Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adiatma

Kelas : Kesehatan Lingkungan Dan Kesehatan Kerja Lanjut S2 Kesmas


D

REVIEW JURNAL 1
A Global Analysis of Coral Bleaching Patterns in Association with Mangrove
Judul Environments under Global Warming
Analisis Global Pola Pemutihan Karang yang Berhubungan dengan Lingkungan
Mangrove Akibat Pemanasan Global
Jurnal ECOGRAPHY
Vol. & Hal. 2023: ISSU 6
Tahun 2023
Penulis Jack V. Johnson, Jaimie T. A. Dick, Daniel Pincheira-Donoso

Tanggal 21 FEBRUARI 2023


Reviewer ADIATMA (K012231032)
Tgl Review 25 Maret 2023
Abstrak Latar Belakang : Gelombang panas laut yang disebabkan oleh pemanasan global
secara progresif merusak terumbu karang di seluruh dunia melalui proses pemutihan
karang - pengusiran simbion fotosintesis. Namun, pemutihan karang tidak homogen
secara spasial, tetapi bervariasi di seluruh gradien lingkungan yang berhubungan
dengan kondisi lokal dan komposisi taksonomi. Bukti yang muncul menunjukkan
bahwa habitat bakau adalah "lingkungan mikro" yang berulang untuk karang
terumbu, menyediakan layanan biogeokimia utama yang diyakini memengaruhi
ketahanan mereka, dan menampung taksa karang yang toleran. Hubungan yang erat
antara terumbu karang dan bakau ini telah memunculkan hipotesis bahwa tingkat
pemutihan karang berkurang dengan kedekatan karang pembentuk terumbu dengan
bakau. Di sini, kami menyajikan tes skala global pertama yang membahas hipotesis
ini. Dengan menggunakan pemodelan efek campuran linier umum Bayesian, kami
menunjukkan bahwa pemutihan karang cenderung meningkat di bawah tekanan
panas yang lebih tinggi ketika karang lebih jauh dari hutan bakau. Ketika
membandingkan efek bersyarat, karang yang paling jauh dari bakau juga
menunjukkan tingkat pemutihan tertinggi, yang menunjukkan fenomena
berkurangnya pemutihan karang yang berada lebih dekat dengan bakau di bawah
tekanan termal. Pendorong pola ini mungkin banyak, tetapi kemungkinan besar
termasuk keberadaan spesies karang yang toleran yang diketahui berasosiasi dengan
bakau.
Kesimpulan: temuan peneliti menambah pentingnya mangrove yang terus
berkembang untuk lingkungan terumbu karang dekat pantai, dan menunjukkan
manfaat yang berpotensi penting bagi terumbu karang yang terkait dengan mangrove
pada masa Antroposen.
Kata Kunci: Antroposen, perubahan iklim, terumbu karang, multi-stresor,
resistensi, skleraktinia

Pendahuluan Terumbu karang terus berkurang secara global, terutama didorong oleh
pemanasan air laut (Hughes et al. 2017a, 2018a,b). Suhu air dan gelombang
panas laut (Oliver et al. 2018) mendorong respons fisiologis pemutihan
karang, di mana endosimbion fotosintetik dikeluarkan oleh inang cnidarian
(Warner et al. 1999, Fitt et al. 2001, Douglas 2003). Dampak ini semakin
mengancam jasa ekosistem utama yang disediakan oleh terumbu karang, yang
menjadi tuan rumah ~ 25% keanekaragaman hayati laut dan mendukung mata
pencaharian lebih dari setengah miliar orang (Moberg dan Folke 1999,
Woodhead et al. 2019).
Selama dekade terkhir penelitian mengungkapkan keuntungan yang
ditawarkan bagi karang yang berasosiasi dengan bakau. Diantaranya seperti
bahwa bakau 1) dapat menyangga karang dari pemanasan global (Yates et al. 2014),
2) karang prakondisi untuk pemanasan iklim (Camp et al. 2019), dan 3) memilih
taksa karang yang toleran (toleran terhadap berbagai pemicu) (Burt et al. 2020),
kami berhipotesis bahwa pemutihan karang dapat dimitigasi untuk karang yang
berasosiasi dengan bakau selama gelombang panas laut. Di sini, dengan
menggunakan pemodelan Bayesian, kami menerapkan analisis skala global pertama
yang membahas hipotesis ini.

Metode Metode pada penelitian ini menggunakan analisis statistik


penelitian
Hasil Temuan kami menunjukkan bahwa terumbu karang yang lebih jauh dari hutan bakau
mengalami tingkat pemutihan yang lebih tinggi di bawah tekanan panas berdasarkan
penelitian CI 80 dan 95% (Gbr.2). Peningkatan tekanan termal yang dikuantifikasi sebagai
DHW diidentifikasi sebagai prediktor terkuat pemutihan, sedangkan kedalaman dan
kekeruhan tidak menunjukkan pengaruh terhadap pemutihan berdasarkan CI 95%
(Gbr. 2). Jarak dari bakau juga meningkatkan pemutihan di bawah kondisi ambien
berdasarkan CI 80%, tetapi hubungan ini menjadi lebih lemah pada CI 95% (Gbr. 2).
Kesimpulan

Kelebihan 1.

Kekurangan 1.

Anda mungkin juga menyukai