MANUSIA

MULTIKULTURAL

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 Our grup 3
1.MUHAMMAD RAIHAN (2311604087)
2.MUHAMMAD REFCO REFLYANI (2311604113)
3.FARROS MIRZA SETYA (2311604114)
4.REZKY AULIA PUTRI (2311604116)
5.DEWI NURFAIZAH HARYANTO (2311604117)
6.ASYA QOBLIANINGTYAS (2311604124)
7.ALIYA MAGFIRRA (2311604127)
8.WAHYUNI SESDA PUTRI (2311604130)
9.DEA UTARI CHAIR (2311604137)
10.DHIYAA NAJWA AQILLA (2311604145)

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 MATERI YANG AKAN DIBAHAS

1. PENDAHULUAN
2. MANUSIA DAN AGAMA-AGAMA
3. MANUSIA DAN BUDAYA
4. MANUSIA DAN DISABILITAS
5. KESIMPULAN

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 PENDAHULUAN

BANGSA INDONESIA MERUPAKAN BANGSA YANG MULTIKULTURAL, YANG TERDIRI

ATAS BERBAGAI SUKU BANGSA, RAS, ADAT-ISTIADAT, BUDAYA, DAN AGAMA
YANG BERBEDA-BEDA.

KEANEKARAGAMAN TERSEBUT MERUPAKAN BENTUK KEKUASAN, KEAGUNGAN,

DAN KESEMPURNAAN CIPTAAN ALLAH SWT YANG HARUS DISYUKURI, KARENA
TIDAK SEMUA BANGSA DI DUNIA INI MEMPUNYAI KEKAYAAN SEPERTI YANG
DIMILIKI OLEH BANGSA INDONESIA.HANAFI DAN SOBIRIN (2002:32-33)
BERPENDAPAT BAHWA AJARAN ISLAM MENEMPATKAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK DAN SEBAGAI KHALIFAH PADA SAAT BERSAMAAN.

SALAH SATU CONTOH DARI MULTIKULTURAL INI, DIREFLEKSIKAN DALAM NOVEL

SASTRA INDONESIA KARYA HABIBURRAHMAN YANG BERUJUDUL “AYAT-AYAT
CINTA”.

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 MANUSIA DAN AGAMA-AGAMA

SETIAP MANUSIA DILAHIRKAN KE DUNIA DENGAN KEADAAN FITRAH. AGAMA

YANG MENYATU DALAM FITRAH PENCIPTAAN MANUSIA, TERWUJUD DALAM
BENTUK KETUNDUKAN, KERINDUAN IBADAH, SERTA SIFAT-SIFAT LUHUR.
KEBERADAAN AGAMA MENJADIKAN MANUSIA BERIMAN DAN MAMPU MENJALANKAN
SEMUA TANGGUNG JAWABNYA.

AL-QUR’AN SECARA EKSPLISIT MENJELASKAN “TASAMUH” YAITU KONSEP

TOLERANSI DENGAN SEGALA BATASAN-BATASANNYA. ISLAM MEWAJIBKAN PARA
PEMELUKNYA MEMBENTUK BATAS YANG TEGAS DALAM HAL AKIDAH DAN
KEPERCAYAAN, SAMBIL TETAP MELINDUNGI PRINSIP PENGHARGAAN TERHADAP
KEBERADAAN PARA PEMELUK AGAMA LAIN DAN MELINDUNGI HAK-HAK MEREKA
SEBAGAI PRIBADI DAN ANGGOTA MASYARAKAT.
PERWUJUDAN DARI SIKAP TOLERANSI INILAH YANG AKAN MENGHASILKAN
ADANYA UKHUWWAH INSANIYYAH, UKHUWWAH BASYARIYYAH DAN UKHUWAH
WATHANIYAH.

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 MANUSIA DAN BUDAYA

MANUSIA MERUPAKAN KHALIFATU FIL AL-ARDH (PEMIMPIN DI BUMI). IA DICIPTAKAN

UNTUK HIDUP SALING BERDAMPINGAN DIATAS PERBEDAAN. TOLERANSI BERLAKU JUGA
DALAM KEHIDUPAN BERBUDAYA. KEANEKARAGAMAN BUDAYA ADALAH KEKAYAAN DAN
KEINDAHAN BANGSA. TOLERANSI DALAM ISLAM MENGAJARKAN UNTUK MENJAGA NILAI-
NILAI KEMANUSIAAN
DENGAN CAKUPAN PENGETAHUAN KEPERCAYAAN, KESENIAN, MORAL, HUKUM, ADAT
ISTIADAT DAN LAINNYA YANG ADA PADA BUDAYA MASING-MASING. APABILA DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT TIDAK ADA SIKAP TOLERAN, MAKA DAPAT MENIMBULKAN
KESALAHPAHAMAN ANTARBUDAYA YANG DAPAT MENIMBULKAN PERSELISIHAN. ISLAM
MENGAJARKAN MANUSIA UNTUK MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN ORANG LAIN.

NABI SAW (BELIAUBERSABDA): "PARAPENYAYANG AKAN DISAYANGIOLEH AR-RAHMAN

(ALLAH).SAYANGILAH PENDUDUK DI BUMI, MAKAKALIAN AKAN DISAYANGIOLEH SIAPA
SAJAYANG ADA DI LANGIT” (HR. ABU DAWUD).

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 MANUSIA DAN DISABILITAS
DI ANTARA MANUSIA ADA YANG DICIPTAKAN ALLAH SWT DALAM KEADAAN YANG BERBEDA, BAIK
FISIK MAUPUN NONFISIKNYA, YANG KEMUDIAN DISEBUT DENGAN PENYANDANG
DISABILITAS.PENYANDANG DISABILITAS ADALAH BEBERAPA ISTILAH YANG DILABELKAN KEPADA
INDIVIDU YANG MEMILIKI KONDISI DAN KEMAMPUAN BERBEDA DENGAN INDIVIDU NORMAL,
TERUTAMA PADA KEMAMPUAN FISIK.
AL-QUR’AN MEMANDANG PENYANDANG DISABILITAS SAMA DENGAN INDIVIDU NORMAL LAINNYA,
MAKA HENDAKNYA KITA SEBAGAI SESAMA MANUSIA BERSIKAP TIDAK BERSIKAP DISKRIMINASI
TEHADAP KAUM TERSEBUT. DALAM BENTUK PENGHAMBAMBAAN KEPADA ALLAH, KITA TIDAK
DILIHAT DARI BENTUK FISIK, MELAINKAN KEIMANAN DALAM HATI MASING-MASING. ALLAH PUN
MENYEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN BAHWA MANUSIA DICIPTAKAN DALAM KEADAAN YANG
SEMPURNA DAN SEBAIK-BAIKNYA.
YANG PERTAMA MENGAJUKAN PERTANYAAN TENTANG PERBEDAAN PENCIPTAAN MANUSIA ADALAH
NABI ADAM AS, IBNU ABI HATIM KETIKA MENAFSIRI AYAT AL-A’RAF/7:172 BAHWA KETIKA ALLAH
MENUNJUKKAN KEPADA ADAM PENAMPAKAN KETURUNANNYA DAN IA MENEMUKAN PERBEDAAN
YANG LUAR BIASA DI ANTARA MEREKA; KAYA DAN MISKIN, KUAT DAN LEMAH DAN DISABILITAS
DALAM BENTUK NETRA, RUNGU, ATAU PENYAKIT SEMACAM KUSTA MAKA ADAM BERTANYA
KEPADA ALLAH, “MENGAPA TUHAN MEMBUAT MEREKA BERBEDA, MENGAPA MEREKA TIDAK
DICIPTAKAN DALAM KEADAAN YANG SAMA?” ALLAH MENJAWAB, “AGAR MEREKA DAPAT
BERSYUKUR KEPADA-KU”.

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 Q & A q a n d a

SESUAI MATERI YA!

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

 KESIMPULAN

AGAMA MEMAINKAN PERAN SENTRAL DALAM MEMBENTUK KEYAKINAN, MORALITAS, DAN

PANDANGAN DUNIA MANUSIA. KEYAKINAN DALAM BERAGAMA SANGAT BERAGAM, DAN
PENGHORMATAN TERHADAP KEBERAGAMAN KEYAKINAN AGAMA ADALAH PONDASI UNTUK
PERDAMAIAN SERTA HARMONI GLOBAL. TOLERANSI TERHADAP PANDANGAN DUNIA DAN
KEYAKINAN ORANG LAIN ADALAH KUNCI DALAM MEMELIHARA KERAGAMAN BUDAYA DAN
AGAMA DI SELURUH DUNIA. MENGHORMATI MANUSIA DAN BUDAYA LAIN ADALAH PRINSIP
DASAR DALAM MENJAGA HARMONI. HAL INI JUGA BERLAKU BAGI PARA PENYANDANG
DISABILITAS YANG MEMILIKI HAK SEPERTI MANUSIA LAINNYA.
OLEH KARENA ITU, SEBAGAI MANUSIA MULTIKULTURAL KITA HARUS MEMAHAMI
PENTINGNYA MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG ADIL BAGI SEMUA INDIVIDU, TANPA
MEMANDANG LATAR BELAKANG BUDAYA, AGAMA, ATAU KONDISI FISIK.

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

TERIMAKASIH

D4 KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA