian dengan meniru konsep koperasi yang ada di
Jerman. Akibat adanya perkembangan koperasi tersebut, maka
organisasi Budi Utomo dan Sarikat Islam juga mengembangkan
koperasi namun gagal karena adanya berbagai aturan yang
menyulitkan pergerakan koperasi. Pada saat penjajahan Jepang,
koperasi di Indonesia terus bergerak walau mengalami pasang surut.
Fungsi koperasi pada masa itu hanya untuk membuat rakyat Indonesia
menjadi lebih sengsara. Namun, pada tahun 1967, pemerintah
Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menertibkan
pengorganisasian koperasi agar menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Koperasi secara umum!
2. Apa yang dimkasud dengan Landasan Koperasi Indonesia
3. Sebutkan Fungsi Koperasi Indonesia!
4. Sebutkan Azaz dan Sendi dasar Dasar Koperasi!
5. Jelaskan Arti Penting Ekonomi Koperasi!
6. Apa saja Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tujuan kelompok dan memberi penjelasan kepada pembaca mengenai
Konsep dasar ekonomi Koperasi dan UKM
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas,dapat ditarik beberapa kesimpulkan,yaitu :
1. Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era
pionir, era tradisionalis, dan era awal modernis
2. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:
- Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal
asalan
- Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
- Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual
- Bekerja untuk hasil yang maksimal
- Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-
tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para karyawan itu
sendiri dan perusahaan.
3. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata
terutama konsep efektif dan efisien.
4. Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu
memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari
alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
5. Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini
adalah Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya
dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran
ini tidak memandang kebutuhan sosial karyawan.
B. Saran
Sebaiknya teory manajemen ilmiah ini dikaji ulang karena di
dalam teory manajemen ilmiah ini masih ada kekurangan yang sangat
mendasar yang ada hubungannya dengan manusia terutama dalam hal
memandang kebutuhan social karyawan. Selain itu di dalam teory
manajemen ilmiah peningkatan produksi tidak di sesuaikan dengan gaji
karyawan bahkan pemberhentian karyawan pun terjadi.

Anda mungkin juga menyukai