Anda di halaman 1dari 29

Resume Modul 4

dan 5
PDGK4301
Oleh : Aviv Putri Utami (858940497)
Cara memeriksa
hasil tes uraian
yang baik harus
memperhatikan a. Untuk menjaga ketepatan b. Sebelum memulai
cara-cara berikut, hasil pemeriksaan memeriksa jawaban siswa,
yakni: (reliabilitas), sebaiknya setiap kedua pemeriksa harus
lembar jawaban siswa duduk bersama
minimal diperiksa oleh dua
orang pemeriksa yaitu
menyamakan persepsi untuk
pemeriksa 1 dan pemeriksa 2 mencari kesepakatan-
kesepakatan tentang
bagaimana cara memeriksa
jawaban siswa.

2
A MEMERIKSA DAN MENGOLAH HASIL TES

Memeriksa Hasil Tes Objektif

▹ Salah satu keuntungan tes objektif adalah hasil tes dapat diperiksa secara cepat
dan tepat serta mempunyai ketetapan hasil yang tinggi.
▹ Cara pemeriksaan yang sering dilakukan adalah cara manual, yaitu dengan
menggunakan master lembar jawaban yang sama persis dengan lembar kerja
siswa.
▹ Cara selanjutnya jika siswanya banyak, maka pemeriksaan dapat digunakan
dengan menggunakan komputer, yakni dengan cara men scan lembar jawaban
siswa.

3
▹ 2. Memeriksa Hasil Tes Uraian
▹ Ada lima faktor yang menjadi permasalahan ketika memeriksa hasil tes
uraian yaitu:
▹ a. Ketidaktepatan pemeriksaan dalam pemberian score,
▹ b. Adanya hallo effect,
▹ c. Carry over effect,
▹ d. Order effect,
▹ e. Adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa.

4
MODUL 4
PENGUMPULAN
DAN Kegiatan Belajar 1 :
Mengumpulkan dan Mengolah Dalam menilai hasil belajar siswa, guru
PENGOLAHAN Informasi Hasil Belajar hendaknya memperhatikan berbagai
INFORMASI pernyataan berikut:
HASIL BELAJAR Tujuan Penilaian adalah untuk 1. Apakah metode dan prosedur
mengetahui apakah kompetensi penilaiannya yang dibuat cukup valid
dasar yang telah ditetapkan sudah untuk mengukur hal-hal yang telah
dapat dicapai oleh siswa atau dipelajari siswa?
belum. 2. Apakah hasil penilaian dapat diberi
Kisi-kisi pengukuran tersebut skor secara adil dan menyeluruh?
antara lain berisi : 3. Apakah hasil penilaian dapat
Aspek yang akan diukur menggambarkan hasil belajar siswa
Jenis alat ukur yang digunakan secara tepat?
Teknik atau cara pengukurannya 4. Apakah penilaian yang dilakukuan
Cara penskoran serta sudah mencakup aspek penting dalam
pengolahannya pembelajaran?

5
B.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI
HASIL BELAJAR DARI UNJUK KERJA SISWA
Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk kerja siswa
dikumpulkan dari tugas-tugas yang dikerjakan siswa, baik yang
berupa unjuk kerja yang langsung diamati guru, pembuatan
laporan, pengumpulan hasil karya, pengumpulan portofolio dan
lain sebagainya.

6
2
Kegiatan Belajar 2 :
Pendekatan dalam
Pemberian Nilai
A. Pengorganisasian Informasi Hasil Belajar Siswa

7

Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya
masih berupa skor mentah (raw score) yang berupa data terserak
(belum tertata). Data hasil belajar siswa tersebut perlu ditata agar
lebih mudah dipahami. Seanjutnya data tersebut diolah dan
diinterpretasikan untuk kemudian diambil keputusan tentang
bagaimana pencapaian hasil belajar siswa.

8
B.
PENDEKATAN
DALAM 1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
PENILAIAN Pendekatan penilaian acuan normal adalah suatu
endekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa
dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa
dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
kelompoknya.
▹ Harga rata-rata (means)
▹ Simpangan baku (SB)
▹ Penggunaan kurva normal

9
B.
PENDEKATAN
DALAM 2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
PENILAIAN ▹ Jika dalam pendekatan Penilaian Acuan Normal
(PAN) keberhasilan setiap anak dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh kelompoknya, maka
dalam PAK keberhasilan setiap anak tidak
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
kelompoknya tetapi keberhasilan setiap anak akan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.

10
B.
PENDEKATAN
3. Penilaian
DALAM
Pengertian penilaian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
PENILAIAN memperoleh informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan
menggunakan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan.
Prinsip-prinsip penilaian antara lain:
▹ Berorientasi pada pencapaian kompetensi
▹ Valid
▹ Menyeluruh
▹ Adil dan objektif
▹ Berkesinambungan
▹ Menyeluruh
▹ Bermakna

11
4. Penyajian Hasil Penilaian

Bentuk penilaian yang dilakukan guru, antara lain:
▹ Penilaian dengan menggunakan angka. Rentang angka yang digunakan berupa 1 – 10
atau 1 – 100.
▹ Penilaian dengan kategori. misalnya Baik, Cukup, dan Kurang.
▹ Penilaian dengan ;uraian atau narasi. Dalam hal ini penilaian hasil belajar siswa disajikan
dalam bentuk uraian atau narasi, misalnya siswa belum dapat membaca lancar lancar
dsb.
▹ Penilaian kombinasi. Dalam penilaian ini hasil belajar siswa diberikan dalam bentuk
kombinasi penilaian baik berupa penilaian angka, kategori dan narasi.

12
5.
Proses Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentu tingkat keberhasilan siswa
Pemberian dalam pencapaian kompetensi diperlukan alat ukur dan jenis tagian sebagai berikut:

Nilai ▹ Kuis : Menyakan hal-hal prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat.
▹ Pertanyaan lisan di kelas: Mengungkap penguasaan konsep, prinsip, atau teori saat
proses pembelajaran berlangsung.
▹ Ulangan harian : Mengungkap pemahaman atau keterampilan siswa terhadap apa yang
telah diajarkan oleh guru.
▹ Tugas individu atau kelompok: Menilai kemampuan siswa dalam menerapkan berbagai
konsep, prinsip, atau teori serta melatih kerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas
▹ Ulangan semester: Mengukur pencapaian kompetemsin siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran selama satu semester.
▹ Laporan tuas atau laporan kerja: Mengungkap kemampuan siswa dalam menbuat
laporan dari tugas atau kerja praktek yang diberikan.
▹ Ujian praktek; Mengungkap keterampilan siswa dalam melakukan sesuatu.

13
Modul 5

KUALITAS ALAT UKUR


(INSTRUMEN)
14
KB 1
Validitas dan ▹
Untuk mengukur sesuatu kita Terdapat dua masalah pokok yang
Reliabilitas harus dapat memilih alat ukur harus diperhatikan dalam menyusun
Hasil yang sesuai agar kita dapat alat ukur hasil belajar yang baik yaitu
Pengukuran memperoleh hasil pengukuran
masalah yang berhubungan
dengan ketepatan hasil pengukuran
yang tepat. dan ketetapan hasil pengukuran.
Jika alat ukur yang anda ▹ Masalah yang berhubungan dengan
gunakan tidak anda persiapkan ketepatan hasil pengukuran inilah
dengan cermat maka skor yang dikenal dengan istilah validitas
yang anda peroleh tidak dapat sedangkan maslah – masalah yang
menggambarkan dengan tepat berhubungan dengan ketetapan hasil
pengukuran dikenal dengan istilah
tingkat kemampuan siswa. reliabilitas.

15
A. Alat ukur yang baik Pengertian validitas mengacu
Tinggi rendahnya
VALIDITAS adalah alat ukur yang pada ketepatan interpretasi
validitas isi dapat
dapat dengan tepat yang dibuat dari hasil
mengukur apa yang pengukuran atau evaluasi ( ditetapkan
ingin diukur. Gronlund dan Linn, 1990). berdasarkan analisis
Secara umum validitas ada rasional atau
Demikian juga jika tiga jenis : pertimbangan ahli
kita ingin mengukur ▹ Validitas isi ( concent terhadap isi tes
hasil belajar siswa validity ). tersebut.Hal ini
maka kita juga dituntut ▹ Validitas konstrak ( merupakan tuntutan
untuk menggunakan construct validity ). yang harus dipenuhi
alat ukur ( dalam hal ▹ Validitas yang dikaitkan oleh tes hasil
ini tes ) yang dapat dengan kriteria tertentu ( belajar.
dengan tepat mengukur criterion related validity
hasil belajar yang kita ).
harapkan.

16
Validitas konstrak mengacu pada sejauh
mana alat ukur tersebut dapat Jika suatu tes dimaksudkan untuk
mengungkap keseluruhan konstrak yang memprediksi keberhasilan
digunakan sebagai dasar dalam seseorang di masa yang akan
penyusunan tes tersebut.Yang dimaksud datang atau dimaksudkan untuk
dengan konstrak disini adalah konsep mengetahui kesesuaian anatar
hipotesis (hipotetical concept) yang pengetahuan dengan keterampilan
digunakan sebagai dasar dalam yang dimiliki maka alat ukur yang
penyusunan alat ukur.Validitas konstrak digunakan harus
ini banyak digunakan terutama dalam mempunyai criterion related
pengukuran – pengukuran psikologi validity yang tinggi.
seperti pengukuran sikap, minat, tingkah
laku dan sebagainya..

17
B.
Reliabilitas Pengertian reliabilitas
mengacu pada ketetapan hasil Hasil pengukuran dikatakan
yang diperoleh dari suatu mempunyai reliabilitas yang
Pengukuran ( Grondlund dan tinggi jika hasil pengukuran
Linn, 1990 ). Salah satu cara pertama hampir sama dengan
untuk mengetahui ketetapan hasil pengukuran kedua. Dan
atau reliabilitas suatu sebaliknya hasil pengukuran
pengukuran, dapat diperoleh dikatakan mempunyai reliabilitas
dengan cara melakukan yang rendah jika hasil
pengukuran dua kali. pengukuran pertama jauh berbeda
dengan hasil pengukuran kedua.

18
• Konsep reliabilitas dalam arti equivalent tes dimaksudkan untuk
mengetahui apakah dua set tes yang digunakan paralel atau tidak.
• konsep reliabilitas dalam arti konsistensi internal dimaksudkan untuk
mengetahui apakah kumpulan butir soal yang ada dalam satu set tes
tersebut mengukur dimensi hasil belajar yang sama atau tidak.
• Konsep reliabilitas dalam arti konsistensi dapat dihitung menggunakan
formula Kuder-Richardson (KR-20 atau KR-21). Jika hasil korelasinya
tinggi, hal ni menunjukan bahwa antara butir soal dalam satu set tes
tersebut adalah konsisten dengan yang lain.

19
C.
Hubungan
antara
validitas dan tingginya
reliabilitas yang
reliabilitas Ketepatan hasil alat ukur yang dihasilkan oleh
pengukuran (validitas) mempunyai suatu alat ukur jika
sangat diperlukan reliabilitas tinggi tidak dibarengi
untuk memperoleh alat belum tentu secara dengan tingginya
ukur yang dapat otomatis validitas dapat
memberikan hasil mempunyai memberikan
pengukuran yang tepat validitas yang informasi yang
(valid). tinggi. salah tentang apa
yang ingin kita
ukur.

20
D. Meningkatkan Reliabilitas Tes
Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir kedalam tes
tersebut. Penambahan butir soal pada tes akan meningkatkan reliabilitas jika butir soal yang
ditambahkan adalah butir soal yang homogen dengan butir soal – soal yang ada.

21
Kegiatan Belajar 2

ANALISIS DAN PERBAIKAN


INSTRUMEN

22
A.
ANALISIS Menurut Nitko
Arti penting
BUTIR SOAL (1983), analisis
penggunaan analisis
2. Sebagai umpan balik bagi siswa
butir soal untuk mengetahui kemampuan
butir soal adalah
menggambarkan mereka dalam menguasai suatu
sebagai berikut :
suatu proses materi.
1. Untuk mengetahui
pengambilan data 3. Sebagai umpan balik bagi guru
apakah butir soal –
dan penggunaan untuk mengetahui kesulitan –
butir soal yang
informasi tentang kesulitan yang dialami siswa dalam
disusun sudah
tiap - tiap butir memahami suatu materi.
berfungsi sesuai
soal terutama 4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
dengan apa yang
tentang respon 5. Untuk memperbaiki kemapuan kita
dikehendaki oleh
siswa terhadap dalam menulis soal.
penyusun soal.
setiap butir soal.

23
Untuk menentukan
apakah soal – soal yang
kita susun telah
berfungsi sebagaimana
a. Apakah soal – soal b. Apakah tingkat c. Apakah soal
seharusnya maka kita
harus memperhatikan yang disusun sudah kesukaran sudah kita tersebut sudah mampu
hal – hal sebagai berikut sesuai untuk mengukur perhatikan ? membedakan antara
: perubahan tingkah laku siswa yang pandai
seperti telah dirumuskan dengan siswa yang
dalam tujuan
kurang pandai ?
instruksional khusus ?.

d. Apakah kunci soal e. Jika menggunakan f. Apakah soal tersebut


yang kita buat sudah tes pilihan berganda, dapat ditafsirkan
benar sesuai dengan apakah pengecoh yang ganda atau tidak ?.
maksud soal? kita pilih sudah
berfungsi dengan baik
?

24
B. KAPAN ANALISIS BUTIR SOAL DILAKUKAN ?
1) Tingkat kesukaran butir soal
Besarnya tingkat kesukaran butir soal, dapat dihitung dengan memperhatikan proporsi
peserta tes yang menjawab benar terhadap setiap butir soal.

2) Daya beda
Daya beda butir soal memiliki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat
membedakan kemampuan individu peserta tes.

25
C.
Menganalisis
Tes Uraian Cara menganalisis tes uraian menurut Whitney dan
Sabers (Mehrens dan Lehmann, 1984) adalah :
(1)Tentukan jumlah siswa yang termasuk kelompok atas
(25%) dan kelompok bawah (25%),
(2)Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor
kelompok bawah, dan (3) hitung tingkat kesukaran
dan daya beda setiap butir soal

26
D.
Memperbaiki
Butir Soal Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir
soal antara lain :
a) Perhatikan tingkat kesukaran soal. Butir soal dianggap baik
jika mempunyai tingkat kesukaran (P) antara 0,25 sampai
dengan 0,75 atau mendekati angka tersebut,
b) Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika
kunci atau jawabannya dianggap benar mempunyai beda
positif tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda negatif.

27
E.
Prosedur memperbaiki instrument non-tes sama dengan prosedur
Memperbaiki memperbaiki tes. Penyempurnaan butir yang lemah dapat
Non-Tes dilaksanakan dengan memperbaiki butir yang kurang baik atau
mengganti butir yang lama dengan butir yang baru. Penyebab
butir soal kurang baik, antara lain:
▹ Penggunaan Bahasa Kurang Komunikatif,
▹ Kalimat Dapat Ditafsirkan Ambiguous (Dapat Ditafsirkan
Ganda),
▹ Pertanyaan / Pernyataan Yang Dibuat Menyimpang Dari
Indikator,
▹ Pertanyaan / pernyataan tidak mengukur tarif (sifat) yang
akan diukur.

28
*
Thank You For
Attention
Semoga Bermanfaat dan Menambah
Pengetahuan Kita Semua

Anda mungkin juga menyukai