Buku Saku Arsiparis Ahli Pertama
Buku Saku Arsiparis Ahli Pertama
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya dalam setiap langkah serta kemudahan dalam
menyelesaikan Buku Saku Arsiparis Ahli Pertama/Pertama. Buku Saku Arsiparis ini
disusun berdasarkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas Jabatan Fungsional Arsiparis dan Peraturan
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016
tentang Standar Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional Arsiparis. Pedoman ini
dimaksudkan untuk menstandarkan kualitas hasil kerja Arsiparis.
Arsiparis sebagai jabatan fungsional yang mempunyai fungsi dan tugas, tanggung
jawab, dan kewenangan untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dinamis,
pengelolaan arsip statis, pembinaan kearsipan, dan pengolahan arsip dan penyajian
arsip menjadi informasi. Dalam melaksanakan kegiatan kearsipan, Arsiparis juga
memiliki tugas pokok dan tugas tambahan. Agar pelaksanaan kegiatan kearsipan
dapat terlaksana dengan optimal, diperlukan Buku Saku Arsiparis. Buku Saku ini
memuat peraturan-peraturan terkait Jabatan Fungsional Arsiparis, Uraian Tugas
Arsiparis, dan Standar Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional Arsiparis.
Dengan adanya buku saku ini diharapkan Arsiparis khususnya Arsiparis Ahli
Pertama/Pertama dapat melaksanakan kegiatan kearsipan di lingkungan pencipta
arsip sesuai tugas jenjang jabatannya berdasarkan Standar Kualitas Hasil Kerja
Pejabat Fungsional Arsiparis sehingga mencapai hasil yang optimal secara mandiri,
apabila mendapati kesulitan dalam pemahamannya dapat menghubungi Direktorat
SDM Kearsipan dan Sertifikasi dengan nomor HP. 0877-86392300 (Helpdesk) atau
email ke bina.arsiparis2@gmail.com.
Jakarta, September 2019
2
PERATURAN TERKAIT
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
3
DAFTAR ISTILAH
4
KEDUDUKAN HUKUM DAN KEWENANGAN
ARSIPARIS
5
b. menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggung jawabnya oleh pengguna
arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. melakukan penelusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan penugasan oleh
pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga kearsipan sesuai dengan
kewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip.
6
ARSIPARIS AHLI PERTAMA/PERTAMA
Sesuai ketentuan yang berlaku bahwa untuk menduduki Jabatan Kategori Keahlian
dalam jenjang Arsiparis Ahli Pertama/Pertama dapat ditempuh melalui beberapa
cara sebagai berikut:
1. Melalui formasi CPNS dengan kualifikasi pendidikan Minimal Sarjana (S1)
dan/atau Diploma IV (DIV) dengan pangkat/golongan ruang Penata Muda III/a;
2. Melalui Alih Jabatan dari Kategori Keterampilan ke Kategori Keahlian dalam
jenjang jabatan Arsiparis Ahli Pertama/Pertama pangkat Penata Muda, golongan
Ruang III/a;
3. Pengangkatan PNS melalui Penyesuaian (inpassing)
Menurut Pasal 69 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS menyatakan bahwa Jabatan Fungsional Ahli Pertama adalah jabatan
Profesional Tingkat Dasar. Jabatan Arsiparis Ahli Pertama/Pertama merupakan
Jabatan Profesional Tingkat Dasar yang memerlukan kompetensi atau keahlian dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Arsiparis Ahli Pertama/Pertama sebagai
Profesional Tingkat Dasar paling tidak memiliki kompetensi dan kemampuan:
1. Menguasai semua pekerjaan kearsipan yang menjadi tugas jabatan Arsiparis
Kategori Keterampilan; dan
2. Memahami secara keilmuan tentang penciptaan arsip, sistem kearsipan dinamis
dan sistem kearsipan statis.
7
URAIAN TUGAS ARSIPARIS AHLI
PERTAMA/PERTAMA
8
E. Melaksanakan tugas tambahan
a. Peran serta dalam kegiatan ilmiah bidang kearsipan
b. Menemukan dan melakukan pengembangan teknologi tepat guna di bidang
kearsipan
c. Menjadi anggota dalam tim penilai kinerja Jabatan Fungsional Arsiparis
d. Menjadi anggota dalam organisasi profesi Arsiparis baik nasional maupun
internasional
e. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang sederajat
f. Mengajar/melatih di bidang kearsipan
g. Menulis karya ilmiah di bidang kearsipan
h. Melakukan penyusunan dan penyiapan bahan materi penyuluhan, Bimbingan
Teknis, modul Pendidikan dan Pelatihan, dan sosialisasi
i. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok jabatannya
9
STANDAR KUALITAS HASIL KERJA
ARSIPARIS AHLI PERTAMA/PERTAMA
Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) adalah suatu patokan minimal kualitas hasil
(output) yang harus dicapai dalam satu pekerjaan yakni bentuk (format) satuan hasil
kerja yang harus dipenuhi dari setiap hasil kerja.
Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien,
efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta
penyusutan arsip. Pengelolaan arsip dinamis wajib dilakukan oleh pencipta arsip
yang meliputi:
a. Lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan
BUMD;
b. Perusahaan dan perguruan tinggi swasta yang kegiatannya dibiayai dengan
APBN, APBD, dan/atau bantuan luar negeri;
c. Pihak ketiga yang diberi pekerjaan berdasarkan perjanjian kerja dengan lembaga
negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN atau BUMD
sebagai pemberi kerja.
Pengelolaan arsip dinamis meliputi kegiatan:
a. Penciptaan arsip;
b. Penggunaan arsip;
c. Pemeliharaan arsip;
d. Penyusutan arsip.
10
1. Menyeleksi arsip inaktif yang akan dimusnahkan
KOMPONEN URAIAN
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun
belum dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun telaah/laporan
11
(proceding) belum didukung oleh daftar arsip usul musnah
dan/atau sebaliknya daftar arsip usul musnah tanpa disertai
laporan proceding.
Hasil kerja meskipun idukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu laporan tidak menjelaskan proses kerja
penyeleksian arsip dan/atau daftar arsip usul musnah tidak
ada uraian informasi yang jelas.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak
memenuhi standar kualitas.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
C. Hasil pelaksanaan
1. Tahapan penyeleksian
2. Hasil verifikasi
D. Rekomendasi
E. Penutup
12
2. Melaksanakan pemusnahan arsip
KOMPONEN URAIAN
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun
belum dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun dalam daftar
tidak dilengkapi dengan berita acara pemusnahan arsip.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu daftar tidak mencantumkan keterangan
nasib akhir musnah (kolom 6).
13
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak
memenuhi standar kualitas.
Nama : …………………………
Jabatan : ………………………... Selaku Ketua Tim Pemusnahan Arsip di
lingkungan …………………..
Ttd
(Nama) Saksi I : .…… ttd ……….
Saksi II: ……. ttd ………..
14
3. Melakukan penyeleksian arsip inaktif yang akan diserahkan
KOMPONEN URAIAN
1. Laporan Penyeleksian Arsip In Aktif yang akan Diusulkan
HASIL KERJA Serah Arsip Statis.
2. Daftar Arsip Statis yang Diusulkan Serah.
Kegiatan mengidentifikasi, menyeleksi, dan verifikasi berkas
arsip yang akan diusulkan serah arsip statis karena memiliki
nilai guna kesejarahan/kepentingan nasional oleh pencipta
arsip, baik secara langsung (tanpa JRA/JRD) maupun langsung
BATASAN (menggunakan JRA/JRD) sehingga menghasilkan suatu daftar
arsip inaktif usul serah untuk selanjutnya dimintakan
persetujuan/pertimbangan penyerahan arsip statis dari
Pimpinan Pencipta Arsip kepada Kepala ANRI atau Kepala
Lembaga Kearsipan sesuai kewenangannya.
1) Telah dibentuk Tim Penilai di lingkungan Pencipta Arsip;
2) Penilaian dan verifikasi arsip dilakukan secara langsung
(tanpa JRA/JRD) atau tidak langsung (menggunakan
KETENTUAN
JRA/JRD); dan
TEKNIS
3) Berkas arsip statis telah memenuhi retensi arsip untuk
diserahkan, memiliki nilai guna kesejarahan/kepentingan
nasional/sekunder.
NORMA
5 hari kerja/laporan (minimal 8 halaman beserta daftar)
WAKTU
Laporan dan Daftar Arsip Statis Usul Serah digunakan sebagai
bahan meminta persetujuan/pertimbangan ke Kepala ANRI
MANFAAT
atau Kepala Lembaga Kearsipan sesuai dengan
kewenangannya.
FORMAT Sekurang-kurangnya sesuai contoh.
1) Jumlah laporan dalam setahun sesuai SKP;
VOLUME 2) Laporan dan daftar dapat diusulkan minimal setiap tahun
oleh pencipta arsip.
1) Laporan/proceding penyeleksian arsip statis usul serah;
2) Fotokopi Daftar Arsip Statis Usul Serah yang telah
ditandatangani oleh Kepala Unit Kearsipan atau Ketua Tim
BUKTI KERJA Penilai; dan
3) SK Tim Penilai, kegiatan dilaksanakan oleh kelompok
(maksimal 3 orang) dalam jenjang jabatan yang sama.
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
15
Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, laporan (proceding)
75 belum didukung oleh daftar arsip statis usul serah dan/atau
sebaliknya daftar arsip statis usul serah tanpa disertai laporan
proceding.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu laporan tidak menjelaskan proses
penyeleksian arsip dan/atau daftar arsip statis usul serah tidak
mencantumkan nasib akhir arsip.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
C. Hasil pelaksanaan
1. Tahapan penyeleksian
2. Hasil verifikasi dan alasan pertimbangan
D. Rekomendasi
E. Penutup
Lampiran: Daftar Arsip Usul Serah
16
4. Melaksanakan penyerahan arsip statis
KOMPONEN URAIAN
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
17
Contoh Format: Daftar Arsip Statis yang Diserahkan
Nama Pencipta Arsip : …………………………
ttd ttd
(Nama) (Nama)
18
PENGELOLAAN ARSIP STATIS
Pengelolaan arsip statis adalah proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif,
dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan,
pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
19
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun masing-masing
laporan belum menyertakan data pendukung.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu Laporan tidak mendapatkan informasi
apapun terkait dengan materi arsip yang dikerjakan.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak
memenuhi standar kualitas.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
C. Hasil Pelaksanaan
1. Daftar inventaris arsip sebelum diolah
2. Daftar inventaris arsip setelah diolah
D. Penutup
KOMPONEN URAIAN
Daftar Arsip Statis yang di Preservasi (khusus rewashing arsip
HASIL KERJA microfilm/microfische dan laminasi arsip
peta/kearsitekturan).
Kegiatan mengidentifikasi dan memeriksa fisik arsip
microfilm/microfische dan arsip peta/kearsitekturan dalam
segala bentuk jenis media yang terindikasi dan mengalami
BATASAN kerusakan baik dalam keadaan normal ataupun karena darurat
bencana untuk dilakukan perbaikan/perawatan (restorasi)
melalui penyusunan daftar verifikasi arsip statis yang akan dan
telah di preservasi.
20
1) Preservasi dilakukan sebagai upaya tindakan preventif dan
kuratif terhadap semua bentuk media arsip statis;
2) Restorasi dilakukan sesuai dengan jenis media simpannya;
KETENTUAN
3) Pascapreservasi dilakukan penilaian (quality control) dan
TEKNIS
semua arsip dikembalikan ketempat penyimpanan semula;
dan
4) Daftar dikelompokkan sesuai media simpan
NORMA
15 menit/nomor, maksimal 20 nomor/hari.
WAKTU
MANFAAT Daftar dapat digunakan untuk tindakan quality control
terhadap khazanah arsip yang akan dan telah di preservasi.
FORMAT Sekurang-kurangnya sesuai contoh.
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
21
Contoh Format: Daftar Arsip Statis yang di Preservasi
NOMOR URAIAN KET.
NOMOR JENIS TINDAKAN
NO ITEM INFORMASI TANGGAL JUMLAH LOKASI
BERKAS ARSIP PRESERVASI
ARSIP ARSIP SIMPAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOMPONEN URAIAN
22
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
Lampiran:
1. Daftar hasil penelusuran arsip
2. Daftar arsip yang dicetak untuk materi naskah sumber
23
Contoh Format: Daftar Hasil Penelusuran Arsip
URAIAN ASAL
NOMOR KONTEKS
NO INFORMASI TANGGAL JUMLAH SUMBER
ARSIP INFORMASI
ARSIP ARSIP
1 2 3 4 5 6 7
Contoh Format: Daftar Arsip yang di Cetak untuk materi Naskah Sumber Arsip
KODE URAIAN ASAL
NOMOR
NO KLASIFIKASI INFORMASI TANGGAL JUMLAH SUMBER
ARSIP
ARSIP ARSIP ARSIP
1 2 3 4 5 6 7
KOMPONEN URAIAN
24
1) Katalog/Display unjuk citra telah mendapat persetujuan dari
pimpinan unit kerja yang menugaskan;
BUKTI KERJA 2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh
perorangan atau kelompok (maksimal 2 orang) dalam
jenjang jabatan yang sama.
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun
belum dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun katalog/display
masih terdapat kesalahan dalam pengetikan materi.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu katalog/display tidak didukung dengan
nomor dan lokasi simpan arsip.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak
memenuhi standar kualitas.
25
Laporan digunakan untuk mengevaluasi pengelolaan arsip
MANFAAT statis, khususnya dalam pengolahan, penyajian, dan
pemanfaatan arsip Format.
Katalog/Display, sekurang-kurangnya memuat uraian
informasi singkat mengenai tematik pameran, materi dan
FORMAT uraian informasi dari setiap arsip; nomor arsip dan lokasi arsip
yang dipamerkan, tahun, dan sumber. Katalog dapat berbentuk
brosur/leaflet/pamflet.
Layanan jasa penelusuran, Layanan jasa bantuan penelusuran
VOLUME informasi/ pencarian arsip yang diperlukan pengguna arsip
termasuk geneologi, dimulai sejak pemesanan, pencarian, dan
penyajian arsip kepada pengguna.
1) Fotokopi buku kerja atau formulir layanan jasa
penelusuran/yang ditandatangani oleh pengguna dan
BUKTI KERJA disahkan oleh pimpinan unit layanan informasi;
2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh
perorangan.
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
26
PEMBINAAN KEARSIPAN
27
1) Laporan hasil penelusuran referensi dan pencarian data
telah mendapat persetujuan/ditandatangani oleh pimpinan
unit kerja yang menugaskan;
BUKTI KERJA
2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh
perorangan atau kelompok (maksimal 2 orang) pada
jenjang jabatan yang sama.
NILAI KUALITAS
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
28
2. Melakukan penilaian prestasi kerja Arsiparis tingkat Instansi (menilai
Arsiparis jenjang Keterampilan dan Arsiparis Ahli Pertama)
KOMPONEN URAIAN
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
29
Contoh Format: Verifikasi Penilaian Prestasi Kerja Arsiparis
1. Nama Penilai
NIP
2. Nama Arsiparis yang di verifikasi
NIP
Unit Kerja/Instansi
3. Jumlah Rincian dalam SKP Hasil verifikasi dan Nilai
a. Tugas Pokok 1. …….. c. Tugas Pokok 1. ………
2. …….. 2. ………
b. Tugas Tambahan 1. …….. d. Tugas Tambahan 1. ……….
2. …….. 2. ……….
Nilai Alasan Catatan:
4. …………….. (sesuai kategori nilai)……. ………………………………………
5. ……… ……. (sesuai kategori nilai)……. ………………………………………
6. …………….. (sesuai kategori nilai)……. ………………………………………
7. Dst
8. Nilai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ……. X 60 % = ……..
9. Nilai Perilaku Kerja ……..X 40 % =……..+
10. Nilai Prestasi Kerja ………. ( predikat)
Rekomendasi
:……………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
Penilai/Verifikator
……………………..
30
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN ARSIP MENJADI INFORMASI
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta
sudah dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun
belum dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun informasi
belum didukung data daftar arsip.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan
60 kesalahan besar, yaitu arsip yang dipublikasikan termasuk
kategori informasi yang dikecualikan.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak
memenuhi standar kualitas.
31
Contoh Format: Daftar Informasi Arsip Inaktif
Nama Pencipta Arsip: ……………..
Ket.
Uraian
Nomor Nomor Kode Klasifikasi
Informasi Bentuk Tingkat
No Berkas Item Klasifikasi Tanggal Keamanan
Arsip Naskah Perkembangan
Arsip Arsip & Akses
Inaktif
Arsip
1 2 3 4 5 6 7 8 9
32
TUGAS TAMBAHAN
HASIL KERJA Naskah keputusan atas produk temuan teknologi tepat guna
Kegiatan menemukan teknologi tepat guna di bidang kearsipan
dan mendapatkan pengakuan dengan cara perekayasaan,
BATASAN pembaruan, penyesuaian, penerapan ilmu pengetahuan,
dan/atau teknologi di bidang kearsipan atas perintah pimpinan
atau mandiri
NORMA
12 bulan/naskah
WAKTU
1) Naskah akademik diketahui oleh pimpinan unit kerjanya
FORMAT 2) Produk telah didukung/ditetapkan oleh Keputusan
pimpinan sesuai dengan kewenangannya
33
1) Fotokopi naskah keputusan pimpinan atas produk hasil
temuan teknologi tepat guna yang disahkan dan
ditandatangani oleh Kepala ANRI (tingkat nasional)/Kepala
Daerah (tingkat daerah)/Pimpinan Pencipta Arsip (tingkat
BUKTI KERJA
pencipta arsip)/Pimpinan Perguruan Tinggi (Perguruan
Tinggi)
2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh
perorangan atau kelompok (maksimal 3 orang)
34
5. Memperoleh gelar kesarjanaan lain yang sederajat
KOMPONEN URAIAN
35
1) Buku, minimal 1 tahun
2) Hasil penelitian yang dipublikasikan, minimal 1 minggu
NORMA 3) Hasil penelitian yang tidak dipublikasikan, minimal 5 hari
WAKTU 4) Artikel, minimal 2 hari
5) Terjemahan, minimal 2 hari
6) Makalah yang telah dipresentasikan, minimal 2 hari
MANFAAT Daftar sudah dapat diakses oleh publik melalui JIKN
1) Karya tulis dipublikasikan dalam bentuk buku:
a) Buku disertai kata pengantar dari pimpinan lembaga
kearsipan ataupun pejabat/tokoh yang berkompeten
dengan materi tulisan;
b) Materi buku merupakan pencerahan dan
pengembangan wawasan mengenai kearsipan;
c) Buku diterbitkan dalam ISBN dan beredar secara
nasional; dan
d) Buku minimal 50 halaman dan didukung minimal 15
daftar pustaka.
2) Karya tulis berupa hasil kajian dipublikasikan dalam
bentuk penelitian di Jurnal:
a) Karya tulis mencantumkan: judul, latar belakang
masalah, tujuan penelitian, teori/tinjauan pustaka,
metodologi, analisis dan pembahasan, dan kesimpulan;
b) Jurnal diterbitkan dalam ISBN dan beredar secara
nasional; dan
c) Karya tulis minimal 12 halaman dan didukung minimal
5 daftar pustaka.
FORMAT 3) Karya tulis berupa hasil kajian yang tidak dipublikasikan
dalam bentuk penelitian:
a) Karya tulis mencantumkan: judul, daftar isi, latar
belakang masalah, tujuan penelitian, teori/tinjauan
pustaka, metodologi, analisis dan pembahasan, dan
kesimpulan;
b) Bersumber dari minimal 10 daftar pustaka;
c) Mendapat persetujuan/ditandatangani oleh pejabat
struktural yang menguasai pekerjaan dari topik
penelitian, atau 2 orang pejabat fungsional arsiparis
yang pangkat dan jabatannya minimal setingkat
jabatannya, dan menguasai pekerjaan dan topik
penelitiannya;
d) Terdokumentasikan dalam perpustakaan
organisasinya; dan
e) Cetakan minimal 20 halaman dan didukung minimal 10
daftar pustaka.
4) Artikel/tulisan populer bidang kearsipan yang
dipublikasikan dalam Media Massa/Majalah:
a) Koran/Majalah/E-Paper yang diterbitkan dalam
ISBN/berbadan hukum, dan beredar secara nasional
36
ataupun lokal/kampus;
b) Artikel minimal 3 halaman.
5) Menerjemahkan buku/makalah kearsipan bahasa asing ke
bahasa Indonesia:
a) Buku diterbitkan secara internasional atau makalah
yang telah disampaikan dalam sutu forum ilmiah
kearsipan internasional;
b) Terjemahan minimal 10 halaman.
6) Makalah bidang kearsipan yang telah dipresentasikan di
dalam suatu pertemuan ilmiah:
a) Makalah telah dipresentasikan dalam forum ilmiah
(penyuluhan, apresiasi, ekspose, seminar, simposium,
lokakarya dan sejenisnya) ;
b) Makalah minimal 8 halaman dan didukung minimal 5
daftar pustaka.
VOLUME 1) Jumlah nomor dan daftar dalam setahun sesuai SKP;
2) Daftar diperbarui setiap semester.
37
1) Karya tulis dipublikasikan dalam bentuk buku:
a) Foto kopi cover buku, kata pengantar, dan daftar isi,
serta 3 halaman depan dan 3 halaman belakang,
termasuk daftar pustaka;
b) Surat perintah atau keterangan lain dari atasan
langsung;
c) Kegiatan dilakukan oleh perorangan ataupun
kelompok (maksimal 4 orang)
2) Karya tulis berupa hasil kajian dipublikasikan dalam
bentuk penelitian di Jurnal:
a) Foto kopi cover jurnal dan karya tulis;
b) Kegiatan dilakukan oleh perorangan atau kelompok
(maksimal 2 orang)
3) Karya tulis berupa hasil kajian yang tidak dipublikasikan
dalam bentuk penelitian:
a) Foto kopi karya tulis;
b) Kegiatan dilakukan oleh perorangan atau kelompok
(maksimal 2 orang);
c) Foto kopi persetujuan/ditandatangani oleh pejabat
struktural yang menguasai pekerjaan dari topik
BUKTI KERJA penelitian, atau 2 orang pejabat fungsional arsiparis
yang pangkat dan jabatannya minimal setingkat
jabatannya, dan menguasai pekerjaan dan topik
penelitiannya.
4) Artikel/tulisan populer bidang kearsipan yang
dipublikasikan dalam Media Massa/Majalah: Fotokopi
artikel yang mencantumkan nama media dan waktu
publikasi;
5) Menerjemahkan buku/makalah kearsipan bahasa asing ke
bahasa Indonesia:
a) Foto kopi hasil terjemahan;
b) Foto kopi cover buku dan daftar isi buku berbahasa
asing, atau fotokopi makalah berbahasa asing;
c) Surat perintah atau surat keterangan dari pimpinan
unit kerja.
6) Makalah bidang kearsipan yang telah dipresentasikan di
dalam suatu pertemuan ilmiah:
a) Makalah dan telah diverifikasi/ditandatangani oleh
pihak penyelenggara/pengawas kegiatan;
b) Surat undangan/permintaan dari lembaga/organisasi
profesi yang diakui pemerintah.
38
8. Melakukan penyusunan/penyiapan bahan materi penyuluhan, bimtek,
bimkos, apresiasi, sosialisasi kearsipan, bahan ajar/modul diklat kearsipan
KOMPONEN URAIAN
39
NORMA
3 hari/kegiatan
WAKTU
Memuat aspek filosofis, sosiologis, dan yuridis secara singkat,
FORMAT teori kearsipan yang mendukung, permasalahan/persoalan, pra
anggapan (data dan fakta kondisi sekarang dan akan dating),
hasil analisis, dan rekomendasi
Hasil telaah yang telah mendapat persetujuan/ditandatangani
oleh pimpinan unit kerja yang menugaskan, serta kegiatan
BUKTI KERJA
dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok (maksimal 4
orang)
40
PENILAIAN KINERJA
ARSIPARIS AHLI PERTAMA/PERTAMA
Menurut Peraturan Kepala ANRI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Arsiparis, Pasal 6 menyatakan bahwa:
1. Setiap Arsiparis wajib menyusun SKP Tahunan sebagai rencana atau target
kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
2. Penyusunan SKP Tahunan dilakukan dan ditetapkan pada awal tahun (bulan
Januari).
3. SKP Tahunan Arsiparis harus berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) unit
kerja.
SKP adalah merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
Arsiparis Ahli Pertama di unit kerja. Target Kinerja adalah janji kinerja yang harus
dipenuhi Arsiparis dalam 1 (satu) tahun kinerja berjalan. Target Kinerja ini terdiri
dari unsur; a) Kuantitas, adalah volume/satuan hasil pekerjaan; b) Kualitas, adalah
hasil kerja sesuai Standar Kualitas Kerja (SKHK); dan c) Waktu, adalah ukuran waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu pekerjaan dalam ukuran menit, jam,
harian, mingguan, bulanan, triwulan, kwartal, semester, tahunan, dan tahun jamak.
Realisasi adalah capaian yang diperoleh setiap penyelesaian pekerjaan dari target
kinerja yang dijanjikan oleh Arsiparis, meliputi unsur: Kuantitas, Kualitas, dan Waktu.
Target Kinerja sebagaimana dimaksud diatas merupakan target dari unsur:
41
1. Tugas Pokok
Tugas pokok adalah tugas pokok jabatan sesuai jenjang jabatan Arsiparis yang
bersangkutan sebagaimana diatur dalam Perka ANRI Nomor 4 Tahun 2017
tentang Pembagian Jabatan Fungsional Arsiparis.
2. Tugas Tambahan/Kreativitas
Tugas Tambahan/Kreativitas adalah pekerjaan yang diperoleh bukan
berdasarkan rencana kinerja tetapi masih terkait dengan tugas kinerja Arsiparis
dan harus tetap dinilai, tugas tambahan ini maksimal 7 kegiatan dengan angka
kredit kumulatif maksimal adalah 3.
42
Tabel: contoh SKP (aspek Prilaku)
Laporan Kinerja
Laporan kinerja Arsiparis adalah laporan kinerja hasil dari pelaksanaan tugas pokok,
tugas tambahan, dan kreativitas Arsiparis yang harus dilaporkan secara berkala.
Laporan Kinerja Arsiparis (LKA) terdiri dari:
1) Laporan/Rekap Kinerja Harian (LKH);
2) Laporan/Rekap Kinerja Mingguan (LKM);
3) Laporan Kinerja Bulanan (LKB); dan
4) Laporan Kinerja Tahunan (LKT).
43
Angka Kredit Kumulatif dan Angka Kredit Tahunan
Berdasarkan Permenpan dan RB nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Arsiparis, dalam lampirannya mengatur target Angka Kredit Kumulatif (AKK) yang
dipersyaratkan untuk dapat naik pangkat/golongan/jabatan Arsiparis Ahli Pertama
setingkat lebih tinggi adalah sebanyak 50 AKK. Dari target ini, maka Angka Kredit
Kumulatif Tahunan (AKKT) Arsiparis Ahli Pertama minimal yang harus dicapai
adalah sebesar 12,5 baik Pangkat Penata Muda, golongan ruang lllla maupun Pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang lll b (lihat tabel).
44
Konversi Nilai Kinerja
Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan Arsiparis ditetapkan
berdasarkan hasil penilaian kinerja Arsiparis. Hasil penilaian kinerja di konversi ke
dalam angka kredit sebagai berikut (lihat tabel):
Keterangan:
1) Jika diperoleh nilai 91-100 maka: 150%x12,5: 18,75 AKKT
2) Jika diperoleh nilai 76-90 maka: 125%x12,5: 15,625 AKKT
3) Jika diperoleh nilai 61-75 maka: 100%x12,5: 12,5 AKKT
4) Jika diperoleh nilai 51-60 maka: 75%x12,5: 9,375 AKKT
5) Jika diperoleh nilai kurang dari 50 maka: 50%x12,5: 6,25 AKKT
6) Direkomendasikan AKKT minimal bernilai “cukup” 100% = 12,5 AKKT
45
5) Penetapan Angka Kredit Kumulatif terdiri dari:
a) Angka Kredit Kumulatif Tahunan (AKKT) diterbitkan setiap tahun setelah
dilakukan penilaian oleh Tim Penilai Kinerja; dan
b) Angka Kredit Kumulatif (AKK) adalah penjumlahan atau akumulasi dari
Angka Kredit Kumulatif Tahunan (AKKT). Angka Kredit Kumulatif adalah
target angka kredit yang harus dicapai untuk dapat naik
Jabatan/pangkat/golongan setingkat lebih tinggi.
46
Sementara Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi dari Angka Kredit Kumulatif
Tahunan (AKKT) dan menjadi persyaratan untuk dapat naik
pangkat/golongan/jabatan setingkat lebih tinggi setelah dipenuhi, Dalam AKK ini
terdapat rekomendasi kenaikan pangkat/golongan/jabatan (lihat tabel).
47
Pangkat/Golonga
6 : Penata Muda Tk.I, III/b, 1 April 2013
n ruang/TMT
7 Jabatan/TMT : Arsiparis Terampil / Pelaksana , 1 Oktober 2014
8 Unit Kerja : Kantor Regional II BKN Surabaya
9 Instansi : Badan Kepegawaian Negara
KONVERSI ANGKA KREDIT
Angka Kredit Angka Kredit
Hasil Penilaian Kinerja
Minimal yang yang didapat
harus dicapai (kolom 5 X
TAHUN ANGKA SEBUTAN PROSENTASE
setiap tahun kolom 4)
1 2 3 4 5 6
ANGKA
KREDIT
2016 - - - 19.401
DIPERHITUN
GKAN
2017 87.690 Baik 125% 5.000 6.250
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang diperoleh 25.651
Rekomendasi:
-
Ditetapkan dI Jakarta
Pada
2018
tanggal Desember
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan
Selaku
Ketua Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Arsiparis,
48
Kenaikan Jabatan
Arsiparis Ahli Pertama/Pertama, yang akan naik jabatan menjadi Arsiparis Ahli
Muda/Muda, harus mencapai angka kredit kumulatif sebesar 100. Arsiparis Ahli
Pertama/Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIIIb yang akan
naik jabatan dan pangkat menjadi Arsiparis Ahli Muda, pangkat Penata, golongan
ruang Illlc, harus mencapai angka kredit kumulatif sebesar 50.
Kenaikan Pangkat
Arsiparis Ahli Pertama/Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang IIIIa yang
akan naik pangkat menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III lb, harus
mencapai angka kredit kumulatif sebesar 50. Arsiparis Ahli Pertama/Pertama,
pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIIIb yang akan naik jabatan dan
pangkat menjadi Arsiparis Ahli Muda, pangkat Penata, golongan ruang Illlc, harus
mencapai angka kredit kumulatif sebesar 50.
49